Anda di halaman 1dari 1

ESPABOY TAMPILKAN KREASI

Pada jumat minggu ke-4 SMP negeri 4 Boyolali mengadakan agenda Jumat kreasi. Dimana pada
acara tersebut menyampaikan kreativitas seni dan kreasi dari beberapa kelas yang bertugas. Setiap
kelas menampilkan kreasinya masing-masing, seperti tarian, lagu, serta drama. Pada Jumat, 22-
September-2023 kelas IX F, IX G, VIII A, VIII B, dan VIII C bertugas dalam mengisi Jumat kreasi. Urutan
tampilan Jumat kreasi ini dimulai dari kelas VIII C yang menampilkan Jaran Kepang Boyolali, IX F
menampilkan tari sintren, VIII B menampilkan drama Juraij, disusul kelas VIII A yang menampilkan
tari reresik, dan yang terakhir yaitu kelas IX G yang menampilkan drama Nyi Roro Kidul.
Pada tarian jaran kepang boyolali yang ditampilkan kelas VIII C menggambarkan bentuk dari
peperangan pada zaman kerajaan. Terian ini menggunakan poperti kuda-kudaan yang terbuat dari
bambu. Makna dan simbolisme tarian jaran kepang dapat beragam terganting pada konteks budaya
dan lokalitasnya. Meskipun demkian, tarian ini mencerminkan warisan budaya yang kaya dan penting
dalam tradisi masyarakat Boyolali dan sekitarnya.
Tari sintren merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari pesisir utara pantai Jawa
Tengah dan Jawa Barat. Selain gerak tariannya, tarian ini juga terkenal dengan unsur mistis di
dalamnya karena ada ritual khusus untuk pemanggilan roh atau dewa. Tarian ini di tampilkan oleh
perwakilan 6 anak dari kelas IX F.
Drama juraij yang ditampilkan VIII B menggambarkan tanggung jawab seorang anak pada orang
tua. Kisah Juraij adalah kisah besar yang mengandung pelajaran dan nasihat. Tokoh Juraij ini di
perankan oleh Anas Dwi Nur Alam, dan tokoh pendukung di perankan oleh semua siswa kelas VIII B.
Tari reresik yang ditampilkan kelas VIII A menggambarkan tentang rasa semangat yang tinggi dalam
membersihkan lingkungan dengan menjalin kerjasama dan gotong royong. Siswa siswi yang melihat
tarian ini kagum karena tarian yang di tampilkan sangat indah.
Yang terakhir yaitu drama nyi roro kidul yang ditampilkan oleh semua siswa kelas IX G. Pesan
moral dan pelajaran yang bisa dipetik dari kisah tersebut adalah utamakan kebaikan meskipun
dicelakai oleh ibu tirinya. Seperti Putri Kadita yang mengorbankan dirinya pergi dari istana untuk
kebaikan rakyatnya waaupun sebenarnya dia di celakai oleh ibu tirinya.
Rupanya kegiatan ini banyak di tunggu oleh siswa SMP Negeri 4 Boyolali, hal ini terlihat dari
antusias siswa dalam mempersembahkan penampilan setiap kelasnya, baik secara pribadi maupun
secara berkelompok. “Senang bisa menghibur warga espaboy, dan juga bisa berkumpul serta
meningkatkan solidaritas kelas”, ungkap Norma Okta setelah menampilakn drama bersama dengan
teman-teman kelas IX G.
Terkadang waktu 30 menit tak cukup untuk menampilkan kegiatan ini sehingga harus
mengorbankan jam pelajaran setelahnya. Semoga dengan kegiatan ini, bakat siswa SMP Negeri 4
Boyolali dapat tergali dan mental mereka bisa semakin kuat. Kedepannya siswa siswi yang bertugas
dapat termotivasi untuk samakin baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai