Anda di halaman 1dari 17

SOCIO ECONOMY ACCOUNTING

(SEA)

KELOMPOK 4
Meissa Juannita (41141152020190036)
Rena Maulina (41152020190050)
Rizka Rahma Agisty (41152020190023)
Sifa Herlina (41152020190063)
Rumusan Masalah

1. Mengetahui pengantar definisi Socio Economic Accounting


(SEA)
2. Mengetahui timbulnya Socio Economic Accounting (SEA)
3. Mengetahui pendorong munculnya Socio Economic Accounting
(SEA)
4. Mengetahui onsep Socio Economic Accounting (SEA)
5. Mengetahui perusahaan dan keterlibatan perusahaan
6. Mengetahui pro kontra terhadap CSR
7. Mengetahui tanggung jawab social perusahaan
8. Mengetahui pelaporan
 
Kegunaan Makalah

1. Untuk pengantar definisi Socio Economic Accounting (SEA)


2. Untuk timbulnya Socio Economic Accounting (SEA)
3. Untuk pendorong munculnya Socio Economic Accounting
(SEA)
4. Untuk konsep Socio Economic Accounting (SEA)
5. Untuk perusahaan dan keterlibatan perusahaan
6. Untuk pro kontra terhadap CSR
7. Untuk tanggung jawab social perusahaan
8. Untuk pelaporan
Definisi Socio Economy Accounting

 SEA masih merupakan fenomena baru dalam ilmu akuntansi, dan sering
ditafsirkan sama dengan Social Accounting yang dihubungkan dengan National
Income Accounting .
 Para ahli juga telah banyak memberikan defenisi dan dalam tulisan ini saya
akan kutip defenisi dari Ahmed Belkaoui, dalam bukunya tentang Socio
Economic Accounting. Beliau menyatakan sebagai berikut: “SEA timbul dari
penerapan akuntansi dalam ilmu sosial, ini menyangkut peraturan, pengukuran
analisis, dan pengungkapan pengaruh ekonomi dan sosial dari kegiatan
pemerintah dan pengusaha. Hal ini termasuk kegiatan yang bersifat mikro dan
makro. Pada tingkat makro bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan
kegiatan ekonomi dan sosial negara mencakup social accounting dan reporting
peranan akuntansi dalam pembangunan ekonomi. Pada tingkat mikro bertujuan
untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap
lingkungannya, mencakupfinancial dan managerial social accounting, social
auditing”
 Ada juga yang menyebutkan Socio Economic Accounting sebagai Social
Responsibility. SEA ini tidak sama dengan Social Accounting yang
pengertiannya adalah pengukuran mengenai bagaimana efesiensi suatu sistem
ekonomi berfungsi dan memberikan data periodik yang menyangkut indikaksi
posisi suatu negara menyangkut ukuran externalities itu. Social Accounting ini
sering juga disebut National Income Accounting atau Macro Socio Economic
Accounting.
 SEA sangat diperlukan dalam suatu sistem ekonomi yang bercirikan sintese,
dari sistem ekonomi antara Social Economy dan Institusional Economy. Social
Economy mempunyai komitmen yang dalam terhadap kesejahteraan manusia
dan keadilan, sedangkan institusionalis mempunyai komitmen yang besar
terhadap pragmatisme dalam menganalisis sosial ekonomi masyarakat.
 Negara kita adalah negara yang memperjuangkan kesejahteraan
rakyatnya,karen itu SEA ini penting diterapkan bahkan harus diharuskan
untuk diterapkan oleh semua perusahaan dan lembaga di negara kita
TIMBULNYA Socio Economi Accounting
Timbulnya Socio Economic Accounting (SEA) itu sendiri disebabkan
oleh kegiatan yang dilakukan suatu lembaga lembaga atau perusahaan,
yang memberikan iming-iming peningkatan dalam kualitas hidup akan
tetapi justru merusak kualitas hidup. Ini disebabkan oleh kegiatan
eksploitasi besar-besaran yang dilakukan lembaga atau perusahaan
tanpmelewati batas dan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar.a memperhatikan lingkungan masyarakat sekitar.
Kegiatan yang dilakukan hanya mengejar target ROI dan ROA yang
menjadikan perusahaan atau lembaga menjadi binatang ekonomi. Oleh
sebab itu dibutuhkan suatu lembaga yang dapat mengawasi kegiatan
perusahaan atau lembaga dalam melakukan kegiatannya agar tidak
melewati batas dan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar.
PENDORONG munculnya SEA :

