Anda di halaman 1dari 47

PENETAPAN HARGA IKAN BANDENG DALAM PERSPEKTIF

EKONOMI SYARIAH

(Studi Kasus Penetapan Harga Ikan Bandeng di Kecamatan Lainea Kabupaten


Konawe Selatan)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai syarat untuk melaksanakan seminar proposal pada Program Stud
i Ekonomi Syariah
Oleh:

Siti Endang Cahyani Pratama


NIM. 19050101129

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KENDARI

2023

i
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Sultan Qaimuddin No. 17 Baruga, Kendari Sulawesi Tenggara
Telp/fax. (0401) 3193710/3193710
E-mail: Iainkendari@yahoo.com. Website: iainkendari.ac.id.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal dengan judul “ Penetapan Harga Ikan Bandeng Dalam Perspektif


Ekonomi Syariah”. Atas nama Siti Endang Cahyani Pratama, NIM
19050101129, mahasiswa program studi ekonomi syariah (ESY), Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari,
telah dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing dengan perbaikan dan
selanjutnya dapat melaksanakan ujian proposal. Demikian persetujuan diberikan
untuk proses selanjutnya.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing II

Dr. Hj. Ummi Kalsum, Adzil Arsyi Sabana, SE., ME.


M.Ag.
NIP. NIP. 1989022320190310008
197401092005012001

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Fokus Penelitian.................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................5
1.5.1 Manfaat Teoritis....................................................................................5
1.5.2 Manfaat Praktis.....................................................................................5
1.6 Definisi Operasional...........................................................................................6
1.6.1 Analisis .................................................................................................6
1.6.2 Penetapan Harga....................................................................................6
1.6.3 Ikan Bandeng.........................................................................................7
1.7 Sistematika Penulisan.........................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................9


2.1 Penelitian Relevan..............................................................................................9
2.2 Landasan Teori.................................................................................................13
2.2.1 Konsep Analisis ..................................................................................13
2.2.2 Definisi Penetapan Harga....................................................................15
2.2.3 Penetapan Harga Dalam Perspektif Ekonomi Islam...........................21
2.2.4 Definisi Ikan Bandeng.........................................................................25
2.3 Kerangka Berpikir............................................................................................26

METODOLOGI III PENELITIAN....................................................................28


3.1. Jenis Penelitian......................................................................................28
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................28
iii
3.3. Partisipan...............................................................................................29
3.4. Jenis dan Sumber Data..........................................................................29
3.5. Teknik Pengumpulan Data....................................................................32
3.6. Teknik Analisis Data.............................................................................33
3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data...................................................34

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................38

LAMPIRAN ........................................................................................................39

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Harga dalam bahasa Inggris dikenal price, sedangkan dalam bahasa arab

berasal dari kata Isaman atau sir’u yakni nilai sesuatu dan harga yang terjadi

atas dasar suka sama suka (an-taradin) pemakaian kata isaman lebih umum

dari pada qimah yang menunjukan harga ril yang telah disepakati. Sedangkan

sir’u adalah harga yang ditetapkan untuk barang dagang. Harga adalah

perwujudan nilai suatu barang atau jasa dalam satuan uang. Harga bisa juga

berarti kekuatan membeli untuk mencapai kepuasan dan manfaat. Semakin

tinggi manfaat yang dirasakan seseorang dari barang atau jasa tertentu,

semakin tinggi nilai tukar dari barang dan jasa tersebut (Rajawali Pers,2014).

Harga memainkan peran strategik dalam pemasaran bila harga terlalu mahal,

maka produk bersangkutan bakal tidak terjangkau oleh pasar sasaran tertentu

atau total manfaat yang diterima (custumer value) menjadi rendah.

Sebaliknya, jika harga terlampau murah, perusahaan sulit mendapatkan laba

atau sebagian konsumen mempersepsikan kualitasnya buruk, seperti halnya

elemen-elemen bauran pemasaran lainnya, bila dipergunakan secara tepat,

maka harga dapat menjadi senjata strategik untuk bersaing secara efektif.

Harga dapat disesuaikan atau diubah secara dramatis, tergantung apa yang

ingin dicapai. Kendati demikian, penetapan harga secara tepat merupakan

1
faktor penting dalam menentukan kesuksesan perusahaan dalam jangka

pendek dan jangka panjang (Andi,2015).

Penetapan harga merupakan sebuah bagian yang penting dan kompleks dalam

manajemen pemasaran. Di satu pihak penetapan harga adalah sebuah elemen

yang sangat kritis, penting dalam bauran pemasaran karena menjelaskan

persepsi mengenai kualitas, dengan demikian merupakan kontributor penting

dalam memposisikan sebuah produk. Di lain pihak, penetapan harga

merupakan sebuah variabel taktis karena dapat diubah dengan cepat dalam

kaitannya dengan persaingan. Para pesaing dapat juga melakukan perubahan

harga dengan cepat dengan memaksa perusahaan mengambil keputusan yang

cepat mengenai hal yang harus dilakukan untuk menanggapinya. Frekuensi

dan tekanan yang keras, di dalam keadaan putusan harga harus dilakukan

sebagai reaksi terhadap harga ditetapkan oleh pesaing, menyebabkan manajer

pemasaran merasakan persaingan dalam penetapan harga dan persaingan

harga sebagai salah satu variabel bauran pemasaran lainnya yang paling

menekan yang harus dihadapinya (Andi,2015).

Ikan bandeng merupakan ikan yang banyak dibudidayakan di asia

tenggara, terutama di daerah pesisir Indonesia dan jenis ikan bandeng ini sangat di

gemari oleh masyarakat, karena mempunyai kandungan gizi yang baik yakni

kandungan protein tinggi. Protein ikan sangat diperlukan oleh manusia karena

selain lebih mudah dicerna juga mengandung asam amino dengan pola yang

hampir sama dengan pola asem amino yang terdapat dalam tubuh manusia. Ikan

bandeng juga merupakan salah satu komoditi perikanan yang mempunyai nilai

2
ekonomis tinggi, namun proses pertumbuhan ikan bandeng cenderung lama

karena persoalan salinitas dan proses penggolondongan yang sangat lama.

Sehingga sehingga potensi bandeng dalam memberikan kontinuitas pendapatan

cenderung lama (Andi dan Zulkifli 2019).

Harga jual ikan bandeng yang terlalu tinggi, namun dengan resiko yang

dihadapi juga tidak kalah besar. Saat ini penentuan harga jual petani tambak hanya

melihat harga pasaran yang sudah berlaku tanpa melihat faktor lain, sehingga

petani mengalami kekurangan informasi tentang harga yang harus dipatok

berdasarkan biaya produksi yang telah dikeluarkan. Hal ini menjadi permasalahan

yang serius bagi petani bandeng terutama ketika memperkirakan harga jual yang

sesuai secara matemis dengan pertimbangan keuntungan yang sesuai (Wandy dan

Neneng 2018).

