DISUSUN OLEH
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal larutan asam, basa, atau netral
C. Hari/Tanggal
Kamis, 18 Januari 2024
Sedangkan basa dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang memiliki rasa pahit dan
membirukan lakmus merah. Basa secara umum merupakan senyawa kimia yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih besar dari 7.
Indikator adalah suatu asam atau basa lemah yang menunjukkan warna yang sangat
berbeda antara bentuk tidak terionisasi dan bentuk terionisasinya. Sederhananya,
indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya bergantung pada pH
larutan. Ada dua jenis indikator, yakni indikator alami dan indikator buatan.
Berikut adalah jenis-jenis indikator asam basa:
a. Kertas lakmus merah dan biru.
b. Indikator asam basa alami, misalnya kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu.
c. Indikator asam basa berupa larutan: phenoftalein, metil merah, dan brom thymol
biru.
d. pH meter.
e. Indikator universal.
Sementara itu, asam kuat + basa kuat = netral. Artinya apabila reaksi asam kuat
dicampurkan dengan basa kuat akan menghasilkan larutan dengan pH 7 atau
netral.
b. Asam basa lemah
Asam lemah adalah senyawa yang dilarutkan dalam air akan sulit melepaskan ion
H+ dan mengalami disosiasi pada larutan. Sedangkan, basa lemah adalah senyawa
yang apabila dilarutkan di dalam air akan sulit melepaskan ion OH- dan
mengalami disosiasi dalam larutan.
Keterangan :
LM : Lakmus Merah
LB : Lakmus Biru
PP : Phenoftalein
MR : Metil Merah
BTB : Brom Thymol Biru
1. Larutan Tomat tidak mengubah warna pada lakmus merah, namun mengubah
warna pada lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji menggunakan larutan
Phenoftalein, larutan menjadi tidak berwarna. Ketika di uji menggunakan larutan
Metil Merah, larutan berwarna merah. Ketika di uji menggunakan larutan Brom
Thymol Biru, larutan berwarna kuning. Saat di uji menggunakan Indikator
Universal, pH yang didapatkan adalah 6, maka Tomat bersifat asam.
2. Larutan Garam tidak mengubah warna pada kedua lakmus, lakmus merah dan
biru. Ketika di uji meggunakan larutan Phenoftalein, larutan menjadi tidak
berwarna. Ketika di uji menggunakan larutan Metil Merah, larutan berwarna
merah. Ketika di uji menggunakan larutan Brom Thymol Biru, larutan berwarna
biru kehijauan. Saat di uji menggunakan Indikator Universal, pH yang didapatkan
adalah 7, maka Garam bersifat netral.
3. Larutan Detergen mengubah warna pada lakmus merah menjadi biru, namun
tidak mengubah warna pada lakmus biru. Ketika di uji menggunakan
Phenoftalein, larutan berwarna merah dadu. Ketika di uji menggunakan Metil
Merah, larutan berwarna kuning. Ketika di uji menggunakan Brom Thymol Biru,
larutan berwarna biru. Saat di uji menggunakan Indikator Universal, pH yang
didapatkan adalah 13, maka Detergen bersifat basa.
4. Larutan Anggur tidak mengubah warna pada lakmus merah, namun mengubah
warna pada lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji menggunakan Phenoftalein,
larutan menjadi tidak berwarna. Ketika di uji menggunakan Metil Merah, larutan
berwarna merah. Ketika di uji menggunakan Brom Thymol Biru, larutan berwarna
kuning. Saat di uji menggunakan Indikator Universal, pH yang didapatkan adalah
5, maka Anggur bersifat asam.
5. Larutan Lemon tidak mengubah warna pada lakmus merah, namun mengubah
warna pada lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji menggunakan Phenoftalein,
larutan menjadi tidak berwarna. Ketika di uji menggunakan Metil Merah, larutan
berwarna merah. Ketika di uji menggunakan Brom Thymol Biru, larutan berwarna
kuning. Saat di uji menggunakan Indikator Universal, pH yang didapatkan adalah
3, maka Lemon bersifat asam.
6. Larutan Jeruk tidak mengubah warna pada lakmus merah, namun mengubah
warna pada lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji menggunakan Phenolftalein,
larutan menjadi tidak berwarna. Ketika di uji menggunakan Metil Merah, larutan
berwarna merah. Ketika di uji menggunakan Brom Thymol Biru, larutan berwarna
kuning. Saat di uji menggunakan Indikator Universal, pH yang di dapatkan adalah
4, maka Jeruk bersifat asam.
H. Pembahasan
a. Pembahasan pada Kertas Lakmus
Kertas lakmus adalah sebuah kertas yang mengandung bahan kimia bernama lakmus,
yang dapat berubah warna saat dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Kertas ini
digunakan untuk menguji apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Terdapat dua jenis
kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah dapat berubah
warna karena sifatnya yang sensitif terhadap keasaman yaitu dengan rentang pH 0,1 -
6,9. Ketika lakmus merah dicelupkan kedalam larutan asam, maka lakmus akan tetap
berwarna merah, namun ketika lakmus merah dicelupkan kedalam larutan basa, maka
warna lakmus akan berubah menjadi biru. Sedangkan, lakmus biru dapat berubah
warna karena sifatnya yang sensitif terhadap basa yaitu dengan rentang pH 7,1 - 14.
Ketika lakmus biru dicelupkan kedalam larutan asam, maka warna lakmus akan
berubah menjadi merah, namun ketika lakmus biru dicelupkan kedalam larutan basa,
maka lakmus akan tetap berwarnabiru. Hal ini terjadi karena kertas lakmus
mengandung campuran zat pewarna yang larutdalam air dan sangat dipengaruhi oleh
kadar pH dalam larutan.
𝟑 𝟑 𝟑
Mengisi 𝟒 plat tetes dengan Mengisi 𝟒 plat tetes dengan Mengisi 𝟒 plat tetes dengan
larutan tomat larutan detergen larutan garam
𝟑 𝟑 𝟑
Mengisi 𝟒 plat tetes dengan Mengisi 𝟒 plat tetes dengan Mengisi 𝟒 plat tetes dengan
larutan anggur larutan lemon larutan jeruk
Semua plat tetes telah terisi Larutan di uji dengan kertas Larutan di uji dengan
dengan larutan uji coba lakmus merah dan biru Phenoftalein pada baris
pada baris pertama kedua
Larutan di uji dengan Metil Larutan di uji dengan Brom Larutan di uji dengan
Merah pada baris ketiga Thymol Biru pada baris Indikator Universal
keempat