Hukum Tata Negara
Hukum Tata Negara
Npm :
Kelas :
BUDAYA POLITIK
1. BUDAYA POLITIK KAULA
2. BUDAYA POLITIK PAROKIAL
3. BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
(BAGAIMANAKAH PENGARUHNYA DENGAN
SISTEM RUMAH TANGGA FORMAL)
KEMAMPUAN DAERAH
Potensi nyata suatu daerah dalam melaksanakan otonomi berdasarkan:
• Kemampuan aparatur pemerintahan;
• Kemampuan ekonomi daerah;
• Kemampuan partisipasi masyarakat;
• Kemampuan keuangan (PAD);
• Kemampuan organisasi tata laksana (manajemen)
• Kemampuan demografi
(Untuk menentukan Jumlah urusan dan wewenang pemerintahan)
KEADAAN DAERAH
Kondisi atau karakteristik nyata suatu daerah yang meliputi:
• Iklim dan curah hujan;
• Kesuburan tanah;
• Luas dan bentuk daerah;
• Unsur-unsur Biotis (flora dan fauna)
• Religiusitas;
• Adat Istiadat;
• Lembaga kemasyarakatan;
•Struktur masyarakat
(Dipergunakan untuk menentukan Jenis urusan/wewenang pemerintahan)
KEBUTUHAN DAERAH
Kehendak suatu daerah untuk mengatur, mengurus dan menyelenggarakan wewenang/urusan
pemerintahan tertentu yang disesuaikan dengan
kemampuan dan keadaan daerah
(Untuk menilai apakah suatu daerah memiliki keinginan untuk berotonomi)
WARGA NEGARA
pengertian
~ AS. Hikam : warga negara merupakan terjemahan dari citizenship yaitu anggota dari sebuah
komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
~ Koerniatmanto:
mengemukakan warga
negara dan anggota negara. Dimana sebagai anggota negara mempunyai kedudukan yang khusus
terhadap negaranya. la mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
negaranya.
~ Dalam konteks Indonesia, hak dan kewajiban warga negara sudah diatur dalam UUD 1945, seperti
Pasal, 26, 27,28,29, 30, 31 dan 34.
KEWARGANEGARAAN
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang undang sebagai warga
negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Permasalahan Yuridis:
1.Diskriminasi hukum di berbagai sektor kehidupan
2.Pengesahan Kewarganegaraan melalui undang-undang merupakan tindakan berlebihan