Dalam sistem pendidikan nasional telah mengakomodir semua anak bangsa yang
ingin bersekolah termasuk yang berkebutuhan khusus. Dengan kata lain pendidikan
menjunjung hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bedakan siapapun dapat memperoleh pendidikan baik anak normal maupun anak
berkebutuhan khusus semua berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak
normal pada umumnya. Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik
yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dari bakat
dengan anak normal, dan diperlakukan selayaknya anak normal, hal tersebut
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memilki potensi
kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran
dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada
umumnya. Mts Thoriqul Huda adalah Madrasah yang memberikan peluang yang sama
pemusatan perhatian. Setiap kelas terdapat siswa ABK yang terdiri dari kelas XI ada lima
siswa inklusif dan kelas VIII terdapat tujuh siswa inklusif. Adapun salah tiga siswa
inklusif di MTs Thoriqul Huda Pagelaran Cianjur yang kini duduk di kelas VIII bernama
Arkan maulana Ia mempunyai kelainan yaitu cendurng tidak bisa duduk diam didalam
kelas saat pembelajran beralngsung sehingga terkesan menggangu terhadap peserta didik
yang ada dalam satu kelas, ada juga anak dengan kelainan lamban dalam belajar
khusus, serta usaha memberikan sarana yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain
dengan evalusai bagi guru-guru. Ini untuk memaksimalkan pelayanan bagi anak-anak
berkebutuhan khusus. MTs Thoriqul Huda pagelaran cianjur secara tidak langsung telah
menerima peserta didik dengan latar belakang kebutuhan kusus sejak 2014 meskipun
tidak setiap tahun ada peserta didik dengan berkebutuhan kusu di Mts Thoriqul Huda
pendidikan inklusif ini dirintis karena adanya orang tua siswa yang ingin sekali untuk
terbatas tentang anak berkebutuhan khusus guru mengajar dengan sebaik mungkin
dengan pembelajar yang senang tiyasa dapat mudah di pahami oleh peserta didik yang
Cianjur
Alasan peneliti mengambil permasalahan ini yaitu adanya motivasi guru
Pendidigan Agama Islam (PAI) terhadap anak berkebutuhan khusus sehingga dengan
percaya diri pada anak berkebutuhan khusus tersebut. Selain itu, siswa dapat
menanamkan sikap simpati dan empati terhadap anak berkebutuhan khusus, dalam
menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada Anak Berkebutuhan khusus (ABK) agar
dirinya mempunyai kebermaknaan dalam kehidupan ini untuk terus percaya diri
berkembang untuk menjadi manusia yang seutuhnya dan mereka pun layak untuk
bahagia. Oleh karena itu, peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sangatlah berperan
penting untuk meningkatkan rasa percaya diri anak berkebutuhan khusus (ABK). Adapun
faktor yang menghambat seorang guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus
tersebut yaitu banyak sekali kesulitan bagi guru tersebut karena guru-guru disini tidak
seperti guru sekolah lainnya yang dapat menangani anak berkebutuhan tersebut.
berkebutuhan khusus tersebut dan tidak boleh ada yang menolak nya. Untuk di setiap
sekolah sudah ada beberapa yang menerima anak berkebutuhan khusus, namun untuk di