Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Farmakognosi

Camellia sinensis

Oleh:

Budi Utami (1006827146)


Isabella (1006827234)

Dosen Pengajar: Dr. Abdul Mun'im M.Si. Apt

PROGRAM STUDI MAGISTER HERBAL


FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2011

Farmakognosi-Camellia sinensis
Camellia sinensis

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ericales
Famili: Theaceae
Genus: Camellia
Spesies: C. Sinensis
DESKRIPSI
Camelia sinensis atau teh merupakan pohon kecil, tetapi karena sering dipangkas maka
tampak seperti perdu. Bila tidak dipangkas akan tumbuh kecil, ramping setinggi 5-10 m,
dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting
dan daun muda berambut halus. Daun tunggal bertangkai pendek duduk berseling, helaian
daun kaku seperti kulit tipis, bentuk elips memanjang, ujung dan pangkal daun runcing, tepi
bergerigi halus dan memiliki pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, berwarna
hijau dengan permukaan mengkilap bunga tunggal di ketiak daun berwarna putih cerah,
dengan kepala sari kuning, berbau harum. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga
bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warna putih cerah dengan
kepala sari kuning, berbau harum. Buahnya kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang,
Page 1

Farmakognosi-Camellia sinensis
berwarna hijau saat masih muda dan setelah tua berwarna cokelat kehitaman. Biji keras, 1-3.
Pucuk dan daun muda digunakan untuk pembuatan minuman teh. Dalam perdagangan
dikenal 4 macam teh, yaitu teh hijau, teh hitam, teh putih dan teh oolong.
HABITAT
Tanaman ini bukan tanaman liar. Awalnya dibudidayakan di China dan sekarang kebun teh
ada di India, China, Srilanka, Jepang, Indonesia, Kenya, Turki, Pakistan, Malawi dan
Argentina.
SINONIM
Camellia thea Link, Camellia theifera Dyer, Camellia assamica Wight, Camellia bohea (L.)
sweet, Camellia oleosa (Lour.) Rehder, Camellia viridis (L.) sweet, Thea bohea L., Thea
cochinchinensis Lour., Thea grandiflora Salisb., Thea macrophylla Makino, Thea oleosa
Lour., Thea parviflora Salisb.
NAMA DAERAH
Sunda: Enteh, Bugis: Teng, pokok cha, pokok teh.
NAMA ASING
Black tea (Inggris), Cajnoe derevo (Rusia), Te (Spanyol), Tee (Jerman), Theier (Perancis).
SIMPLISIA
Bagian yang digunakan adalah daunnya
PEMBAGIAN TEH
Daun teh yang telah dipetik harus segera dikeringkan agar tidak layu dan mengalami
oksidasi. Proses pengeringan akan membuat daun berwarna gelap karena terjadi pemecahan
klorofil dan pelepasan unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap
panas agar kandungan air pada daun menguap. Proses oksidasi daun teh dapat dihentikan
pada tahap tertentu yang sudah ditentukan.
Istilah fermentasi dalam proses pengolahan teh tidak tepat karena tidak
menggunakan ragi dan tidak menghasilkan etanol. Proses pengolahan teh yang tidak benar
dapat menyebabkan daun teh ditumbuhi jamur sehingga terjadi proses fermentasi. Teh yang

Page 2

Farmakognosi-Camellia sinensis
sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun
dan unsur bersifat karsinogenik.
Berdasarkan tingkat oksidasinya, teh dapat dikelompokan menjadi:
1. Teh Putih
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu
belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil.
Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga
harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara
perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
2. Teh Hijau
Daun teh yang dijadikan teh
hijau

biasanya

diproses
Setelah

langsung

setelah
daun

dipetik.
mengalami

oksidasi

dalam

jumlah

minimal,

proses

oksidasi

dihentikan dengan pemanasan


(cara
dengan

tradisional

Jepang

menggunakan

uap

atau cara tradisional Tiongkok


dengan menggongseng di atas
wajan panas). Teh yang sudah
dikeringkan bisa dijual dalam
bentuk lembaran daun teh
atau digulung rapat berbentuk
seperti bola-bola kecil (teh
yang disebut gun powder).

3. Oolong
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya
memakan waktu 2-3 hari.
4. Teh Hitam atau Teh Merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam
merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh)
Page 3

Farmakognosi-Camellia sinensis
dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi
dan Zimbabwe.
Dalam bahasa Jepang disebut "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah.
Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika
Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh
herbal.
Teh hitam yang belum diramu (unblended) dapat dikelompokkan berdasarkan asal
perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua,
atau musim gugur). Berdasarkan metode produksinya dapat dibagi menjadi 2 jenis teh
hitam: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) dan CTC (metode
produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh jenis Ortodoks
dan CTC dapat dibagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange
Pekoe.

Keterangan:
-

Bahan baku: Untuk CTC, Pucuk halus dikumpulkan dari hasil pemetikan medium murni,

minimal 60% dan utuh.


Pelayuan: mengurangi kadar air dan mencapai derajat layu pucuk tertentu. Cara Ortodoks
adalah dengan menggunakan kotak yang diberi kipas; pucuk dibalik 2-3 kali supaya rata.

Page 4

Farmakognosi-Camellia sinensis
Pada CTC, setelah 4-6 jam proses pelayuan, perlu ditambah bahan kimia, kemudian
-

diperpanjang sampai 12-16 jam untk proses pelayuannya.


Ayakan pucuk: untuk memisahkan dari kotoran dan pasir kerikil yang dapat merusak alat.
Penggilingan: untuk memecah sel-sel daun agar dapat terjadi fermentasi (oksidasi
enzimatis) yang merata. Pada CTC, sel daun hancur seluruhnya, proses fermentasi

menghasilkan lebih banyak polifenol, perombakan pektin dan klorofil oleh enzim.
Fermentasi: proses oksidasi enzimatis. Dengan cara ortodoks, cukup diletakkan di meja.
Bila menggunakan CTC, dengan menggunakan fermenting trays, dibeber dilantai atau

continous fermenting mechine (CFM) dalam suhu 25C dan kelembaban 90%-100%.
Pengeringan: daun teh dikeringkan sampai kadar air tinggal 3-5%.
Sortasi: memisahkan serat dan tangkai serta pemisahan partikel teh yang seragam.

Karakteristik pengolahan teh hitam cara ortodoks dan cara CTC (Achmad I, 2001):

Page 5

Farmakognosi-Camellia sinensis
Perbedaan bentuk dan cita rasa berdasarkan cara pengolahannya (Achmad I, 2001):

5. Teh Kuning
Merupakan teh dengan kualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar, diolah seperti teh
hijau tetapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.
6. Kukicha
Teh kualitas rendah, campuran dari tangkai dan daun teh yang sudah tua, hasil pemetikan
kedua dan digongseng diatas wajan.
7. Genmaicha
Teh hijau dicampur dengan berondong beras yang belum disosoh, beraroma harum dan
sangat populer di Jepang.

KANDUNGAN KIMIA
Daun teh mengandung kafein 2 3%, teobromin, teofilin, tanin, minyak atsiri, natural
flouride. Teh hijau mengandung polifenol seperti flavanol (katekin), flavonol, flavandiol dan
asam-asam fenolat, sebesar 30% dari berat kering daun. Katekin teh hijau adalah (-)epigallokatekin-3-gallat (EGCG), (-)-epigallokatekin (EGC), (-)epikatekin-3-gallat (ECG),
(-)-epikatekin (EC) dan (+)-katekin. Senyawa flavonoid termasuk kuersetin, kamferol dan
mirisetin. Daun teh kering umumnya mengandung 8-12% polifenol. 1 cangkir teh hijau
biasanya mengandung 50 sampai 100 polifenol.
Alkaloid utama (metil xantin) adalah kafein (tergantung pada stadium daun yang
dipetik, biasanya berkisar antara 2.9-4.2%), teobromin (0.15-0.2%) dan teofilin (0.02-0.04%),
total kandungan alkaloid seluruhnya sebesar 4% dari berat kering. Asam fenolat berupa asam
gallat dan asam amino teanin. Asam klorogenik dan teogalin termasuk salah satu diantara
turunan asam kafein.
Thterpen saponin (teafolia saponin) merupakan aglikonnya, diantaranya adalah
barringtogenol C, R1-barringenol. Teh mengandung ion anorganik seperti fluorida (kadarnya
cukup tinggi, 130-160 mg/kgBB), potasium dan aluminium
Dalam teh hitam polifenol mengalami polimerisasi oksidase katalisis oksidatif
membentuk bisflavamol, teflavin, terubigin dan oligomer-oligomer lain. Teflavin atau
Page 6

