Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP), STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP), DAN LEAFLET PADA PENDERITA STUNTING

Dosen Pengampu : M. Zainal Abidin, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 4/3B :

1. Intan Fitriana Dewi (15/P1337420421030)


2. Bovin Andresta Reski (16/P1337420421032)
3. Dilla Sefti Wahyu Arrohmah (17/P1337420421034)
4. Alifatul Nur Fadilla (19/P1337420421038)
5. Nafi’ah Cahyani Widyasmin (20/P1337420421040)

PRODI KEPERAWATAN BLORA PROGRAM DIPLOMA TIGA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENCEGAHAN STUNTING

Materi : Stunting pada anak


Pokok bahasan : Pengertian stunting, penyebab stunting, dampak stunting, ciri-ciri
stunting dan cara pencegahan stunting.
Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Januari 2024
Tempat : Balai Desa
Peserta : Ibu hamil dan ibu balita

A. Latar Belakang
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru
nampak saat anak berusia dua tahun (MCAIndonesia, 2016). Masalah stunting/pendek
pada balita masih cukup serius, Prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah
37,2%, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007
(36,8%). Prevalensi pendek sebesar 37,2% terdiri dari 18,0% sangat pendek dan 19,2%
pendek. Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari
18,8% tahun 2007 dan 18,5% tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0%
pada tahun 2007 menjadi 19,2% pada tahun 2013. Di Provinsi Gorontalo itu sendiri
prevalensi stunting pada tahun 2013 yaitu ± 35% (Riskesdas, 2013)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kurang lebih 20 menit, masyarakat dapat mengetahui
tentang stunting
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat :
a. Mengetahui pengertian stunting.
b. Mengetahui penyebab dari stunting.
c. Mengetahui dampak dari stunting.
d. Mengetahui ciri-ciri stunting.
e. Mengetahui pencegahan stunting.

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Januari 2024
Jam : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : Balai Desa

E. Kegiatan penyuluhan
No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluhan Sasaran
Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab 5 menit
salam salam
2. Memperkenakan 2. Mendengarkan
diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan topik 4. Memperhatikan
dari penyuluhan 5. Memperhatikan
4. Menjelaskan
tujuan
5. Menjelaskan waktu
pelaksanaan
Pelaksanaan / 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan 20 menit
Penyampaian pengertian stunting materi
materi 2. Menjelaskan ciri- 2. Bertanya
ciri stunting kepada pemateri
3. Menjelaskan
penyebab stunting
4. Menjelaskan
dampak stunting
5. Menjelaskan cara
pencegahan
stunting
Evaluasi Menanyakan kepada Menjawab 10 menit
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan
apakah sudah jelas atau
belum
Terminasi 1. Mengucapkan 1. Mendengarkan 5 menit
apresiasi atas peran 2. Menjawab
serta peserta salam
2. Mengucapkan
salam penutup

F. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Seluruh peserta penyuluhan antusias terhadap materi penyuluhan, tidak ada peserta
yang meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai, serta peserta terlibat aktif
dalam kegiatan penyuluhan.
2. Evaluasi Hasil
Seluruh peserta mampu
a. Menjelaskan pengertian stunting
b. Menyebutkan penyebab stunting
c. Menyebutkan dampak stunting
d. Menyebutkan ciri-ciri stunting
e. Menyebutkan cara pencegahan stunting
MATERI PENYULUHAN PENCEGAHAN STUNTING

