Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)

DI TEMPAT:
BENGKEL NOVA MOTOR
JL. BOJONEGORO DS. NGANGKTAN KEC. REJOSO
KABUPATEN NGANJUK

Disusun Oleh:
1. Ahmad Andryan Dwi Adi N. (03)
2. M. Ardi Kurniawan (19)

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
SMKN 1 GONDANG NGANJUK
Balonggebang, nomor Pos 2 Gondang, Telp/Fox. 0558-611606, Nganjuk 64451
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI

BENGKEL NOVA MOTOR


JL. BOJONEGORO DS. NGANGKTAN KEC. REJOSO
KABUPATEN NGANJUK
KABUPATEN NGANJUK

Disusun oleh :
1. Ahmad Andryan Dwi Adi N. (03)
2. M. Ardi Kurniawan (19)

Nganjuk, 05 Mei 2023

Menyetujui,

Pimpinan Pembimbing Lapangan

SUHARJI SUHARJI

Mengetahui Nganjuk, 05 Mei 2023


Ketua Paket Keahlian Guru Pembimbing

JONI HARYANTO, S.Pd JONI HARIYANTO, S.Pd


NIP.197711112003121004 NIP. 197711112003121004

2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan di Nova Motor. Laporan ini di buat
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa selama berada di dunia industri.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban siswa selama PKL dan berfungsi sebagai
acuan dalam syarat untuk tercapainya Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan Persyaratan
Kenaikan Kelas.
Pelaksanaan PKL dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerja sama yang
baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Hariyanto selaku kepala SMKN 1 Gondang.
2. Bapak Suharji selaku Pimpinan dan Pembimbing Lapangan Bengkel Nova Motor.
3. Joni Haryanto, S.Pd. selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor.
Dan selaku guru pembimbing selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
4. Seluruh staff dan karyawan Bengkel Nova Motor.
5. Dewan guru beserta staf atas bimbingannya selama penulis belajar di SMKN 1
Gondang Nganjuk.
6. Teman-teman yang membantu terselesainya laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan ini


yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa mendatang. Akhir kata penulis
mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan Praktik Kerja
Lapanganini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Nganjuk,05 Mei 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................................................................5
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan...................................................................................................................6
BAB II MATERI PRAKERIN................................................................................................................................7
A. KARBURATOR...............................................................................................................................................7
1. Pengertian Karburator..............................................................................................................................7
2. Bagian – Bagian Karburator....................................................................................................................9
3. Praktek...................................................................................................................................................11
B. BUSI..............................................................................................................................................................13
A. JENIS BUSI..........................................................................................................................................15
B. KONDISI BUSI.....................................................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................................................................18
A. KESIMPULAN..........................................................................................................................................18
B. SARAN......................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................19

4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan

formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah

sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil

belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. ( UU Nomor 20 Tahun 2013, Pasal 18

ayat [3]). Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. (UU Nomor 20 Tahun 2013,

Penjelasan Pasal 15).” http://eksis.ditpsmk.net definisi smk (sekolah menengah kejuruan) - eksis

SMK definisi smk (sekolah menengah kejuruan) - eksis SMK . Prinsip-prinsip Pendidikan

Kejuruan menurut Charles Prosser (1925) adalah sebagai berikut : Pendidikan

kejuruan akan efisien jika lingkungan di mana siswa dilatih merupakan replika

lingkungan di mana nanti ia akan bekerja. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional pasal

15 Depdiknas (2006: 8) disebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Untuk

menunjang tujuan ini, dirancang Praktek Kerja Lapangan (PKL), sebagai perwujudan

kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PKL ini dilaksanakan pada lembaga

(tempat) yaitu di sekolah dan di dunia kerja. Upaya ini dilakukan dalam rangka

meningkatkan mutu tamatan SMK dalam menciptakan relevansi pendidikan dengan

tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Misi utama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah

untuk mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang memiliki kesiapan

untuk memasuki dunia kerja. Keberadaan SMK dituntut untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat, yaitu kebutuhan tenaga kerja. Sehingga peserta didik dituntut untuk memiliki

keterampilan serta sikap professional dalam bidangnya.

5
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian Pendidikanl
Tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Peningkatan Kerjasama Sekolah dan Industri
Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
antara lembaga pendidikan pelatihan kejuruan dan dunia kerja.
c. Pelatihan Tenaga kerja yang Profesional
Meningkatkan efisiensi proses Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas dan
ahli.
d. Pengakuan Pengalaman Kerja
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai proses dari
Pendidikan.

6
BAB II MATERI PRAKERIN

A. KARBURATOR
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan nama Karburator, tapi apakah semua

sudah tahu komponen apa saja yang ada di dalamnya serta bagaimana

perawatan karburator yang baik. Karburator dapat diartikan sebuah jantung bagi

sepeda motor.

Karena, tanpa piranti penyuplai bahan bakar ini, mesin motor tak akan berfungsi.

Untuk itulah perlu adanya perhatian khusus terhadap karburator.

1. Pengertian Karburator

Gambar 1. Karburator
Karburator berfungsi mencampur bahan bakar dengan udara dalam ukuran

yang tepat (sesuai kebutuhan) untuk kemudian disalurkan ke dalam ruang

pembakaran (silinder) dalam bentuk kabut. Kebersihan dan penyetelan yang

tepat pad karburator sangat berpengaruh pada kinerja mesin secara keseluruhan.

Karburator yang tidak berfungsi dengan baik dapat mempengaruhi suplai bahan

bakar, dan bila itu terjadi maka pembakaran menjadi tidak sempurna, akibatnya

7
kendaraan kurang bertenaga bahkan bisa mogok. Selain itu, pembakaran yang

tidak sempurna dapat mengakibatkan mesin cepat panas dan knalpot

mengeluarkan asap yang tidak normal sehingga mengakibatkan terjadinya polusi

udara.

Konstruksi karburator sepeda motor terlihat lebih kompleks, namun dengan

sedikit teori, kita dapat mengatur/menyetel motor kita untuk mendapatkan

kecepatan maksimum. Semua tipe karburator bekerja dibawah prinsip dasar

tekanan atmosfeer. Tekanan atmosfer adalah sebuah gaya yg besar dimana

gaya tersebut menggunakan tekanan terhadap sesuatu. Ada perbedaan yg

tipis antara tekanan biasa dengan tekanan atmosfer namun secara umum

bisa di katakan nilainya 15 pounds per square inch(PSI). Dengan

berbedanya tekanan atmosfer di dalam mesin dan karburator, kita dapat

merubah tekanan dan membuat bahan bakar serta udara mengalir

kedalamnya.

Tekanan atmosfer akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan yg lebih

rendah. Sebagaimana yg terjadi pada piston di motor 2 tak yang bergerak

naik (atau piston yg bergerak turun pada mesin 4 tak), sebuah tekanan yang

lebih rendah terbentuk dalam crankcase (ruang bakar mesin) atau diatas

kepala piston dalam motor 4 tak. Tekanan rendah ini juga menyebabkan

sebuah tekanan yang rendah di dalam karburator. Selama tekanan diluar

mesin dan karburator lebih tinggi. Maka udara akan segera masuk/tertekan

kedalam karburator dan mesin hingga tekanan didalamnya seimbang.

8
2. Bagian – Bagian Karburator

Gambar 2. Bagian – bagian karburator

Bagian-bagian dari karburator serta fungsinya :

1. Ruang Pelampung Karburator (Float Chamber)


Menampung sementara bahan bakar dari tangki sebelum di proses (dialirkan ke ruang
pembakaran)

2. Pelampung (Floater)
Mengatur bahan bakar dalam ruangpelampung karburator agar permukaannya tetap
sehingga tidak meluap dan masuk ke ruang pembakaran.

3. Jarum katup pelampung ( needle valve/floater valve )


Menutup saluran suplai bahan bakar dari tangki bila bahan bakar dalam ruang
pelampung karburator telah penuh.

4. Katup gas/skep ( throttle valve ) Mengatur jumlah campuran bahan bakar dengan
udara yang akan dialirkan ke dalam ruang pembakaran ( silinder ).

5. Jarum gas / jarum skep ( Jet needle )


Mengatur jumlah campuran bahan bakar dengan udara yang masuk melalui spuyer
ketika motor digas dengan pembukaan katup ¼ sampai dengan ¾

6. Pegas/ per skep ( throttle valve spring )


Mengembalikan posisi skep pada posisi terendah saat kabel gas dolepas (tidak digas).

9
7. Pemancar jarum ( main nozzle / needle jet )
Memancarkan bahan bakar waktu motor digas, besarnya diatur oleh
terangkatnya jarum skep.

8. Pemancar utama ( main jet / spooyer )


Memancarkan bahan bakar pada waktu putaran tinggi ( Kabel gas ditarik penuh )

9. Sekerup / baut udara ( air screw )


Mengatur jumlah udara yang bercampur dengan bahan bakar.

10. Sekerup / baut gas ( throttle screw )


Mengatur posisi pembukaan katup/skep untuk posisi langsam ( stationer )

11. Katup cuk ( choke valve )


Menutup saluran udara yang masuk ke karburator agar terjadi percampuran kaya
untuk sementara. Digunakan apabila menghidupkan mesin dalam keadaan dingin

12. Pemancar kecil / stationer ( slow jet/pilot jet )


Memancarkan bahan bakar ketika motor dalam keadaan langsam / stationer /i

10
3. Praktek

A. Membersihkan dan Menyetel Karburator

Cara Membersihkan dan menyetel karburator :

 Persiapkan alat-alat yang diperlukan, seperti obeng, tang, lap, kunci-kunci, pompa

angin/kompresor serta wadah untuk menaruh komponen

 Tutup kran bensin dari tangki kemudian cabut selang karburator, lepaskan baut/mur

karburator.

 Buka penampung besin (ruang pelampung) dengan posisi terbalik.

 Ambil jarum pelampung dan periksa, apakah sudah aus atau belum.

 Lepas semua komponen karbu dengan hati-hati.

 Bersihkan karbu serta semua komponennya menggunakan pompa angin/kompresor.

 Bila semua sudah dibersihkan, pasang kembali kompone-komponen tersebut

dan pasang karbu anda lagi di kendaraan.

11
Sesudah karburator dibersihkan, sebaiknya disetel dahulu sebelum dipakai. Inti dari

penyetelan karburator adalah mengatur kecepatan putaran mesin pada saat normal

(stationer/ idle) dan mengatur pencampuran bahan bakar dengan udara. Bila

kecepatan normal disetel terlalu tinggi maka pemakaian bahan bakar akan boros,

sedangkan bila disetel terlalu rendah maka mesin cenderung seringmati. Penyetelan

karburator harus dilakukan saat mesin dalam keadaan nyala dan sudah panas.

Langkah – langkah penyetelan karburator adalah


sebagai berikut :

1. Putarlah sekrup penahan skep (thtrottle) sehingga putaran mesin menniggi

2. Putarlah sekrup pengatur udara (air screw/pilot screw) kearah kanan hingga

puaran mesin menurun

3. Putarlah kembali ke kiri agar putaran mesin naik kembali. (Berhentlah

memutar saat putaran mesin agak naik)

4. Dengan posisi sekrup seperti ini putaran mesin agak tinggi, maka untuk

5. menurunkannya putarlah sekrup penahan kep kearah kiri hingga putaran mesin

pada kecepatan yang sesuai dengan spesifikasi.

12
B. BUSI
Busi berfungsi memercikkan api untuk membakar campuran bahan

bakar di ruang bakar. Percikan api terjadi di celah antara elektroda tengah dengan

elektroda massa, percikan tersebut akibat loncatan arus tegangan tinggi dari

elektrode tengah ke elektroda massa.

Busi dialiri arus tegangan tinggi yaitu 15.000 - 30.000 Volt, dan dipasang diruang

bakar dengan temperatur sangat inggi, oleh karena itu antara elektrode tengah dan

elektrode massa harus dipisahkan oleh isolator yang tingkat isolasinya tinggi dan

tahan panas. Busi dilengkapi dengan ulir untuk pemasangan di ruang bakar, agar

tidak bocor pada ulir tersebut terdapat ring perapat. Panjang dan diameter ulir

harus tepat agar ulir busi mampu menahan tekanan pembakaran. Elektrode busi

terbuat dari bahan yang tahan panas dan erosi. Bahan tersebut adalah paduan

krom - nikel yang tahan temperatur tinggi. Pada busi spesial terbuat dari platina

maupun tungsen.

13
Besar celah busi yang tepat pada suatu kendaraan diperoleh dari ekperimen.

Celah yang kecil menyebabkan percikan api kecil dan mudah terselip kotoran,

sedangkan celah yang besar membutuhkan tegangan yang lebih tinggi untuk

menghasilkan percikan api sehingga bila tegangan kurang tinggi akan terjadi

kegagalan percikan pada saat tertentu. Besar celah busi adalah 0,70 – 1,00 mm,

namun lebih tepatnya lihat sepesifikasi kendaraan sebab kendaraan tertentu ada

yang spesifikasi celah busi 1,10 mm.

Kebutuhan tegangan agar terjadi loncatan api pada busi baru dan lama berbeda.

Busi lama tegangan yang dibutuhkan lebih tinggi sebab pada busi lama

kemungkinan terdapat kebocoran arus pada rongga busi maupun elektrode busi

kotor, sehingga menyebabkan kebutuhan tegangan untuk meloncatkan api lebih

tinggi.

Semakin tinggi putaran mesin tegangan induksi semakin rendah sebab saat

putaran tinggi arus primer semakin kecil akibat waktu mengalirkan arus semakin

singkat, selain itu juga dapat disebabkan sudut dweel yang mengecil akibat

kontak pemutus arus melayang akibat pegas lemah. Bila tegangan induksi yang

dihasilkan kurang dari tegangan yang dibutuhkan maka akan terjadi kegagalan

percikan api (misspark), sehingga terjadi kegagalan pembakaran. Kegagalan

percikan api sering terjadi saat kendaraan dipercepat karena pada saat tersebut

kebutuhan tegangan lebih tinggi.

14
A. JENIS BUSI

Busi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: (1) Busi dingin, (2) Busi sedang dingin,

(3) Busi sedang panas, dan (4) Busi panas.

Busi dingin mempunyai rongga pemanas yang kecil dan pendek sehingga mudah

menyalurkan panas busi ke pendingin mesin, sedangkan busi panas mempunyai

rongga yang lebar dan panjang sehingga penyaluran panas ke pendingin mesin

kurang baik.

Busi dingin digunakan pada mesin dengan temperatur kerja tinggi seperti

digunakan jarak jauh dengan beban berat, balap dan sebagainya. Sedangkan

busi panas digunakan pada mesin dengan beban kerja rendah, putaran rendah dan

jarak tempuh pendek.

Pemakaian busi yang terlalu dingin menyebabkan temperatur rongga busi terlalu

dingin, minyak dan karbon yang menempel pada rongga busi, lapisan minyak dan

karbon menghantarkan listrik dari elektroda tengah ke massa, percikan api kecil

atau tidak ada. Dengan demikian bila busi terlalu dingin busi cepat kotor, terdapat

tumpukan karbon pada rongga busi dan busi cepat mati.

15
B. KONDISI BUSI
Sepeda motor memiliki beragam komponen penting, salah satunya adalah busi (spark

plug). Komponen ini berfungsi untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan oleh koil,

menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang

mesin yang telah dikompresi.Seiring perkembangan teknologi mesin sepeda motor, spark

plug atau busi pun hadir dengan beragam jenis sesuai kebutuhan, diantaranya busi nickel,

busi resistor, busi platinum, busi iridium dan busi racing. Ragam busi tersebut memiliki

perbedaan material ujung tip electrode yang menjadikan setiap busi memiliki performa

yang berbeda Sama seperti komponen sepeda motor lainnya, kinerja busi juga dipengaruhi

oleh usia pakainya, kinerjanya akan berkurang seiring masa pakainya. Di sisi lain,

komponen ini juga bisa dijadikan indikator untuk mengetahui kondisi pembakaran mesin

melalui warna elektrodanya di bagian kepala busi.

