Anda di halaman 1dari 34

I

HR Legal
Administration
4 September 2023
Pengertian
Upah Pokok
Upah Pokok ialah upah dasar yang dibayarkan tiap bulan oleh Perusahaan
kepada Karyawan dalam jumlah tetap

Upah Tetap
Upah Tetap adalah penggabungan upah pokok dan tunjangan tetap.

Tunjangan Tetap
Tunjangan Tetap adalah komponen upah diluar upah pokok, yang dibayarkan kepada
Karyawan dalam jumlah tetap secara berkala pada waktu yang tetap, yang tidak
dipengaruhi oleh kehadiran Karyawan dan/atau pencapaian prestasi oleh Karyawan.

Tunjangan Tidak Tetap


Tunjangan Tidak Tetap adalah komponen upah diluar upah pokok maupun tunjangan
tetap yang dibayarkan kepada Karyawan dalam jumlah yang tidak tetap, yang
dipengaruhi oleh kehadiran Karyawan dan/atau pencapaian prestasi oleh Karyawan.
Tunjangan Tetap Karyawan
• Tunjangan jabatan
• Tunjangan keluarga
• Tunjangan kesehatan
• Tunjangan perumahan

Tunjangan Tidak Tetap Karyawan


• Tunjangan makan siang
• Tunjangan kinerja
• Tunjangan lembur
Komponen Upah
Perhitungan Upah
Upah Lembur
5 Hari Kerja Seminggu

Hari Libur
Hari
Kerja Normal Mingguan/Libur Resmi

Jam 2 1 10
1 9
ke dst s/d 8 dst

Upah 1,5 2 2 3 4
Lembur x TUL x TUL x TUL x TUL x TUL

Catatan: TUL : upah lembur setiap jam dengan rumus :


1/173 x upah tetap sebulan.
Upah Lembur
Hari Libur untuk 6 Hari Kerja Seminggu

Jam Lembur Ketentuan Upah Lembur Rumus

7 jam pertama 2x upah/jam 7 jam x 2 x 1/173 x upah sebulan

Jam ke-8 3x upah/jam 1 jam x 3 x 1/173 x upah sebulan

Jam ke-9 sampai jam ke-10 4x upah/jam 1 jam x 4 x 1/173 x upah sebulan
Contoh 1:
Emi bekerja 8 jam sehari atau 40 jam dalam seminggu. Ia diperintahkan untuk lembur selama 2
jam per hari selama 5 hari kerja, berarti waktu lembur Emi sebanyak 10 jam. Upah atau gaji
Emi saat ini adalah Rp4.000.000 per bulan, maka hitunglah upah lembur Emi:
>>> Lembur jam pertama:
1 Jam x 1,5 x 1/173 x 4 Juta = 34.682
>>> Lembur jam 2-10:
9 Jam x 2 x 1/173 x 4 Juta = 416.184

Total 10 Jam = 34.682 + 416.184 = 450.866


Melakukan Administrasi
Jaminan Sosial • Perpres Nomor 109 Tahun 2013
• Penahapan kepesertaan Program jamsos
• PP Nomor 44 tahun 2015
• Jaminan Kecelakaan kerja dan jaminan
Kebijakan kematian (Lembaran Negara RI tahun 2015
Nomor 154, Lembaran Negera RI Nomor 5714
• Pasal 5 UU Nomor 40 Tahun 2004 • PP Nomor 45 Tahun 2015
• BPJS yang ada sekarang ini merupakan badan • Jaminan Pensiun (Lembaran Negara RI Tahun
penyelenggaraan Jaminan Sosial 2015 nomor 155 Lembaran Negara RI Nomor
• Pasal 62 UU No 24 tahun 2011 5715)
• PT Jamsostek (persero) berubah menjadi BPJS • PP nomor 46 tahun 2015
Ketenagakerjaan tanggal 1 Januari 2014 • Jaminan Hari Tua (Lembaran Negara RI Tahun
• PP Nomor 85 Tahun 2013 2016 nomor 156, Lembaran Negara RI Indonesia
• Tata Cara Hubungan Antar Lembaga BPJS 5716)
• PP nomor 86 Tahun 2013
• Tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi bagi
Pemberi Kerja selain Penyelenggara Negara dan
Setiap orang selain pemberi kerja, Pekerja dan
Penerima Bantuan Iuran.
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk
perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup dan
pekerjaan yang layak. Jaminan sosial dalam hal ini
berhubungan dengan kompensasi dan kesejahteraan
yang diselenggarakan pemerintah untuk rakyatnya