Farmakognosi-Camellia sinensis
teaflavin (1-2% dari berat kering total) meliputi teflavin sendiri, teflavin-3-gallat dan teflavin
3,3-digallat. Teflavin ini yang memberi warna dan rasa yang khas pada teh hitam. Tearubigin
terdapat dalam 10-20% berat kering (BPOM, 2008).
CARA EKSTRAKSI
Berikut adalah cara pembuatan ekstrak teh, 400 g daun teh diseduh dalam 3000 ml aqua
bidestilata selama 1 jam. Selama itu biarkan gelembung argon yang terdapat dalam air.
Campuran ini kemudian di filtrasi, dan larutan air dibekukan, kemudian dihancurkan sampai
menjadi bentuk bubuk, maka didapatlah ekstrak air kasar.
Ekstraksi kafein dari teh hijau dapat dilakukan dengan penambahan kalsium karbonat
(CaCO3). Kafein merupakan alkaloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa
amina organik sehingga dapat larut dalam air karena larut dalam kalsium karbonat dalam air.
Teh yang merupakan senyawa anorganik tidak dapat bercampur dengan kalsium karbonat
yang merupakan senyawa organik. Larutan ditambahkan akuades, kemudian diaduk dan
dipanaskan sampai mendidih. Endapan disaring dan dipisahkan dari filtrat. Filtrat dipanaskan
kembali sampai mencapai 1/3 dari volume awal. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat
reaksi pemisahan kafein dari daun teh. Kafein tidak ikut menguap karena titik didihnya
sangat tinggi, 326oC. Filtrat yang sudah didinginkan kembali sampai suhu kamar (jangan
terlalu dingin karena larutan akan mengendap disebabkan berat molekul kafein dan tekanan
yang besar), kemudian dimasukkan ke dalam separator funnel. Tambahkan klorofom ke
dalam separator funnel agar kafein dapat dipisahkan dari zat-zat lain dalam larutan. Kafein
dapat berikatan dengan klorofom, karena keduanya bersifat nonpolar. Larutan dikocok agar
lebih cepat tercampur sempurna. Gas yang terbentuk dikeluarkan sedikit-sedikit, jangan
sampai membentuk tekanan yang sangat besar sehingga tutup funnel terbuka. Pisahkan
lapisan atas dan bawah (keluarkan bagian yang bening). Tambahkan klorofom kembali ke
dalam separator funnel. Lakukan proses ini beberapa kali sampai kafein terpisah sempurna.
Evaporasi sampai kering. Pada saat evaporasi, klorofom akan ikut menguap juga. Setelah itu
dapat ditimbang hasil kafein kasar yang didapat.

Page 7

Farmakognosi-Camellia sinensis
EFEK FARMAKOLOGI
Menurunkan Kadar Lipid Darah
Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 10 kali dosis manusia (0,54 g/ 200 gBB) pada
tikus putih jantan yang diberi kuning telur sebanyak 1,25 g/200 gBB/hari dan sukrosa 1,25
g/200 gBB/hari, selama 8 minggu terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan
trigliserida hewan coba dan juga berat badan hewan coba. Penelitian uji klinik selama 12
minggu menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun teh yang mengandung 75 mg teaflavin,
150 mg katekin dan 150 mg polifenol dengan dosis 1x1 setiap hari selama 12 minggu
ternyata dapat menurunkan kolesterol total serum penderita sebanyak 11,3% dan menurunkan
kadar LDL penderita sebesar 16,4% (BPOM, 2010).
Antihipertensi
Penelitian Yokogashi dkk. Menunjukkan bahwa pemberian teanin injeksi intra peritoneal
pada tikus hipertensi, secara nyata menurunkan tekanan darah tikus. Pemberian glutamat
yang memiliki struktur kimia menyerupai teanin tidak memberikan efek antihipertensi.
Pengaturan tekanan darah berkaitan erat dengan neuron katekolaminergik dan neurotonergik
di dalam sistem saraf otak dan perifer. Tanin dipercaya dapat menurunkan kadar
neurotransmiter serotonin, sehingga dapat berperan untuk menurunkan tekanan darah
(BPOM, 2006).
Hepatoprotektor
Ekstrak air teh hijau mengandung polifenol 200 mg/mL secara signifikan dapat menurunkan
aktivitas enzim-enzim hati (alkalin fosfatase, SGOT dan SGPT) dan lipid peroksidase, tetapi
meningkatkan enzim superoksida dismutase, katalase, glutation tereduksi (GSH), total tiol,
glutation peroksidase (GPx), glutation reduktase (GR) dan glutation S-transferase (GST) hati
mencit. Ekstrak 2% juga dapat melindungi kerusakan hati dan ginjal akibat pemberian
aflatoksin 25 dan 50 mg selama 30 hari pada mencit. Ekstrak 0.5-1.5% yang diberikan dalam
air minum selama 1 minggu dapat melindungi kerusakan jaringan prostat, hati dan ginjal
mencit akibat pemberian per oral 7,12-dimetil benz(a)antrasena (DMBA) 50 mg/kgBB.
Ekstrak 50, 100 dan 200 mg/kgBB diberikan per oral 5 kali sebelum pemberian Dgalaktosamin mampu mencegah kenaikan aktivitas GOT, GPT dan ALP, mencegah
penurunan albumin serum dan kolesterol total pada tikus (BPOM, 2008).

