B E R K E L A S D U N I A D A N B E R D AYA S A I N G
PENGOLAHAN TEH
Shabri, M. Iqbal Prawira Atmaja, Sugeng Harianto,
Hilman Maulana, Dadan Rohdiana
• Tea also refers to the aromatic beverage prepared from the cured
leaves by combination with hot or boiling water, and is the common
name of the Camellias sinensis plant itself.
RISET DAN TEKNOLOGI PERKEBUNAN TEH DAN KINA
JENIS-JENIS TEH INDONESIA
B E R K E L A S D U N I A D A N B E R D AYA S A I N G
Indonesian Tea : 50% medium grown; 30% low grown; 20% high grown
TEH PUTIH
TEH HIJAU Silver Needle
Gun Powder Peko
TEH WANGI
White Peony Teh Wangi Bunga
Chun Mee Jikeng
Sow Mee Bubuk Teh Wangi Daun
Tulang Teh Wangi Buah
Teh Wangi Kayu
5
MANFAAT MINUM TEH
• Membantu memperkuat jaringan dan sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah
terkena penyakit
• Mengurangi aflatoksin (zat carsinogenic) dan dapat membentuk jaringan
kromosom pada sel.
• Penawar racun, mengurangi rasa kantuk, membantu melancarkan pencernaan
makanan mengurangi kecemasan.
• Mampu menurunkan kolesterol dalam darah.
• Mencegah penyakit kanker, jantung dan penyakit karena defisiensi flourine.
• Mencegah terbentuknya nitrosamin (senyawa pembentuk sel kanker) di dalam
tubuh secara invitro.
6
MANFAAT MINUM TEH
• Membantu melangsingkan tubuh karena rendah kalori (4 kalori/ cangkir).
• Melancarkan sekresi air seni (bersifat diuretic lemah)
• Mencegah jantung coroner
• Anti diabetes
• Deodorant dan anti alergi
• Anti viral
• Mencegah perkembangan virus flu burung.
7
TANAMAN TEH
Assamica Sinensis
Bentuk Perdu
Bentuk Pohon
Berdaun Kecil
Berdaun Lebar
Cocok Untuk Teh
Cocok Untuk Teh Hijau & Teh
Hitam Oolong
03-12-2020
Komponen % Berat Kering
Komposisi Kimia daun teh segar
Flavanols 18-32
flavonol glycosides 3-4
Proantosianidin 2-3
caffein 3-4
Asam amino 2-4
karbohidrat 3-5
Asam organik 0,5-2
saponin 0,04-0,07
pigment 0,5-1
vitamin 0,6-1
Mineral 1,5-4
Selulosa 6-8
• Phenolic compounds make up 25–35% of the dry matter lignin 4-6
content of young, fresh tea leaves. polisakarida 4-10
• Flavanol (flavan 3 ols/Catechin) compounds are 80% of the lipids 2-4
phenols volatil 0,01-0,02
Chen et al., (2002). Tea bioactivity and therapeutic potential: Chap 4: 57-88
Komposisi polifenol pada daun teh segar
• Petik kasar :
• p+4, b+2t, b+3t,b+4
• Komposisi petik medium
(sedang):
• pucuk medium min 70 %
• pucuk halus max 10 %
• pucuk kasar 20 %
Philip O, Martin AO, Caleb O, Othieno HH, Tojiro T, Toshinobu M (1987). Changes in the Chemical
VFC= Volatile flavor compounds Composition and Quality of Black Tea Due to Plucking Standards. Agricultural and Biological Chemistry
51(12):3383-3384
Komposisi senyawa polifenol dari masing-masing
bagian daun teh
Bagian daun teh Polifenol Ratio polifenol
terhadap pucuk
Pucuk 26,5 100
Daun pertama 25,9 97,7
Daun kedua 20,7 78,1
Daun ketiga 17,1 64,5
Upper steam 11,5 43,4
Lower stem 5,3 20
Data from Sanyal, S., 2011. Tea Manufacturing Manual. Tea Research Association,
Tocklai Experimental Station, Jorhat; Pou, K.R.J., 2016.
Fermentation: the key step in the processing of black tea. J. Biosyst. Eng. 41(2), 85–92.
PENGOLAHAN TEH
Tea Processing
Withering Drying
Withering Rolling
Partial
Fermentation
Drying
Withering Rolling
AromaSenyawa volatile
QC
12/3/2020 24
Pengendalian mutu pada pengolahan teh hitam
Pengangkutan dan Penerimaan
•Analisa Petik dan Pucuk Bahan Baku Pucuk Analisa Petik min 55% dan
•Pengujian MC Basah Analisa Pucuk min 65%
•Pengujian Kontaminasi Bebas Kontaminasi
Penggilingan
•Pemeriksaan Suhu Bubuk Kelembaban 90-95% dan Suhu
ruangan 16 - 24oC
Pelayuan
•Pengujian MC Layu MC Layu 49 – 55%
•Pengujian Kerataan Layuan Kerataan Layuan Min 90%
Oksidasi Enzimatis
Warna air Coloury dan liquor
•Green Dhool Tasting Strength not bitter, Suhu akhir
•Pemeriksaan Suhu Bubuk OE 24 - 32oC
•Pengujian MC Kering
Pengeringan MC Kering 2,0 – 3,5%
•Tea Tasting Seri Pengeringan Tidak ada cacat dalam rasa
Densitas sesuai standar
Sortasi Tidak ada cacat dalam rasa
•Pengujian Densitas Kenampakan sesuai standar
•Tea Tasting (Scoring)
25
Jenis-jenis mutu grade teh hitam
Orthodoks CTC
OP BOP F BP 1
OP Sup BP BMC
FOP BT PFS
S BP II FANN
BS BT II PD
BOP Sup BM D1
BOP Grop PF D2
BOP I PF II D3
BOP PF III PW Dust
BOP II Dust CTC mix
FBOP Dust II
BOPF Sup Dust III
Biochemical Compounds in Black Tea Biochemical Compounds Responsible for
Responsible for Flavor and Odor Taste in Black Tea
Pucuk teh
Pelayuan
Pengeringan I
Penggulungan
Pemeriksaan Bubuk (tergulung)
Pengeringan I
Green Dhool Tasting (tidak ada cacat)
Pengujian MC Layu (30-35%)
Pengeringan II
Pengujian MC Kering (3-5%)
Tea Tasting Seri Pengeringan (Tidak ada
cacat dalam rasa)
Sortasi
Densitas sesuai standar
Tidak ada cacat dalam rasa
Kenampakan sesuai standar
Pengepakan
Pengujian MC Pengepakan
Pemeriksaan Ketinggian Pallet
Pemeriksaan Kelengkapan Kemasan
Penyimpanan
Pengolahan Teh Putih
PENDAHULUAN (1)
White tea / teh putih adalah jenis teh :
bentuk kuncup teh yang belum terbuka
ditutupi bulu-bulu putih keperakan yang halus.
aroma seperti bunga dan buah-buahan
rasa segar dan enak, kesan manis
Teh semi fermentasi yang paling sedikit
melalui proses fermentasi
katekin atau antioxidan tinggi
bahan baku dari peko
memiliki polifenol lebih daripada teh hitam
maupun teh hijau.
PENDAHULUAN (2)
Produsen Teh Putih
• Indonesia : Indonesian White Tea
• China : Silver Needle White Tea (Bai Hao Yinzhen), White Peony White Tea
(Bai Mu Dan) Long Life Eyebrow (Shou Mei), Tribute Eyebrow (Gong Mei)
• India : Darjeeling White Tea
• Sri Lanka : Ceylon White Tea.
PENGOLAHAN TEH PUTIH
Pucuk
(White tea manufacture)
Peko
Ka : 80%
PEMETIKAN
Produk Utama
WHITE TEA
Ka : 4-6%
PENGERINGAN SORTASI
Pengering Rak Manual
Perbandingan Teh hijau dan teh putih (g/100 g)
Almajano, M. P., Vila, I. and Gines, S. (2011) ‘Neuroprotective effects of white tea against oxidative stress-induced
toxicity in striatal cells’, Neurotoxicity Research, 20(4), pp. 372–378. doi: 10.1007/s12640-011-9252-0.
STANDARD MUTU PRODUK TEH
EVALUASI MUTU DAN KEAMANAN PRODUK TEH
DOI: (10.1111/1541-4337.12611)
Regulasi dan standar yang berkaitan dengan produk teh
Nomor SNI Judul Ruang Lingkup
SNI 1902:2016 Teh Hitam syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
pengemasan dan penandaan teh hitam
SNI PRODUK TEH
SNI 3753-2014 Teh hitam celup Istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan contoh,
dan cara uji teh hitam celup
SNI 3945:2016 Teh hijau syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
pengemasan dan penandaan teh hijau. Tidak
termasuk teh hijau yang diolah lebih lanjut seperti teh
hijau decaf, teh wangi dst
SNI 4324:2014 Teh hijau celup Istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan contoh,
dan cara uji teh hijau celup
SNI 3143:2011 Minuman teh dalam Istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan contoh,
kemasan dan cara uji minuman teh dalam kemasan. Tidak
berlaku utk minuman teh dalam kemasan yang
berkarbonisasi
SNI 7707:2011 Teh instan Teh instan
SNI 3836:2013 Teh kering dalam Teh kering dalam kemasan (melingkupi: teh hitam, teh
kemasan hijau, teh oolong, teh putih, teh wangi, dan atau teh
beraroma lain
SNI 01-1898-2002 Teh wangi syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
pengemasan dan penandaan teh wangi
SNI 01-4453-1998 Teh hijau bubuk syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
pengemasan dan penandaan teh hijau bubuk
Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk teh beserta parameter mutunya
Kadar air (%) Maks 8 maks 5 maks 10 maks 7 maks 8 maks 8 maks 8 maks 10 -
abu larut air (%) min 45 - min 45 min 45 min 45 min 45 - min 45 -
abu tak larut
asam (%) maks 1 - maks 1 maks 0,5 maks 1 maks 1 - maks 1 -
alkalinitas abu min 1-maks min 1-maks
(%) min1 dan maks 3 - min 1-maks 3 3 min 1-maks 3 min 1-maks 3 - 3 -
serat kasar maks 16,5 - maks 16,5 maks 15 maks 16,5 maks 16,5 - maks 16,5 -