LAPORAN
OLEH:
AMELIA AGUSTIN
(3042127275)
LAPORAN
Pembimbing,
diketahui oleh:
EDI GUNAWAN.,S.Pd.,M.Pd
NIP. 197209282005011004
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Prakerin yang berlokasi di KPSBU JABAR
Selama pelaksanaan Prakerin sampai penyusunan laporan, penulis mendapat banyak
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
prakerin ini tepat pada waktu yang telah ditentukan, proses penyelesaian laporan ini tidak
terlepas dari bantuan dan doa dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Edi gunawan.,S.,Pd.,M.Pd. selaku Kepala SMK Peternakan Negeri Lembang.
2. Bapak Asep Dany R,S.Pt., S.Pd. Layla Rafika, S.Pt selaku ketua panitia pelaksana
Prakerin.
3. Ibu Anisa nurul baiti, S.Pt. selaku pembimbing internal.
4. Bapak Darojat, selaku kepala bagian personali
5. Bapak Yayat Sasmita, selaku pembimbing eksternal di bagian pembibitan sapi perah
KPSBU Lembang.
6. Bapak Wawan , selaku pembimbing eksternal di bagian makanan ternak.
7. Bapak Adi Mulyadi, selaku pembimbing eksternal di bagian produksi.
8. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan bantuan moral dan materil serta doa.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga laporan Prakerin ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan
khususnya bagi penulis serta umumnya bagi pembaca.
3
4
I. PRAPELAKSAANAAN
A. Persiapan
Prapelaksaan merupakan persiapan yang harus di tempuh sebelum keberangkat
Prakerin.hal yang harus di persiapkan adalah sebagai berikut.
- Mengetahui lokasi prakerin di KPSBU lembang diberi tahu oleh ketua prodi ruminansia
- Survei ke lokasi tempat prakerin dilakukan oleh pembimbing intern
- Pembentukaan kelompok sesuai dengan minat masing – masing sebagai berikut siswa
siswi yang di tempatkan di KPSBU lembang :
- Wina Dilah .Y (3048506216)
- Aisyah Pauziah ()
- Amelia Agustin (3042127275)
- Rena Sopiyanti ()
- Rendi Sopiyandi ()
- Rohmat Hidayat ()
- Irgan M Rizal ()
- Mohammad Yusuf. A ()
- Muhamad Nurdiyana ()
- Noval Gustiana ()
- Willy Juliano.D ()
- Pembekalan umum dan pembekalan teknis komoditi
- Omat Ram, S.Pt., dengan pemateri dasar hokum,pelaturan,administrasi dan
disiplin.Sebagai berikut : kerja keras, disiplin.
- Asep Dany R,S.Pt., S.Pd., dengan materi teknik pelaksanaan pkl,sebagai berikut :
sopan santun,tepat waktu,jujur,dan jangan banyak ngeluh.
- Yani Nuraeni, S.Pd., dengan pemateri penulisan laporan pkl, sebagai berikut :
penulisan
5
prakeriberupakendaraan pribadi
- Menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan selama PKL.
Sarana dan prasarana yang diperlukan selama prakerin yaitu wearpack, sepatu boot,
dan topi praktek.
B. Rencana Kegiatan PKL
1. Orientasi tugas-tugas kegiatan diunit usaha setempat.
2. .Pelaksanaan kegiatan kerja pengalaman (KP) di unit usaha ternak sapi perah meliputi:
2.1 Teknik Produksi/Jasa:
a. Populasi
b. Sanitasi kandang
c. Pemberian pakan
a) Hijauan
b) Konsentrat atau makanan penguat lainnya
d. Pemerahan susu
e. Perkandangan
f. Kebun rumput
g. Pengawetan rumput
6
c. Penjualan produksi air susu yang:
a) Dijual di tempat produksi dengan menggunakan kemasan
b) Dijual keluar dengan menggunakan transportasi
c) Bentuk produk air susu yang dijual
d)Penjualan hasil pasca panen dari susu.
d.Analisis tata niaga
3. Diskusi hasil KP: Teknik produksi, teknik penguasaan hasil dan teknik pemasaran hasil
dengan membahas :
C. Tujuan Pelaksanaan
II.PELAKSANAAN
A. Waktu dan Lokasi
Waktu pelaksanaan : Pada Tanggal 3 Agustus Sampai Dengan 3 Oktober
2022.
7
Lokasi prakerin : KPSBU Lembang
Alamat farm/Perusahaan : Jalan Kayu Ambon No.38, Lembang,
Kabupaten Bandung Barat 40391
C. Potensi Wilayah
1. Batas wilayah
a. Sebelah Utara : De’Ranch
b. Sebelah Selatan : Kp. Cijeruk
c. Sebelah Timur : BIB Lembang
d. Sebelah Barat : Pasar Cermat Panorama Lembang
2. Curah Hujan
1.500 – 3.500 mm/tahun
3. Ketinggian tempat
1.312 – 2.084 (mdpl)
4. Jenis tanah
Andosol (tanah gembur)
5. Temperatur
17°C - 27°C
6. Kelembaban
70 - 88 %
7. Potensi Ekonomi Daerah
a. Petani
8
b. Pedagang
c. Peternak
d. Buruh
D.Kegiatan-Kegiatan
b.)Sanitasi Kandang
9
- Membersikan lantai kandang dengan cara membersihkan feces dengan skop,
menyikat dan menyiram karpet dengan air
- Membersihkan feces yang ada di parit dengan skop kemudian disiram
menggunakan air
- Memandikan ternak sikat dan air
- membersihkan sisa pakan dengan slaber didalam bak pakan
- membersihkan dan membereskan peralatan yang digunakan saat sanitasi
kandang seperti : sikat,sprayer,ember,slaber,dan skop
c.)Pemberian pakan
1. Hijauan
- Jenis : Rumput gajah (pennisetum purpureum)
- Jumlah : 36 kg/ekor/hari
- Frekuensi pemberian : 3 kali/hari
2. Konsentrat
- Jenis : Ampas tahu dan Mako
- Jumlah : Ampas tahu 15 kg/ekor/hari dan Mako
6 kg/ekor/hari
- Frekuensi pemberian : 2 kali/hari
d.)Pemerahan susu
Pemeraha dilakukan setiap hari setelah sanitasi kendang dan ternak selesai dilakukan
yaitu pada pukul 04.30 WIB dan pukul 15.00 WIB.
Pemerahan susu dilakukan menggunakan mesin perah portable dan secara manual
menggunakan tangan dengan metode whole hand dan strip method
Prosedur pemerahan dilakukan dengan cara :
a. Sebelum pemerahan
- Sanitasi kendang
- Sanitasi ternak
- Menyiapkan peralatan dan bahan yaitu :
- Milk can
- Lap ambing
- Ember
10
- Air hangat
- Mesin perah
b. Pemerahan
- Siapkan peralatan pemerahan yang terdiri dari ember, air hangat, kain,
- Membersihkan bagian ambing dan puting sapi yang akan di perah dengan air
hangat menggunakan lap bersih. Tujuan untuk merangsang hormon oxyitocin
- Melakukan pemerahan secara manual dengan metode whole hand sampai dengan
selesai
- Bersihkan kembali ambing dan puting yang sudah diperah menggunakan air
- Pemberian iodine povidone pada puting sapi.
2. Pemerahan dengan cara mesin perah portable
- Siapkan peralatan pemerahan terdiri dari mesin perah portable,air hangat,kain
lap,dan iodine povidone
- Lap ambing dan puting sapi menggunakan air hangat.
- Pasangkan pemerah susu yang sudah steril pada keempat puting sapi.
- Lepaskan alat pemerah dari puting sapi setelah air susu sapi sudah tidak
nampak keluar.
- Berikan iodine povidone dengan cara menyelupkannya pada puting sapi
c) Pasca pemerahan
e).Perkandangan
a. Jumlah kandang
11
berkapasitas 30 ekor sapi (termasuk dengan kandang karantina). Sedangkan untuk
kandang pedet terdapat 1 bangunan kandang yang terdiri dari 15 unit kandang.
b.Sistem perkandangan
f.Kebun rumput
12
Carrying capacity adalah daya tampung suatu padang pengembalaan untuk
mencukupi kebutuhan pakan hijauan yang dihitung dalam satuan ternak (ST)
i.Perawatan pedet
13
Merawat anak sapi ( pedet ) sangatlah penting dalam beternak sapi, karena kematian
sapi tertinngi masa pedet sejak lahir sampai umur 3 bulan ( prasapih ) mencapai 20%.
Agar kematian pedet dapat berkurang dan pedet tumbuh menjadi sapi yang berkualitas
baik.
Tahapan pemeliharaan pedet :
a) Persiapan kandang untuk pedet pasca lahir
Kandang untuk pedet dipersipkan dengan memberikan jerami kering pada lantai
kandang. Lantai kandang harus dalam keadaan kering dan tidak lembab sehingga
pedet merasa nyaman. Pedet yang baru lahir dikandangkan di kandang induvidu.
b) Penanganan pedet pasca lahir
- Pindahkan pedet ke tempat yang aman yang sudah diberi bedding dari jerami
kering yang bersih
- Bersihkan lendir yang ada di mulut dan hidung pedet.
- Apabila pedet masih kesulitan untuk bernafas, dapat dibantu dengan nafas buatan
yaitu dengan menekan bingkai dada berkali-kali atau
menggerak-gerakan/mengangkat kaki depan pedet tersebut.
- Setelah pedet bernafas, oleskan/masukan larutan iodine pada potongan tali pusar
agar tubuh pedet tidak terserang bibit penyakit yang masuk melalui tali pusar.
- Usahakan pedet dapat berdiri sendiri 30 - 60 menit pasca lahir.
c) Pemberian kolostrum untuk pedet
Pemberian colostrum diberikan teratur selama 1 minggu setelah pedet lahir.
Pemberian colostrum pada pedet dilakukan dengan melatih pedet meminum
kolostrum menggunakan jari tangan selama 2 hari hingga pedet dapat minum sendiri
dengan baik. Pedet yang baru lahir diberikan kolostrum sebanyak 3 liter/satu kali
pemberian selama 2 kali pemberian dalam satu hari, dari pemerahan pertama setelah
induk melahirkan. Pemberian kolostrum setengah jam atau paling lambat 1 jam
setelah pedet lahir.
Pada pemberian berikutnya 5-6 hari, pedet diberikan kolostrum secara teratur
sebanyak 3 kali sehari dengan jumlah 1,5 - 2 liter/pemberian.
d) Pemberian air susu induk
Setelah kolostrum induk habis pakan pedet berganti dengan air susu. Air susu
diberikan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan jumlah 2-3
liter/pemberian. Air susu diberikan pada pedet umur 1 minggu hingga pedet umur 2
atau paling lambat 2,5 bulan.
14
e) Pemberian hijauan dan konsentrat
Pedet diatas umur 2,5 bulan sudah berganti pakan dari air susu menjadi hijauan
dan konsentrat. Pedet di kandang pembibitan KPSBU Lembang diberikan hijauan
berupa rumput lapang dan rumput gajah sebanyak 8-10 kg/ekor/hari dengan
frekuensi pemberian 3 kali/hari. Sedangkan untuk konsentrat diberikan ampas tahu
dan mako sebanyak 1-2 kg/hari dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari.
j.Pengawetan rumput
Pengawetan rumput yang dilakukan yaitu dengan membuat silase dari rumput
gajah/pakchong berupa daun dan batang yang telah dilakukan pencacahan menggunakan
mesin chopper kemudian disimpan di tempat khusus silase dalam keadaan anaerob.
Berikut langkah-langkah pembuatan silase rumput gajah/pakchong.
- Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan silase yaitu mesin chopper,
sabit, plastik UV, terpal dan rumput gajah/pakcong.
- Lepaskan dan buang ikatan pada rumput gajah/pakchong menggunakan sabit.
- Lakukan proses pencacahan rumput gajah/pakchong menggunakan mesin chopper.
- Letakkan rumput gajah/pakchong yang telah dilakukan proses pencahahan pada plastic uv.
- Jika plastic uv telah terisi oleh seluruh potongan rumput gajah/pakchong padatkan
seluruh potongan rumput gajah/pakcong tersebut hingga hampa udara.,dan lalu di ikat
oleh karet ban.
k. Proses kelahiran
15
b. Tahap pengeluaran fetus dan plasenta atau disebut tahap perejanan yang dibagi 3,
yaitu
- Tahap persiapan perejanan atau kontraksi pada uterus.
