Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA MATARAM

RSUD KOTA MATARAM

EARLY WARNING SCORETERINTEGRASI

DISUSUN OLEH :

YEK SAHIL HADI

M.KURNIAWAN JAUHARI

2024
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

Early Warning Score (EWS) merupakan pengembangan dalam


layanan kegawatdaruratan pasien yang dirawat di rumah sakit, yang berfungsi
sebagai alat deteksi dini sehingga apabila terjadi penurunan kondisi pasien dapat
diketahui lebih awal dapat ditangani lebih cepat. EWS didasarkan atas penilaian
terhadap perubahan keadaan pasien melalui pengamatan yang sistematis terhadap
semua perubahan fisiologi pasien. Sistem ini merupakan konsep pendekatan
proaktif untuk meningkatkan keselamatan pasien dan hasil klinis pasien yang
lebih baik dengan standarisasi pendekatan asesmen dan menetapkan skoring
parameter fisiologis yang sederhana (Whittington J at al, 2007).
Perubahan parameter dapat diamati 6 sampai dengan 8 jam sebelum
terjadinya henti jantung dan panggilan code blue. EWS terdiri dari 7 parameter
yang terdiri dari pernafasan, saturasi oksigen, tekanan darah sistolik, nadi, tingkat
kesadaran, suhu dan tambahan skor 2 (dua) jika pasien mengunakan alat bantu
nafas untuk mempertahankan saturasi oksigen pasien. Masing-masing parameter
akan dikonversikan kedalam bentuk angka, dimana makin tinggi nilainya maka
makin abnormal keadaan pasien sehingga menjadi indikasi untuk dilakukan
tindakan pertolongan sesegera mungkin. Early Warning Score terdiri dari
National Early Warning Score (NEWS), Pediatric Early Warning Score (PEWS),
Maternal Early Warning Score (MEWS).
Early Warning Score (EWS) sudah diterapkan di RSUD Kota
Mataram dengan melakukan pemantauan kondisi pasien dan masing – masing
parameter pemantauan dikonversikan ke dalam bentuk score angka. Hasil studi
pendahuluan terhadap pelaksanaan EWS di ruang rawat inap tidak optimalnya
pelaksanaan EWS di ruang rawat inap dikarenakan hasil score tidak tampil dalam
daftar pasien rawat inap secara langsung. Oleh karena itu, kami ingin
mengintegrasikan data grafik perkembangan pasien dengan EWS agar
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

mempermudah perawat melakukan skoring dan hasil skor bisa ditampilkan dalam
daftar pasien rawat inap.
2. Rumusan Masalah
“Tidak optimalnya pelaksanaan EWS di ruang rawat inap”
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Integrasikan data grafik perkembangan pasien dengan EWS agar dengan
sekali input data grafik perkembangan sudah terbaca menjadi skoring EWS.
b. Tujuan
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
2) Mengoptimalkan pemantauan pasien dengan scoring EWS,
3) Meningkatkan pertolongan segera mungkin kepada pasien,
4) Terciptanya pelayanan teritegrasi antar petugas kesehatan,

BAB II
LANDASAN TEORI
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

4. Implementasi
Early Warning Score (EWS) merupakan pengembangan dalam
layanan kegawatdaruratan pasien yang dirawat di rumah sakit, yang berfungsi
sebagai alat deteksi dini sehingga apabila terjadi penurunan kondisi pasien dapat
diketahui lebih awal dapat ditangani lebih cepat. Setiap perawat yang melakukan
pengkajian hemodinamik pasien, akan melakuan skoring EWS. Adapun langkah
untuk melakukan labeling menggunakan EWS Card, yaitu:
a. Perawat melakukan pengkajian hemodinamik (Respirasi Rate, Nadi, Tekanan
Darah Sistolik, Saturasi O2, Suhu Badan), tingkat kesadaran, dan alat bantu
pernapasan.
b. Perawat melakukan scoring di lembar observasi EWS,
c. Hasil Scoring EWS akan menunjukan tingkat kegawatan pasien dan
memberikan label warna dengan EWS Card, seperti:
1) Warna Hijau apabila hasil scoring 0,
2) Warna Kuning apabila hasil scoring 1-4,
3) Warna Orange apabila hasil scoring 5-6, pasien mengalami
perburukan, segera lapor DPJP, KIE perburukan,
4) Warna Merah apabila hasil scoring > 6, pasien sudah mendekati
apnea dan henti jantung,
5) Warna Ungu apabila disaat pasien mengalami perburukan, keluarga
tidak ingin dilakukan tindakan Resusitasi.
Pelaksanaan inovasi ini belum dilakukan uji coba, dikarenakan inovasi
EWS Card ini membutuhkan waktu yang lama yaitu 30 hari atau 1 bulan untuk
melakukan proses edukasi terlebih dahulu sampai ke tahapan evaluasi terhadap
pelaksanaan EWS Card ini. Hal ini juga karena waktu dan proses seleksi inovasi
RSUD Kota Mataram sangat singkat.
5. Dampak Pelaksanaan
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

Belum melakukan uji coba.


6. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
EWS Card akan mempermudah seluruh tenaga kesehatan beserta
keluarga pasien mengetahui tingkat kegawatan pasien. Dengan melakukan
labeling pada tiang infuse pasien, mempermudah observasi kegawatan pasien
dari segala sudut pandangan.

b. Saran
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, EWS Card harus selalu
didampingi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan lebih
sering melakukan kegiatan – kegitan ilmiah.
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

Lampiran 1

Prosedur Pemeriksaan Early Warning ScoreSystem dan Kartu Labeling EWS

Pengertian :
Early Warning Score (EWS) merupakan system deteksi yang digunakan untuk
melihat perubahan kondisi pasien yang memburuk.
Kartu Labeling EWS merupakan sebuah kartu yang digunakan untuk memberikan
tanda pada pasien setelah dilakukan penilaian EWS.

Tujuan :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
2. Mengoptimalkan pemantauan pasien dengan scoring EWS,
3. Meningkatkan pertolongan segera mungkin kepada pasien yang mengalami
kegawat daruratan di ruang rawat inap,
4. Terciptanya pelayanan teritegrasi antar petugas kesehatan,
5. Memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik bagi pasien dan mampu
menurunkan angka kematian,

Unit Terkait :
Ruang rawat inap dewasa (VIP, Irna 1A, Irna 1B, Irna 2, Irna 3A, Irna 3B)

Alat – alat :
1. Alat medis yang digunakan untuk memeriksa TTV (Stetoscope,
Tensimeter/monitor portable, Termometer)
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

2. Lembar Early Warning Score (EWS)


3. Kartu Labeling Early Warning Score (EWS)
4. Alat tulis

Prosedur :
1. Perawat yang akan melakukan pemeriksaan mengucapkan salam
2. Memberikan informasi tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Melakukan pemeriksaan hemodinamik (sesuai SOP)
4. Memberikan score EWS (sesuai SOP)
5. Memberikan Kartu Labeling EWS di tiang infuse
a. Apabila score EWS 0 diberikan Kartu Labeling warna hijau dan dilakukan
penilaian ulang setiap 12 jam
b. Apabila score EWS 1-4 diberikan Kartu Labeling warna kuning dan
dilakukan penilaian ulang 4-6 jam
c. Apabila score EWS 5-6 diberikan Kartu Labeling warna orange dan
dilakukan penilaian ulang 1 jam
a) Menyiapkan monitor
b) Memasang komponen monitor ke pasien untuk dilakukan
monitoring setiap 1 jam
c) Menghubungkan monitor dengan kabel LAN/konektor computer
central di setiap Nurse Station
d. Apabila score EWS >6 diberikan Kartu Labeling warna merah dan bersiap-
siap untuk mengaktifkan Code Blue (sesuai SOP) serta mengatur bed
pasien untuk mempermudah dilakukan Bantuan Hidup Lanjut
6. Melakukan dokumentasi
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

Lampiran 2

Contoh Kartu Labeling EWS

SKOR >6 SKOR 5-6 SKOR 1-4 SKOR 0


PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

Lampiran 3

Daftar jumlah Bed Ruang Rawat Inap :

No. Nama Jumlah Jumla Jumlah Biaya Jumlah Biaya


Ruangan Bed h per Kartu
Rawat Kartu
Inap

1 Irna
1A :
Mutiara 8 bed 32 Rp5,000 Rp 160,000
Kalimay 9 bed 36 Rp5,000 Rp 180,000
a

Safir 9 bed 36 Rp5,000 Rp 180,000


Berlian 9 bed 36 Rp5,000 Rp 180,000
2 Irna 1B :
Vip A 3 bed 12 Rp5,000 Rp 60,000
Vip B 4 bed 16 Rp5,000 Rp 80,000
1B 12 bed 28 Rp5,000 Rp 140,000
3 Irna 2 22 bed 88 Rp5,000 Rp 440,000
4 Irna 3A 25 bed 100 Rp5,000 Rp 500,000
5 Irna 3B 24 bed 96 Rp5,000 Rp 480,000
Total 125 bed 500 Rp5,000 Rp 2,500,000
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RSUD KOTA MATARAM

Lampiran 4

Contoh Denah Ruangan Irna 2 lantai 4, Pengaplikasian Kartu Labeling EWS jika
hasil penilaian 5-6 (orange) dan >6 (merah):

Ruang Jaga Perawat


(Monitor Central)

Keterangan :

: Bed Pasien

: Jaringan LAN

: Monitor Central/Komputer

Anda mungkin juga menyukai