Anda di halaman 1dari 1

Kasus II

Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan ritme
pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat
memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa percobaan Butet
sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima
siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang
diberikan oleh Butet saat proses belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir
hasil evaluasi tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk
mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan
dari Butet. Butet bingung dan merasa tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:

1.Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.

Jawaban:

Masalah yang dihadapi Butet yaitu kesulitan dalam mendekatkan diri dengan siswa – siswi di
kelasnya, sehingga lama kelamaan Butet mulai merasa lelah dan hilang semangat. Terutama ada lima
peserta didiknya yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan sering mengabaikan peringatan
yang diberikan oleh Butet.

2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan Kompetensi
Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Jawaban:

Penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada kasus ini berupa:

1. Self-management (manajemen diri) yaitu kemampuan diri dalam mengatur emosi, pikiran
serta perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda. Dari bacaan diatas dapat terlihat
bahwa Butet kurang memanajemen dirinya sehingga ketika terus mengalami penolakan dari
siswa-siswinya di kelas ketika mengajar, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat.
2. Social Awareness (kesadaran sosial). Peserta didik dikelas berasal dari berbagai latar
belakang dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dengan adanya peserta didik yang
kurang akrab dengan Butet, bukan berarti Butet harus kehilangan semangat dan murung
dalam mengajar. Mungkin Butet harus mengubah cara pendekatannya, misalnya dapat
melakukan pendekatan dengan mengajak peserta didik ngobrol atau bermain bersama,
dengan demikian maka peserta didik merasa nyaman dan perlahan-lahan bisa menerima
Butet sebagai guru dan juga wali kelas mereka.
3. Relationship skills (keterampilan sosial) setelah pendekatan yang dilakukan Butet berhasil,
maka Butet dapat diterima sebagai guru dan wali kelas sehingga terjalin hubungan baik
antara Butet dengan peserta didik di kelasnya

Anda mungkin juga menyukai