1. Definisi Stunting
Stunting adalah kondisi panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan
dengan umur pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK). Kekurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan
dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru Nampak setelah anak berusia 2 tahun
(Kemenkes RI, 2018).
Stunting yaitu sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya
gangguan dimasa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai
perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Anak stunting mempunyai Intellijensi
Quotien (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ anak normal (Kemenkes RI, 2018)
2. Penyebab Stunting
Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi, diantaranya praktik pengasuhan gizi
yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi
sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan.
3. Dampak Stunting
Stunting berkaitan dengan peningkatan risiko kesakitan dan kematian serta
terhambatnya pertumbuhan kemampuan motorik dan mental. Balita yang mengalami
stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas,
dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang. Hal ini dikarenakan
anak stunting juga cenderung lebih rentan terhadap penyakit infeksi, sehingga berisiko
mengalami penurunan kualitas belajar di sekolah dan berisiko lebih sering absen.
Stunting juga meningkatkan risiko obesitas, karena orang dengan tubuh pendek berat
badan idealnya juga rendah. Kenaikan berat badan beberapa kilogram saja bisa
menjadikan Indeks Massa Tubuh (IMT) orang tersebut naik melebihi batas normal.
Keadaan overweight dan obesitas yang terus berlangsung lama akan meningkatan risiko
kejadian penyakit degenerative.
4. Ciri-Ciri Stunting
Pertumbuhan melambat, pertumbuhan gizi terhambat, pertumbuhan gigi terhambat,
wajah tampak lebih muda dari usianya, kontak mata terbatas, tidak mampu melakukan
kemampuan sesuai usia.
5. Upaya Pencegahan Stunting
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, berikan ASI ekslusif hingga usia 6 bulan,
berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan gizi yang cukup, di atas 6 bulan
hingga 2 tahun, berikan imunisasi lengkap dan vitamin A, pantau pertumbuhan balita
di posyandu terdekat, perilaku hidup bersih dan sehat dengan tidak buang air besar
sembarangan dan cuci tangan pakai sabun.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BAYI DAN BALITA
DALAM RANGKA PENURUNAN STUNTING
No.Dokumentasi No.Revisi Halaman

STANDAR TANGGAL TERBIT DISETUJUI OLEH


OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian a. Pemantauan pertumbuhan status gizi adalah untuk memberikan
informasi gambaran besaran dan penyebaran masalah gizi
kurang di suatu wilaya.
b. Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada pengukuran
indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan
menurut umur (TB/U) yang mempunyai nilai Z-Core dibawah
- 2 SD dan menjadi buruk apabila dibawah - 3 SD.
Tujuan 1. Untuk mencegah dan menurunkan angka kejadian stunting pada
bayi dan balita.
2. Evaluasi perkembangan gizi balita
Kebijakan - Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Percepatan
Perbaikan Gizi
- Instruksi Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Masyarakat Sehat
- Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan
Strategis Pangan dan Gizi
Persiapan alat dan a. Alat
bahan - Alat ukur untuk antropometri (dacin, timbangan BB,
microtois/alat ukur TB)
- Alat tulis
- Aplikasi standar WHO 2005
b. Bahan
- Buku catatan
Prosedur Pelaksanaan
Skor
No Aspek yang dinilai Bobot
0 1 2
A Tahap Pra Interaksi
1. Ibu, bayi, dan balita datang ke posyandu
2. Melakukan verifikasi data
3. Menempatkan alat dekat dengan pasien
B Tahap Orientasi
1. Lakukan tindakan dengan 5S (senyum, salam, sapa,
sopan, santun)
2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
3. Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
4. Jelaskan prosedur pelaksanaan
C Tahap Kerja
1. Petugas melakukan pengukuran tinggi badan
2. Petugas melakukan penimbangan berat badan
3. Petugas memasukkan data penilaian status gizi
sesuai standar WHO 2005
4. Pertugas mencatat hasil status gizi
5. Petugas melaporkan penilaian hasil status gizi
stunting
D Tahap Terminasi
1. Tanyakan respon klien
2. Menyampaikan rencana tindaklanjut
3. Berpamitan dengan pasien
4. Bereskan alat
5. Ibu, bayi, dan balita pulang
6. Catat/dokumentasikan kegiatan
E Evaluasi Responsi
1. Evaluasi respon klien
Total
Unit Terkait
Bagan Alir

Ibu, bayi
dan balita
datang ke
posyandu

Petugas Petugas Petugas memasukkan data


melakukan melakukan
penimbangan penilaian status gizi sesuai
pengukuran
tinggi badan berat badan standar WHO 2005

Pertugas
Ibu, bayi, dan mencatat hasil
balita pulang status gizi

KETERANGAN

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna


LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai