Kelas : 12 IPS 1
“SANG MAHARANI”
STRUKTUR
1. Orientasi
Novel ini menceritakan mengenai bagaimana kejam nya pemerintah dan tentara Jepang ketika
menjajah Indonesia. Mereka tidak kenal ampun dan kasihan terhadap seluruh orang yang ada di
Indonesia. Baik terhadap orang Belanda maupun orang pribumi, seluruhnya dijadikan tahanan
dan budak dengan sangat kejamnya oleh Jepang.
Novel ini menceritakan bagaimana keadaan Hindia Belanda yang dinama ini adalah sebutan
bagi Negara Indonesia pada masa itu. Pada tahun 1925 situasi di Jakarta sangatlah damai, yang
dimana seluruh masyarakat baik bangsa bangsa eropa, chinese, maupun pribumi hidup sangatlah
rukun. Walaupun masyarakat pribumi tetap hidup miskin dan tidak terpelajar setidaknya mereka
masyarakat pribumi mendapatkan nafkah dari bangsa bangsa Belanda, dan yang terpenting
mereka bisa merasakan tenang & damai.
Selang setahun kepergian ibunya ayahnya pun menikah kembali dengan seorang pribumi yang
memiliki satu anak, perempuan itu selalu baik ketika hanya ada ayahnya saja tetapi bila
dibelakang ayahnya dia sangatlah tega kepada Rani dan saudara angkatnya Rani yang bernama
Arik. Seperti jelas sudah terlihat maksud dan tujuan dari kedatangannya ke rumah ini yaitu tak
lain ingin merebut seluruh harta ayahnya. Dan akhirnya hari itu pun tiba yaitu hari kematian
ayahnya Rani yang dimana itu adalah mimpi yang sangat buruk bagi Rani. Ayahnya dikabarkan
meninggal secara tiba tiba sedangkan sehari sebelumnya ayahnya masih sehat dan kuat,
dicurigakannya bahwa ibu tirinya lah yang membunuh sang ayah. Dan kecurigaan itu pun
semakin sejak adanya kesaksian dari pelayan yang ada di rumah tentang ibu tirinya yang pada
hari kematian ayah nya tiba tiba membeli racun tikus padahal dirumah sama sekali tidak ada
tikus.
Sejak kematian ayahnya hidupnya bak mimpi yang sangat buruk, Rani dan Arik tidak diijinkan
melanjutkan sekolahnya oleh ibu tirinya, dan Rani pun dijadikan budak atau pembantu di rumah
oleh ibu tirinya. Kehidupan Rani sudah berubah 360 derajat yang asalnya dia hidup dengan
nyaman dan mewah kini dia harus menjadi seorang budak. Sedangkan Arik dikembalikan ke
keluarganya aslinya di Yogyakarta.
3. Puncak Konflik
Pada tahun 1942 hal yang ditakutkan Rani selama ini akhirnya terjadi, dimana bangsa Jepang
sudah berhasil masuk ke Hindia Belanda dan juga sudah berhasil menguasai tanah Jawa. Tak
lama dari berita mengenai kedatangan Jepang di Hindia Belanja, tiba tiba datanglah seorang
tentara Jepang ke rumah Rani dan tentara tersebut menanyakan keluarga dari Seorang Jenderal
Belanda yang bernama Van Houten yang dimana ia adalah ayah dari Rani. Dengan liciknya ibu
tiri dan saudara tirinya sengaja mendorong Rani untuk menemui tentara tersebut sedangkan
mereka sibuk bersembunyi agar tidak ikut dibawa oleh tentara Jepang tersebut. Dan Rani pun
akhirnya dibawa oleh tentara tersebut.
Mimpi buruk pun terus berlanjut, sekarang Rani berada di sebuah kamp yang dimana berisi
semua orang Belanda yang nantinya akan dijadikan tahanan dan juga budak bagi tentara Jepang.
