Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA


DAN LANSIA

“SUCCESSFUL AGING”

KELAS B
KELOMPOK 10
ANDI KEISYA AULIA JAMIL (220701501115)
ANDI AQILAH LUTHFIYAH (220701502203)
ANDI MIFTAHUL GINAYAH (220701502145)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penuaan adalah bagian alami dari siklus kehidupan manusia yang tidak
dapat dihindari. Namun, konsep "Successful Aging" atau penuaan yang
sukses telah menjadi fokus perhatian dalam studi penuaan. Penuaan yang
sukses mengacu pada kemampuan seseorang untuk mempertahankan
kualitas hidup yang tinggi, fungsi fisik dan kognitif yang baik, serta
kesejahteraan psikologis seiring bertambahnya usia. Semakin meningkatnya
populasi lanjut usia di seluruh dunia menimbulkan pertanyaan yang
signifikan tentang bagaimana masyarakat dapat mendukung penuaan yang
sukses. Melihat bahwa lansia akan menjadi bagian yang semakin penting
dalam masyarakat modern, menjelajahi faktor-faktor yang berkontribusi
pada penuaan yang sukses menjadi esensial.
Penelitian terbaru telah mengidentifikasi berbagai faktor yang
mempengaruhi penuaan yang sukses, termasuk gaya hidup sehat,
dukungan sosial, aktivitas fisik dan mental, serta adaptasi terhadap
perubahan. Faktor-faktor ini saling terkait dan kompleks, sehingga
memerlukan pemahaman mendalam dan pendekatan multidisiplin untuk
memahami konsep penuaan yang sukses.
Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang penuaan yang
sukses, mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhinya, serta mencari
solusi dan rekomendasi yang dapat membantu individu dan masyarakat
mencapai penuaan yang berkualitas. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan akan memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana
kita dapat mengoptimalkan kualitas hidup pada tahap penuaan dan
mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi tantangan penuaan yang
semakin besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu successful aging?
2. Apa saja Kriteria dari successful aging?
3. Apa saja faktor pembentuk successful aging?
4. Apa dampak successful aging pada keluarga?
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI SUCCESSFUL AGING


Istilah "lansia" mengacu pada tahap paling akhir dari proses penuaan.
Hurlock (1999) menyatakan bahwa usia tua adalah periode terakhir atau
periode penutup dalam kehidupan seseorang, yang ditunjukkan dengan
perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek tersebut menentukan
seberapa baik atau buruk usia lanjut melakukan penyesuaian diri; namun,
karakteristik usia lanjut cenderung membawa penyesuaian diri yang buruk
daripada yang baik dan kesengsaraan daripada kebahagiaan, itulah
sebabnya usia lanjut lebih rentan dari usia muda (Firlianda, 2017).
Successful aging atau penuaan yang sukses tahap perkembangan
kedelapan menurut teori perkembangan Erikson. Tahapan ini dialami
individu pada masa dewasa akhir, melibatkan refleksi terhadap masa lalu
dan mengintegrasikannya secara positif atau menyimpulkan bahwa
kehidupan seseorang belum dihabiskan denganbaik. Pada tahap ini juga
diharapkan agar yang telah berada di fase ini memiliki intensitas untuk
beraktivitas lebih tinggi sebagai representatif kepuasan terhadap
kehidupan mereka.

B. KRITERIA SUCCESSFUL AGING


Karakteristik successful aging menurut Santrock (2012) antara lain:
1. Pola makan yang teratur
2. Gaya hidup yang aktif
3. Stimulasi dan fleksibilitas mental
4. Keterampilan mengatasi masalah yang positif
5. Hubungan dan dukungan sosial yang baik
6. TIdak adanya penyakit
7. Banyak kemampuan yang dapat dipertahankan atau dalam
beberapa kasusbahkan ditingkatkan seiring bertambahnya usia
8. Berolahraga secara teratur
9. Usia yang selektif secara emosional, mengoptimalkan pilihan
mereka
10. Rajin beribadah.

C. ASPEK ASPEK SUCCESFULL AGING


Succesfull aging adalah keadaan tua yang tetap aktif, memelihara
fungsi fisik dan kognitif yang tinggi, dan tidak terkena penyakit. Karena
itu, orang tua masih dapat bekerja aktif, terutama dalam hal pekerjaan ocial
informal (productive aging), berbagai pengalaman spiritual dan
kebijaksanaan pendalaman kehidupan (consious aging), dan
mengoptimalkan peluang untuk berpartisipasi dalam program ocial dan
kesejahteraan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka
(active aging). Tiga bagian penting dari tua yang sukses diidentifikasi oleh
penelitian oleh Mac Arthur Foundation di Amerika Serikat. Mereka adalah
menghindari penyakit atau penyakit yang menghambat kemampuan atau
kemandirian, mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang kuat, dan
tetap aktif dalam kehidupan sosial dan aktivitas yang produktif, baik secara
finansial maupun tidak (Papalia, 2004).
Lawton (dalam Weiner, 2003) mendefinisikan empat aspek penuaan
yang berhasil, yang termasuk:
a. Functional well
didefinisikan sebagai keadaan lanjut usia di mana fungsi fisik, psikis,
dan kognitif tetap berfungsi dengan baik dan mampu bekerja dengan
optimal. Ini juga mencakup kemungkinan yang tinggi untuk
menghindari berbagai penyakit, kapasitas fungsional fisik dan kognitif
yang tinggi, dan keterlibatan aktif dalam kehidupan.
b. Psychological well-being
Kondisi yang ditandai dengan perasaan ocial, kepuasan hidup, dan
tidak ada gejala depresi.
c. Selection optimatization compensation
Model SOC adalah model pengembangan yang menetapkan prosedur
regulasi perkembangan yang umum. Fenotipe proses ini biasanya
bervariasi berdasarkan konteks sosio-sejarah dan budaya, domain
fungsi (misalnya, hubungan social-fungsi kognitif), dan tingkat
analisis (misalnya, masyarakat, kelompok, atau individu). Melihat dari
sudut pandang aksi-teoretis, seleksi, optimasi, dan kompensasi
mengacu pada proses pengaturan, mengejar, dan mempertahankan
tujuan individu.
d. Primary and secondary control
Dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dan
prokreasi, seperti mencari makan, bersaing dengan saingan, atau
menarik pasangan, organisme berjuang untuk social dalam hal
mewujudkan hasil yang diinginkan dan mencegah hasil yang tidak
diinginkan. Kecenderungan motivasi paling mendasar dan umum yang
berkaitan dengan dasar ini adalah untuk mengendalikan lingkungan,
atau dengan kata lain, untuk menghasilkan konsistensi antara perilaku
dan peristiwa. Kemampuan seseorang untuk mengatur kondisi mental,
emosi, dan keinginan mereka disebut sebagai kontrol utama.

