Jurnal Yehuda Fix
Jurnal Yehuda Fix
KEDUDUKAN HUKUM KURIR JASA didalam masyarakat umum. Kasus yang biasa terjadi di
PENGIRIMAN BARANG dalam jasa pengiriman barang yang dimana selalu
TERHADAP KONSUMEN MENURUT UNDANG- melekat didalam kehidupan masyarakat sehari-hari
UNDANG seperti pengiriman barang yang tidak tepat waktu,
NO. 8 TAHUN 1999TENTANG PERLINDUNGAN barang kiriman yang hilang, serta pengambilan foto
KONSUMEN1 tanpa meminta izin kepada konsumen Pengiriman
barang yang tidak tepat waktu ini dapat merugikan
Yehuda Yavila Pemasela 2 konsumen pengguna jasa pengiriman barang yang
Yehudapemasela@gmail.com dimana konsumen pengguna jasa pengiriman barang
Djefry W lumintang3 tersebut bisa saja merupakan seorang penjual makanan
yang dimana makanan ini sudah diperkirakan sesuai
djefrylumintang@unsrat.ac.id dengan waktu pengirimannya jika dikirim
Anastasia Gerungan4
menggunakan jasa pengiriman barang namun jika
anastasiagerungan@unsrat.ac.id barang yang dikirim ini melewati waktu yang ditetapkan
akan berdampak pada kualitas makanan yang dimana
ABSTRAK pembeli merasa dikecewakan oleh makanan yang telah
Kehadiran Kurir jasa pengiriman barang mempermudah diterimanya, sehingga pengguna jasa dirugikan oleh jasa
suatu transaksi, kurir pengiriman barang yang biasa pengiriman barang begitupun masyarakat umum lainnya
mengantarkan paket atau barang yang dibeli yang ingin mengirim barang dan diperkirakan datang
dikarenakan adanya sebuah transaksi jual beli online. tepat waktu agar barang tersebut bisa dipakai diacara
Kasus pengiriman barang yang hilang dimana hal ini penting namun barang tersebut datang tidak sesuai
sering terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang waktu yang ditetapkan sehingga konsumen atau
menggunakan jasa pengiriman barang, barang yang penggunaan jasa pengiriman barang ini merasa
hilang kemungkinan sudah tidak dapat ditemukan dan dirugikan akibat keterlambatan pengiriman barang
kecil presentase barang itu akan kembali ke konsumen. tersebut
Banyak faktor yang menyebabkan barang tersebut bisa Kasus pengiriman barang yang telat dan
hilang seperti penulisan alamat yang tidak lengkap baik merugikan konsumen terjadi saat warga Makassar
oleh konsumen maupun pengirim, serta kelalaian jasa (SUL), yang menjual makanan kering mendapatkan
pengiriman barang, dan juga terkadang terdapat pembeli dari Bekasi (AI), pada Januari 2020, Sul
beberapa oknum nakal yang berusaha mengambil mengirimkan paket makanan kering itu menggunakan
barang kiriman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk perusahaan penyedia jasa pengiriman namun paket
mengetahui bagaimana bagaimana bentuk sampai ke pembeli terlambat atau setidak-tidaknya
pertanggungjawaban Jasa pengiriman barang terhadap meleset dari perhitungan waktu sampainya barang,
pelanggaran yang dilakukan kurir terhadap konsumen selidik punya selidik ada kesalahan administrasi dari
menurut UU Perlindungan Konsumen dan mengetahui perusahaan penyedia jasa pengiriman sehingga paket
akibat Hukumnya. Metode penelitian yang digunakan tersebut telat sampai ke pembeli, meski datangnya
yaitu yuridis normatif, dengan mengakaji peraturan terlambat paket masih dalam keadaan baik dan tidak
perundang-undangan. Adapaun hasil dari penelitian rusak perusahaan penyedia jasa pengiriman mencoba
yaitu nota elektronik telah memiliki pengaturan hukum menyelesaikan secara kekeluargaan dengan
Bagaimana Bentuk pertanggungjawaban jasa menawarkan ganti kerugian Rp 5 juta, tetapi ditolak oleh
pengiriman barang terhadap pelanggaran yang pemesan barang, si pembeli memilih mengajukan
dilakukan kurir terhadap konsumen berdasarkan gugatan ke badan penyelesaian sengketa konsumen
peraturan yang berlaku saat ini Sehingga konsumen (BPSK) dan meminta ganti rugi Rp 1,5 miliar pada 6 Juli
tidak merasa dikecewakan oleh pihak perusahaan, tanpa 2021, BPSK memutuskan perusahaan penyedia jasa
harus melakukan laporan terhadap pihak yang berwajib. pengiriman telah bersalah dalam melakukan pelayanan
terhadap konsumen oleh karena itu, BPSK menjatuhkan
Kata Kunci: KURIR, PENGIRIMAN BARANG, sanksi administrasi ke perusahaan penyedia jasa
PERLINDUNGAN KONSUMEN. pengiriman sebesar Rp 200 juta dan pidana denda Rp
150 juta, putusan BPSK itu kemudian dikuatkan oleh
Pengadilan Negeri (PN) Bekasi pada 15 September
PENDAHULUAN 2020 Perusahaan penyedia jasa pengiriman tidak terima
A. Latar Belakang dan mengajukan kasasi “Mengabulkan permohonan
Kurir jasa pengiriman barang yang biasa Pemohon keberatan/penggugat untuk Sebagian.
mengantarkan paket atau barang yang dibeli Menyatakan pihak Tergugat bersalah dalam melakukan
dikarenakan adanya sebuah transaksi jual beli online, pelayanan terhadap Konsumen Menetapkan sanksi
ataupun seseorang yang mau mengirimkan barangnya administrasi kepada Pemohon Kasasi/Pemohon
kepada penerima, merupakan hal yang biasa terjadi Keberatan/Pelaku Usaha sebesar Rp 1 juta.”5
1Artikel 5
Skripsi Detiknews. Kasus yang terjadi di pengiriman barang
2Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 19071101417 danjasa
3Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum
4Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum
https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/
d-5672640/paket-makanan-telat-sampai-ke-pembeli-
6
jasa-pengiriman-didenda-rp-1-juta/amp , diakses pada Sinta Dewi Rosadi, Cyber Law, PT. Refika Aditama,
rabu, 26 april 2023 pukul 04:53 WITA Bandung, 2002, hal. 10.
7
Abu Bakar Munir, PrivacyInternationalReport, United jasa-pengiriman-barang.html, diakses pada sabtu, 15
Kingdom, 2014, hal 1. Lihat juga, Siti Hajar Mohd oktober 2022 pukul 19:46 WITA
9
Yasin, PersonalDataProtectioninMalaysia, Sweet & Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 Pasal 7 ayat 1
10
Maxwell Asia, Malaysia, 2010, hal. 1-2. Moh Issamsudin, Efektifitas Perlindungan Konsumen
8
PT. KETS Kargo Ekspedisi Trans, Pengertian Jasa Di Era Otonomi Daerah, Jurnal Hukum Khaira Ummah,
Pengiriman Barang Vol.13. No. 1 (2018),hal. 289.
<https://www.jasacontainer40.com/Berita/pengertian-
11 13
Rahayu, D. A. (2022). Perlindugan Hukum Tedi Sudrajat and Endra Wijaya, Perlindungan
Terhadap Kurir Mitra dalam Layanan COD (Cash On Hukum Terhadap Tindakan Pemerintahan (Jakarta:
Delivery) (Doctoral dissertation, Universitas 17 Sinar Grafika, 2020), h. 16-17
14
Agustus 1945 Surabaya). Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,
12
Djardin, H., Tjoanda, M., & Labetubun, M. A. H. Jakarta: Pradnya Paramita, Cet ke-30, 2006, hal 148.
15
(2022). Perlindungan Hukum Terhadap Kurir Dalam Edhhie Praptono, Hukum Pengangkutan, cetakan 1,
Sistem Cash On Delivery. TATOHI: Jurnal Ilmu Tegal: CV. Wira Usaha, 2009, hal 1.
Hukum, 2(1), 34-46.
memiliki arti bahwa setiap konsumen baik itu dirinya ini dapat menumbuhkan sikap jujur dan
pengguna maupun pemakai barang maupun jasa, bertanggung jawab dari pelaku usaha tersebut.
mendapatkan sebuah jaminan keamanan dan 6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
keselamatan secara jasmani dan rohani. Hak untuk konsumen; Konsumen berhak untuk mendapatkan
mendapatkan rasa aman merupakan hal yang sangat pembinaan dan pengetahuan tentang mutu barang
penting dan terutama bagi konsumen. Kedudukan dan layanan supaya peluang seorang konsumen
konsumen yang masih sangat rentang sehingga mendapat kecurangan atau penipuan semakin kecil.
UUPK menggaris bawahi tentang peraturan yang Konsumen memang dituntut aktif untuk membaca
mewajibkan pelaku usaha untuk menjamin label yang sudah tersedia. Diharapkan peran
keamanan dan keselamatan konsumen. Selanjutnya pemerintah dalam mendistribusikan materi yang
diperlukan peranan dari berbagai pihak yang diperlukan untuk konsumen agar meminimalisir
dimana peranan ini sangat penting dalam kerugian yang diterima oleh konsumen tersebut.
mengawasi atas penerapan ataupun pemberlakuan 7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar
hukum yang berlaku. dan jujur serta tidak diskriminatif; Pelayanan yang
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta dilakukan pelaku usaha kepada konsumen
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai terkadang memandang status sosial dari konsumen
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang tersebut. Tentunya hal ini telah diantisipasi oleh
dijanjikan; Pengguna atau pemakai barang dan jasa UUPK, yang dimana konsumen diberikan hak
yang memiliki kemampuan atau daya beli tinggi, untuk diperlakukan atau mendapatkan layanan
yang dimana rata-rata adalah orang mampu atau secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif oleh
menengah keatas sangatlah mudah untuk pelaku usaha.
mendapatkan suatu barang tanpa memikirkan 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi
nominal yang tercantum didalam nilai barang dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa
tersebut ataupun jasa yang ingin dia gunakan sesuai yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
kebutuhannya. Namun berbeda dengan masyarakat tidak sebagaimana mestinya; Pada saat UUPK telah
yang memiliki ekonomi menengah kebawah yang dirancang yang dimana sangat memperhatikan
hanya bisa menggunakan atau membeli barang dasar-dasar untuk terciptanya perlindungan
sesuai dengan kemampuan nominal yang konsumen. Seperti hubungan hukum antara penjual
masyarakat miliki, tentu saja sangatlah berpengaruh dengan si konsumen dengan jujur, sampai pada saat
pada kualitas barang yang masyarakat ekonomi konsumen mendapat kerugian akibat barang atau
menengah kebawah pakai atau gunakan. Dengan pelayanan yang cacat/tidak sesuai dengan
dasar kemampuan daya beli kondisi barang/jasa semestinya akan mendapatkan ganti rugi yang
mendapat jaminan aman yang dijanjikan. memadai, dan diberikannya penyelesaian sengketa
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur kepada para pihak.
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau 9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
jasa; Hak untuk mengetahui informasi yang benar perundang-undangan lainnya. (pasal 4 UUPK)
dari suatu produk ataupun jasa sangatlah penting Hak-hak yang telah dipaparkan merupakan hak
untuk konsumen karena penyampaian pemahaman yang telah melekat bagi siapapun yang menjadi
yang salah dapat membahayakan konsumen seorang konsumen, dan juga sebagai subjek hukum.
tersebut oleh sebab itu penyedia jasa maupun Membahas tentang konsumen yang menjadi subjek
barang harus memberikan informasi didalam hukum, untuk kepentingan dan keselamatan yang
kemasan produk, didalam sop perusahaan jasa harus dilindungi secara yuridis, dan juga harus
sehingga itu dapat menjamin rasa aman bagi diawasi segala proses perlindungan oleh pihak
konsumen. berwajib ataupun pemerintah. Dalam hal ini segala
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas pelaku usaha baik penjual maupun penyedia jasa
barang dan/atau jasa yang digunakan; Hak untuk harus memiliki hati nurani untuk tidak berlaku
didengar oleh penyedia jasa maupun barang curang maupun merugikan konsumen. Karena hal
terhadap keluhan konsumen yang dimana dapat ini sangat penting untuk diperhatikan, apabila
membahayakan keselamatan dan keamanan dari konsumen merasa dirugikan, maka penjual,
konsumen tersebut. Konsumen memiliki hak untuk produsen, atau penyedia jasa harus mau untuk
mengeluh dan dapat menyampaikan secara bertanggung jawab atas kerugian yang didapatkan
langsung kepada pelaku usaha yang menyediakan oleh konsumen.
barang maupun jasa tersebut. Untuk pelaku usaha Salah satu yang kerap terjadi dalam jasa pengiriman
wajib untuk mendengarkan, serta merangkum barang adalah barang yang dikirimkan datang tidak
keluhan yang disampaikan konsumen, agar dapat tepat waktu yang telah ditentukan. Kasus ini mengacu
menjamin hak dari konsumen tersebut dapat kepada Pasal 7 huruf F Undang-Undang Nomor 8 Tahun
terlaksanakan. 1999 tentang Perlindungan Konsumen oleh sebab itu
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, perusahaan jasa pengiriman barang tersebut harus
dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan bertanggung jawab, untuk keterlambatan barang
konsumen secara patut; Perlindungan hukum yang kiriman yang tidak sesuai dengan waktu yang
diberikan kepada konsumen dalam membela ditetapkan. Dengan adanya peristiwa ini pengguna jasa
sangat dirugikan, apabila pengguna jasa pengiriman
barang tersebut adalah penjual makanan yang sudah Negosiasi para pihak yang bersangkutan agar
memperkirakan makanannya hanya bertahan kurang permasalahan ini tidak melibatkan orang ketiga
lebih 3 hari, namun akibat keterlambatan pengiriman atau pihak yang berwajib. Negosiasi serta
yang tidak datang tepat waktu dan juga melewati batas penyelesaian masalah disini adalah pihak
dari pengiriman barang tersebut, yaitu lebih dari 3 hari perusahaan jasa pengiriman barang harus selalu
yang dimana menyebabkan penjual tersebut, yang menghimbau kurir jasa pengiriman barang untuk
sebagai konsumen perusahaan jasa pengiriman barang selalu menghubungi pihak penerima barang,
sangat merasa dirugikan secara materi, karena barang tentang barang yang dikirimankan oleh
dagangannya datang tidak tepat sesuai waktu yang pengguna jasa pengiriman tersebut. Kurir harus
ditentukan. melakukan pelaporan tentang barang yang
Kesalahan yang dilakukan oleh kurir baik dikirimkan kepada penerima jika barang tersebut
sengaja maupun tidak sengaja yang menyebabkan telah tiba dikota yang dituju agar sipenerima
barang dari konsumen tidak datang tepat sesuai waktu mengetahui apakah barang tersebut ingin
yang telah ditentukan yang tentunya sangat merugikan diantarkan secara langsung atau ingin diambil
konsumen merupakan tanggung jawab dari perusahaan secara langsung dikantor perusahaan jasa
jasa pengiriman barang, karena kurir yang bekerja tersebut sehingga dapat meminimalisir
dibawah naungan jasa pengiriman barang merupakan keterlambatan dari barang tersebut sehingga
tanggung jawab sepenuhnya dari jasa pengiriman tidak adanya kerugian yang dapat merugikan
barang jika kurir tersebut melakukan kesalahan yang pihak konsumen.
menyebabkan terjadinya kerugian terhadap konsumen Untuk itu semua cara pendekatan diupayakan
ataupun kerugian lainnya. Keterlambatan akibat kurir sehingga mungkin menimbulkan berbagai dampak pada
yang menunda-nunda pengiriman sehingga barang yang Tindakan yang bersifat negatif, bahkan tidak terpuji,
dikirimkan konsumen ini mengalami kerusakan sebagai yang berawal dari itikad buruk.17 Posisi konsumen yang
contoh barang yang dikirimkan adalah makanan, lemah, sehingga harus dilindungi serta diawasi oleh
minuman dll yang tidak dapat bertahan lama dalam hukum agar menjamin hak dari konsumen tersebut dapat
proses pengiriman tentu saja sangat merugikan terpenuhi.
konsumen yang menggunakan jasa pengiriman barang Menurut Pasal 468 KUHD yang berisi tentang
tersebut, karena makanan dan minuman yang telah perjanjian pengangkutan mewajibkan pengangkut
dikirimkan ini bisa saja sudah tidak layak untuk menjaga keselamatan barang yang diangkut sejak saat
dikonsumsi akibat dari penundaan yang secara sadar penerimaannya sampai saat penyerahan. Banyak hal
dilakukan oleh kurir tersebut.Keterlambatan menjadi yang terjadi dan dialami oleh konsumen pada saat proses
masalah yang paling sering dialami oleh konsumen pengiriman yang dapat menimbulkan kerugian dalam
dalam jual beli yang dilakukan secara online dari pelaku bentuk keterlambatan pengiriman, bahkan sampai
usaha kepada konsumen yang terkadang menimbulkan terjadinya kehilangan barang milik konsumen, bahkan
kerugian kepada konsumen tersebut.16 perlakuan tidak baik yang dilakukan pegawai dan juga
Berikut ini merupakan upaya penyelesaian kurir jasa pengiriman barang terhadap konsumen. Pihak
hukum yang harus dilakukan oleh konsumen apabila perusahaan jasa pengiriman barang harus bertanggung
terjadi permasalahan keterlambatan pengiriman barang jawab terhadap kerugian yang dialami oleh konsumen.