1. Kecenderungan terhadap kesejahteraan Sosial


• Kesejahteraan masyarakat yang sebenarnya hanya dapat lahir dari sikap
kerja sama antarunit-unit masyarakat itu sendiri. Negara tidak bisa hidup
sendiri tanpa partisipasi rakyat nya perusahaan juga tidak akan maju tanpa
dukungan dari lingkungan sosialnya.
• Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang keterkaitan saling pengaruh
memengaruhi antara negara dan rakyatnya, antara perusahaan dan
masyarakatnya, SEA ini sangat berperan.
2. Kecendrungan terhadap kesadaran lingkungan Dikenal 2 paradigma yaitu :
• The human exceptionalism paradigm menganggap bahwa manusia adalah
makhluk unik di bumi ini yang memiliki kebudayaan sendiri yang tidak dapat
dibatasi oleh kepentingan makhluk lain.
• The new environment paradigm menganggap bahwa manusia adalah
makhluk diantara bermacam-macam makhluk yang mendiami bumi yang
saling mempunyai keterkaitan dan sebab-akibat, dan dibatasi oleh sifat
keterbatasan dunia itu sendiri, baik sosial, ekonomi, atau politik. 3. Perspektif
Ekosistem
• Orientasi yang terlalu diarahkan kepada pembangunan ekonomi, efisiensi,
profit maximization menimbulkan krisis ekosistem. Gejala ini menaruh
perhatian para ahli sehingga muncul kelompok-kelompok yang menamakan
dirinya penyelamat lingkungan seperti Greenpeace, lembaga konsumen, dan
lain-lain.
4. Ekonomi vs Sosialisasi 
• Ekonomisasi mengarahkan perhatian hanya kepada kepuasan individual
sebagai unit yang selalu mempertimbangkan cost dan benefit tanpa
memperhatikan kepentingan masyarakat.  Sebaliknya, sosialisasi
memfokuskan perhatiannya terhadap kepentingan sosial dan selalu
mempertimbangkan efek sosial yang ditimbulkan oleh kegiatannya
Konsep Socio Economic Accounting (SEA)
 Konsep pengukuran, penilaian dalam SEA ini masih dalam proses
pembahasan para ahli. Dan FSAB sendiri pun belum mengambil
sikap yang tegas dalam persoalan ini. Namun SEA, khususnya
tentang polusi telah mewajibkan perusahaan untuk menyajikan
pengungkapan.
 Di USA kantor akuntan Ernst & Ernst telah melakukan penelitian
sejak 1971 tentang keterlibatan sosial perusahan yang diungkapkan
dalam laporan tahunan perusahaan.
 variabel yang menyinggung konsep SEA antara lain yaitu
keterlibatan dengan kegiatan pemerintah, kejujuran terhadap
konsumen, meningkatkan informasi mengenai perusaqhaan dan
produk, peningkatan pendidikan masyarakat, menghargai hak
asasi, pembangunan prasarana kota/desa, pembangunan tampat
rekreasi, peningkatan perhatian terhadap kebudayaan dan seni, dan
lain-lain
Perusahaan dan Keterlibatan Perusahaan
Ada 3 pandangan atau model yang menggambarkan tentang keterlibatan
perusahaan dalam kegiatan sosial, yaitu :
1. Model KLASIK
• Menurut pendapat ini, usaha yang dilakukan pemerintah semata-mata hanya
untuk memenuhi permintaan pasar dan mencari untung yang akan
dipersembahkan kepada pemilik modal.
• Seorang fundamentalis di bidang ini, Milton Friedman menyatakan bahwa
ada satu dan hanya satu tanggungjawab perusahaan, yaitu menggunakan
kekayaan yang dimilikinya untuk meningkatkan laba sepanjang sesuai aturan
main yang berlaku dalam suatu sistem persaingan bebas tanpa penipuan dan
kecurangan.
• Perusahaan tidak perlu memikirkan efek sosial yang ditimbbulkan
perusahaannya dan tidak perlu memikirkan usaha untuk memperbaiki
2. Model MANAGEMEN
• Pendapat ini timbul sekitar 1930, setelah muncul tantangan baru dari perusahaan
yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan keadaan yang sebelumnya yang
diwarnai oleh pemikiran model klasik.
• Menurut pendapat ini, perusahaan dianggap sebagai lembaga permanen yang
dianggap hidup dan punya tujuan tesendiri. Manager sebagai orangyang dipercayai
oleh pemilik modal menjalankan perusahaan untuk kepentingan bukan saja pemilik
modal, tetapi juga mereka yang terlibat langsung dengan hidup matinya perusahaan
seperti karyawan, langgana, supplier, dan pihak lain yang ada kaitannya dengan
perusahaan yang semata-mata tidak didasarkan atas adanya hubungan kontrak
perjanjian.
• Dengan demikian, manager sebagai tim yang bertangguangjawab atas
kelangsungan hidup perusahaan terpaksa memilih kebijakan yang harus
mempertimbangkan tanggungjawab sosial perusahaan mengingat
ketergantungannya dengan pihak lain (masyarakat) yang juga punya andil dalam
pencapaian tujuan perusahaan yang tidak hanya memikirkan setoran buat pemilik
3. Model LINGKUNGAN SOSIAL
• Model ini menekankan bahwa perusahaan meyakini bahwa kekuasaan
ekonomi dan politik yang dimilikinya mempunyai hubungan dengan
kepentingan bersumber dari lingkungan sosial dan bukan hanya semata dari
pasar sesuai dengan teori atau model klasik. Konsekuensinya perusahaan harus
berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan penyakit sosial yang berada di
lingkungannya seperti sistem pendidikan yang tidak bermutu, pengangguran,
polusi, perumahan kumuh, transportasi yang tidak teratur, keamanan, dan
lain-lain.
• Dalam model ini perusahaan harus memperluas tujuan yang harus dicapainya
yaitu yang menyangkut kesejahteraan sosial secara umum.
• Dengan demikian, dalam memilih proyek yang akan dibangun, disamping
memperhatikan persentasi laba juga harus memperhatikan keuntungannya dan
kerugian yang mungkin akan diderita oleh masyarakat
PRO KONTRA terhadap CSR

1. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial


Perusahaan
 Perusahaan adalah Lembaga ekonomi yang tujuan utamanya
mengejar keuntungan, bukan merupakan Lembaga social
 Perhatian managemen perusahaan akan terpecah dan membingunkan
bila perusahaan dibebani banyak tujuan
 Biaya kegiatan social akan ditambahkan pada harga produk sehingga
akan merugikan masyarakt itu sendiri
 Kurangnya tenaga terambil dalam menjalankan kegiatan social
2. Argumen yang mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan

 Kesadaran masyarakat yang meningkat dan makin kritis terhadap damak


negative dari Tindakan perusahaan yang merusak alam serta merugikan
masyarakat sekitar
 Sumber daya makin terbatas
 Menciptakan lingkungan sosial yang baik
 Pertimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggung jawab dan kekuasaan.
Bisnis memiliki kekuasaan sosial yang lebih tinggi.
 Bisnis memiliki sumber daya yang berguna
 Menciptakan keuntungan jangka Panjang
Tanggung jawab social Perusahaan
 Sebagian perusahaan dapat merugikan kepentingan sosial, seperti :
pengerusakan hutan, lingkungan, iklan palsu, jaminan palsu, kualitas
produk yang tidak benar, kekurangan informasi tentang produk,
penipuanpenipuan lain, kebisingan, keracunan, dan produk yang
merusak kesehatan.
 Secara formal, pemerintah telah mengeluarkan peraturan dan
pernyataan yang melindungi kepentingan sosial, baik bagi pendirian
atau pembangunan perusahaan maupun proyek baru.
 Socio Economic Accounting berusaha mengidentifikasi, mencatat,
mengikhtisarkan, melaporkan dan menganalisis efek keterlibatan
perusahaan ini, baik untung (benefit) dan kerugian (cost) yang dialami
masyarakat. Informasi ini sangat penting bagi perusahaan maupun
bagi pihak luar, seperti pemerintah dan sosial dalam pengambilan
keputusan yang tepat
Pelaporan Socio Economic Accounting (SEA)

Untuk melaporkan aspek sosial ekonomi yang diakibatkan


perusahaan, ada beberapa teknik pelaporan SEA menurut Diller
(1970), yaitu
1. Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalam
laporan tahunan atau bentuk laporan lainnya.
2. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Dibuat dalam perkiraan tambahan misalnya melalui adanya perkiraan
(akun) penyisihan kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan lingkungan, dan
sebagainya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai