Anda di halaman 1dari 2

“Langkah Terakhir”

Suasana petang itu dihiasi kabut tebal, membingkai pemandangan yang seolah-olah
direncanakan untuk tragedi yang akan terjadi. Di desa kecil itu, seorang pemuda bernama
Arman merasakan ketegangan yang tidak biasa. Hatinya berdebar seiring dengan langkah
kakinya yang menuju rumah tua di pinggir desa.

Arman seorang anak yatim piatu yang hidup dengan keterbatasan, namun tekadnya untuk
memberikan kebahagiaan pada ibunya yang sakit sudah seperti panah yang tertancap dalam
hatinya. Ia bekerja keras, meskipun hanya sebagai tukang kayu di desa tersebut.

Suatu hari, kabar buruk pun datang. Ibunya semakin parah, dan satu-satunya cara untuk
menyelamatkannya adalah dengan biaya pengobatan yang mahal. Arman, tanpa ragu,
memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh untuk mencari pekerjaan yang bisa
memberinya penghasilan lebih besar.

Di perjalanan panjangnya, Arman bertemu dengan seorang wanita tua bijaksana di tengah
hutan yang lebat. Wanita itu memberikan nasihat, “Anak muda, hidup adalah tragedi yang
penuh warna. Namun, terkadang, kita harus menempuh langkah-langkah sulit untuk
mencapai kebahagiaan yang sejati.”

Arman melanjutkan perjalanan dengan semangat yang baru, melewati berbagai rintangan
dan ujian kehidupan. Namun, ketika ia akhirnya kembali ke desanya, kabar yang
mengejutkan menanti. Rumah tua di pinggir desa yang ia panggil ‘rumah’ sudah menjadi
puing, terbakar habis oleh kebakaran.

Ia berlari menuju tempat itu dan menemukan tetua desa yang memberitahukan bahwa
ibunya telah meninggal dunia. Arman merasa dunianya hancur, dan desa itu sendiri menjadi
saksi bisu atas tragedi hidupnya. Meskipun berhasil mendapatkan pekerjaan yang cukup,
namun kehilangan ibunya membuat segalanya terasa hampa.

Dalam kepedihan yang mendalam, Arman mengerti bahwa tragedi adalah bagian tak
terhindarkan dari kehidupan. Namun, ia memutuskan untuk membangun kembali rumahnya
yang hancur, sebagai tanda bahwa meski hidupnya penuh tragedi, ia tetap memiliki kekuatan
untuk bangkit dan melangkah maju.
Dengan langkah-langkah perlahan, Arman membangun kembali ru.mahnya, dan desa kecil
itu pun kembali menyaksikan perjuangan seorang pemuda yang mencari makna di balik
tragedi hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai