PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH
DALAM ISLAM
Abstrak
Abstract
Prinsip-Prinsip Muamalah 25
JURNAL PERBANKAN SYARIAH AD-DEENAR
profit is the prime of the clause. While keeping the principles of muamalah in a
sustainable, will be followed by a balanced profit between sellers and buyers. This
discussion will explain descriptively the principles of muamalah. This discussion will also
raise the study of principles and principles in muamalah. The provisions and limitations
of muamalah essence is to bring all mashlahah for us and remove everything to
madhorroh. Just as Allah forbids the practice of usury because there are many
madhorroh in it, even for macroeconomic aspects can lead to systemic destruction of
society even to the state.
Keyword: Muamalah, principle, maslahah.
26
Prinsip-Prinsip Muamalah
Anggapan akan keuntungan sebagai goal eksploitatif terhadap salah satu pihak.
pada prinsipnya adalah prinsip yang Prinsip ekonomi seperti inilah yang akan
berlaku dalam sekulerisme ekonomi selalu diperjuangkan oleh sistem
maupun liberalisme, sehingga jarang sekali muamalah dalam islam dengan maksud
menjunjung tinggi asas manfaat bersama. menghindari unsur gharar di antara kedua
Tentu jika hanya keuntungan yang menjadi belah pihak, dengan kejelasan transaksi
tujuan dan menghalalkan segala cara dan sebagainya, sehingga masing-masing
dalam muamalah masuk dalam paraktek dapat merasakan keuntungan. Keuntungan
memakan harta dengan cara yang bathil. yang digambarkan oleh aliran sekuler
Sebagaimana firman Allah s.w.t : sama sekali kontraproduktif dengan
ًا
لطابلاب مىىِب مىلاىمؤ اىلوإج َل اىىمآ ًرلا اهيؤ prinsip jual beli dalam Islam yang menitik
َل beratkan pada proses jual belinya dan
اىلخلج و مىىم ضاسج ًع ةزاجج نىيج نؤ َلب
bukan pada keuntungannya. Jelasnya,
ِامُحز مى ناو ه لا نب مىظفهؤ transaksi merupakan upaya preventive
janganlah kalian saling memakan harta proteksi akan potensi kecurangan antara
sesama kalian dengan jalan yang batil, kedua belah pihak, sehingga dapat
berlaku dengan suka sama-suka di antara pada salah satu pihak. Selain itu
kalian. Dan janganlah kalian membunuh keuntungan dalam muamalah yang jujur
diri kalian; sesungguhnya Allah adalah adalah berupa jaminan keberkahan yang
Maha Penyayang kepada kalian.”( Q.S An Allah berikan kepada kedua pihak
prinsip-prinsip muamalah secara دص0 0 ماصح ًب ُم ىح ًع اك- ز0 ع هللا ي ض0 0 هى- بىلا ًع0 0 ي- هللا ىلص
berkelanjutan, akan di ikuti oleh ke ب ذلحم0 ع تهس0 و ُهل0 ملط- اك:ٌ ((اُعبلا0ل ام زاُخلاب ن0ف ًخ م0 اكس، ةف0ن
untungan yang seimbang antara penjual امهُعب يف امهل نزىب اىِبو، امخهو ابره نبو
dan pembeli. Simbiosis mutualisme,
.ع مفخم ؛))امهُع ب0 0 0 0 0 “ ُهل
merupakan salah satu titik juang yang
Dua orang yang berjual beli(muamalah)
diawali dengan proses interaksi antara
memiliki haq khiyar selama keduanya
kedua belah pihak dalam sistem muamalah
belum berpisah, jika keduanya jujur dan
Islam, tentunya dapat memperkecil
menjelaskan perihal sesungguhnya (barang
tendensi kecurangan ekonomi yang
yang dijual) maka akan diberkahi
jual beli
mereka namun jika berdusta dan juz 5, hal 10, bab as shidqu fi al ba‟i wa al
bayan, no 3937.
menyembunyikan (cacat) maka akan
1
dicabut keberkahannya”. Muttafaqun
Alaihi.
Dengan asumsi tersebut, dapat
digambarkan bahwa munculnya kerugian
yang diakibatkan kelalaian kedua belah
pihak, baik dari pihak penjual ataupun
pembeli, baik pada saat akad maupun
sesudahnya merupakan rasio kecil yang
diakibatkan oleh faktor kelalaian atau
lainnya, dan setiap kelalaian tersebut harus
dijamin oleh pihak yang lalai.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada makalah ini penulis akan
mengangkat kajian berkaitan prinsip dan
asas dalam muamalah. Ketentuan dan
batasan muamalah hakikatnya adalah
mendatangkan segala mashlahah untuk
kita dan menghilangkan segala ke
madhorroh. Seperti halnya Allah
mengharamkan praktek riba karena
terdapat banyak madhorroh didalamnya,
bahkan untuk aspek makro ekonomi dapat
menyebabkan kehancuran sistemik
terhadap masyarakat bahkan terhadap
negara. Muamalah merupakan salah satu
bagian dari hukum Islam yang mengatur
hubungan antar manusia dalam masyarakat
berkenaan dengan transaksi kebendaan,
1
Shohih al bukhori,juz 5, hal 253, bab idza
bayyana al bayyi‟aani, no 2079. Shohih Muslim,
transaksi jasa dan kewajiban finansial. Menurut
Wahbah Zuhaily pembahasan fiqh al
muamalah sangat luas, mulai dari hukum
pernikahan, transaksi jual beli, hukum pidana,
hukum perdata, hukum perundang-undangan,
hukum kenegaraan, keuangan, ekonomi, hingga
akhlak dan etika.Walaupun yang penulis maksud
dari makna muamalah dalam makalah ini
adalah muamalah maaliyah ( transaksi dalam
sesuatu yang memiliki nilai manfaat).
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip, Asas, dan
Muamalah
Kata prinsip di dalam bahasa arab
adalah mabda‟) (أدبمdalam bentuk jama‟
disebut )دابمRR (ئberasal dari kata bada‟a-
yabdau-bad‟an )(أدب أدبي أدب dan mabda‟
adalahmashdar mimi daribada‟a ,artinya
memulai suatu atau aktifitas2, mabda‟ (
)أدبمberarti mu‟taqod ) (دقتعمmaknanya
sesuatu yang menjadi dasar/prinsip yang
pokok3 ( ش لاأدْبَم اهيلع
ّ ءي: ) مىقي يتال ّتيساسلأا هدعاىق
, mabda‟ as sya‟i ) (ئيشال أدبمadalah awalnya
sesuatu.Adapun kata asas berasal dari
kata kerja assasa-yuassisu-asaasan (
) اساسأ سسؤي سسأyang bermakna pondasi
bangunan4 لك لصأو اهيلع ماقي يتال ءانبال ةدعاق
))ءيش.
Katamuamalah )(تلماعم secara
lughowi adalah berasal dari kata a‟mila-
2
Kamus Taaj al- „Aruus juz 1 hal 72,
karangan az Zubaidi.
3
Kamus Mu‟jam al-Wasiith juz 1 ,hal 42,
karangan Ibrohim Mustofa, ahmad Ziyat dan
Hamid Abdul Qodir, DarDa‟wah.Lihathttp://
www.almaany.com/ar/dict/arar/%D9%85%D8%A8
%D8%AF%D8%A3/
dengan al-muf‟alah (saling
5
Lihat : Mu‟jam al lughoh al arabiyah al
berbuat).dan dalam bentuk jama‟
mu‟ashir.
mu‟aamalat )اعمRRRR(ثلام. Mua‟malah
dalam arti umum adalah hubungan
antara manusia baik sebagai sesama
atau sebagai keluarga atau sebagai
pasangan suami istri. Mua‟malah
yang penulis maksud adalah
mua‟malah dalam term al fiqh al
Islami adalah :
ءاسشلاو ُعبلاو يُىهد سمإب تللعخلما ُتعسشلا مايحاأل
5 و0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 اهىحه
ؤ و00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 قم خ
“Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari
Islam yang sempurna, maka tidak mungkin
memisahkannya dari sistem aturan Islam yang
8
lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak” .
Selanjutnya, Ahmad Muhammad
Assal dan Fathi Ahmad mengatakan : داصخكال
يداصخكال ماظىال
ُاطاطؤ اطابجزا ةُدلعلاب لً اره طبجٍسو
8
Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54.
demikian ia terkait secara mendasar “Ulama sepakat bahwa muamalat itu
9
dengan aqidah” . sendiri adalah masalah kemanusiaan yang
Sementara itu, Abdul Sattar maha penting (dharuriyah basyariyah)”.
Fathullah Sa‟id menyebutkan bahwa
Samir Abdul Hamid Ridwan, dalam
ajaran muamalah adalah bagian paling
buku Aswaq al-Awraq al-Maliyah
penting (dharuriyat) dalam ajaran Islam.
menuliskan:
Sebagaimana yang ia tuturkan dalam
ثم ماعلما و ثادابعلا امه و ُتمم طال تَعسشلا ىلش نا ضعبلا
kitab Al-Mu‟amalah fi al- Islam :
ثازوسض اره عامخحال يواظوال ًامهضعبب ُِاعىضىم و ٍاىضع اطابجزا ناطبجس
“Sesungguhnya dua sisi syariah Islam
ًمو ثءاح ًالرلىهتعامح و هداسفؤ نحب ام ثم ماعم دىحو
ialah ibadat dan muamalat. Keduanya
مُلحجو ُن
ِثم ماعلما هره ُمظىخل ُتهلال َتعسشال مه ب terkait laksana satu tubuh dan keduanya
maka dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa modern telah menimbulkan dampak besar
umat Islam, tidak boleh beraktifitas bisnis, terhadap kehidupan manusia, termasuk
Tidak boleh berdagang kecuali faham fiqh Bentuk-bentuk bisnis dan metode baru
17
(Mutual Fund) adalah reksadana sebagai wahana
investasi yang sifatnya kolektif (menghimpun dana dari
banyak orang) untuk dibelikan saham, obligasi, atau
instrumen keuangan lainnya.
18
Pengertian fidusia adalah pengalihan hak
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan
dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya
dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik benda.
para ulama terdahalu dalam memecahkan namun di masa sekarang telah terjadi
dan menjawab tantangan dan problematika
ekonomi di zamannya. Tentunya formulasi
fiqh mereka banyak dipengaruhi atau
setidaknya diwarnai oleh situasi dan
kondisi sosial ekonomi yang ada pada
zamannya.
Dengan demikian, konsep-konsep
dan formulasi fiqh klasik tersebut perlu
diapresiasi secara dalam sesuai konteks
zaman, tempat dan situasi, kemudian
dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman dengan
menggunakan ijtihad kreatif kontemporer
dalam koridor syariah. Reformulasi fiqh
muamalah untuk menjawab tantangan
modernitas yang sangat kompleks dewasa
ini harus dengan memperhatikan beberapa
point penting berikut .
Pertama, Menggunakan ilmu ushul
al fiqh, qawaid fiqhiyah, falsafah hukum
Islam, dan ilmu tarikh tasyriekonomi,
selaian ilmu musthalahul hadits dan ulum
al quran wa at tafsir dan menguasai ayat-
ayat dan tafsir tentang ekonomi dan
keuangan, demikian pula hadits-hadits
tentang ekonomi. Disiplin-disiplin ilmu ini
mesti dikuasai oleh ahli ekonomi Islam,
apalagi para anggota Dewan Syariah
Nasional dan dosen pascasarjana ekonomi
Islam yang membidangi materi fiqh
muamalah dan ushul al fiqh. Di masa lalu
kompetensi mereka masih memprihatinkan,
perbaikan yang signifikan terutama di pemikiran fiqh tersebut perlu
lembaga Dewan Syariah Nasaional dipelihara dan
(DSN- MUI). Dulu itu dimaklumi,
19
, I'lam al-Muwaqqi'in,Ibnu al-Qayyim al-
dikarenakan ada di antara mereka
Jauziyyah,jld 3,hal 14, , Dar al-Kutub al-Ilmiyyah,
ada yang tidak berlatar belakang tahun 1996, Beirut.
20
pendidikan ilmu syariah. Di masa kini Lihat :“Al-Masaail al-Haditsah fii fiqh al-
Mua‟malat”karangan Fahd ibn Muhammad al
para anggota Dewan Syariah sudah Humaizi,hlm 3.
banyak diisi tokoh dan fiqur yang
handal dan ahli (expert) dalam ilmu-
ilmu syariah dan memahami dengan
baik masalah ekonomi keuangan
kontemporer.
Kedua, Dalam reformulasi fiqh
muamalah, maslahah menjadi
pedoman dan acuan, sesuai dengan
kaedah “Sesungguhnya syariat
dibangun diatas hukum dan
kemaslahatan hamba yang
keseluruhannya mengandung keadilan,
rahmat dan hikamah. Jika setiap
permaslahan yang keluar dari keadilan
menuju kecurangan, keluar dari
rahmah menuju sebaliknya, keluar dari
maslahah menuju kerusakan dan
keluar dari kebijaksanaan menuju
kesia-siaan maka
19
bukanlah bagian dari syariat” .
Kemudian
acuan asal dalam mua‟malahadalah al
20
ibahah .
Ketiga, khazanah pemikiran
muamalah klasik masih banyak yang
relevan diterapkan untuk zaman
modern dewasa ini, maka produk
dipertahankan, sesuai dengan kaedah. Islam yang memiliki dewan fatwa.
Artinya: Memelihara konsep lama yang Dengan demikian terjadi dua kali
mengandung kemaslahatan (masih ijtihad kolektif.
relevan) dan mengambil sesuatu yang baru
yang lebih maslahah.
Keempat, berijtihad secara kolektif
(ijtihad jama‟iy). Saat ini kita akui banyak
keterbatasan dalam berijtihad secara
individu. Untuk memecahkan dan
menjawab persoalan ekonomi keuangan
kontemporer, para ahli harus berijtihad
secara jamaah (kolektif). Ijtihad berjamaah
(jama‟iy) dilakukan oleh para ahli dari
berbagai disiplin ilmu. Dalam kondisi
sekarang bentuk ijtihad ini semakin
dibutuhkan, mengingat terpisahkannya
disiplin keilmuan para ahli.
Kembali kepada ijtihad jama‟iy,
kedudukannya sangat kuat, apalagi bila
dibandingkan dengan ijtihad individu
(fardy). Jika lembaga ijtihad kolektif
dikolektifkan lagi pada lembaga di atasnya
yang lebih besar, maka kedudukannya
dalam syariah semakin kuat dan mengikat
umat, sekalipun namanya fatwa. Misalnya.
Organisasi Muhammadiyah memiliki
lembaga fatwa Majlis Tarjih atau
Nahdhatul Ulama memiliki Majma‟
Buhuts. Masing-masing mereka berijtihad
secara kolektif. Selanjutnya di lembaga
fatwa MUI mereka berijtihad secara
kolektif lagi. Hal ini dikarenakan MUI
merupakan kumpulan berbagai ormas
Bahkan hasil ijtihad tersebut dapat dikolektifkan
lagi secara internasional, seperti Rabitah al-
Alam al-Islamy, Organisasi Konferensi Islam,
Majma‟ al fiqhi, Dar al- Ifta‟ wa al-Buhuts
yang ada di beberapa Islam di kawasan Timur
Tengah dsb.
D. Prinsip Prinsip dalam Muamalah
Adapun prinsip-prinsip utama
dalam muamalah adalah sebagai berikut
Prinsip pertama adalah Harta adalah milik
Allah salah satu diantara sekian banyak
anugrahNya yang diberikan kepada
manusiaunt kemanfaatan dan
21
kemaslahatan manusia .
سضلا مىظم اذب مز ه لا ًمف تمعو ًم مىب امو
21
Lihat :Kitab Al-mabaadi‟ wa al-qiyam al-
Islamiyah fi al-muamalaat al-maaliyah, hal 19.
Karangan Izzuddin Muhammad Khoujah, cet
1, 1414 H, Majmu‟ah dallah al barokah li idaroh
at tathwir wa al buhuts.
dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan memperoleh pahala yang besar”. (Q.S al
selain Dia; maka mengapakah kamu Hadid :7)
berpaling (dari ketauhidan)".(Q.S Fathir : ُفه سظىىل مِهدعب ًم ضزلأٱ يف فئلخ مىىلعح مز نىلمعح
3) “Kemudian Kami jadikan kamu
Prinsip kedua adalah : Allah pengganti-pengganti (mereka) di muka
memberi kewenangan kepada manusia bumi sesudah mereka, supaya Kami
untuk mengelola harta ( istikhlaf al maal). memperhatikan bagaimana kamu
Sehingga ia akan mempertanggung berbuat”. (Q.S Yunus : 14)
jawabkannya di hadapan Allah oleh karena
Rasulullah shallallahu alaihi
itu didalam penggunaan harta dan cara
wasallama bersabda :
mendapatkannya
.عُض ما هظفح ؤ هاعرتطا امع عاز لو لئاط هللا نب
harus tunduk kepada
22
ketentuanNya .
قىف مىضعب عفزو ضزلأٱ فئلخ مىلعح يرلٱ ىهو
penguasa-penguasa di bumi dan Dia setiap orang yang berkuasa atas apa yang
dikuasakan kepadanya,apakah ia menjaga
meninggikan sebahagian kamu atas
23
sebahagian (yang lain) beberapa derajat, amanahnya atau mengabaikannya”. (H.R
23
Lihat : Shohih Ibnu Hibban, Bab al khilafah
wa al imaroh, juz 10, hal 344, no 4492, Muassasah
ar risalah, 1414 H, Beirut.
24
Al-mabaadi‟ wa al-qiyam al-Islamiyah fi al-
muamalaat al-maaliyah, hal 23.
“Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika Nya dan (siapa pulakah yang
kamu masih berjumlah sedikit, lagi mengharamkan) rezeki yang baik?"
tertindas di muka bumi (Mekah), kamu Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan)
takut orang-orang (Mekah) akan menculik bagi orang-orang yang beriman dalam
kamu, maka Allah memberi kamu tempat kehidupan dunia, khusus (untuk mereka
menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami
kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-
diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik- orang yang mengetahui”. (QS al A‟raf: 31-
baik agar kamu bersyukur. (Q.S al Anfal : 32)
26) Rasulullah shallallahu alaihi
ذلبلٱو ُاهدلٱ ةُىحلٱ ٍتىش نىىبلٱو ٌالمٱ
ُ ذحلصلٱ wasallama bersabda :
25
Lihat : Sunan at Turmudzi, juz 5, hal
123,bab innallaha yuhibbu an yuro atsaru ni‟matihi,
no 2819, Dar Ihya at Turots al arobi, Beirut.
26
tersebut menjelaskan tentang memperluas Al-mabaadi‟ wa al-qiyam al-Islamiyah fi al-
muamalaat al-maaliyah, hal 27.
cakupan manfaat harta sehingga
maslahatnya dirasakan oleh orang
26
banyak .
ط0 إً ه لٱ ُلب0 0اء ًرلٱ اهي0 ه نب اىىم0 لٱو زاِبحلأٱ ً م ارحث0 نابهس
َل
نىلفىً و0 0 ف اه0 0 ط ي0 0 وُإل ُلب0 0 ؤ نىل0 0 اىلٱ ٌىم0 0ٍو لطبلٱب ض0 0ًع نودص
بف ه لٱ ام0 0ارعب مهسش0 0ؤ ب0 0 ُمل٧٨ع ىمحً مًى0 0ف اهيل0 0 ِز اه ي
ل0 0 مه لي0 0 لم ةص0 0 ةص٥رلٱ0 0 ددعو لَام عمح ي0 0 ه٦ًبظح
ٍلو
دلخؤ0 0 0 0 0 0 0 0 0 ه٧
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallama bersabda :
هىم لوُإف اطسغ ضس ٌغ وؤ اعزش عزصً ملظم
وؤ رحط
“Tiada seorang muslimpun menanam
satu
tanaman atau menanam satu pohon,
lalu burung, manusia atau binatang
memakannya, melainkan
baginya
27
sedekah” ." (HR. Ahmad, Bukhari,
Prinsip kelima adalah : Pencatatan َل
هبلك مزاء ههةف اهمخىً ًمو ةدهشلٱ اِىمخىج و هبز
proses transaksi. Diantara upaya penjagaan
muamalaat al-maaliyah, hal 30.
dalam sebuah transaksi dari terjadinya
sengketa, lupa, kehilangan dan lainnya
maka syariah memerintahkan otentifikasi
(tautsiq) melalui pencatatan, kesaksian,
jaminan gadai guna menjaga setiap hak
28
dari pemiliknya .
ىمظم لح 0ؤ ىلب ًدب مخي ً0ادج اذب اىىم 0اء ًرلٱ اهي 0إً ن 0ؤ بج 0او
ًإ َل
ب 0و ٌدعلٱب بج 0او م 0ىىِب بخُىل 0و هىبخه 0ٱف ُهل 0ع ي 0رلٱ للمُل 0و
بخُىل 0ف ه لٱ همل 0ع ام 0ه بخىً ن0او ن0ةف اُِ ش هىم عخًب
َل
و ه 0 0بز ه لٱ مُخل 0و محلٱ ن 0 0ؤ ُعطخ 0 0ظٌ َل وؤ اُفعض وِؤ
َل ِ ب اىباجس 0ج ل َ0ؤ ى 0ودؤو ةدهش 0لل مىك 0ؤو ه لٱ دى 0ع طظك 0ؤ مىُل 0ع
َل
ض و عل 0 0ف م 0 0ىىِب اهنوس 0ً 0دج ةسض 0 0اح ةس 0 0جج ن 0ىيج ن 0 0ؤ بج 0 0او زا ً
ِ
مخعٌ0 0ابج اذب اودهش 0 0ؤو اهىبخىج لَ0 0ؤ ح 0 0اىح ه لٱ اىلج 0 0ٱو مىب
َل
قىظف ههةف اىلعفج نبو ُدهش و مخىه ن 0ب وُ ٦٬٦٢ملع ءي ش
نوسهرج٩٭
29
Lihat : Shohih al-Bukhari,jld 2, hal
729 (no.1962) dalam kitab Al-buyu‟, dan
lihat Shohih Muslimjld 3, hal 226 (no. 1603)
dalam kitab Al- musaqat).
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) باح ًع اذب0 0ع ًب س0 0 ز ه لا دب0ؤ امِهنع ه لا ي ض0 0 ز ن0 ه لا ٌىط
berlaku adil dan berbuat kebajikan,
احمط م حز ه لا محز ٌاك ملطو ُهلع ه لا ىلص
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, ِ)ى ضخكا اذبو يرتشا اذبو عاب. (يزاخبلا هاوز
kemungkaran dan permusuhan. Dia
“Dari Jabir ibn Abdullah ra ;bahwa
memberi pengajaran kepadamu agar kamu Rasulullah shallallahu alaihi wasallama
dapat mengambil pelajaran”.(Q.S an besabda : “ Allah merahmati seorang
Nahl: 90) yang mempermudah dalam menjual,
ةرثه ًبجعؤ ىلو ُبطلٱو ثِبخلٱ يىخظٌ َل لك mempermudah dalam membeli, dan
32
mempermudah dalam menagih hutang.