- Tahap perejanan kuat untuk mengeluarkan fetus.
- Tahap perejanan untuk mengeluarkan plasenta
Sistem perkandangan
a)
Pedet pra-sapih dikandangkan secara khusus pada kandang individu dan dibuat 2
barisan dengan model head to head. Pada pedet lepas sapih, kandang bertipe
kandang koloni (loose housing). Sedangkan pada seluruh kandang lainnya
bermodelkan kandang free stall, hanya saja pada kandang sapi laktasi dan kandang
dara jajaran sebelah kiri diberi sekat berupa pintu antara tempat istirahat dengan
tempat makan.
b) Ukuran kandang
Ukuran bedding induk sapi per ekor yaitu 1,8 m x 1,15 m. Ukuran kandang
(palang leher) induk sapi dapat dilihat pada lampiran 15 di halaman 43. Ukuran
kandang (palang leher) pedet dapat dilihat pada lampiran 15 di halaman 46.
- Konsumsi total = Konsumsi ternak x Jumlah hari dalam
setahun
= 30 kg x 365 hari
= 10.950 kg/ekor/tahun
Carrying Capacity = Produksi total
Konsumsi total = 1.020.000 kg/tahun = 93,1ST
10.950 kg
Kesimpulannya adalah kapasitas banker 1.020 ton sudah dapat memenuhi kebutuhan
ternak sebanyak 110 ekor (87.5 ST).
Pengawetan Rumput
16
Pengawetan rumput yang dilakukan di Dairy Village yaitu dengan membuat silase
dari limbah pertanian jagung berupa daun dan batang jagung atau jerami jagung yang
telah dilakukan pencacahan menggunakan mesin chopper kemudian disimpan di tempat
khusus silase dalam keadaan anaerob. Berikut langkah-langkah pembuatan silase jagung.
- Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan silase yaitu mesin chopper,
golok, plastik silo, ban mobil, dan jerami jagung.
- Lepaskan dan buang ikatan pada jerami jagung menggunakan golok.
- Lakukan proses pencacahan jerami jagung menggunakan mesin chopper.
- Letakkan jerami jagung yang telah dilakukan proses pencahahan pada silage bank.
- Jika silage bank telah terisi oleh seluruh potongan jerami jagung, padatkan seluruh
potongan jerami tersebut hingga hampa udara.
- Tumpukan kemudian ditutup rapat dengan menggunakan plastik silo sebanyak tiga
lapisan lalu diberikan beban diatasnya dengan menggunakan ban mobil.
17
2) Pengujian air susu
Dilakukan dengan cara melakukan striping 1-3 pancaran pertama ai susu dari putting
yang akan di perah
3) Test berat jenis
Test berat jenis dilakukan dengan menggunakan alat pengukur berat jenis susu yaitu
laktodensimeter. Test berat jenis pada susu dilakukan dengan cara memasukkan
laktodensimeter pada wadah yang berisi susu, kemudian baca skala pada
laktodensimeter. Skala berat jenis susu yang normal pada pagi antara 22 – 23 dan sore 21
– 22, jika berat jenis susu dibawah 21 berarti adanya campuran lain pada susu
4) Uji alkohol
Pengujian alkohol pada susu dilakukan dengan cara pengambilan sampel
menggunakan test gun. Susu tersebut akan mengalir pada tabung kaca pada test gun dan
langsung tercampur pada alkohol jika adanya pemalsuan susu terlihat adanya bercak
bercak putih menggumpal pada tabung kaca test gun tersebut.
5)Pengumpulan dan penakaran air susu
Pengumpulan susu dilakukan dengan mendatangi Tempat penampungan susu di
daerah-daerah menggunakan mobil penampung susu pada pagi dan sore hari setelah
peternak selesai melakukan pemerahan.
Sebelum susu dari milk can dimasukan kedalam tangki, susu tersebut di takar terlebih
dahulu menggunakan literan susu.tujuanya untuk mengetahui jumlah susu yang di
setorkan dari masing masing peternak.
