Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI RAPAT PENGEMBANGAN KEDELAI

DI KABUPATEN SERANG
Topik Rapat Tindak Lanjut Pengembangan Kedelai di Kabupaten Serang
Tanggal Jumat, 30 September 2022
Tempat Pendopo Bupati Kabupaten Serang
Peserta Rapat 1. Bupati Serang
2. Wakil Bupati Serang
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Serang
4. Asda 1 Pemerintah Daerah Kabupaten Serang
5. Koordinator Kedelai Direktorat AKABI Kementerian Pertanian RI
6. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten
7. Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Banten
8. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang
9. Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Serang
10. Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Serang
11. FKDB Bidang Pertanian / Offtaker kedelai
12. Camat Kecamatan Cinangka
13. Camat Kecamatan Anyer
14. Camat Kecamatan Padarincang
15. Camat Kecamatan Mancak
16. Camat Kecamatan Ciomas
17. Camat Kecamatan Pabuaran
18. Penyuluh Pertanian Kecamatan Cinangka, Anyer, Padarincang, Mancak,
Ciomas dan Pabuaran
19. Petani Kecamatan Cinangka, Anyer, Padarincang, Mancak, Ciomas dan
Pabuaran

Pembahasan
1. Pengembangan kedelai di Kabupaten Serang ditetapkan dengan target 500 Ha
akan difokuskan ke-6 Kecamatan yaitu :
- Kecamatan Cinangka
- Kecamatan Anyer
- Kecamatan Padarincang
- Kecamatan Mancak
- Kecamatan Ciomas
- Kecamatan Pabuaran
2. Wakil Bupati Serang :
Agar masing-masing pihak dapat melakukan analisis usaha sesuai terkait
pengembangan kedelai agar tidak terjadi kegagalan dengan
memperhatikan beberapa faktor :
- Kualitas benih yang disediakan harus berkualitas sesuai dengan
standar yang ada.
- Lahan yang akan digunakan untuk pengembangan kedelai harus
sesuai syarat tumbuh tanaman kedelai.
- Agar disiapkan pola pasca panen yang menguntungkan bagi petani
dari mulai pengolahan hasil dan pemasarannya.
3. Rekapitulasi target untuk program pengembangan kedelai di 6 Kecamatan
sebagai berikut :
- Cinangka : 130 Ha (tambahan dari lahan Prof. Ali Zum 33 Ha)
- Padarincang : 75 Ha
- Anyar : 70 Ha
- Mancak : 75 Ha
- Ciomas : 75 Ha
- Pabuaran : 75 Ha

Total : 500 Ha
4. Kementerian Pertanian RI :
- Pihak Kabupaten Serang agar segera menyiapkan administrasi terkait
bantuan kedelai ABT 500 Ha sesuai dengan Juknis yang ada.
- Program bantuan kedelai terdiri dari saprodi senilai kurang lebih
Rp 1.300.000 dengan rincian sebagai berikut :
1. Benih kedelai 50 Kg/Ha
2. Pupuk NPK 15 Kg/Ha
3. Pestisida/Herbisida 1 L/Ha
4. Pupuk Hayati Cair 3 L/Ha
5. Rhizobium 150 gr/Ha

5. Prof. Ali Zum :


- Komoditas kedelai mempunyai syarat tumbuh yang baik di areal lahan
darat, tegalan dan juga persawahan tadah hujan yang tidak tergenang air.
- Pengembangan kedelai varietas mikroba google (Migo) akan terus
diupayakan sehingga dapat menjadikan Kabupaten Serang menjadi sentra
teknologi kedelai nasional.
- Kedelai varietas mikroba goorgel (Migo) yang sudah di uji cobakan di Desa
Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang mempunyai
produktivitas di kisaran 3 - 4,5 ton per Hektare.
- Biaya usaha yang dibutuhkan untuk menghasilkan produktivitas kedelai
kisaran 3 - 4,5 ton per Hektare sesuai penelitian tersebut kurang lebih
Rp. 17.000.000 per hektare yang terdiri dari mulai pengolahan tanah,
pendampingan petani, pengadaan saprodi kedelai sampai proses panen
dan pasca panen.

6. Bupati Serang :
- Masing-masing camat dan penyuluh pertanian dari 6 kecamatan tersebut
agar bekerjasama segera melakukan identifikasi lahan yang lebih rinci
sesuai target masing-masing kecamatan.
- Dinas pertanian Kabupaten Serang agar segera menetapkan SK CPCL dari
data masing-masing kecamatan untuk segera diproses lebih lanjut sesuai
petunjuk teknis dari Kementerian Pertanian RI.
- Pemerintah Kabupaten Serang akan berupaya untuk memberikan subsidi
pengembangan kedelai sebesar Rp 5.000.000 per hektare.
- Pemerintah Kabupaten Serang juga akan berupaya bekerjasama dengan
Pemerintah Provinsi Banten agar bisa memberikan subsidi tambahan
pengembangan kedelai di Kabupaten Serang.
- Dinas Pertanian Kabupaten Serang beserta Camat dan penyuluh
pertanian di 6 kecamatan diatas agar segera melakukan pertemuan dan
koordinasi lanjutan dengan pihak Prof. Ali Zum dan tim untuk membahas
hal teknis terkait pengembangan kedelai.

Anda mungkin juga menyukai