ٱف ِثبخلٱ0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 وًإ ه لٱ اىلج0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ل ببللأٱ يل0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ِنىحلفج مىلع٥٩٩
(H.R Bukhari)
“Katakanlah: "Tidak sama yang buruk
Prinsip ketujuh adalah : Haramnya
dengan yang baik, meskipun banyaknya
riba dan mendapatkan harta dengan cara
yang buruk itu menarik hatimu, maka
batil. Keharaman riba dikarenakan
bertakwalah kepada Allah hai orang-
penguasaan haq orang lain tanpa cara
orang berakal, agar kamu mendapat
yang benar dan dilarangnya mengambil
keberuntungan". (Q.S al Maidah :100)
harta dengan cara batil karena
َل menimbulkan permusuhan dan kebencian
، ع ً ع لحً و0ماع ًب تبل0 س، ٌاك: ط0ط ز ذعم0 ىلص هللا ٌى
33
didalam masyarakat .
ل هىِب َلب0 ه.(اوز0 ع هللا ه0 و ُهل0ًل ملط0 ٌى: ا0 ؤ ملظلم0 ا ىخ0 ملظلم
اء امو مه0اب ز ًم مِخج0 ل0ف اىبرح0ع اىبًس م ف ضاىلٱ ٌىمؤ ي0دى
ُب ع ُهف اُعب ُهخؤ ًم عاب ملظلم
ئً لوإف ه لٱ هحو نوٍدسج ةىوش ًم مخِ جاء امو ه لٱ
)ا00 0 0 0 ام ًب00 0 0 هح
“Dari Uqbah ibn Amir, aku mendengar لمٱ0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0٭ نىفعض٧
Rasulullah shallallahu alaihi wasallama “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu
bersabda: “Seorang muslim adalah berikan agar dia bertambah pada harta
saudara muslim lainnya, dan tidak halal manusia, maka riba itu tidak menambah
seorang muslim menjual barang yang pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
cacat kepada muslim lainnya kecuali ia berikan berupa zakat yang kamu
31
menjelaskannya”. (H.R Ibnu Majah) maksudkan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (yang
31
Sunan Ibnu Majah ,bab idza
ba‟a fal
yubaiyyin, Jld 2,hal 755, No 4422 32
Shohih al Bukhori,Juz 5, hal 247, bab as
suhulah wa as samahah, no 4712.
33
Al-mabaadi‟ wa al-qiyam al-Islamiyah fi al-
muamalaat al-maaliyah, hal 35.
berbuat demikian) itulah orang-orang tepat sasaran serta jauh dari sikap ifroth
yang 35
(berlebihan) atau tafrith(menyepelekan).
melipat gandakan (pahalanya)”. (Q.S
ar
َل َل
ىلب تلىلغم نًد لعجج و لو اهطظبج و لً ى
Rum : 39)
34
Shohih Muslim ,juz 5, hal 50,bab laknu akilu
arriba wa mukiluhu, no2711 35
Al-mabaadi‟ wa al-qiyam al-Islamiyah fi al-
muamalaat al-maaliyah, hal 40.
36
Sunan at-Turmudzi, jld 3, hal 515, bab at-
tujjar, no 1209.
Prinsip kesembilan adalah: Jujur “Pedagang yang jujur dan amanah akan
dan amanah dalam transaksi muamalah. bersama para nabi as , shiddiqin dan para
Sikap jujur dan amanah ini implementasi 38
syuhada. (H.R at Turmudzi)
adalah tidak mengambil haknya melebihi
apa yang seharusnya dan tidak mengurangi Prinsip kesepuluh adalah: Intervensi
hak orang lain dari porsi yang Negara dalam menciptakan keseimbangan
37
seharusnya. distribusi sumber daya (resources). Islam
امب ضاىلٱ نحب مىحخل محلٱب بخىلٱ ًُلب اىلصهؤ اهب melarang terpusatnya kekayaan pada
َل sebagian orang kaya saja sehingga
ل ىً ج و ه لٱ ًزؤ0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 خ نحىئاخل0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 امُص٥٩٩
masyarakat luas terhalang untuk
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan
menikmati
kitab kepadamu dengan membawa
kemanfaatan dan
kebenaran, supaya kamu mengadili antara kemaslahatannya.
39
عم نحماأل نحُبىلا نحًلدصلاو ءادهشلاو Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang
ِ)ًظح ثًدح يرمرتلا dalam perjalanan, supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang kaya saja
di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.
Dan bertakwalah kepada Allah.
37
Al-mabaadi‟ wa al-qiyam al-
Islamiyah fi al- muamalaat al-maaliyah, hal 43. 38
Sunan at-Turmudzi,Juz 3, hal575, bab at
tujjar, no 7279
39
Al-mabaadi‟ wa al-qiyam al Islamiyah fi al-
muamalaat al-maaliyah, hal 60.
Sesungguhnya Allah amat keras “Dan jika (orang yang berhutang itu)
hukumannya”. (Q.S al Hasyr :7) dalam kesukaran, maka berilah tangguh
2. Asas al- Musawah (persamaan dan Prinsip adalah sesuatu yang menjadi
mempunyai kedudukan yang sama antara sesama atau sebagai keluarga atau sebagai
Wallahu a‟lam
bisshowab......
DAFTAR
PUSTAKA
Isma‟il, Muhammad ibn. 1419 H.
“Shohih
al Bukhori”, Dar as-Salam,
Riyadh. An-Naisaburi, Hajjaj
Muslim ibn al
Qusyairi. 1417 H. “Shohih
Muslim”, Dar al-Hadits, Kairo .
al-Basti, Muhammad Ibnu Hibban
ibnu
Ahmad Ibnu Abu Hatim at-Tamimi.
1414 H. “Shohih Ibnu
Hibban”, Muassasah ar risalah,
Beirut.
Turmudzi, Muhammad Ibnu Isa
Abu Isa at. “Sunan at Turmudzi”,
as- Dar Ihya at-Turots al-„Arobi,
Beirut.
Mukarram, Ibn Mandzur Muhammad ibn. Hamid Abdul Qodir, Ahmad Ziyat dan
1988. “Lisan al arab”, Dar Ihya at- Ibrohim Mustofa. “Mu‟jam al
Turast Al-„Arabi, Beirut wasiith”, Dar ad-Da‟wah.
Khoujah, Izzuddin Muhammad. 1414 H. Ridwan, ,Samir Abdul Hamid. 1996.
“Al Mabaadi‟ wa al Qiyam al “Aswaq al-Awraq al-Maliyah” cet
Islamiyah fi al Muamalaat al III, Cairo.
Maaliyah”, cet 1, Majmu‟ah dallah al Fathi Ahmad Abdul Karim, dan Ahmad
barokah li idaroh at- tathwir wa al- Muhammad „Assal. 1977. “An-
buhuts. Nizham al-Iqtishadi fil Islam”, Cairo.
Al-Jauziyyah, Ibnu al-Qayyim. tahun Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy
1996. “I'lam al-Muwaqqi'in”, Dar al- Jundiani, UIN Malang Press. 2009.
Kutub al-Ilmiyyah, Beirut. “Pengaturan Hukum Perbankan
Al Humaizi, Fahd ibn Muhammad. Syari‟ah di Indonesia”, Malang.
“Masaail al- Haditsah fiFiqh al- Haroen, Nasrun. 2007. “Fiqh Muamalah”,
Mua‟malat”. Gaya Media Pratama, Jakarta.
Shahhathah, Husein. 2002. “Al-Iltizam bi Suhendi, Hendi. 2007. “Fiqh Muamalah”,
Dhawabith asy-Syar‟iyah fi al- Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Muamalat al-Maliyah”, Cairo.