. Konawe Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Tenggara

dengan kawasan pesisir dan laut yang kaya akan hasil perikanan baik perikanan

tangkap maupun budidaya. Salah satunya yaitu desa di Kecamatan Lainea terdapat

tambak tradisional yang di kelola oleh perseorangan. Biota yang dibudidayakan

yaitu ikan bandeng. Bandeng adalah jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi

masyarakat. Bandeng merupakan hasil tambak, dimana budidaya hewan ini mula-

mula merupakan pekerjaan sampingan bagi nelayan yang tidak dapat pergi

melaut. Itulah sebabnya secara tradisional tambak terletak di tepi pantai. Usaha

budidaya ikan bandeng sangatlah menguntungkan jika diolah dengan baik

sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal. Besar kecilnya laba yang

dicapai oleh suatu kegiatan usaha sangatlah dipengaruhi oleh besar kecilnya harga

pokok produksi atas barang yang diperdagangkan.

3
Berdasarkan fenomena atau permasalahan yang dihadapi petani ikan

bandeng di Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan adalah penentuan

harga pokok produksi dan penetapan harga jual terhadap produk yang kurang

tepat, sehingga sering mengalami gagal bersaing dengan petani ikan bandeng

lainnya. Harga pokok merupakan hal yang sangat penting dalam penetuan harga
usaha
jual, sehingga dalam suatu diperlukan perhitungan harga pokok yang sesuai

agar dalam menentukan harga jual tidak terjadi kerugian. Adapun harga jual

sendiri merupakan faktor penentu bagaimana suatu usaha bisa mendapatkan

keuntungan yang diharapkan. Konsep penetapan harga dalam islam sesuai dengan

maqashid al-syariah, yaitu merealisasikan kemaslahatan dan menghindari

kerusakan di antara manusia. Penentuan harga menjadi suatu keharusan dengan

alasan menegakkan kemaslahatan manusia dengan memerangi distorsi pasar

(memerangi mafsadah atau kerusakan yang terjadi di lapangan).

Adapun hasil observasi yang peneliti lakukan terdapat perbedaan

penentuan harga ikan bandeng pada ketiga lokasi yang akan di teliti. Lokasi

penelitian pertama berada di desa Lalonggombu, harga ikan bandeng yang

ditetapkan di desa tersebut mencapai 20.000 (dua puluh ribu) per kilogram.

Adapun di lokasi kedua dalam penelitian ini terletak pada desa Aoreo, yang

dimana harga ikan bandeng mencapai 25.000 (dua puluh lima ribu) per kilogram.

Sementara di lokasi ketiga terletak pada desa Watumeeto harga ikan bandeng

mencapai 30.000 (tiga puluh ribu) per kilogram. Dengan ini dimana harga ikan

bandeng di tiap-tiap lokasi memiliki harga yang berbeda sehingga peneliti

menemukan adanya permasalahan penentuan harga ikan bandeng yang ditetapkan

4
pada pelaku usaha ikan bandeng di Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe

Selatan.

Dalam konsep Islam, yang paling prinsip adalah harga ditentukan oleh

keseimbangan permintaan dan penawaran dan keadilan ekonomi dengan

mempertimbangkan kepentingan para pihak yang terlibat di pasar. Namun ketika

terjadi tindakan yang bersifat zhulm sehingga terjadi distorsi pasar atau harga

tidak berada pada titik keseimbangan, pemerintah sangat berperan untuk

mengambil kebijakan berupa penetapan harga dengan melihat faktor-faktor

penyebab terjadinya distorsi tersebut dan mengembalikan harga pada titik

keseimbangan.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian

yang berjudul “ Penetapan Harga Ikan Bandeng Dalam Perspektif Ekonomi

Syariah”.

1.2 Fokus Penelitian

Adapun fokus Penelitian dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis

penentuan harga pokok produksi ikan bandeng pada tambak di Kecamatan Lainea

Kabupaten Konawe Selatan.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penetapan harga ikan bandeng di Kecamatan Lainea Kabupaten

Konawe Selatan?

5
2. Bagaimana harga ikan bandeng di Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe

Selatan dalam perspektif ekonomi Islam?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana penetapan harga ikan bandeng di Kecamatan

Lainea Kabupaten Konawe selatan.

2. Untuk mengetahui bagaimana harga ikan bandeng di Kecamatan Lainea

Kabupaten Konawe Selatan dalam perspektif ekonomi Islam.

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan informasi, ilmu pengetahuan

dan sumber rujukan kepada mahasiswa IAIN Kendari khususnya serta kepada

pembaca umumnya yang berkaitan tentang analisis penetapan harga ikan

bandeng di Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan.

2. Manfaat praktis

Bagi penulis sekiranya akan dapat menambah wawasan, pengalaman dan

pengetahuan dalam bidang penelitian yang merupakan wujud dari aplikasi

ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan. Penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan informasi.

a) Bagi mahasiswa IAIN Kendari, khususnya mahasiswa program studi

ekonomi syariah diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi

6
tentang analisis penetapan harga ikan bandeng di Kecamatan Lainea

Kabupaten Konawe Selatan.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan

pemahaman dan kekeliruan dalam perbedaan penafsiran serta memudahkan

pembaca dalam memahami istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian

ini, yaitu;

1. Analisis

Analisis adalah suatu kegiatan untuk memeriksa atau menyelidiki suatu

peristiwa melalui data untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis

biasanya dilakukan dalam konteks penelitian maupun pengolahan data. Hasil

analisis diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman serta

mendorong pengambilan keputusan analisis dalam penelitian ini adalah

menyelidiki dan menganalisa bagaimana penetapan harga ikan bandeng di

Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan.

2. Penetapan harga

Penetapan harga adalah proses menentukan apa yang bakal diterima sebuah

syarikat sebagai pertukaran untuk produknya. Faktor-faktor harga adalah kos

pengilangan, tempat pasaran, persaingan, keadaan pasar, dan kualiti produk.

Penentuan harga juga merupakan pembolehubah utama dalam teori

peruntukan harga mikroekonomi penetapan harga yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah mekanisme dalam penentuan harga ikan bandeng di

Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan.

7
3. Ikan bandeng

Ikan bandeng merupakan salah satu komoditas ekspor yang dikenal dengan

sebutan milkfish. Ikan ini memiliki karakteristik berbadan langsing, sirip

bercabang serta lincah di air, memiliki sisik seperti kaca dan berdaging putih.

1.7 Sistematika Penulisan

Bab I pendahuluan

Pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika

pembahasan.

Bab II Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka ini berisi tentang penelitian terdahulu yang relevan, landasan

teori, dan kerangka pikir.

Bab III

Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrument penelitian dan terakhir teknik

analisis data.

8
Bab IV

Pada bab ini berisi uraian tentang hasil atau temuan penelitian dan pembahasan.

Hasil penelitian dan pembahasan dapat disajikan dalam satu kesatuan atau

terpisah.

Bab V Pada bab ini berisi kesimpulan, saran-saran, dan rekomendasi.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Relevan

Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa sumber penelitian

berupa karya tulis ilmiah sebagai sebagai salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian. Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu berupa

karya tulis ilmiah yang terkait dengan penelitian ini

1. Andi Riska Yunianti, Hartati Tuli, Siti Pratiwi Husain, 2022. Skripsi ini

berjudul “ Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Budidaya Ikan

Bandeng Oleh Cahaya Tambak Di Desa Siduwonge Kec. Randang Kab.