1. Abu-abu atau Merah Bata

Warna abu-abu atau merah bata pada ujung besi atau insulator mengindikasikan bahwa

kondisi busi dalam keadaan baik dan normal. Pada kondisi ini, proses pembakaran di ruang

mesin pun dalam keadaan optimal dan efisien.

2. Hitam dan Kotor

Elektroda busi berwarna hitam mengindikasikan adanya ketidak seimbangan campuran

bahan bakar dan udara. Kotoran atau lapisan karbon sisa pembakaran yang menempel

dapat membuat mesin jadi sulit dihidupkan, putaran mesin tidak stabil, dan konsumsi

bensin menjadi lebih boros. Jika busi dalam kondisi kotor, maka harus segera dilakukan

pembersihan busi dan pengecekan kondisi mesin.

16
3. Putih Pucat

Kondisi ini menunjukkan bahwa busi dalam keadaan terlalu panas. Jika tidak segera

ditangani, maka komponen mesin di ruang bakar akan lebih cepat rusak, bahan bakar

menjadi lebih boros, dan akselerasi motor menurun. Untuk menghindari kondisi ini,

pastikan spesifikasi busi sesuai rekomendasi buku pedoman pemilik dan lakukan

penggantian tipe busi dengan spesifikasi yang sesuai

4. Aus

Busi dapat menjadi aus jika pengapian terlalu cepat dan kurangnya waktu pendinginan,

yang akan berdampak pada penurunan akselerasi dan power sepeda motor. Pastikan jenis

bahan bakar yang digunakan telah sesuai dengan buku pedoman pemilik sepeda motor

Honda agar busi terhindar dari kondisi aus, dan lakukan penggantian busi baru jika

diperluka

5. Hitam dan Berlumur Oli

Ujung busi berwarna hitam dan belumur oli, bisa jadi indikasi bahwa ada kebocoran ring

piston sehingga oli mesin yang masuk ke ruang bakar. Kondisi ini dapat membuat

pembakaran campuran udara dan bahan bakar tidak sempurna sehingga asap knalpot

menjadi lebih tebal. Tentu saja hal itu akan meningkatkan pencemaran udara dan

mengganggu pengendara lain di sekitar. Jika kondisi ini terjadi, segera periksa tekanan

kompresi dan kondisi busi

17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan kami bisa memahami arti dari Dunia

Kerja yang didalamnya banyak bermacam Tipe-tipe. Dalam pembuatan laporan kerja

praktek ini, penulis selaku pelajar SMKN 1 Gondang progam studi Teknik Bisnis Sepeda

Motor telah menjalankan kergiatan kerja praktek di Bengkel Nova Motor dari tanggal 1

Januari 2023 sampai dengan 30 April 2023. Penulis mendapatkan ilmu pengetahuan baru

dan gambaran suasana dunia kerja di suatu Bengkel, dan bagaimana dunia kerja menilai

seorang pelajar jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor dimana mahasiswa Teknik Bisnis

Sepeda Motor dianggap dapat menyelesaikan semua masalah yang berhubungan dengan

Sepeda Motor

B. SARAN
Semoga Pelaksanaan PKL bisa dilaksanakan Tepat Waktu. Meningkatkan

kedisiplinan terhadap peserta PKL terutama pada absensi/ daftar hadir yang selama ini

kurang di perhatikan. Dan saran kepada calon peserta PKL yang akan melaksanakan kerja

praktek adalah memulai mencoba memulai membiasakan diri untuk mempelajari

pengetahuan umum mengenai dunia Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran yang tidak

disampaikan dalam kegiatan pembelajaran dikelas, karena didunia kerja tidak hanya

keahlian membuat sebuah program aplikasi saja yang diperlukan, tetapi bagaimana kita

dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah teknis yang mungkin dapat

terjadi di lapangan. Kritik dan saran penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.wahanahonda.com/blog/kenali-kondisi-busi-sepeda-motor-kesayangan-anda

https://id.scribd.com/doc/87972326/LAPORAN-PRAKERIN-Magang-Tentang-Karburator

19
20
i

Anda mungkin juga menyukai