(Undang-undang Nomor 40 tahun 2004)


XI

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang


Cipta Kerja Kluster Ketenagakerjaan merubah ketentuan pasal
18 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional dengan menambah jenis program
jaminan sosial :
• Jaminan Kesehatan;
• Jaminan Kecelakaan Kerja;
• Jaminan Hari Tua;
• Jaminan Pensiun;
• Jaminan Kematian; Dan
• Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
Jaminan Hari Tua (JHT)
Apa Itu JHT? Bentuik Manfaat Manfaat Lengkap

Program perlindungan yang Manfaat berupa uang tunai Uang tunai yang dibayarkan:
diselenggarakan dengan yang besarnya adalah
tujuan untuk menjamin akumulasi seluruh iuran • mencapai usia 56 tahun;
agar peserta menerima yang telah dibayarkan • berhenti bekerja karena mengundurkan diri dan
uang tunai apabila ditambah dengan hasil sedang tidak aktif bekerja dimanapun;
memasuki masa pensiun, pengembangannya • terkena pemutusan hubungan kerja, dan sedang
mengalami cacat total tidak aktif bekerja dimanapun;
tetap, atau meninggal • meninggalkan wilayah Indonesia untuk selamanya;
dunia. • cacat total tetap, atau
• meninggal dunia.

sebagian maksimal 10% dalam rangka persiapan


memasuki masa pensiun atau maksimal 30% untuk
kepemilikan rumah apabila peserta memiliki masa
kepesertaan paling sedikit 10 tahun, dan hanya dapat
diambil maksimal 1 kali.
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Apa Itu JKK? Bentuik Manfaat

Manfaat berupa uang tunai Manfaat yang diterima oleh peserta adalah pelayanan kesehatan (perawatan dan
dan/atau pelayanan pengobatan) sesuai kebutuhan medis, santunan berupa uang dan Program Kembali
kesehatan yang diberikan Bekerja (Return to work).
pada saat Peserta
mengalami Kecelakaan
Kerja atau penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan
kerja
Jaminan Kematian (JKM)
Apa itu JKM? Bentuk Manfaat

Manfaat uang tunai yang Diberikan dalam bentuk uang tunai berupa santunan kematian,
diberikan kepada ahli waris santunan berkala, biaya pemakaman dan beasiswa pendidikan anak.
ketika peserta meninggal
dunia bukan akibat
kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja.
Jaminan Pensiun (JP)
Apa Itu JP? Bentuik Manfaat

Program perlindungan yang Manfaat berupa uang tunai yang dibayarkan setiap
diselenggarakan untuk mempertahankan bulan dan atau sekaligus apabila peserta memasuki
derajat kehidupan yang layak pada saat usia pensiun, cacat total tetap atau meninggal dunia.

peserta kehilangan atau berkurang


penghasilannya karena memasuki usia
pensiun atau mengalami cacat total tetap.
Contoh : Seorang tenaga kerja
dengan upah sebulan Rp. 1.000.000,
bekerja di rumah makan (kategori
tingkat risiko rendah), maka jumlah
iuran yang dibayarkan adalah :
KOMPENSASI PKWT

• Pekerja PKWT dengan masa kerja paling sedikit 1 bulan secara terus menerus
SIAPA YANG BERHAK • Berakhir PKWT dengan alasan berakhirnya jangka waktu perjanjian
• PKWT diakhiri oleh salah satu pihak sebelum jangka waktu PKWT berakhir
ATAS KOMPENSASI • Selesainya pekerjaan yang diperjanjikan dalam PKWT (berdasarkan selesainya
pekerjaan)

BERAPA NILAI Masa Kerja (bulan) x 1 bulan upah


KOMPENSASI YANG 12
DIBERIKAN Catatan:
1 bulan upah: Upah Pokok + Tunjangan Tetap (bila ada)

Pasal 15,16,17 PP 35 Tahun 2021


Contoh 1:

A merupakan karyawan kontrak dari PT ABC, dengan rincian upah:


Gaji pokok: Rp5.000.000
Tunjangan Makan: Rp500.000/bulan
Tunjangan bahasa: Rp 500.000/bulan
Tunjangan Transportasi: 10.000/hari (hanya dihitung jika WFO)

Kontraknya berakhir setelah masa kerja selama 9 bulan. Hitung berapa besar uang
yang ia dapat sesuai peraturan yang berlaku?