Pohuwato. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan harga pokok

produksi pada budidaya ikan bandeng oleh Cahaya Tambak di Desa

Siduwango Kec. Randangan Kab Pohuwato. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan sumber

data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara

observasi, dokumentasi dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah

salah satu pemilik tambak yang ada di desa siduwonge. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa cahaya tambak masih melakukan penentuan dan

perhitungan harga pokok produksi dengan cara yang sederhana. Terbukti

biaya yang dihitung oleh cahaya tambak belum mencakup semua biaya yang

dibelanjakan, karena terdapat kesalahan dari segi biaya yang tidak di

internalisasikan secara menyeluruh serta penggolongan biaya yang

berhubungan dengan penentuan harga pokok produksi yang belum tepat.

10
Dalam penentuan harga pokok produksi sebaiknya cahaya tambak

menggunakan metode full costing yang menghitung semua biaya secara tepat

dan akurat.

2. Faisal Muttaqin Septiahadi, Sudamo Sudarno, 2010.skiripsi ini berjudul

“Penentuan Harga Pokok Produk Ikan Bandeng Pada Petani Tambak Di

Kecamatan Juwana Kabupaten Pati”. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis penentuan harga pokok produksi ikan bandeng pada tambak di

kecamatan Juwana kabupaten Pati. Metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu metode dokumentasi, metode wawancara, dan

metode observasi. Data yang diperoleh dianalisis kuantitatif sesuai dengan

akuntansi biaya untuk harga pokok produksi. Hasil menunjukan bahwa biaya

yang dikeluarkan oleh petani tidak dipisahkan menurut golongannya yaitu

antara biaya produksi dan biaya non produksi.

3. Arif Rahman Hakim Kusuma Admojo, 2017. Skirpsi ini berjudul “

Implementasi Metode Fuzzy-Tsukamoto Dalam Penetapan Harga Jual Ikan

Bandeng Tambak Air Asin. Ikan bandeng merupakan salah satu komoditi

perikanan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, namun proses pertumbuhan

ikan bandeng cenderung lama karena persoalan salinitas dan proses

penggolongan yang sangat lama. Harga jual ikan bandeng yang tidak terlalu

tinggi, namun dengan resiko yang dihadapi juga tidak kalah besar. Saat ini

penentuan harga jual petani tambak hanya melihat harga pasaran yang sudah

berlaku tanpa melihat faktor lain, sehingga petani mengalami kekurangan

informasi tentang harga yang harus dipatok berdasarkan biaya produksi yang

telah dikeluarkan. Hal ini menjadi permasalahan serius bagi petani bandeng

11
terutama ketika memperkirakan harga jual yang sesuai secara matemis

dengan pertimbangan keuntungan yang sesuai. Untuk itu dibutuhkan sistem

yang dapat menentukan harga jual ikan bandeng yang sesuai dengan fakto-

faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini penentuan harga jualnya

menggunakan metode fuzzy-Tsukamoto. Dengan adanya sistem penentuan

harga jual ikan bandeng ini diharapakan dapat memudahkan petani dalam

menentukan harga pasca panen dengan keuntungan yang sesuai. Hasil dari

peneltian ini berupa harga jual ikan bandeng per kilogram dengan tingkat

akurasi sebesar 92,72%.

4. Wahyu Manfaatin, 2013. Skiripsi ini berjudul “ Analisis Penentuan Harga

Pokok Dan Harga Jual Pada Budidaya Ikan Bandeng Air Asin Oleh Petani

Tambak Di Desa Kalanganyar Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Untuk

mengetahui harga pokok dan harga jual pada budidaya ikan bandeng air asin,

dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi, yang kemudian

dianalisis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data

dapat disimpulkan bahwa harga pokok pada budidaya ikan bandeng air asin

sudah baik dan sesuai teori yang ada. Tetapi hal tersebut belum dipakai

sebagai dasar penetapan harga jual karena penentuan harga jualnya kurang

sesuai dengan teori yaitu petani tambak tidak memperhitungkan persentase

laba yang diharapkan akan tetapi hanya berdasarkan harga pasaran yang

sedang berlaku.

5. Astri Furqani, Arief Hidayatullah Khamainy, Dina Kurniawati, Rusnani

Rusnani, 2023. Skripsi ini berjudul “Pendampingan Penentuan Harga Pokok

12
Produksi Dan Harga Jual Produk Olahan Ikan Desa Karanganyar Kecamatan

Kalianget”. Dalam suatu usaha baik itu berskala besar maupun usaha kecil

(UMKM) sangat penting menghitung harga pokok produksi untuk

menentukan harga jual secara tepat tujuan dari pendampingan penentuan

harga pokok produksi dan harga jual kepada pelaku usaha produk olahan ikan

di desa Karanganyar adalah untuk meningkatkan profit pelaku usaha krupuk

bandeng. Kendala yang dihadapi pelaku usaha ini seperti persediaan bahan

baku ikan bandeng yang terbatas oleh waktu panen, karena lahan yang

digunakan untuk pembibitan bandeng menggunakan lahan garam yaitu,

sehingga pendapatan yang diperoleh tidak maksimal. selama ini dalam

menentukan harga pokok produksi hanya berdasarkan cara tradisional dengan

mengakumulasi semuan biaya pembelian bahan baku tanpa memperhitungkan

biaya tenaga kerja atau menghitung sebisa mereka, dan dalam menentukan

harga jual mengikuti harga pasar. Sehingga dengan adanya pendampingan ini

mereka memiliki pengetahuan dasar dalam menentukan harga pokok produksi

dan harga jual produk olahan ikannya walaupun bukan musim panen

bandeng.

6. Zaenal Fanani Akhmad,2018. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Jual Beli

Tebasan Dan Penetapan Harga Terhadap Pengambilan Keputusan Panen

(Studi Kasus Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Desa Tambakbulusan,

Kecamatan Karangtengah) 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh jual beli tebasan dan penetapan harga terhadap pengambilan

keputusan panen pada usaha pembesaran ikan bandeng di Desa

Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. Penelitian ini

13
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian lapangan. Objek

penelitian yaitu usaha pembesaran ikan bandeng di Desa Tambakbulusan,

Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, dan subjeknya merupakan

petani tambak desa Tambakbulusan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah

62 orang petani tambak dengan menggunakan sampel purposive sampling.

Teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda

untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa jual beli tebasan berpengaruh secara positif terhadap

pengambilan keputusan panen dengan nilai t hitung sebesar 4,952. Penetapan

harga berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan panen ikan

bandeng dengan nilai t hitung 3,268. Jual beli tebasan dan penetapan harga

secara simultan berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan panen

ikan bandeng dengan nilai f hitung 77,490. Besarnya pengaruh tersebut

ditunjukkan oleh Adjusted R Square sebesar 0,715 yang berarti terdapat

pengaruh sebesart 71,5% antara jual beli tebasan dan penetapan harga

terhadap pengambilan keputusan panen ikan bandeng pada usaha pembesaran

ikan bandeng di Desa Tambakbulusan, Karangtengah, Demak.

7. Khodijah Ishak, 2017. Penelitian ini berjudul “Penetapan Harga Ditinjau

Dalam Perspektif Islam” Islam sebagai agama samawi terakhir memiliki

sumber yang potensial dalam mengembangkan khazanah ekonomi baik mikro

maupun makro, maupun skala domestik, regional bahkan internasional.