Menjadi seperti makanan sehari hari bagi para tahanan untuk melihat orang orang yang disiksa,
sakit parah, hingga mati di depan matanya. Tidak terasa sudah setahun Rani menghadapi mimpi
buruknya di kamp tersebut, pada saat itu tiba tiba tentara Jepang memberi seruan bagi seluruh
wanita berumur 17-30 tahun untuk berkumpul dilapangan. Dan dipilihnya beberapa wanita yang
berparas cantik dan juga memiliki postur tubuh yang sempurna. Mereka yang terpilih dibawa ke
sebuah wisma yang megah sedangkan yang tidak terpilih mereka kembali lagi ke kamp.
Rani menjadi salah satu wanita yang terpilih. Seolah mimpi buruk tidak ada henti hentinya,
ternyata seluruh wanita yang dibawa ke wisma tersebut akan dijadikan seorang pelacur yang
nantinya akan memuaskan para tentara tentara Jepang. Rani dan wanita lainnya sudah pasrah dan
bingung harus bagaimana, ada wanita yang tetap memberontak sehingga selalu mendapat siksaan
dari tentara tersebut, ada juga yang memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dan ada juga
wanita yang memilih untuk menerima kenyataan saja tetapi ia tidak hanya sekedar pasrah, ia
tetep memikirkan hal hal cerdik agar dia tidak terlalu tersiksa dan tetap dapat bertahan hidup di
tempat ini, wanita itu adalah Rani
Pada akhirnya secercah cahaya muncul, pada tahun 1944 tempat pelacuran tersebut ditutup
oleh pemerintah pusat Jepang. Karena tempat tersebut dianggap sudah menyimpang dari tujuan
dating nya pemerintahan Jepang ke Hindia Belanda. Para wanita itu pun dikembalikan lagi ke
kamp tahanan, tetapi kamp kali ini jauh lebih baik, hal tersebut bermaksud agar para tahanan
tidak membocorkan mengenai masalah tempat pelacuran kemarin terhadap orang lain.
4. Resolusi
Sedikit demi sedikit celah kebahagian semakin dekat, pada Agustus 1945 Indonesia resmi
merdeka dan demikian pun dengan para tahanan yang resmi di lepaskan oleh pemerintah Jepang.
Para tahanan bangsa eropa diberikan kesempatan untuk pulang ke negeri asalnya Belanda, tetapi
Rani lebih memilih untuk menjadi pribumi dan tetap tinggal di Indonesia. Setelah itu Rani
langsung bergegas pulang kembali kerumah nya untuk mengambil harta peninggalan almarhum
ayahnya.
Setelah dia menggenggam harta warisan ayahnya tersebut, Rani langsung bergegas untuk
menyusun strategi untuk kehidupan dia selanjutnya. Tujuan utama yang dia ingin selesaikan
adalah menuntut kejahatan ibu tiri nya dan juga mencari adik nya Arik. Tak lama ibu tirinya pun
berhasil dia penjarakan. Dan membutuh kan waktu yang agak lama untuk menemukan Arik, tapi
akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki tinggi dan gagah yang saat ini sudah sukses menjadi
bos sukses di suatu perusahaan, lelaki tersebut adalah Arik.
Setelah perjalanan panjang antara Arik dan Rani, akhirnya mereka menyadari perasaan mereka
masing masing bahwasannya mereka saling mencintai melebihi dari hubungan “adik-kakak”.
Arik tetapi menerima Rani setulus hatinya walaupun dengan segala kekukaran Rani dan segala
trauma Rani akibat kejadian selama masa penjajahan Jepang . Dan mereka pun memutuskan
untuk menikah dan pergi ke Amerika untuk menetap disana agar dapat membuka lembaran baru
dan dapat melupakan segala sesuatu kenangan buruk yang terjadi di Indonesia.
NILAI NILAI YANG DAPAT DIAMBIL DARI NOVEL CERITA
SEJARAH
“SANG MAHARANI”