Anda di halaman 1dari 2

Stroke non hemoragik

Stroke trombotik dapat dibagi menjadi stroke pada pembuluh darah besar
(termasuk sistem arteri karotis) dan pembuluh darah kecil (termasuk sirkulus
Willisi dan sirkulus posterior). Tempat terjadinya trombosis yang paling sering
adalah titik percabangan arteri serebral utamanya pada daerah distribusi dari arteri
karotis interna. Adanya stenosis arteri dapat menyebabkan terjadinya turbulensi
aliran darah. Energi yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan neuronal berasal
dari metabolisme glukosa dan disimpan di otak dalam bentuk bglukosa atau
glikogen untuk persediaan pemakaian selama 1 menit. Bila tidak ada aliran darah
lebih dari 30 detik gambaran EEG akan mendatar, bila lebih dari 2 menit aktifitas
jaringan otak berhenti, bila lebih dari 5 menit maka kerusakan jaringan otak
dimulai, dan bila lebih dari 9 menit manusia dapat meninggal.
Menurut Hickey (1997) tanda dan gejala stroke iskemik dihubungkan dengan
bagian arteri yang terkena, sebagai berikut :
a. Arteri karotis interna
lokasi lesi yang paling sering biasanya pada bifurkasio arteri karotis
komunis yang bercabang menjadi arteri karotis interna dan arteri karotis
eksterna. Dapat timbul berbagai sindroma dan pola tergantung jumlah
sirkulasi kolateral yang terbentuk. Gejala yang sering tampak adalah (1)
paralisis pada wajah, tangan dan kaki pada sisi yang berlawanan; (2)
gangguan sensori pada wajah, tangan dan kaki pada bagian yang
berlawanan; (3) afasia jika bagian yang terkena adalah daerah hemisfer
dominan (hemisfer kiri) khususnya area Broca’s atau Werhnic’s atau
kedua-duanya.
b. Arteri serebri anterior
Arteri ini paling harang terkena dan bila terkena akan menimbulkan gejala
sebagai berikut; (1) paralisis pada kaki sisi yang berlawanan; (2) gangguan
keseimbangan; (3) gangguan sensori pada kaki dan jari daerah berlawanan
daerah yang terkena; (4) gangguan kognitif; dan (5) inkontinensia urin.
c. Arteri serebri posterior
Gejala yang sering muncul pada kelompok ini khususnya pada lobus otak
tengah atau thalamus adalah; (1) gangguan kesadaran sampai koma; (2)
kerusakan memori; dan (3) gangguan penglihatan.
d. Arteri serebri media
Gejala dominan yang ditunjukkan bila terkena daerah ini adalah; (1)
hemiplegia kontralateral pada kedua ekstremitas; (2) kadang-kadang
hemianopia kontralateral (kebutaan); dan (3) afasia global (jika hemisfer
dominan yang terkena) yaitu gangguan semua fungsi yang ada
hubungannya dengan percakapan dan komunikasi.

Referensi:
- Aji Kristianto wijaya. Patofisiologi Stroke non-hemoragik Akibat
Trombus. Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran
universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Hal. 6
- I Made Kareasa. Persepsi Pasien Paska Serangan Stroke Terhadap Kualitas
Hidupnya Dalam Persepsi Asuhan Keperawatan. Program Pasca Sarjana
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok. 2009. Hal. 18-
19.

Anda mungkin juga menyukai