Adalah Rasullulah SAW yang suatu ketika ditanya oleh komunitas

masyarakatnya tentang fluktuasi harga yang cenderung memberatkan

14
masyarakat pada saat itu dengan memberikan jawaban seolah-olah lepas dari

tanggung jawab, telah menimbulkan multi tafsir di kalangan cendekia Islam

sejak awal perkembangannya hingga kini. Di kalangan sahabatnya yanh

diantaranya adalah Umar Ibn Al-Khattab merespon prilaku Rasullulah adalah

kasuistis dan tidak universal sehingga intervensi pemerintah dalam hal ini

adalah dibolehkan bila didasarkan pada kemaslahatan umat. Sedangkan

dikalangan ulama madzhab sunnii secara garis besar terbagi menjadi dua

pendapat: kelompok pertama, memahami matan hadis Rasul itu dengan

tekstual sehingga dalam kondisi apapun dan bagaimanapun, pemerintah tidak

dibenarkan intervensi mengenai harga. Kelompok kedua, membolehkan

adanya intervensi pemerintah terhadap harga komoditas perdagangan, bila

terjadi indikasi adanya distorsi pasar. Hal ini dilakukan untuk menjadi pasar

sebagai instrument ekonomi yang akuntabel.

Adapun perbedaan atau pun persamaan penelitian ini dan penelitian di

atas ialah perbedaan terletak pada waktu tempat dan jumlah lokasi yang peneliti

akan teliti. Adapun lokasi yang akan diteliti yaitu desa Lalonggombu desa Aorea

dan desa Watumeeto yang terletak di Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe

Selatan. Adapun persamaan dari penelitian ini ialah sama-sama menganalisis

penentuan harga ikan bandeng.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Analisis

Secara umum, arti analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah

kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah, sesuatu untuk digolongkan

15
dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya

dan ditafsirkan maknanya.

Analisis atau analisa berasal dari kata yunani kuno. Analusis yang berarti

melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti

kembali, dan luein yang berarti melepas, jika digabung berarti melepas kembali

atau menguraikan. Kata analuisis ini diserap ke dalam bahasa inggris menjadi

analysis, yang kemudian juga diserap ke dalam bahasa indonesia menjadi analisis.

Kata analisis sendiri digunakan dalam berbagai bidang, di antaranya

bidang ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu alam, dan sebagainya. Dalam

bidang bahasa dan lingustik, analisis adalah suatu kajian mendalam untuk meneliti

struktur pada sebuah bahasa.

Analisis secara umum adalah sebuah kemampuan memecahkan atau

menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang

lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami. Analisis dapat diartikan sebagai usaha

dalam mengamati sesuatu secara mendetail dengan cara menguraikan komponen

pembentuknya atau menyusun sebuah komponen untuk kemudian dikaji lebih

mendalam. Pengertian analisis lainnya adalah kegiatan berpikir untuk

menguraikan suatu pokok menjadi bagian atau komponen sebagai dapat diketahui

ciri atau tanda di setiap tiap bagian atau komponen, hubungannya satu sama lain

hingga fungsi masing-masingnya.

Menurut Komaruddin, adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu

keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,

hunhungannya satu sama lain dan fumgsi masimg-masing dalam suatu

keseluruhan yang terpadu.

16
Menurut Harahap, analisis adalah suatu upaya untuk memecahkan atau

menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.

Menurut Gorys Keraf, analisa diartikan sebagai sebuah proses untuk

memecahkan sesuatu kedalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama

lainnya.

Menurut Wiradi, analisis adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah

mengurai, membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan

menurut kriteria tertentu lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing.

Menurut Rifka Julianty, analisis adalah aktivitas penguraian pada pokok

atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antara

bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dan pemahaman arti

keseluruhan.

Analisis adalah proses memecahkan topik penelitian atau substansi yang

kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih baik tentang suatu rumusan masalah

tertentu. teknik ini telah diterapkan dalam studi matematika dan logika sejak

sebelum Aristoteles. Meskipun pada saat itu analisis sebagai konsep formal.

Analisis pada hakekatnya mengacu pada upaya untuk memahami dan menjelaskan

proses untuk suatu masalah beserta berbagai hal yang ada didalamnya. Sedangkan

dalam objek pengamatan IPA (science) analisis dipergunakan untuk

menggambarkan zat menjadi senyawa pemnyusunnya.

Oleh karena alasan demikianlah analisis lebih mengacu pada studi tentang

bahasa untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap struktuk bahasa.

Analisis adalah upaya menguraikan suatu hal seacara sistematis untuk

menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya secara keseluruhan

17
agar diperoleh pengertian dan pemahaman yang tepat, sehingga pada prosesnya

mampu menentukan proses memecahkan konsep, proposisi, kompleks linguistik,

atau fakta menjadi konsitituen sederhana atau akhirnya.

2.2.2 Definisi Penetapan Harga

Penetapan harga merupakan kebijakan sebuah badan usaha dalam

menetapkan harga jual dari produk yang ditawarkan. Beberapa dari perusahaan

mungkin saja menetapkan harga dengan patokan dari pasar (market-based

pricing), perusahaan lain juga mungkin lebih mempertimbangkan dari segi biaya

produksi (cost-based pricing). Harga adalah komponen pemasaran yang bisa

menentukan pendapatan suatu bisnis. Oleh karena itu, penentuan harga yang tepat

tentu saja akan dapat menciptakan permintaan yang optimal. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa penetapan harga itu sendiri menjadi faktor kunci untuk

meraih keuntungan.

Pengertian dari penetapan harga menurut Buchori Alma adalah keputusan

mengenai harga-harga yang akan diikut dalam jangka waktu tertentu. sedangkan

menurut kotler yang diterjemahkan oleh molan menyatakan bahwa suatu

perusahaan harus menetapkan harga sesuai dengan nilai yang diberikan dan

dipahami pelanggan (Buchori Alma,2005).

Penentuan harga merupakan masalah yang dianggap sangat penting

dikeduanya baik dari pihak akademik maupun pihak praktik manajerial, dimana

disebutkan bahwa tujuan penjualan bukan hanya sekedar untuk memaksimalkan

pendapatan, tetapi untuk mencapai pangsa pasar yang maksimal maka harga harus

sama dengan standar kesediaan membayar yang dianggap optimal (schuller et al,

2018).

18
Penetapan harga merupakan tugas kritis yang menunjang keberhasilan

operasi organisasi profit maupun non- profit. Harga merupakan satu-satunya unsur

bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan (batubara & Hidayat, 2016).

Buchari Alma mengatakan bahwa dalam teori ekonomi, pengertian harg,

nilai dan utility merupakan konsp yang paling berhubungan. Yang dimaksud

dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang

memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan

(wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction). Terdapatnya value yang

merupakan nilai suatu produk untuk ditukarkan dengan produk lain. Nilai ini

dapat dilihat dalam situasi barter yaitu pertukaran barang dengan barang.

Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, akan tetapi sudah

menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Maka harga merupakan

sejumlah uang yang digunakan untuk menilai dan mendapatkan produk maupun

jasa yang dibutuhkan oleh konsumen (Buchori Alma 2005).

Tjiptono mengatakan bahwa agar dapat sukses dalam memasarkan suatu

barang dan jasa, setiap Perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan

pemasukan atau pendapatan bagi Perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya

(produksi distribusi dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).