6)Pencatatan distribusi air susu
Berikut ini adalah produksi susu sapi perah di kandang pembibitan KPSBU Lembang
(Manoko)
a. Rata-rata produksi : 15liter/ekor/ hari
b. Untuk pedet : 12 liter/hari
c. Dijual : 573 liter/hari
d. Rusak/pecah :-
e. Total produksi : 585 liter/hari
Adapun produksi susu sapi perah di Dairy Village :
a. Rata- rata produksi : 16 liter/ekor/hari
b. Untuk pedet : 66 liter/hari
c. Dijual : 878liter/hari
18
d. Rusak/pecah :-
e. Total produksi : 960liter/hari
Susu hasil pemerahan peternak ditampung oleh KPSBU lalu susu tersebut dijual di tempat
penjualan produk susu KPSBU kepada konsumen langsung dan juga agen berupa susu
murni. Sebagian susu hasil penampungan di produksi langsung oleh KPSBU berupa
olahan produk susu untuk dijual di tempat penjualan produk susu KPSBU. Sebagian susu
juga didistribusikan ke industri pengolah susu seperti PT. Diamond Cold Storage dan PT.
Frisian Flag Indonesia.
E.Permasalahan Pelaksanaan
Permasalahan yang dialami pada saat pelaksanaan Prakerin adalah sebagai berikut.
1. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk peserta magang di tempat
pembibitan KPSBU Lembang.
2. Kurangnya pengawasan dan bimbingan dari pembimbing eksternal (pegawai yang
bersangkutan pada saat berlangsungnya kegiatan Prakerin).
3. Tidak sedikit peternak yang masih kurang pengetahuannya di bidang peternakan.
4. Kurangnya APD (alat perlindungan diri) saat pencampuran pakan ternak
F.Pemecahan Permasalahan
Pemecahan atas permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut.
1. Menambah sarana dan prasarana yang sehat dan nyaman untuk digunakan atau
memperbaiki fasilitas yang ada.
2. Melakukan inisiatif sendiri dengan banyak bertanya di bidang peternakan.
3. Melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada peternak yang masih kurang
pengetahuannya dalam bidang peternakan.
19
4. Memberikan APD (alat perlindungan diri) yang lengkap untuk para pekerja
pencampur pakan
Lampiran 1
20
Lampiran 2
Dinamika populasi kandang pembibitan (Manoko)
Populas
Berkurang Bertambah Populasi
i
Status
Mat
Awal Jual Mutasi Beli Lahir Mutasi Akhir
i
Pedet jantan - - - - - - - -
Pedet betina 1 - - - - 3 - 4
Dara 1 - - - - - - 0
Laktasi 38 - - - 5 - 5 43
Total 40 - - - 5 3 5 53
Lampiran 3
Grafik populasi KPSBU Lembang
976
2021 5438
3577
12255
981
2020 4977
3468
11935
564
2019 4202
3251
11563
Lampiran 4
Denah lokasi pembibitan (Manoko)
21
Keterangan :
1. Kantor
2. Mess/tempat tinggal pegawai
3. Lantai 1 garasi, lantai 2 mess
4. Dapur
5. Tempat penyimpanan silase
6. Tempat penyimpanan pakan konsentrat dan hijauan
7. Kandang induk (free stall)
8. Kandang karantina
9. Kandang induk (individu)
10. Kandang pedet
Lampiran 5
Denah kandang pembibitan (Bangunan 1)
22
Lampiran 6
Denah kandang pembibitan (Bangunan 2)
Lampiran 7
Bentuk kandang pedet
Bentuk dan ukuran kandang pedet dari depan (pembibitan)
23
Lampiran 8
Bentuk dan ukuran kandang pembibitan (Bangunan 1)
Lampiran 9
24
Bentuk dan ukuran kandang pembibitan (Bangunan 2)
Lampiran 10
Alur pelayanan IB - KESWAN
25
Sistem pelaporan kasus sakit kepada Dokter Hewan
26
Lampiran 11
Mata rantai produksi susu KPSBU Lembang
DAFTAR GAMBAR
27
2.pemberian pakan konsentrat
28
4.pemberian susu untuk pedet.
5.sanitasi kandang
29
6.chopper rumput dan pembuatan silase
30
31