Page 8

Farmakognosi-Camellia sinensis
Antiradang dan Antitumor
Teh dapat menghambat faktor transkripsi NF-KB. Penderita kanker payudara dan kanker
lambung tampaknya lebih rendah pada peminum teh hijau. Beberapa uji klinik menunjukkan
bahwa teh hijau dapat menghambat kejadian kanker pankreas, kolon, usus kecil, lambung,
payudara dan paru-paru.
Uji klinik kasus kontrol yang dilakukan di China untuk kanker pankreas, kolon dan
rektum pada penderita usia 30-74 tahun menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi teh dapat
menurunkan insiden ketiga kanker tersebut. Konsumsi teh yang tinggi pada wanita (> atau =
200 g/bulan) dapat menurunan resiko kanker kolon 33%, kanker rektum 43% dan kanker
pankreas 47%. Untuk pria, konsumsi teh hijau > atau = 300 g/bulan dapat mengurangi resiko
kanker kolon 18%, kanker rektum 43% dan kanker pankreas 47%.
Penelitian kasus kontrol, 2 bagian, dilakukan pada 472 wanita di Jepang yang
menderita kanker payudara stadium I, II atau III. Hubungan antara konsumsi teh dan
kekambuhan kanker menunjukkan hubungan terbalik, konsumsi 5 cangkir/hari
menunjukkan angka kekambuhan 16.7% dan konsumsi 4 cangkir/hari menunjukkan angka
kekambuhan 24.3%.
Kardiovaskular
Konsumsi teh hitam menghasilkan resiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit
iskemia jantung dan terbukti mengembalikan disfungsi endotel pada penyakit jantung
koroner.
Antidiare
Pemberian tanin dikombinasi dengan polifenol 400 mg yang diberikan tiga kali sehari dapat
merangsang pertumbuhan Lactobacillis dan Bifidobacter dan menghambat pertumbuhan
Clostridium perfringens dan Clostridium difficile.
Antimikroba
Obat kumur yang mengandung teh hijau dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans, Streptococcus salivarius dan Escherichia coli.
Efek lainnya
Kafein mempunyai efek sebagai antagonis adenosine yang mendorong terjadinya dilatasi
pembuluh darah ginjal sehingga terjadi peningkatan laju filtrasi ginjal (diuresis). Kafein
Page 9

Farmakognosi-Camellia sinensis
merupakan inotropik positif, dapat merangsang sekresi getah lambung, glikolisis dan
lipolisis. Pada percobaan binatang, efek antagonis terhadap bradikinin dan prostaglandin
dapat memberikan efek anti inflamasi.
Pemberian ekstrak teh oolong yang mengandung etanol 0.2% dapat menghambat
terjadinya plak pada gigi. Indeks plak dan gingival menurun secara signifikan setelah
pemberian regimen yang mengandung 0.2% CTP (Chinese Green Tea) untuk sikat gigi.
INDIKASI
-

Sesuai dengan efek farmakologisnya


Kandungan kafeinnya membuat teh mempunyai efek stimulan dan diuretik
Polifenol berperan sebagai antioksidan dan memberikan efek astringen serta sebagai

kemoprotektif
Empiris: teh bermanfaat untuk diare, di China digunakan untuk disentri. Digunakan juga

untuk terapi migrain, muntah dan fatigue.


Homeopati: kardiovaskular, sakit kepala, cemas, depresi dan keluhan lambung.

KONTRAINDIKASI DAN PERINGATAN


-

Hindari pemberian pada wanita hamil karena kandungan kafein dalam teh dapat

menyebabkan efek teratogenik (studi pada hewan).


Pemberian pada menyususi sebaiknya lebih berhati-hati, karena kandungan kafein dalam

daun teh dapat menyebabkan gangguan tidur pada bayi.


Kemungkinan efek samping yang dapat timbul berupa reaksi alergi, diare, konstipasi,
mual, peningkatan asam lambung dan gejala gangguan cerna lainnya, ansietas, insomnia,

peningkatan tekanan darah dan kadar glukosa darah.


Konsumsi jangka panjang dan terus menerus, teh dapat menyebabkan anemia defisiensi
besi karena absorpsi zat besi terganggu. Penggunaan dalam dosis besar dapat
menyebabkan kanker esofagus (BPOM, 2008). Pernah dilaporkan kasus anemia
mikrositik pada bayi yang diberikan teh hijau rata-rata 250 mL setiap hari. Hal ini
mungkin disebabkan karena gangguan metabolisme besi (PDR, .

INTERAKSI OBAT
-

Pemberian teh bersamaan dengan obat antihipertensi dapat menyebabkan peningkatan


kadar plasma karbamasepin, dipiridamol dan klosapin. Penggunaan bersamaan dengan

efedra dapat meningkatkan kejadian hipertensi serta stimulasi SSP.


Penggunaan bersamaan dengan obat antikoagulan dan antiplatelet dapat meningkatkan
resiko perdarahan (BPOM, 2010).

Page 10

Farmakognosi-Camellia sinensis
TOKSISITAS
Secara umum teh bersifat non toksik (Heinrich M., Barnes J., Gibbons S., Williamson E.M.,
2010). Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa keracunan kafein kronis dapat terjadi
bila meminum 5 cangkir teh setiap hari yang setara dengan 300 mg kafein. Gejalanya berupa
gangguan pencernaan (dispepsia), rasa lemah, gelisah, tremor, suka tidur, tidak ada nafsu
makan, sakit kepala, pusing (vertigo), bingung, berdebar, sesak nafas dan kadang sembelit
(BPOM, 2006).
POSOPOLOGI
-

1 sendok teh peres diseduh dengan air panas secangkir atau satu teko ukuran 1 liter,

didiamkan minimal 15 menit baru diminum.


1 sendok makan teh kering (kira-kira 2.5 gram) diseduh dengan 200 mL air panas.
Diamkan 2-10 menit, saring, minum selagi hangat atau dingin. Minum 1 cangkir, 2-3 kali

sehari.
Dosis harian umumnya mengandung 300 sampai 400 mg polifenol. Kandungan polifenol
dalam 3 cangkir teh hijau sekitar 240 sampai 320 mg.

PENYIMPANAN
Simpan di tempat sejuk dan kering, di dalam wadah yang tertutup rapat, jauh dari jangkauan
anak-anak.
PRODUK
Teh dapat dikemas dalam berbagai bentuk. Bentuk teh celup, dikemas dalam kantong kecil
yang biasanya terbuat dari kertas dengan tali, merupakan bentuk yang sangat populer karena
praktis. Teh saring dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali,
sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam jumlah banyak dan lebih pekat
dibandingkan teh celup. Teh seduh dikemas dalam kaleng atau dibungkus pembungkus dari
plastik atau kertas, takaran teh dapat diatur sesuai selera, sering dianggap tidak praktis karena
harus disaring agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Teh yang dipres dalam
bentuk padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan, misalnya teh pu er, mempunyai
masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa. Teh stik dikemas dalam stik dari
lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai
saringan teh. Teh instan berbentuk bubuk, dilarutkan langsung dalam air panas atau air

Page 11

Farmakognosi-Camellia sinensis
dingin, baru diproduksi kembali pada akhir tahun 1950 an, mempunyai berbagai rasa seperti
vanila, madu dan buah.
Teh Gurah Djawadi
Hak Paten Merk: No. IDM 000033532
Izin Depkes: No. SP. 228/12.02/99
Produksi: PJ Loka Gurah Djawadi
Isi: daun teh hitam kualitas tinggi dari pegunungan Kerinci + daun Sirgunggu (Clerodendron
serratum) dari pegunungan Giriloyo.
Khasiat: meningkatkan kekebalan tubuh (mempertahankan struktur sel yang sehat),
meningkatkan pembentukan glutation, membuang kotoran dan racun dalam tubuh yang dapat
menyebabkan penyakit

Page 12

Farmakognosi-Camellia sinensis
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Imron Rosyadi. (2001). Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Untuk Memproduksi
Teh Hitam Berkelanjutan. Bandung: Disertasi, Universitas Padjajaran.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2006). Acuan Sediaan Herbal Vol Kedua
Edisi Pertama. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2006). Acuan Sediaan Herbal Vol Keempat
Edisi Pertama. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 121125.
Gruenwald, Joerg, et al., ed. PDR for Herbal Medicines. Montvale: Medical Economics
Company, Inc.2000.
Heinrich M., Barnes J., Gibbons S., Williamson E.M. (2010). Farmakognosi dan Fitoterapi.
Jakarta: EGC. 320-321.
Wagu. 2001. Teh Produk Hilir Lebih Prospektif. Majalah Gema Industri Kecil, Edisi 14 J

Page 13

Anda mungkin juga menyukai