Di samping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat flesibel,

artinya dapat diubah dengan cepat. Kemudian tjiptono mengatakan bahwa harga

barang dapat dipadankan dengan hal lain seperti iuran, sewa, Bungan, premium,

komisi, upah, gaji, honor, SPP, dan sebagainya. Harga dapat dilihat dari sudut

pandang lain seperti pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran

19
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak

kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa (Fandy Tjiptono,1997).

Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap Perusahaan karena

penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari

seorang pengusaha ataupun pihak Perusahaan. Penetapan harga dapat

menciptakan hasil penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan

dipasarkan. Meskipun penetapan harga merupakan hal yang penting namun masih

banyak Perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan

penetapan harga harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan maka

harga mempengaruhi tingkat penjualan tingkat keuntungan serta share pasar yang

dapat dicapai perusahaan.

Dalam penetapan harga yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor yang

mempengaruhinya baik langsung maupun tidak langsung :

a. Faktor secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya

pemasaran, peraturan pemerintah, dan faktor lainnya.

b. Faktor yang tidak langsung namun erat dengan penetapan harga adalah antara

lain yaitu harga produksi sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh

harga terhadap hubungan antara produk substansi dan produk komplementer,

serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.

1. Tujuan Penetapan Harga

Harga menjadi faktor penentu dalam pembelian dan menjadi salah satu

unsur penting dalam menentukan bagian pasar dan tingkat keuntungan

perusahaan. Dalam memutuskan strategi penetapan harga maka harus

diperhatikan tujuannya.

20
Menurut Fandi Tjiptono, secara umum tujuan penetapan harga yaitu

(muslimin et al,2020):

a. Berorientasi pada laba

Asam teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan

selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinngi.

Tujuan ini dikenal dengang istilah maksimalisasi laba.

b. Berorientasi pada volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang

menetapkan harga-harga berdasarkan tujuan yang berorientasi pada

volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume

pricing objektif.

c. Berorientasi pada citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi

penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk

membentuk atau mempertahankan citra prestisius.

d. Stabilisasi harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila

suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya

harus menurunkan pula harga mereka.

Pada dasarnya ketika menetapkan harga, pedagang harus

mempertimbangkan beberapa hal seperti penetapan harga untuk mewujudkan

keuntungan, volume penjualan (permintaan atas berbagai produk beserta sifatnya),

persaingan dari perdagangan lain, pandangan masyarakat terhadap suatu produk

serta kedudukan dalam pasar (Widiyono & Pakkana M 2013).


21
Menurut Grewal dan Levy harga merupakan suatu pengorbanan

keseluruhan yang bersedia dilakukan konsumen dalam rangka mendapatkan

produk atau jasa spesifik. Pengorbanan tersebut biasanya mencakup uang yang

harus dibayarkan kepada pemasar agar bisa mendapatkan produk, serta

pengorbanannya lainnya, baik dalam bentuk non-moneter (seperti biaya

transportasi, pajak, biaya pengiriman, dan seterusnya).

Penetapan harga pada umumnya merupakan hal yang paling mendasar di

antara program-program pemasaran. Pertama semua produk dan jasa mempunyai

harga, meskipun seandainya produk dan jasa tersebut “ gratis “.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga yaitu banyak

faktor yang mempengaruhi kebijakan penetuan harga jual barang di suatu

perusahaan.

Menurut tambunan (2003:262) dalam kapahang, tampi & rogahang (2016)

faktor-faktor utama yang mempengaruhi penentuan harga :

1. Permintaan

2. Data biaya

3. Tujuan pendapatan dan laba (revenuand profit objectives)

4. Tindakan pesaing

5. Peraturan-peraturan pemerintah

6. Jenis pasar/persaingan

7. Situasi perekonomian

8. Citra 1008 aktor atas produk

22
Sedangkan menurut (Anjar, 2015:35-36) dalam Mauliyah & Kirom (2016)

faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual :

1. Customer atau pelanggan

2. Competitors atau pesaing

3. Cost atau biaya

Menjalankan sebuah bisnis jual beli tidak akan terlepas dari permasalahan

harga. Harga memegang peranan penting dalam terjadinya kesepakatan jual beli

dari produsen ke tangan konsumen. Melalui penetapan harga, akan melihat posisi

kelayakan produk dari nilai ekonomisnya. Karena permasalahan ini perusahaan

biasanya mengadakan penetapan harga yang disepakati sebelum barang beredar di

pasaran (Surya Kencana 2019).

2.2.3 Penetapan Harga Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Ekonomi islam memiliki konsep bahwa suatu pasar dapat berperan efektif

dalam kehidupan ekonomi bila prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara

normal. Pasar tidak membutuhkan suatu intervensi dari pihak manapun, tidak

terkecuali negara dengan otoritas penentuan harga dengan kegiatan monopolistik

atau yang lainnya. Persaingan bebas dalam hal ini adalah bahwa umat islam

menentukan sendiri tentang apa yang harus dikonsumsi dan di produksi serta

dibebaskan untuk memilih sendiri apa-apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara

memenuhi teori ekonomi islam mengenai harga pertama-tama dapat dilihat dari

sebuah hadis yang menceritakan bahwa ada sahabat yang mengusulkan kepada

Nabi untuk menetapkan harga di pasar.

23
Secara umum pengertian ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang

mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan

konsumsi terhadap barang dan jasa. Di indonesia penggunaan istilah ekonomi

Islam terkadang digunakan bergantian dengan istilah ekonomi syariah. Termaksuk

dalam penggunaan istilah dalam mata kuliah atau program studi di perguruan

tinggi. Ada yang menamakan dengan ekonomi Islam ada juga yang menamakan

ekonomi syariah. Hal sebabkan karena memang pengertian ekonomi syariah.

Ekonomi Islam atau ekonomi syariah telah didefinisikan oleh para sarjana muslin

dengan berbagai definisi. Keragaman ini terjadi karena perbedaan perspektif

setiap pakar dalam bidangnya (Juhaya S Praja,2012).

Menurut Monzer Kahf dalam bukunya The Islamic Economy menjelaskan

bahwa ekonomi islam adalah bagian dari ilmu ekonomi yang bersifat

interdisipliner dalam arti kajian ekonomi syariah tidak dapat berdiri sendiri, tetapi

perlu penguasaan yang baik dan mendalam terhadap ilmu-ilmu pemdukungnya

juga terhadap ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai tool of analysis seperti

matematika, statistik,logika dan ushul fiqih (Al Arif,Nur Rianto,dan Euis

Amalia,2010).

M.A. Manan mendefinisikan ilmu ekonomi syariah sebagai suatu ilmu

pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang

diilhami oleh nilai-nilai islam (M.A.Manan,1992).

Yusuf Qardhawi. Pengertian ekonomi syariah merupakan ekonomi yang

berdasarkan pada ketuhanan. Esensi sistem ekonomi ini bertitik tolak dari Allah

Azza Wa Jalla, dan memanfaatkan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah

Azza Wa Jalla (ekonomi islam menurut para ahli 2014).

24
Menurut Umar Chapra, ekonomi Islam merupakan suatu cabang ilmu

pengetahuan yang membantu manusia dalam mewujudkan kesejahteraannya

melalui alokasi dan distribusi berbagai sumber daya langka sesuia dengan tujuan

yang ditetapkan berdasarkan syari’at (al-iqtisad al-syariah) tanpa mengekang

kebebasan induvidu secara berlebiha, menciptakan ketidakseimbangan makro

ekonomi dan ekologi, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta ikatan

moral yang terjalin di masyarakat (ekonomi islam menurut para ahli 2014).