>>> Gaji pokok 5.000.000 + Tunjangan Makan 500.000 + Tunjangan Bahasa 500.000
= 6.000.000

Kompensasi = (Masa kerja:12) x Upah tetap


= (9:12) x 6.000.000
= 4.500.000
Masa Kerja Uang Pesangon
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kurang dari 1 tahun 1 bulan Upah Tetap
Kerja, Uang Penggantian Hak 1 tahun atau lebih tetapi
2 bulan Upah Tetap
kurang dari 2 tahun
2 tahun atau lebih tetapi
3 bulan Upah Tetap
kurang dari 3 tahun
3 tahun atau lebih tetapi
4 bulan Upah Tetap
kurang dari 4 tahun
Pesangon:
4 tahun atau lebih tetapi
Dasar Penghitungan Uang Pesangon adalah 5 bulan Upah Tetap
kurang dari 5 tahun
sebagai berikut:
5 tahun atau lebih tetapi
6 bulan Upah Tetap
kurang dari 6 tahun
6 tahun atau lebih tetapi
7 bulan Upah Tetap
kurang dari 7 tahun
7 tahun atau lebih tetapi
8 bulan Upah Tetap
kurang dari 8 tahun
8 tahun atau lebih 9 bulan Upah Tetap
Masa Kerja UPMK
3 tahun atau lebih tetapi
2 bulan Upah Tetap
kurang dari 6 tahun
6 tahun atau lebih tetapi
3 bulan Upah Tetap
kurang dari 9 tahun
9 tahun atau lebih tetapi
4 bulan Upah Tetap
kurang dari 12 tahun

12 tahun atau lebih tetapi


5 bulan Upah Tetap
kurang dari 15 tahun

15 tahun atau lebih tetapi


6 bulan Upah Tetap
kurang dari 18 tahun

Uang Penggantian Hak: 18 tahun atau lebih tetapi


7 bulan Upah Tetap
kurang dari 21 tahun
Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK)
21 tahun atau lebih tetapi
8 bulan Upah Tetap
kurang dari 24 tahun

24 tahun atau lebih 10 bulan Upah Tetap


KOMPONEN UANG PENGGANTIAN HAK
Contoh 1:
Andi adalah karyawan yang telah bekerja selama 22 tahun di suatu perusahaan
ketika memasuki usia pensiun. Upah Andi adalah Rp15 juta per bulan dengan
perhitungan upah Rp13 juta sebagai gaji pokok dan Rp2 juta sebagai uang makan
dan transportasi sebagai tunjangan tetap. Memiliki sisa cuti 5 hari.

Karena telah memasuki masa pensiun, maka perusahaan melakukan PHK


terhadap Andi. Lalu, hitunglah uang pesangon, penghargaan masa kerja dan
uang penggantian hak Andi?

>>>>>
Upah tetap 15 Juta
Masa kerja 22 Tahun
Sisa cuti 5 Hari
Uang Pesangon:
= 9 Bulan upah x 15 Juta upah tetap x 1,75
= 236.250.000

Uang Penghargaan Masa Kerja:


= 8 Bulan upah x 15 Juta upah tetap x 1
= 120.000.000

Uang Penggantian Hak


= (Sisa cuti:Jumlah hari kerja dalam 1 bulan) x upah tetap
= (5:21) x 15 Juta
= 3.571.428

Uang Pesangon + Uang Penghargaan Masa Kerja + Uang Penggantian Hak


= 359.821.428
Iuran JHT Pemberi Kerja
= (Upah tetap x 3,75%) x Masa iur
= (15 Juta x 3,75%) x 264
= 148.500.000

Iuran JHT Karyawan


= (Upah tetap x 2%) x Masa iur
= (15 Juta x 2%) x 264
= 79.200.000

Jumlah JHT Pemberi Kerja + JHT Karyawan


= 148.500.000 + 79.200.000
= 227.700.000
Selisih Uang Pensiun
= (Uang Pesangon + UPMK) – Iuran JHT Pemberi Kerja
= (236.250.000 + 120.000.000) - 148.500.000
= 207.750.000

Uang Penggantian Hak = 3.571.428


➢207.750.000 + 3.571.428
➢211.321.428

Uang yang harus dibayarkan Pengusaha ke Pak Andi = 211.321.428


Total JHT + Uang Pesangon Perusahaan & UPMK Perusahaan & Uang Penggantian Hak
= 227.700.000 + 211.321.428
= 439.021.428

Anda mungkin juga menyukai