Anda di halaman 1dari 19

Karakteristik Citra

Satelit dan Aplikasinya


Citra satelit (Satellite Imagery)
▪ Citra/foto/image yang
diakuisisi (diambil) dengan
menggunakan wahana satelit
yang berada di orbit di luar
angkasa bumi.
▪ Setiap wahana satelit
mempunyai sensor untuk
mengambil gambar
(image/citra), terdapat 2 (dua)
tipe sensor yang digunakan: 1.
Tipe Pasif (Passive Sensor)
dan,
▪ 2. Tipe Aktif (Active Sensor),
Sistem Pasif & Aktif Sensor
▪ Sistem sensor pasif; tenaga (akuisis citra/image) berasal dari radiasi yang ada di
alam (nature system). Contoh: sistem Satelit LANDSAT, ALOS, ASTER, dst.
▪ Sistem sensor aktif; tenaga (akuisisi citra/image) berasal dari tenaga yang
dipancarkan oleh wahana satelit. Sistem aktif yang digunakan saat ini
menggunakan RADAR dan LASER. Contoh: Sistem Satelit RADARSAT 1 / 2,
Sistem LIDAR dengan pesawat berawak/tak berawak.

Sistem sensor pasif Sistem Sensor Aktif


Sistem elektromagnetik
▪ Dalam penginderaan jauh (remote sensing), pada prinsipnya setiap benda dengan
temperatur diatas 0 kelvin menghasilkan pantulan dan pancaran gelombang
elektromagnetik (Danoedoro, 2012).

▪ Lebih lanjut Danoedoro (2012) menyatakan bahwa;


1. Setiap benda mempunyai struktur partikel yang berbeda makro dan mikro,
2. Perbedaan struktur mempengaruhi pola respon elektromagnetik, sehingga dapat
dijadikan landasan dalam membedakan objek,
3. Setiap wilayah gelombang elektromagnetik mempunyai julat panjang gelombang
tertentu,
4. Setiap benda / objek di permukaan bumi menghasilkan respon terhadap
gelombang elektromagnetik yang mengenainya berbeda-beda. Contoh
tanaman/vegetasi memberikan respon yang berbeda dengan tanah, demikian juga
dengan air, pasir pantai, terumbu karang, mangrove, bangunan, dan lain
sebagainya.
Sistem Penginderaan Jauh Bekerja di Pasif Sensor
Spektrum Gelombang Elektromagnetik
▪ Citra satelit berupa format data Format Data Citra Satelit
raster, yang tersusun dari pixel-pixel,
dimana setiap pixel mempunyai
informasi berupa koordinat x,y dan
informasi radiasi dari permukaan
bumi.

▪ Nilai Pixel, disebut juga sebagai


intensitas citra (image intensity),
atau derajat keabuan (grey level).
Konsep Resolusi Data Citra Satelit
▪ Resolusi adalah kemampuan suatu sistem optik –elektronik untuk membedakan
informasi yang secara spasial berdekatan, atau secara spektral mempunyai
kemiripan (Swain and David, 1978).
▪ Empat konsep resolusi dalam penginderaan jauh (Danoedoro, 2012), meliputi:
1. Resolusi Spasial
2. Resolusi Spektral
3. Resolusi Radiometrik
4. Resolusi Temporal
Konsep Resolusi Data Citra Satelit
1. Resolusi Spasial
Ukuran terkecil objek yang masih dapat dideteksi oleh suatu sistem pencitraan
(Danoedoro, 2012). Rumus: semakin kecil ukuran objek (terkecil) yang dapat terdeteksi,
semakin halus atau tinggi resolusi spasialnya. Citra SPOT dengan resolusi spasial 10
meter, mempunyai resolusi spasial lebih tinggi dibandingkan citra LANDSAT dng res.
Spasial 30 meter.
2. Resolusi Spektral
Kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi (objek)
berdasarkan pantulan dan pancaran spektralnya (Danoedoro, 2012). Rumus: semakin
banyak saluran spektralnya, semakin tinggi membedakan objek berdasarkan respon
spektralnya.
3. Resolusi Radiometrik
Kemampuan sensor dalam mencatat respon spektral objek dinyatakan sebagai resolusi
radiometrik.
4. Resolusi Temporal
Kemampuan suatu sistem untuk mereka ulang daerah yang sama (Danoedoro, 2012).
Resolusi temporal dinyatakan dalam jam dan hari. Citra LANDSAT mempunyai resolusi
18 hari sekali, SPOT mempunyai resolusi temporal 26 hari pada sistem yang normal.
Resolusi Spasial Data Citra Satelit

Source:https://www.researchgate.net/figure/272792608_fig3_Figure-3-Example-of-segmentation-results-as-spatial-resolution-is-
degraded-red-polygon
Perbandingan
Resolusi Spasial
Antara Citra Sateltt
LANDSAT 7 ETM+ (30
meter) dengan
Citra Satelit Quickbird 2
(2,5 meter).

Source:
https://www.researchgate.net/figure/274782
715_fig5_Figure-4-Comparison-of-Landsat-
7-ETM-30-m-left-column-and-Quickbird-2-
25-m-right
Hubungan Resolusi Spasial Dengan Skala Peta yang
Dihasilkan
Klasifikasi Citra Berdasarkan Tingkat Resolusi Spasial

▪ Resolusi spasial sebuah citra dibedakan atas beberapa jenis:


1. Citra Resolusi Menengah (Medium Resolution Satellite Imagery)
2. Citra Resolusi Tinggi (High Resolution Satellite Imagery)
3. Citra Resolusi Sangat Tinggi (Very High Resolution Satellite Imagery)
Citra Resolusi Menengah
(Medium Resolution Satellite Imagery)

▪ Citra resolusi menengah umumnya mempunyai karakteristik resolusi spasial


antara 15 s/d 80 meter,
▪ Pada umumnya dikembangkan untuk kepentingan penelitian terkait dengan
lahan (land), vegetasi/tumbuh-tumbuhan, pantai, dan perairan laut.
▪ Lebih sesuai untuk keperluan membuat informasi spasial dalam lingkup
wilayah cakupan yang luas, untuk skala kabupaten sampai dengan pulau
besar.
▪ Contoh citra satelit resolusi menengah: LANDSAT, ALOS, ASTER, dll.
LANDSAT/Land Satellite

▪ Diluncurkan pertama kali Th. 1972, dengan nama ERTS-1 (Earth


Resources Technology Satellite-1), kemudian berganti nama menjadi
Landsat-1,
▪ Generasi: Landsat 1 – Landsat 8
▪ Resolusi : Multispektral 30 meter, Pankromatik 15 meter
▪ Penggunaan: peneltian terkait lahan, vegetasi, wilayah perairan darat
maupun laut
LANDSAT/Land Satellite
LANDSAT/Land Satellite
ALOS (Advance Land Observing Satellite)- AVNIR 2

▪ Diluncurkan pada tahun 2006 (ALOS Prism+AVNIR 2),


▪ Misi utama : Observasi Regional, Kartografi, Monitoring
Kebencanaan
▪ Resolusi Spasial : AVNIR-2 (10 meter), PRISM (2,5 meter)
▪ Luas cakupan per scene: 75 Km / 35 Km
ALOS (Advance Land Observing Satellite)- AVNIR 2

Anda mungkin juga menyukai