Anda di halaman 1dari 4

Gotong Royong, Manajemen Diri dan

Kepemilikan Kolektif
Modal Sosial sebagai Mekanisme Kontra Pembiayaan Perumahan
Luis Costa
21.184.0003
Pendahuluan

Modal sosial adalah suatu serangkaian nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota
suatu kelompok masyarakat yang saling terkait, yang didasarkan pada nilai kepercayaan, norma, dan jaringan sosial.

Modal sosial dalam arsitektur mengacu pada pengaruh dan kontribusi hubungan sosial dalam bentuk bangunan dan
lingkungan fisik. Ini melibatkan cara di mana komunitas dan individu berinteraksi dengan ruang fisik mereka,
menciptakan ikatan sosial, identitas, dan makna kolektif. Dalam konteks ini, modal sosial dianggap sebagai suatu sumber
daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi dan kemakmuran, serta dapat diukur dalam hal nilai
ekonomi.

Akan muncul model bisnis perkotaan ini akan diarahkan untuk meningkatkan keuntungan finansial sekaligus
mengintensifkan proses komodifikasi kota. Model koperasi, yang menggabungkan dimensi sosial dan ekonomi,
memungkinkan produksi perumahan yang terjangkau sambil mempromosikan inklusi sosial dan pemberdayaan. Modal
global telah mengklaim sentralitas perkotaan sebagai arena untuk menempatkan pasar global baru, sehingga
memperluas perekonomian perkotaan baru yang membentuk kembali kota-kota dalam tren polarisasi yang telah
menciptakan kondisi yang memperburuk kemiskinan dan marginalisasi penduduk perkotaan.
HUBUNGAN MODAL SOSIAL DENGAN NEO-LIBERALISME

Hubungan antara modal sosial dan neoliberalisme dapat dipahami melalui cara pandang yang diadopsi oleh paham
neoliberal terhadap konsep modal sosial.

1. Dalam kerangka neoliberal, modal sosial seringkali dilihat sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan ekonomi dan meningkatkan efisiensi pasar. Hubungan sosial dan jaringan dianggap sebagai alat
untuk mencapai keuntungan ekonomi.

2. Prinsip-prinsip neoliberal sering mengusung deregulasi dan peningkatan fleksibilitas di berbagai sektor, termasuk
dalam hubungan sosial. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan responsivitas pasar.

3. Neoliberalisme menekankan individualisme dan persaingan sebagai pendorong utama keberhasilan ekonomi.
Dalam konteks modal sosial, hubungan sosial diartikan sebagai aset individual yang dapat meningkatkan kapasitas
individu untuk bersaing dalam pasar.

4. Pendekatan neoliberal cenderung mendukung peran pemerintah yang lebih terbatas dalam pengembangan dan
pengelolaan modal sosial. Pemerintah dianggap lebih baik bertindak sebagai regulator daripada penyedia langsung
layanan atau fasilitator modal sosial.

Meskipun ada elemen-elemen ini yang terkait dengan pendekatan neoliberal terhadap modal sosial, kritik terhadap
pandangan ini menyoroti beberapa kelemahan, seperti penekanan berlebihan pada dimensi ekonomi dan kurangnya
perhatian terhadap aspek-aspek sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan dengan mengajukan evaluasi komprehensif terhadap potensi modal sosial dan integrasinya ke dalam
kebijakan publik untuk mempromosikan pembangunan sosial dan ekonomi.

Mengenai hubungan antara modal sosial dan paham neoliberal melibatkan pemahaman bahwa dalam konteks
neoliberalisme, modal sosial dianggap sebagai sumber daya yang dapat dikelola untuk mencapai tujuan ekonomi dan
efisiensi pasar. Meskipun ada beberapa aspek positif yang terkait dengan integrasi modal sosial dalam kerangka
neoliberal, seperti penekanan pada inisiatif swasta dan peningkatan efisiensi, ada juga kritik dan kekhawatiran yang
muncul. Kesimpulannya, hubungan antara modal sosial dan neoliberalisme menciptakan dinamika kompleks yang
melibatkan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan politik. Sementara integrasi modal sosial dalam konteks neoliberalisme
dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, perlu berhati-hati terhadap dampak potensialnya terhadap
keadilan sosial, hak asasi manusia, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai