Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan Model Pembelajaran Problem based Learning dapat Meningkatkan

Pemahaman Belajar Peserta didik dengan materi Mengali Nilai Sejarah Bangsa Lewat
Cerita Pendek Kelas IX SMP Negeri 2 Doplang Tahun Pelajaran 2023/2024

Oleh
Sulistiyarini, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Doplang
Kabupaten Blora

Bahasa sebagai alat komunikasi Lingual manusia, baik secara lisan maupun tulisan.
sekarang ini, menumbuhkan rasa keharusan dalam mengembangkan kualitas diri agar mampu
mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih. Diperlukan suatu usaha nyata dalam
meningkatkan kemampuan diri dalam berkomunikasi. Salah satu yang dapat kita lakukan adalah
memperdalam ilmu pengetahuan. Dengan pengetahuan manusia mampu menjadi pribadi yang
kompetitif dalam persaingan global. Pengetahuan dapat diperoleh melalui Pendidikan baik
Pendidikan formal maupun informal. Pendidikan formal dapat diperoleh dari pembelajaran di
sekolah Pembelajaran yang baik ialah pembelajaran di mana setiap materi yang diajarkan
berhasil dipahami siswa dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya komunikasi secara interaktif
antara guru dan siswa sebagai supaya meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

Keberhasilan belajar berbahasa siswa khususnya pada ranah kognitif dapat ditunjang
dengan adanya modul keanekaragam dalam menulis dengan baik. Modul yang baik adalah yang
dapat memberikan dorongan kepada siswa agar otak mampu berpikir kritis sehingga prestasi
belajar siswa tercapai. Diharapkan dapat mendorong kemampuan berpikir kritis siswa ialah
pembelajaran Problem based learning. Problem Based Learning merupakan salah satu model
pembelajaran inovatif. Pembelajaran ini dapat memberikan harapan kondisi belajar aktif kepada
siswa dapat memaksimalkan otak berpikir sehingga dapat memberikan pemahaman yang baik
dalam materi menulis cerpen yang diberikan. Salah satunya dengan menggunakan Medel
Problem based learning. Menurut Bridges ( Wasonowati, dkk, 2014) bahwa model problem
based learning diawali dengan penyajian masalah, kemudian siswa mencari dan menganalisis
masalah memalui percobaan langsung atau kajian ilmiah. Melalui kegiatan tersebut aktivitas dan
kemampuan proses ilmiah siswa menjadi lebih logis, berpikir tingkat tinggi sehingga
mempermudah pemahaman konsep.

Oleh sebab itu diharapkan dengan modul Bahasa Indonesia dengan Metode problem
based learning, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga kemampuan
pemecahan masalah/ materi teks fiksi/cerpen terkait pemahamannya yang tinggidan akhirnya
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran dengan model Problem based learning
memungkinkan siswa untuk terlibat untuk mempelajari (1) Permasalahan dunia nyata, (2)
Ketrampilan berpikir tinggi, (3)ketrampilan menyelesaikan masalah, (4) Belajar menggali
informasi, (5) belajar bekerjasama, (6) belajar ketrampilan berkomunikasi.

Setelah menggunakan model pembelajaran “Problem based learning” ternyata peserta


didik lebih aktif dan bersemangat dalam membahas materi maupun memecahkan soal-soal yang
dibagikan oleh guru. Melalui “Model Pembelajaran problem based learning” guru ikut aktif
memberikan solusi jika masalah pada materi Teks Fiksi/Cerpen yang sedang dipelajari siswa
belum dapat terselesaikan. Dan hasil akhirnya ternyata munculnya antusiasme siswa yang tinggi
sehingga menandakan bahwa siswa memiliki pemahaman materi teks fiksi yang tinggi sehingga
hasil belajar siswa meningkat.

Anda mungkin juga menyukai