yang merugikan konsumen yaitu: Berikut beberapa prinsip dan tanggung jawab dalam
1. Mediasi pengangkutan:
Mediasi untuk pokok permasalahan penilitian 1. Prinsip tanggung jawab berdasarkan atas dasar
ini adalah keterlambatan pengiriman barang unsur kesalahan (faultliability principle)
yang menyebabkan kerugian bagi konsumen, 2. Prinsip tanggung jawab berdasarkan atas praduga
jika keterlambatan pengiriman barang tersebut (presumption of liability principle)
disebabkan oleh kesalahan kurir yang menunda 3. Prinsip tanggung jawab mutlak (absolute liability
untuk mengirimkan paket tersebut kealamat yang principle)
telah ditetapkan oleh konsumen, pihak Pengertian konsumen secara garis besar yaitu
perusahaan jasa pengiriman barang tersebut konsumen pemakai dalam artian sempit hanya mengacu
harus melakukan mediasi dengan konsumen agar pada konsumenpemakai terakhir. Konsumen pengguna
dapat menyelesaikan masalah yang dialami serta jasa pengiriman barang tersebut harus mendapatkan
untuk mendapatkan ganti rugi akibat kerugian ganti rugi atas kesalahan dari pihak jasa pengiriman
yang disebabkan oleh kurir yang menjadi barang tersebut yang dilakukan oleh pegawai maupun
pegawai dari perusahaan jasa tersebut sehingga kurir jasa pengiriman barang, karena kerugian yang
kerugian yang dialami oleh konsumen dapat disebabkan oleh kesalahan kurir maupun pegawai jasa
terselesaikan. pengiriman barang tersebut sangat merugikan pihak
2. Negosiasi konsumen. Banyaknya dijelaskan peraturan tentang
16 17
Aisyah Ayu Musyafah, et al., Perlindungan Abdul Halim Barkatulah, Hukum Perlindungan
Konsumen Jasa Pengiriman Barang Dalam Hal Konsumen, kajian teoretis dan perkembangan
Terjadi Keterlambatan Pengiriman Barang, Jurnal pemikiran, cetakan pertama FH Unlam Press,
Law Reform, Volume 14, Nomor 2, Tahun 2018, hal Banjarmasin & Nusa Media PO Box 137 Ujungberung,
153. Bandung hal 8.
konsumen tersebut. Misalnya, dalam Undang-undang pembelian barang). Ganti rugi ini menunjukan bentuk
Perlindungan Konsumen Pasal 1 angka 2, yaitu rasa dan tanggung jawab dari perusahaan jasa
konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau pengiriman barang terhadap konsumen untuk menjaga
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepercayaannya atas kesalahan yang dilakukan kurir
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun ataupun pegawainya tentang keterlambatan barang yang
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.18 dikirim namun tidak sesuai waktu yang telah ditetapkan,
Proses terjadinya pengiriman barang oleh dan juga barang yang hilang sehingga merugikan
perusahaan jasa pengiriman barang yang sebelumnya konsumen yang telah mempercayakan barang yang
telah melakukan perjanjian untuk mengirimkan barang dikirimnya menggunakan jasa perusahaan pengiriman
tersebut sampai ditempat penerimanya dengan baik. barang tersebut.
Pihak penyedia jasa pengiriman barang akan Setelah paket tiba di alamat yang telah dituju,
memberikan bukti pengiriman yang dimana bukti ini kurir akan memfoto barang tersebut tanpa izin kepada
adalah sebuah perjanjian dengan konsumen yang konsumen. Pelanggaran dari hak privasi konsumen yang
menggunakan jasa pengiriman barang tersebut. dilakukan oleh kurir perusahaan jasa pengiriman barang
Konsumen dan jasa pengiriman barang tersebut telah tersebut, mengganggu kenyamanan dan rasa aman dari
melakukan perjanjian dengan syarat-syarat dan konsumen tersebut. Melakukan pengambilan foto
ketentuan yang sudah disampaikan kepada konsumen tersebut yang dimana bisa saja konsumen adalah
dan saling menyetujui satu sama lain. Pelaksanaan seorang artis atau perempuan yang sedang memakai
perjanjian pengiriman barang kadang tidak selalu pakaian kurang sopan atau terbuka, sangat mengancam
berjalan dengan lancar, misalnya barang yang telah kenyamanan dan rasa aman dari konsumen karena foto
disepakati oleh kedua pihak tersebut untuk dikirim tersebut bisa saja disebarluaskan dan menguntungkan
ternyata tidak sampai ke tujuan, barang tersebut diri sendiri untuk kurir pengantar barang tersebut.
terlambat sampai ketujuan atau barang tersebut hilang Pemberitahuan SOP (standard operating
atau rusak didalam perjalanan.19 procedure) oleh perusahaan jasa pengiriman barang
Jika terjadi sebuah wanprestasi dalam kepada konsumen biasanya hanya menyampaikan
pengiriman barang antar pihak penyedia jasa tentang proses pengiriman barang, namun tidak
pengiriman barang dengan konsumen maka penyedia memberitahukan procedure dari sipenerima barang
jasa pengiriman barang harus bertanggung jawab atas yang dimana ini sangat mengancam rasa aman dari
kerugian yang diterima oleh konsumen. Pihak penyedia penerima barang yang dimana penerima barang tersebut
jasa pengiriman barang harus mengetahui penyebab adalah konsumen. Perusahaan jasa seharusnya
terjadinya kehilangan barang tersebut bisa terlambat dan memberitahukan konsumen tentang Terms of Service
hilang. Konsumen sangat merasa dirugikan karena untuk penerima barang yaitu konsumen tersebut.
pihak perusahaan jasa pengiriman barang tidak Pengambilan foto oleh kurir pengantar barang tersebut
memberikan informasi atas keterlambatan barang, dan biasanya hanya inisiatif dari kurir untuk menciptakan
bukan hanya itu pihak perusahaan jasa pengiriman rasa aman karena barang telah diterima oleh sipenerima,
barang tidak teliti dalam melakukan sebuah perjanjian namun praktek yang ada dilapangan biasanya kurir akan
pengiriman barang yang mengakibatkan hilangnya memfoto penerima tersebut secara keseluruhan yang
barang konsumen. Undang-Undang Nomor 8 Tahun dimana seharusnya kurir bisa saja memfoto hanya
1999 tentang Perlindungan Konsumen merumuskan barangnya saja yang telah diterima tanpa harus memfoto
bahwa perlindungan konsumen merupakan segala upaya wajah atau seluruh badan dari konsumen tersebut.
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk Dalam pasal 4 UUPK butir 1 tentang
memberikan perlindungan terhadap konsumen.20 kenyamanan, keamanan, dan keselamatan, dan butir 9
Pihak perusahaan jasa secara umum akan hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
mengembalikan dana sebesar 10 (sepuluh) kali dari undangan lainnya. Inti dari pasal 4 butir 1 dan 9 ini
biaya jasa yang digunakan atau maksimal sampai Rp. adalah bahwa pihak perusahaan jasa pengiriman barang
1.000.000 (satu juta rupiah) jika pengirim tidak harus menciptakan rasa aman untuk konsumen yang
mengasuransikan barang kirimannya. Sebagai contoh difoto oleh kurir dan menjamin bahwa foto tersebut
barang kiriman yang dikirim dari Jakarta ke kota tidak akan disalahgunakan maupun disebarluaskan oleh
Manado biaya pengirimannya sebesar Rp 58.000 (lima sikurir, dan memberikan jaminan hukum untuk
puluh delapan ribu) maka besar dana yang dikembalikan konsumen yang fotonya telah disebarluaskan oleh kurir.
sebagai bentuk ganti rugi dari perusahaan sebesar Rp Pelanggaran yang dilakukan kurir jika
580.000 (lima ratus delapan puluh ribu rupiah), bukan menyebarluaskan foto tersebut merupakan pelanggaran
sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah). Jika konsumen dari UU ITE Pasal 27 ayat 1 “Setiap Orang yang dengan
mengansurasikan barang yang dikirim, maka sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
perusahaan jasa seharusnya akan mengganti dengan menstransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
nilai dari barang kiriman tersebut (berdasarkan struk Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
18 20
Az.Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen, N.H.T. Siahaan, Hukum Konsumen, Perlindungan
Jayawidya, Jakarta, 1999, hal. 13. Konsumen dan Tanggungjawab Produk, Pantai Rei,
19
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Jakarta, 2005, hal. 42.
Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010, hal.
115.
yang memiliki muatan yang melanggar karena dapat menurunkan peforma maupun penilaian
kesusilaan”.21Perusahaan jasa pengiriman barang harus masyarakat tentang perusahaan jasa pengiriman barang
memperhatikan keamanan dan hak privasi dari tersebut.
sikonsumen tersebut. Penanganan yang cepat dan sigap Kerugian juga dapat ditimbulkan oleh pengirim
oleh perusahaan jasa pengiriman barang atas keluhan barang yang menggunakan jasa pengiriman barang
atau masalah yang dihadapi oleh konsumen dapat untuk mengirim barang tipuan/fiktif, dapat dikenakan
membantu meminimalisir dari kesalahaan yang dibuat sanksi pidana. Dalam bukunya, Yahman
oleh perusahaan jasa pengiriman barang ini menjadi (Yahman,2014) menggolongkan unsur-unsur
besar dan tentunya sangat merugikan pihak perusahaan tindakpidana penipuan yang diatur dalam Pasal
dan juga merugikan untuk konsumen itu sendiri. 378KUHP menjadi dua unsur pokok yaitu :22
Sebuah pertanggung jawaban para pelaku a.Unsur-unsurobjektifyaitumembujuk/menggerakan
usaha yang ada dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun orang lain dengan alat pembujuk/penggerak :
1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang berisi: 1) Memakai nama palsu;
a. Tanggung jawab memberikan ganti rugi atas 2) Martabat/keadaan palsu;
kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian 3) Rangkaian kata bohong, tipumuslihat;
konsumen akibat mengkonsumsi barang dan 4) Menyerahkan sesuatu barang;
ataujasa yang dihasilkan atau diperdagangkan 5) Membuat utang;
(Pasal 19 Ayat (1)) 6) Menghapuskan piutang.
b. Tanggung jawab atas iklan yang diproduksi dan b. Unsur-unsur subjektif yang terdiri dari:
segala akibat yang ditimbulkan iklan tersebut 1) Dengan maksud untukmenguntungkan diri
Pasal 2 sendiri atauorang lain;
c. Tanggung jawab sebagai pembuat barang 2) Dengan melawan hukum
(importir) dan/atau penyedia jasa yang diimpor Akibat hukum yang terjadi dilapangan banyak
apabila importasi barang dan/atau jasa tersebut kurir yang mendapat perlakuan kurang baik dari
tidak dilakukan oleh agen atau perwakilan luar konsumen yang menerima paket tersebut melalui jual
negeri (Pasal 29 ayat (1) dan (2). beli online, banyak konsumen yang tidak mau
d. Pelaku usaha 1 yang menjual produk kepada membayar paket yang telah dibeli dalam systemCash On
pelaku usaha 2, berkewajiban memenuhi ganti Delivery. Karena penipuan yang dilakukan oleh penjual
rugi konsumen apabila produk yang diperoleh yang menggunakan jasa pengiriman barang sehingga
dari pelaku usaha 2 (tidak merubahan produk) kurir dari jasa pengiriman barang tersebut mendapatkan
merugikan konsumen (Pasal24) perlakuan yang kurang baik dari konsumen yang
e. Pelaku usaha berkewajiban menyediakan suku membeli barang tersebut, penjual dapat dikenakan
cadang dan/atau fasilitas purna jual apabila sanksi pidana menurut Pasal 378 KUHP sesuai dengan
pemanfaatan barang lebih dari 1 tahun (Pasal 25). kutipan yang ada diatas.
Kurir yang mengantarkan barang sering
B. Akibat Hukum Yang Dilakukan Oleh Kurir mendapatkan perlakuan kurang baik dari konsumen,
Pengiriman Barang Terhadap Konsumen akibat barang yang dibeli melalui jual beli onlinetidak
Perusahaan jasa pengiriman barang kurir sangat sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penjual.
berperan penting dalam proses pengiriman sampai Sehingga kurir terkadang mendapatkan pengancaman
diterimanya barang ditangan konsumen. Praktek yang serta mendapat pemukulan dari konsumen tersebut,
terjadi dilapangan banyaknya kecurangan dan dikarenakan konsumen merasa dikecewakan oleh
penyimpangan yang dilakukan beberapa oknum kurir, penjual yang ternyata melakukan penipuan, sehingga
sehingga membuat citra dari perusahaan jasa konsumen melampiaskan kepada kurir jasa pengiriman
pengiriman barang tersebut menjadi tercoreng. barang tersebut.
Perusahaan jasa pengiriman barang akan mendapatkan Perlakuan yang diterima kurir akibat konsumen yang
sanksi administratif yang dimana jasa pengangkut merasa dikecewakan oleh barang yang dia beli melalui
barang tersebut tidak memenuhi kewajibannya situs jual beli online, dapat dikenakan sanksi pidana
berdasarkan undang-undang yang berlaku, hukuman dalam pasal 369 KUHP tentang pengancaman.
administratif ini adalah pencabutan izin usaha dari Konsumen juga dapat dikenakan sanksi pidana-jika
ekspedisi dan mendapatkan peringatan tertulis dan melakukan pemukulan terhadap kurir jasa pengiriman
secara bertahap izin usaha perusahaan jasa pengiriman barang menurut pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
barang tersebut bisa dicabut. Kurangnya kedisiplinan yang dilakukan oleh kurir,
Kerugian yang ditimbulkan oleh adanya kesalahan sehingga menyebabkan keterlambatan barang kiriman,
maupun oknum dari kurir ataupun kesalahan yang tidak yang dikirim oleh pengirim sampai ketangan konsumen,
disengaja dilakukan oleh kurir maupun pegawai dari merupakan kelalaian dari kurir jasa pengiriman barang.
perusahaan jasa pengiriman barang ini sangat Sehingga menyebabkan barang yang dikirimkan oleh
berdampak bagi perusahaan jasa pengiriman barang pengirim mengalami keterlambatan, serta menyebabkan
21
Undang-undang Informasi Dan Transaksi Elektronik, Online Shop Yang Mengalami Kerugian Yang
Pasal 27 angka 1. Disebabkan Oleh Konsumen Di Kota Singaraja. Jurnal
22
Sugesti, C. A., Ardhya, S. N., & Setianto, M. J. Komunitas Yustisia, 3(3), 166-175.
(2020). Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha
konsumen merasa dikecewakan dan dirugikan akibat 1. Keadaan yang memaksa (overmacht)
kelalaian dari karyawan atau kurir tersebut. 2. Kelalaian pengirim
“Keterlambatan pengiriman yang bisa diganti rugi 3. Cacat benda itu sendiri
tentu saja keterlambatan yang ditimbulkan sang Perusahaan jasa dapat dilaporkan ke Lembaga
kelalaian karyawan. Jika terjadi Force mejeure, Perlindungan Konsumen, hukuman ini bisa didapatkan
pengiriman barang tak akan menerima ganti akibat kurir jasa yang melakukan pelanggaran atau
kerugian. Kelalaian yang dilakukan oleh karyawan kesalahan, yang membuat barang yang dikirimkan oleh
jasa pengiriman barang ini dikatakan menjadi pengirim tidak sampai tepat waktu ditangan konsumen,
wanprestasi. Dikatakan wanprestasi sebab yang sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat oleh
dilanggar merupakan perjanjian yang telah pengirim dan jasa pengiriman. Sehingga menyebabkan
disepakati beserta. Ketidak sesuaian saat pengiriman kerugian terhadap konsumen, penerima barang atau
barang yang telah diperjanjikan, maka hal ini telah konsumen dapat melaporkan perusahaan jasa
cukup dikatakan wanprestasi”.23 pengiriman barang jika menolak untuk memberikan
ganti rugi dan lalai dalam melakukan kewajiban yang
Perusahaan jasa pengiriman barang dapat seharusnya dilakukan.
dijatuhi sanksi karena gugatan perdata akibat perbuatan
melawan hukum yang dilakukan kurir/karyawan dari Menurut Pasal 37 Keputusan Menteri Perindustrian
perusahaan jasa. Perusahaan jasa dapat dijatuhi pasal dan Perdagangan Nomor 350/MPP/Kep/12/2001
1367 KUHPerdata yang berbunyi “seseorang tidak tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan
hanya bertanggung jawab atas kerugian yang Penyelesaian Sengketa Konsumen, perusahaan jasa
ditimbulkan atas perbuatan melawan hukum yang pengiriman barang dapat dijatuhi sanksiadministratif
dilakukannya, melainkan juga atas orang yang berada di yang dapat dikenakan adalah ganti rugi yang sangat
bawah tanggungannya”.24 Dijelaskan bahwa perusahaan besar yaitu Rp 200 juta rupiah, akibat dari perusahaan
jasa harus bertanggung jawab atas kesalahan yang jasa tidak mau mengganti kerugian yang diterima oleh
dilakukan oleh kurir jasa pengiriman barang terhadap konsumen lebih dari 7 hari sejak transaksi menurut
konsumen dikarenakan kurir jasa merupakan naungan UUPK Pasal 19 ayat 3. Dijelaskan bahwa perusahaan
dari perusahaan jasa pengiriman barang.Akan tetapi jasa harus langsung mengganti rugi kerugian yang
dalam kenyataanya tetap ada pelaksanaan perusahaan diterima oleh konsumen akibat kelalaian maupun
yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan.25 kesalahan yang dilakukan oleh kurir jasa pengantar
Kesalahan yang dilakukan oleh kurir akan barang, agar konsumen yang merasa dirugikan akibat
berdampak bagi perusahaan karena kurir jasa dari kesalahan yang dilakukan kurir mendapat jaminan,
pengiriman barang tersebut adalah bagian dari ganti rugi karena konsumen dilindungi undang-undang
perusahaan jasa pengiriman barang yang yang berlaku.
mempekerjakan kurir atau pegawai tersebut untuk Perusahaan jasa pengiriman barang harus
menjadi utusan yang mendapatkan mandat atau tugas memberikan pelayanan terbaiknya seperti menjamin
untuk bekerja sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan. adanya ganti rugi kesalahan yang murni dilakukan oleh
Kenyataan dilapangan masih banyaknya oknum dari pihak perusahaan pengiriman barang tersebut, kesalahan
kurir tersebut yang melakukan penyimpangan sehingga yang dilakukan oleh kurir atau pegawai dari perusahaan
membuat perusahaan jasa pengiriman barang tersebut jasa pengiriman barang kepada konsumen sebelum
harus mempertanggungjawabkan kesalahan yang telah konsumen melakukan gugatan ke Lembaga
dilakukan oleh kurir jasa pengiriman barang tersebut Perlindungan Konsumen karena konsumen dijamin
kepada konsumen dan kepada Lembaga pengawas. haknya dan dilindungi oleh undang-undang.
Namun mengenai tanggung jawab tersebut ada Kurir jasa pengiriman barang dapat dipidana karena
pembatasannya. Perusahaan ekspedisi bertanggung melakukan pencurian yang menyebabkan barang dari
jawab untuk memberikan ganti rugi pada konsumen hilang. Terdapat di Pasal 362 Kitab Undang-
pengirim/penerima apabila kerugian akibat kehilangan, undang Hukum Pidana, “yaitu bahwa siapapun yang
kerusakan atau tertukarnya barang yang dikirim tersebut melakukan tindak pidana pencurian, diancam dengan
karena kelalaiannya, kecuali apabila kerugian tersebut pidana penjara maksimal lima tahun atau denda
timbul akibat beberapa hal sebagai berikut :26 sebanyak-banyaknya sembilan ratus ribu rupiah”.27 Jika
23
Kusaimah, K. (2021). Perlindungan Konsumen Jasa Harapan Raya Pekanbaru), Jurnal Kertha Semaya,
Pengiriman Barang Dalam Hal Terjadi Keterlambatan Vol.8 No.9 tahun 2020, Universitas Udayana, 2020, hal
Pengiriman Barang. Adil: Jurnal Hukum STIH 1367.
26
YPM, 3(1), 76-85. Farkhan, N., & Witasari, A. (2021). Tanggung Jawab
24
Bimo prasetio, SH, Lembaga Bantuan Hukum Perusahaan Pengiriman Barang Terhadap Kerugian
Pengayoman,VicariousLiability, Konsumen Akibat Hilang, Rusak dan Tertukarnya
https://lbhpengayoman.unpar.ac.id/vicarious-liability- Barang Di PT. Pos Indonesia Kota Tegal. Prosiding
berdasarkan-kitab-undang-undang-hukum-perdata , Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU)
Diakses 3 mei 2023, Pukul 23:09 WITA. Klaster Hukum, 1(1).
25 27
DewaKadek Kevin Patria, Tanggung Jawab KUHAP Pasal 362, Pidana mencuri barang,
Perusahaan Jasa Ekspedisi Terhadap Kerusakan https://www.neliti.com/id/publications/ 3043/tindak-
Barang Kiriman Milik Konsumen (Studi Pada Jne pidana-pencurian-dalam-keluarga-berdasarkan-pasal-
ada bukti yang kuat dan pencurian akibat kesalahan perusahaan, sehingga, jika ada kerusakan atau
yang diperbuat oleh kurir, maka kurir harus siap untuk kehilangan, konsumen tidak merasa cemas, karena
menerima dari sanksi pidana tersebut, karena telah akan ada pergantian sesuai dengan harga
merugikan pihak perusahaan jasa pengiriman barang penerbitan surat berharga tersebut, dan konsumen
dan juga konsumen yang tentunya pemilik dari barang tidak dapat mengirim hewan yang dilindungi oleh
yang hilang tersebut. Negara, serta pengiriman zat atau obat ilegal.29
Faktor-faktor Eksternal penyebab terlambat atau Pengambilan foto tanpa meminta izin yang
rusaknya barang sewaktu proses mengangkut yang biasa dilakukan oleh kurir setelah mengantarkan barang
dihadapi Perusahaan Pengangkut dalam proses yang dikirim kepada konsumen, yang dimana konsumen
pengangkutan barang melalui jalur darat adalah sebagai sedang memakai pakaian yang kurang layak atau
berikut:28 pakaian tidak sopan ataupun artis yang menggunakan
a. Faktor alam berupa cuaca buruk atau badai. Dalam jasa pengiriman barang tersebut merupakan pelanggaran
situasi hujan, penglihatan driver terganggu dan dari hak privasi dari konsumen tersebut. Kurir jasa
rawan terjadi kecelakaan, tidak jarang proses pengiriman barang dapat dijatuhi sanksi menurut UU
pengangkutan itu berhenti dengan tujuan untuk ITE jikalau kurir tersebut menyebarluaskan foto tersebut
menjaga keselamatan barang. kemedia social dan dapat dijatuhi sanksi pidana karena
b. Faktor kelalaian, terjadi dikarenakan kondisi dari telah merugikan konsumen jikalau konsumen
kelalaian pengirim itu sendiri dan dari pengemudi melaporkan kepihak yang berwajib.
lain. “Mengenai penanganan dari perlindungan hukum
c. Faktor tindak kejahatan dijalanan dengan cara terhadap korban dari pelaku cyber crime dari aparat
mencuri barang yang akan dikirimkan yang penegak hukum, adalah menjadi permasalahan
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok pembicaraan masyarakat atau permasalahan
pencuri. fodamental di dalam masyarakat terhadap
d. Faktor jalanan juga dapat berpengaruh besar perlindungan hukum terhadap korban dari pelaku
dalam keselamatan barang muatan itu sendiri, kejahatan cyber crime, dalam kasus penghinaan
jalanan yang berlubang ataupun tidak rata/rusak melalui media sosial facebook, kasus hacker BBM,
beresiko tinggi dapat menyebabkan kerusakan dan kasus rekayasa penyebaran foto asusila,
pada barang muatan seperti “barang muatan yang merupakan fakta sosiologis dalam masyarakat yang
mudah pecah belah” maka dari itu diperlukannya tidak boleh diabaikan oleh aparat penegak hukum,
melakukan penempatan/penataan barang muatan yang harusnya melakukan perlindungan hukum
agar menekan dan mengurangi resiko terjadinya terhadap masyarakat yang menjadi korban dari
kerusakan. pelaku cyber crime yang merupakan sisi sosiologis
Perusahaan jasa pengiriman barang harus yang memperkaya kasus-kasus dalam perlindunagan
memberikan informasi sesuai dengan UUPK Pasal 4 korban dan penegakkan hukum yang tidak hanya
bahwa konsumen berhak atas informasi yang benar, cukup mempertimbangkan faktor-faktor
jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang yurisdiksinya saja”.30
dan/atau jasa. Karyawan yang melayani konsumen Pengambilan foto oleh kurir yang tidak meminta izin
secara langsung, harus menyampaikan informasi secara sebelum pengambilan foto tersebut tentunya sangat
jelas kepada konsumen dan dimengerti baik oleh merugikan konsumen, karena banyaknya kasus
konsumen tersebut. penyebaran foto dimedia social yang tentunya sangat
Standar operasional prosedur (SOP) yang merugikan konsumen jika foto dari konsumen tersebut
diterapkan pada perusahaan adalah untuk surat disalahgunakan atau disebarluaskan dimedia social.
berharga harus diasuransikan dan juga untuk Kurir dapat dijatuhi sanksi Pasal 27 ayat 1 UU ITE
produk elektronik juga harus diasuransikan dan “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menerima pengemasan kayu, seperti barang- mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
barang penting yang diketahui atau dokumen- membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dokumen penting, seperti surat tanda nomor
kendaraan (STNK) atau bukti kepemilikan
kendaraanbermotor (BPKB), dokumen- dokumen
tersebut harus diasuransikan, karena sesuai dengan
aturan dan Standar operasional prosedur (SOP)
367-kitab-undang-undang, diakses pada 3 mei 2023, Titipan Kilat Tangerang. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pukul 23:30 WITA. Sekretari/Administrasi Perkantoran, 7(7).
28 30
Jaya, K. A., Budiartha, I. N. P., & Ujianti, N. M. P. Hartanto, H. (2021). PERLINDUNGAN HUKUM
(2020). Tanggungjawab Perusahaan Ekspedisi terhadap PENGGUNA TEKNOLOGI INFORMATIKA
Kerusakan dan Kehilangan Barang Muatan dalam SEBAGAI KORBAN DARI PELAKU CYBER
Pengangkutan Darat. Jurnal Interpretasi Hukum, 1(1), CRIME DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
66-71. INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
29
Dewi, D. P., & Salam, A. (2020). Prosedur (UU ITE). HERMENEUTIKA: Jurnal Ilmu
Administrasi Jasa Pengiriman Barang Di Pt Citra Van Hukum, 5(2).
31
UU ITE Pasal 27 ayat 1 tahun 2016, Pencemaran PEREMPUAN TERHADAP KORBAN
Nama Baik dan UU ITE, KEJAHATAN SEKSTORSI DI DUNIA
https://umsb.ac.id/berita/index/1003-pencemaran- MAYA. Jurnal Hukum Adigama, 5(1), 279-303.
33
nama-baik-dan-uu-ite, diakses pada 3 mei 2023, Pukul Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia
23:46 WITA. (Cetakan kelima), PT Citra Aditya Bakti, Bandung,
32
Febriani, E. V., & Wibowo, A. (2022). UPAYA 2000, hal 49
PERLINDUNGAN HUKUM OLEH KOMNAS
Munir Abu Bakar, PrivacyInternationalReport, United Febriani, E. V., & Wibowo, A. (2022). UPAYA
Kingdom, 2014. PERLINDUNGAN HUKUM OLEH
KOMNAS PEREMPUAN TERHADAP
……………., KonsumendanHukum, Pustaka Sinar KORBAN KEJAHATAN SEKSTORSI DI
Harapan, Jakarta, 1995. DUNIA MAYA. Jurnal Hukum
Adigama, 5(1), 279-303.
…………….,
PerlindunganPrivasidanDataPribadidalamEr Hartanto, H. (2021). PERLINDUNGAN HUKUM
aEkonomiDigitaldiIndonesia. Fakultas Hukum PENGGUNA TEKNOLOGI INFORMATIKA
Universitas Padjajaran, Bandung, 2018. SEBAGAI KORBAN DARI PELAKU
CYBER CRIME DITINJAU DARI
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN
Grasindo, Jakarta, 2004. TRANSAKSI ELEKTRONIK (UU
ITE). HERMENEUTIKA: Jurnal Ilmu
Siahaan N.H.T, Hukum Konsumen, Perlindungan Hukum, 5(2).
Konsumen dan Tanggungjawab Produk, Pantai
Rei, Jakarta, 2005. Jaya, K. A., Budiartha, I. N. P., & Ujianti, N. M. P.
(2020). Tanggungjawab Perusahaan Ekspedisi
Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, terhadap Kerusakan dan Kehilangan Barang
Jakarta: Pradnya Paramita, Cet ke-30, 2006. Muatan dalam Pengangkutan Darat. Jurnal
Interpretasi Hukum, 1(1), 66-71.
Tedi Sudrajat and Endra Wijaya, Perlindungan Hukum
Terhadap Tindakan Pemerintahan (Jakarta: Kusaimah, K. (2021). Perlindungan Konsumen Jasa
Sinar Grafika, 2020). Pengiriman Barang Dalam Hal Terjadi
Keterlambatan Pengiriman Barang. Adil:
Yasin Siti Hajar Mohd, Jurnal Hukum STIH YPM, 3(1), 76-85.
PersonalDataProtectioninMalaysia, Sweet &
Maxwell Asia, Malaysia, 2010. Moh Issamsudin, “Efektifitas Perlindungan Konsumen
Di Era Otonomi Daerah”, Jurnal Hukum
Jurnal: Khaira Ummah, Vol.13. No. 1 (2018).
Sumber Lainnya:
https://www.jasacontainer40.com/Berita/pengertian-
jasa-pengiriman-barang.html , diakses pada
sabtu, 15 oktober 2022 pukul 19:46 WITA
https://lbhpengayoman.unpar.ac.id/vicarious-liability-
berdasarkan-kitab-undang-undang-hukum-
perdata , Diakses 3 mei 2023, Pukul 23:09
WITA.
https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/
d-5672640/paket-makanan-telat-sampai-ke-
pembeli-jasa-pengiriman-didenda-rp-1-
juta/amp, diakses pada rabu, 26 april 2023
pukul 04:53 WITA