Definisi ekonomi syariah para ahli tersebut menekankan karakter

kompherensif tentang subjek dan didasarkan atas nilai moral ekonomi syariah

yang bertujuan mengkaji kesejahteraan manusia yang dicapai melalui

pengorganisasian sumber-sumber alam berdasarkan kooperasi dan partisipasi

(Juhaya S Praja,2012).

Dalam bahasa Arab, ekonomi syariah seringkali diistilahkan dengan al-

iqtishad al-ilslami. Kata al-iqtishad secara bahasa berarti al-qashadu yaitu

pertengahan dan berkeadilan. Sementara kata al-iqtishad didefinisikan dengan

pengetahuan tentang atura yamg berkaitan dengan produksi kekayaan,

mendistribusikan dan mengkonsumsinya (Moh. Mufid,2017).

Hasanuzzaman mendefinisikan ilmu ekonomi syariah sebagai pengetahuan

dan aplikasi dari ajaran dan aturan syariah yang menceah ketidakadilan dalam

memperoleh sumber-sumber daya material memenuhi kebutuhan manusia yang

memungkinkan untuk melaksanakan kewajiban kepada Allah dan masyarakat.

Hakekat ekonomi syariah merupakan bentuk aplikasi ajaran syariat dalam

aktivitas ekonomi. Pemahaman ini, sangat relevan untuk digunakan sebagai pisau

analisis problematika aktivitas ekonomi di tengah masyarakat. Misalnya, prilaku

25
konsumsi masyarakat yang dinaungi oleh ajaran Islam, kebijakan fiskal, dan

moneter yang dikaitkan dengan zakat, sistem kredit, dan investasi yang

dihubungkan dengan pelarangan riba (Moh, Mufid 2017).

Menurut M. Akram Kan dalam buku yang ditulis oleh Nurul (2018).

Islamic economic aims the study of the human falah (well-being) achieved by

organizing the resources of the earth on the basic of cooperation and

participation. Secara lepas dapat diartikan bahwa ilmu ekonomi islam bertujuan

untuk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan

mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi.

Definisi yang dikemukakan Akram Kan memberikan dimensi normatif

(kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat) serta dimensi positif

(mengorganisasikan sumber daya alam).

Adapun prinsip-prinsip ekonomi islam ialah secara mendasar berbeda dari

sistem ekonomi yang lain dalam hal tujuan, bentuk, dan coraknya. Sistem tersebut

berusaha memecahkan masalah ekonomi manusia dengan cara menempuh jalan

tengah antara pola yang ekstrem yaitu kapitalis & komunis. Singkatnya, ekonomi

Islam adalah sistem ekonomi yang berdasar pada Al-Qur’an & hadis yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan akhirat (al-falah).

Ada tiga asas filsafat ekonomi Islam yaitu :

1. Semua yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allah SWT, manusia

hanyalah khalifah yang memegang amanah dari Allah untuk menggunakan

milik-Nya. Sehingga segala sesuatunya harus tunduk pada Allah sang

pencipta & pemilik.

26
Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia wajib

tolong menolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegiatan

ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah.

2. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu

sistem ekonomi islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi

manusia akan dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua perbuatannya

akan dimintai pertanggungjawaban kelak oleh Allah SWT.

Harga adalah penentuan nilai uang-barang dan harga barang. Dengan

adanya suatu harga maka Masyarakat dapat menjual suatu barang yang mereka

miliki dengan harga yang umum dan dapat diterima. Menurut M. Abdul Manan

keengganan orang islam untuk menerima harga pasar sebagai sarana menuju

kesejahteraan social membuat fungsi dari kelenturan harga kebutuhan dan suplay

menurut adat dan kebiasaan jadi terbatas. Reaksi terhadap “keperluan“ akan

perubahan dalam “pemasukan“ dipandang sebagai hal yang lebih penting dari

pada “harga“ dalam ekonomi islam adalah menganalisa faktor-faktor atau

kekuatan-kekuatan dasar yang mempengaruhi “asal-usul“ kebutuhan dan suplay

(Supriadi 2020).

Menurut Jumhur ulama telah sepakat bahwa islam menjunjung tinggi

mekanisme pasar bebas, maka hanya dalam kondisi tertentu saja pemerintah dapat

melakukan kebijakan penetapan harga. Prinsip dari kebijakan ini adalah

mengupayakan harga yang adil, harga yang normal, atau sesuai harga pasar.

Dalam penjualan islami, baik yang bersifat barang maupun jasa, terdapat norma,

etika agama, dan perikemanusiaan yang menjadi landasan pokok bagi pasat islam

yang bersih, yaitu :

27
a. Larangan menjual atau memperdagangkan barang-barang yang diharamkan.

b. Bersikap benar, amanah dan jujur

c. Menegakan keadilan dan mengharamkan riba

d. Menerapkan kasih sayang

e. Menegakan toleransi dan keadilan

Ajaran Islam memberikan perhatian yang besar terhadap kesempurnaan

mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang sempurna merupakan resultan dari

kekuatan yang bersifat massal, yaitu merupakan fenomenal alamiyah. Pasar yang

bersaing sempurna menghasilkan harga yang adil bagi penjual maupun pembeli.

Oleh karena itu, islam sangat memperhatikan konsep harga yang adil dan

mekanisme pasar yang sempurna.

Menurut Ibnu Tamiyah naik dan turunnya harga tidak selalu disebabkan

oleh tindakan tidak adil dari sebagian orang yang terlibat transaksi. Bisa jadi

penyebabnya adalah penawaran yang menurun akibat inefisiensi produksi.

Penurunan jumlah import barang-barang yang diminta atau juga tekanan pasar.

Karena itu, jika permintaan terhadap barang meningkat, sedangkan penawaran

menurun, harga barang tersebut akan naik. Begitu pula sebaliknya. Kelangkaan

dan melimpahnya barang mungkin disebabkan oleh tindakan yang adil atau

mungkin juga yang tidak adil.

2.2.4 Definisi Ikan Bandeng

Ikan bandeng (chanos-chanos) merupakan salah satu jenis ikan laut yang

telah lama dikenal sebagai ikan konsumsi. Ikan bandeng juga merupakan ikan

yang paling banyak dibudidayakan, terutama ditambak. Sebagai ikan budidaya,


28
ikan bandeng memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis ikan lain. Ikan

bandeng dapat diproduksi sebagai ikan konsumsi domestik, ekspor, ataupun

digunakan sebagai umpan dalam usaha penangkapan ikan tuna dan ikan cakalang.

Ikan bandeng merupakan suatu komoditas perikanan yang memiliki rasa

cukup enak dan gurih sehingga banyak digemari oleh masyarakat. Selain itu

harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. Ikan bandeng termasuk

ikan yang bertulang keras dan dagingnya berwarna putih dengan struktur daging

padat. (Andi dan Erni,2020).

Bandeng adalah jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi masyarakat dan

termasuk ikan penghasil protein hewani yang tinggi. Ikan relatif tahan terhadap

berbagai jenis penyakit yang biasanya menyerang hewan air. Ikan bandeng yang

banyak di budidayakan oleh masyarakat termasuk dalam gebus chanos. Ikan

bandeng, jika dilihat secara ilmiah, dengan taksonomi hewan atau sistematika

hewan, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Kingdom : Animalia

b. Phylum : Chordata

c. Class : Actinopterygii

d. Ordo : Gonorynghiformes

e. Family : Chanidae

f. Genus : Chanos

g. Species : Chanos

Ikan bandeng adalah chanos-chanos, ikan bandeng dalam bahasa inggris

disebut milkfish, yaitu sebuah ikan yang merupakan makanan penting di asia

Tenggara. Ikan bandeng merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam

29
familia chanide. Dari data yang diperoleh bahwa, kurang lebih tujuh spesies ini

telah punah dalam lima genus tambahan yang dilaporkan pernah ada. Mereka

hidup di daerah samudera hindia hingga samudera pasifik. Ikan ini cenderung

bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda dan

baru menetas hidup dilaut selama 2-3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau,

daerah payau, dan kadang kala dana (Andi dan Erni, 2020).

2.3 Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu adalah sebagai berikut:

Petani ikan bandeng

Biaya produksi

Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead


(bibit) pabrik (BOP)

Penetapan harga jual


ikan bandeng

Gambar 1: kerangka pikir

30
BAB III

METODOLOGOI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu yaitu penelitian yang

bermaksud untuk menggambarkan secara mendalam apa yang akan diteliti.

Metode ini dipilih karena penelitian ini hanya ingin menjelaskan rumusan masalah

bukan untuk menguji atau membuat prediksi hipotesis ( Rakhmat, 2009).

Penelitian ini dilakukan untuk dapat memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian yaitu penetapan harga ikan bandeng di desa

Lalonggombu.

3.1.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.

Menurut Hariyanti (2018) penelitian deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian

yang menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah

maupun rekayasa manusia yang lebih memperhatikan karakteristik dan kualitas.

Metode kualitatif bersifat mengembangkan teori yaitu yaitu dengan

mengumpulkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari

naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videoaotape, dokumen,catatan, atau

31
memo, dan dokumen resmi lainnya untuk dianalisa sehingga mendapatkan hasil

yang kualitatif ( meliyanti, 2021).

Penelitian ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui dan

menggambarkan apa yang terjadi di lokasi penelitian dengan lugas dan rinci

serta berupaya mengungkapkan data tentang penetapan harga ikan bandeng di

Kecamatan Lainea Kabupaten Konsel.

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

1. Waktu Peneltian

Adapun waktu penelitian yang dilakukan pada penelitian ini untuk

mendapatkan sumber data yang dibutuhkan dengan masalah yang dalam

penelitian ini, maka waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan setelah

penyelenggaraan seminar proposal penelitian ini dan mendapatkan surat

penelitian dari kampus IAIN Kendari.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data secara langsung pada

masyarakat di Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan.

3.3 Data Dan Sumber Data

Data adalah empiric yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. data peneliti tersebut

dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan menggunakan berbagai

teknik selama kegiatan penelitian. Dalam arti luas data juga dikatakan sesuatu

yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya

suatu pengolahan. Data yang dimaksud dapat berwujud suatu keadaan, gambar,

32
suara, huruf, angka, Bahasa, ataupun symbol lainnya yang bisa digunakan sebagai

bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

1. Jenis Data

Pada umumnya, jenis data yang dipergunakan dalam penelitian adalah

berupa data primer dan data sekunder.

a) Data Primer

Data primer adalah data diperoleh secara langsung dari sumber asli

(tidak melalui perantaraan), dalam hal ini data yang diperoleh langsung

oleh peneliti dari subjek penelitian yaitu informan melalui metode

wawancara. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri

oleh organisasi yang menerbitkan (Pasolong, 2012).

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada

data dalam hal ini dari laporan-laporan, buku-buku, jurnal-jurnal atau situs

web dari internet yang membantu peneliti dalam mengumpulkan data

penelitian.

2. Sumber Data

Istilah “sumber data” mengarah pada jenis-jenis informasi yang

diperoleh melalui subyek penelitiannya, dan dari mana data dapat diperoleh

(Samsu, 2017).Dengan demikian, data yang akan diperoleh berhubungan

dengan subjek yang akan diteliti. Adapun sumber data yang digunakan oleh

penulis adalah data-data dan dokumen –dokumen yang terkait dengan

penelitian ini. Dengan menggunakan tiga macam data yaitu ;

33
a. Subjek dan informasi penelitian, subjek dalam penelitian ini yakni data

langsung dari pelaku usaha ikan bandeng di desa Lalonggombu.

b. Kondisi dan aktivitas di lapangan, yaitu suasana kondisi tempat penelitian

secara umum.

c. Dokumen, yaitu berupa arsip, dokumen resmi, brosur, jurnal laporan,

majalah dan sebagainya.

3.4 Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian

merupakan titik perhatian dari suatu penelitian, titik perhatian tersebut berupa

subtansi, permasalahan, atau fenomena yang terjadi di lapangan (Sugiono,

2015). Objek yang diteliti ialah tentang penetapan harga ikan bandeng.

2. Subjek Penelitian

Teknik penentuan subjek penelitian pada penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive sampling yang disebut judge mental

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang

tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, sehingga

akan memudahkan peneliti menjelajah objek atau situasi sosial yang akan

diteliti (Sugiyono,2015).

Purposive sampling signifikan digunakan dalam situasi untuk memilih

responden yang sulit dicapai, untuk itu peneliti cenderung subjektif

34
( misalnya menentukan sampel berdasarkan kategorisasi atau karakteristik

umum yang ditentukan sendiri oleh peneliti).Subjek penelitian ini yaitu

pelaku usaha ikan bandeng.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standard untuk

memperoleh data yang diperlukan. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan

data yang tepat memungkinkan mendapat data yang objektif. Dalam penelitian

ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut;

1. Observasi

Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Obsevasi berarti

mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam tradisi kualitatif, data

tidak akan diperoleh dibelakang meja, tetapi harus terjun kelapangan. Data

yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku,

tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Data observasi juga dapat

berupa interaksi dalam suatu organisasi atau pengalaman para anggota dalam

berorganisasi (Raco, 2010).

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi terstruktur, artinya

bahwa observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang

akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Dalam melakukan pengamatan

peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan

rehabilitasnya, yakni pelaku usaha ikan bandeng di desa lalonggombu.

2. Wawancara

Menurut (Sugiyono 2015) wawancara merupakan teknik pengumpulan

data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan

35
pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan

kepada yang diwawancarai.

Wawancara yang digunakan pada penelitian adalah wawancara terstruktur

dalam hal ini penulis menemui subjek penelitian secara langsung yakni

pelaku usaha ikan bandeng.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seorang

(Sugiyono, 2015). Dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini

menyangkut berbagai sumber data baik yang berasal dari catatan ataupun

laporan yang telah disusun dalam arsip data yang telah dipublikasikan yang

berkaitan dengan objek yang akan diteliti.Dalam penelitian ini penulis

melakukan dokumentasi berupa foto-foto untuk memperkuat data yang sudah

dikumpulkan.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan

analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokan,

memberikan kode dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan

data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya

diangkat menjadi teori subtantif (Siyoto & Sodik, 2015).

36
1. Reduksi data (reduction)

Reduksi data menekankan pada pemokusan data yang akan diambil

oleh peneliti. Proses ini berlangsung sejak awal pertanyaan penelitian dibuat

sampai data penelitian dikumpulkan (Yuliani, 2018).Dengan reduksi data

peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif

dapat disederhanakan dan di transformasikan dalam aneka macam yakni;

melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat,

menggolongkannya dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.

2. Penyajian data (display data)

Menurut Miles dan Hurben dalam buku (Siyoto & Sodik, 2015)

bahwa; penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Langkah ini dilakukan dengan

menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Penyajian data dilakukan untuk

dapat melihat gamabaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari

gambaran keseluruhan.

Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk narasi serta dapat

diselingi dengan skema, gambar, tabel, dan lain-lain. Hal ini disesuaikan

dengan jenis data yang terkumpul dalam proses pengumpulan data, baik itu

dari hasil wawancara mendalam, observasi partisipan maupun dokumentasi.

Penyajian data ini dapat memberikan kemungkinan untuk penarikan

kesimpulan dari data tersebut. Data yang disajikan dalam penelitian adalah

data yang sebelumnya sudah dianalisis, tetapi analisis yang dilakukan

37
berupa catatan untuk kepentingan peneliti sebelum disusun dalam bentuk

laporan.

3. Penarikan Kesimpulan (verification)

Menurut penjelasan Sugiyono (2017) dalam jurnal tulisan (Yuliani,

2018) bahwa penarikan kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Adapun teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berdasarkan teknik yang dikemukakan oleh (Sugiyono 2014) dengan

menggunakan teknik triangulasi. Tringulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Dalam pengecekan maka digunakan triangulasi

sebagai berikut;

1. Triangulasi teknik, artinya bahwa penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari informan

atau responden yang sama. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi

pertisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang

sama.

2. Triangulasi sumber, artinya bahwa untuk mendapatkan data dari informan

atau responden yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

38
3. Triangulasi waktu, yang peneliti lakukan adalah dengan melakukan

pertanyaan yang sama terhadap informan atau responden dengan tentang

waktu yang telah ditentukan.

39
DAFTAR PUSTAKA

buku :

Sukirno, S. (2022). Prinsip-Prinsip Ekonomi Teori Dasar dalam Mikroekonomi


dan Makro Ekonomi. Jakarta: Kencana.

Andi, A., & Erni, I. (2020). Bandeng dan Diversifikasi Produk Olahannya.
Makassar: CV Sah Media.

Zuchdi, D., & Afifah, W. (2019). Analisis Konten Etnografi & Ground Theory
dan Hermeneutika dalam Pnelitian. Jakarta: PT Bumi Akasara.

Sarosa, S. (2021). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Kanisius.

Sholihin, M., & Anggraini, G. P. (2020). Analisis Data Penelitian. Yogyakarta:


Penerbit Andi

Nurul, H., Handi, R. I., Mustafa, E. N., & Ranti, W. 2008. Ekonomi Makro Islam
Pendekatan Teoretis. Jakarta : Kencana.

Emzir. (2021). Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Surabaya: PT


Rajagrafindo Persada

Supriadi, (2018). Konsep Harga dalam Ekonomi Islam. Jawa Barat: Guepedia.

Jurnal :

Manfaatin, W. (2013). Analisis Penentuan Harga Pokok dan Harga Jual pada
Budidaya Air Asin oleh Petani Tambak di Desa Kalanganyar Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Akuntansi (Jpak), 1(2).

Yuniati, A. R., Tuli, H., & Husain, S. P. (2022). Analisis Penentuan Harga Pokok
Produksi pada Budidaya Ikan Bandeng oleh Cahaya Tambak di Desa
Siduwango Kec. Randangan Kab. Pohuwato. Jurnal Ilmiah Manajemen
dan Bisnis, 5(2),643-652.

Suriyok, K. (2021). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual
Ikan Bandeng Menggunakan Full Costing (Studi pada Petani Ikan
Bandeng Desa Madumulyorejo Gresik). Jurnal Transparan Stie Yadika
Bangil, 13(1).

40
Septiahadi, F. M., & Sudarno, S. (2010). Penentuan Harga Pokok Produk Ikan
Bandeng pada Petani Tambak di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
(Doctoral Dissertation, Undip: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

Admojo, A. (2017). Implementasi Metode Fuzzy-Tsukamoto dalam Penetapan


Harga Jual Bandeng Tambak Air Asin. (Doctoral Dissertation,
Universitas Brawijaya).

Muslimin, S., Zainab, Z., & Jafar, W. (2020). Konsep Penentapan Harga dalam
Perspektif Islam. Al-Azhar. Journal Of Islamic Economics, 2(1),1-11.

Andi, T. A., & Zulkifli, M. (2019). Pengolahan Ikan Bandeng di Desa


Tekkolabbua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Jurnal
Dedikasi Masyarakat.

Effendi, S. (2021). Penetapan Harga dalam Perspektif Ekonomi Islam.


MUTLAQAH: Jurnal Kajian Ekonomi Syariah, 1(2), 26-35.

Jefri, Rosdiana, Ani, K. A., & Emma, S. (2022). Analisis Ekonomi Usaha
Budidaya Ikan Bandeng di Desa Binontoan Barat Kabupaten Toli-Toli.
Jurnal Trofish.

Nurdiana, & Marhawati. (2018). Analisis Pemasaran Ikan Bandeng di Desa Pitue
Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Jurnal Ekonomi Dan
Pendididkan.

Wandy, Z., & Neneng,N.A., (2018).Pengaruh Strategi Penetapan Harga terhadap


Kepuasan Konsumen. Jurnal Ilmial Manajemen Ekonomi Dan Akuntansi.

Supriadi, M. & Zainab, W.J., (2020). Konsep Penetapan Harga dalam Perspektif
Islam. Journal Of Islamic Economics.

Surya,K. (2019). Analisis Penetapan Harga SKM. Clothing. Prosiding Festival


Riset Ilmiah Manajemen & Aluntansi.

Khamdan, S. (2020). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual
Ikan Bandeng Menggunakan Full Costing. Lppm Stie Yadika Bangil.

41
skripsi :

Mudawamah, S. (2017). Analisis Strategi Penetapan Bandeng Presto Dalam


Menghadapi Persaingan Usaha. Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang.

Syariah, R. (2022). Analisis Konsep Penetapan Olahan Ikan Ditinjau Dari


Perspektif Ekonomi Syariah. Universitas Hasanuddin Makasar

internet :
https://blog.mokapos.com/strategi-penetapan-harga

https://info.populix.co/articles/strategi-penetapan-harga/

http://repository.radenintan.ac.id/1117/3/BAB_I

INSTRUMEN WAWANCARA

42
1. Bagaimana awal mula berdirinya usaha ini ?

2. Sudah berapa lama anda menjalani usaha ini ?

3. Bagaimana cara anda menetapkan harga ikan bandeng ?

4. Berapa penjualan dalam perhari ?

5. Berapa harga penjualan ikan bandeng yang ditawarkan ?

6. Bagaimana cara anda mengatasi persaingan jual ikan bandeng ?

7. Bagaimana cara anda memasarkan ikan bandeng ?

43

Anda mungkin juga menyukai