D. FAKTOR PEMBENTUK SUCCESSFUL AGING


Faktor pembentuk successful aging berdasarkan penelitian Mac
Arthur Foundation (dalam fetriana dan soetjiningsih, 2019) yaitu;
1. Genetik
Faktor genetik berpotensi memberikan efek secara langsung pada kondisi
kesehatan. Terkait seberapa besar pengaruh faktor genetik ini, ada suatu
perdebatan yang terjadi antara nature vs nurture yang telah terselesaikan.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan prediktor paling kuat. Tingginya riwayat
pendidikan suatu individu akan meningkatkan kemungkinan ia mampu
memelihara keberfungsian kognitifnya secara maksimal.
3. Efikasi diri
Efikasi diri merupakan salah satu prediktor yang berperan dalam
keberfungsian kognitif lansia. Efikasi diri mengacu pada keyakinan diri
lansia akan kemampuannya untuk berhasil dalam melakukan sesuatu
4. Gaya hidup
Menurut Rowe dan Kahn (1997) dalam Fetriana dan Soetjiningsih (2019),
gaya hidup tidak lepas dari prediktor perilaku lansia yang berkaitan
dengan kondisi kesehatan dari lansia baik itu secara fisik maupun psikis.
5. Dukungan sosial
Dukungan sosial dapat memebantu individu di semua usia untuk
mengatasi masalah secara lebih efektif.
6. Aktif secara sosial
Kesepian muncul pada diri usia lanjut sebagai pertanda hilangnya
identitas sosial. Identitas seseorang akan muncul dari interaksi dengan
orang lain dan dari dimilikinya posisi sosial.
7. Respon terhadap Stress.
Dalam faktor ini Rowe dan Kahn menawarkan konsep Resiliensi yang
ada pada diri individu berdasarkan atas suatu peristiwa yang pernah
dialami dalam kehidupannya seperti "periode akut" yang menyebabkan
individu ini pernah mengalami stressful life event namun ia mampu untuk
bangkit dan kembali mengupayakan agar dirinya bisa kembali berhasil
dan mencapai "Successful Aging"
Optimasi selektif dengan teori kompensasi menyatakan bahwa
penuaan yang sukses terkait 3 faktor utama yaitu
1. Seleksi
Seleksi didasarkan pada konsep bahwa orang yang lebih tua
memiliki kapasitas yang berkurang dan kehilangan fungsi, yang
membutuhkan penurunan kinerja di sebagian besar domain
kehidupan.
2. Optimasi
Optimalisasi menunjukkan bahwa memungkinkan untuk
mempertahankan kinerja di beberapa bidang melalui latihan
berkelanjutan danpenggunaan teknologi baru
3. Kompensasi
Kompensasi menjadi relevan ketika tugas-tugas kehidupan
membutuhkan tingkat kapasitas di luar tingkat potensi kinerja
lansia saat ini. Lansia terutama perlu kompensasi dalam situasi
dengan tuntutan mental atau fisik yang tinggi, seperti ketika
berpikir mental atau fisik yang tinggi, seperti ketika memikirkan
dan menghafal materi baru dengan sangat cepat
Menjadi aktif sangat penting untuk keberhasilan penuaan. Lansia yang
berolahraga secara teratur, keluar dan pergi ke pertemuan, berpartisipasi
dalam kegiatan, dan melakukan perjalanan lebih puas dengan kehidupan
mereka dibandingkan mereka yang tidak terlibat dalam masyarakat.
Selain itu, Penuaan yang sukses juga melibatkan kontrol yang dirasakan
terhadap lingkungan. Lansia yang selektif secara emosional,
mengoptimalkan pilihan mereka, dan mengkompensasi kerugian secara
efektif meningkatkan peluang mereka untuk menua dengan sukses.

E. DAMPAK SUCCESSFUL AGING PADA KELUARGA


Successful Aging atau penuaan yang sukses dapat mempengaruhi
keluarga dan hubungan sosial seseorang secara positif.
1. Hubungan Keluarga yang Lebih Harmonis
Ketika seseorang menua dengan baik, ia cenderung memiliki
kesejahteraan fisik dan mental yang lebih baik. Hal ini dapat
mengurangi tekanan pada anggota keluarga yang merawat mereka dan
menciptakan hubungan yang lebih harmonis.
2. Great-Grandparenting yang dapat menjadi teladan
Orang yang mengalami Successful Aging dapat menjadi teladan
bagi generasi muda dalam hal gaya hidup sehat, perencanaan masa
depan, dan pengembangan diri. Hal ini dapat memengaruhi positif
perkembangangenerasi muda dalam keluarga.
3. Social Support dan Social Integration
Orang yang mengalami Successful Aging cenderung lebih aktif
dalam kegiatan sosial. Mereka lebih mungkin untuk terlibat dalam
kegiatan masyarakat dan organisasi sosial, yang dapat membantu
mereka membangun hubungan sosial yang lebih kuat.
4. Meningkatkan kesehatan mental
Orang yang mengalami Successful Aging cenderung memiliki
kesehatan mental yang lebih baik. Mereka lebih mampu untuk
mengatasi stres dan masalah kehidupan, yang dapat membantu mereka
mempertahankan hubungan sosial yang positif dengan keluarga
maupun lingkungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Fetriana, Y. E. dan Soetjiningsih, C. H. (2019). Hubungan antara harga diri


dengan successful aging pada lanjut usia (lansia). Jurnal psikohumanika.
Volume 11, No. 2.
Firlianda, A. (2017) Studi Deskriptif Successful Aging Pada Lansia Yang Tinggal
Di Lingkungan Perumahan Dan Perkampungan Kelurahan Merjosari,
Kecamatan Lowokwaru, Malang (Doctoral Dissertation, University Of
Muhammadiyah Malang)
Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2004). Human Development (9th ed).
New York:McGraw Hill
Santrock, J. W. (2012). Life span development 13th edition. Jakarta: Erlangga.
Weiner, B. I. (2003) Handbook of Psychology volume 9 health psychology. New
hersey: John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai