Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

RUANG
KOLABORASI
TOPIK 1
Anggota Kelompok

Feti Dwi Nurlita Fetri Khasanah Fita Endah Pratiwi


2301680345 2301680313 2301680177

Gayuh Asih Muliati Iman Hafid Al Gibran


2301680157 2301680332
KASUS 1
Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun juga merasa
khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali kelas dari
kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-anak yang
sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya.
Mendengar hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di
depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya
diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet
memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba se-ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa
terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin
berteriak namun tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk sembari
mengeringkan dirinya yang basah kuyup.
PERTANYAAN
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan
dengan padat dan jelas.?

Masalah yang dihadapi butet adalah ia menjadi wali kelas dari kelas yang sulit
dikelola, anak-anaknya sangat aktif dan tidak mau mengikuti aturan yang diberikan
oleh guru. Butute juga mengalami masalah atas perbuatan siswanya yang
menumpahkan air diatas kepanya bute yang mengakibatkan dirinya basah kuyup.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya,
bagaimana penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada
masalah tersebut?

Butet dapat mengelola dan mengatur emosi yang dirasakannya dengan baik
dimana saat menghadapi masalah yang terjadi dikelas butet tidak langsung
memarahi peserta didik yang telah sengaja mengerjainya. (Self-
Managenent/manajemen diri)

Butet menyadari saat sedang kesal atas perbuatan yang dilakukan oleh siswanya
(Self Awareness/Kesadaran diri) butet lebih memilih untuk diam dan berjalan
menuju meja guru untuk mengeringkan dirinya yang basah kuyup (Responsible
decision making)
KASUS 2
Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan ritme
pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat memasuki
bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa percobaan Butet sebagai guru baru.
Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu
tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet
saat proses belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan
ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut.
Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa
tidak berdaya.
PERTANYAAN
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan
dengan padat dan jelas

Masalah yang dihadapi Butet yaitu Butet mulai merasa Lelah dan kehilangan semangat
dalam menjalankan tugasnya menjadi guru. Hal ini terjadi karena ia merasa kurang
dekat dengan peserta didik di kelasnya terutama lima peserta didik yang sering tidak
mengumpulkan tugas dan mengabaikan peringatan yang telah ia beri.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian
sebelumnya, bagaimana penerapan kompetensi Sosial-
Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Penerapan Kompentensi Sosial-Emosional (KSE) pada kasus ini berupa Self Management
(manajemen diri) yaitu kemampuan diri dalam mengatur emosi, pikiran serta perilaku secara
efektif pada situasi yang berbeda. Dapat terlihat bahwa Butet kurang memanajemen dirinya
sehingga dalam mengajar ia merasa Lelah dan kehilangan semnagat. Selain manajemen diri,
Butet juga perlu meningkatkan Sosial Awareness (Kesadaran Sosisal). Peserta didik dikelas
tentu memiliki latar belakang serta karakteristik yang berbeda beda. Dengan adanya peserta
didik yang kurang akrab dengan Butet, bukan berarti Butet harus kehilangan semangat dan
murung dalam mengajar. Mungkin Butet dapat melakukan pendekatan dengan mengajak peserta
didik ngonrol atau bermain Bersama. Selanjutnya Butet dapat menciptakan relationship skills
(keterampilan sosisal) setelah pendekatan yang dilakukan Butet sudah berjalan dengan lancer.
Butet dapat menjalin hubungan yang baik dengan semua peserta didik di kelas.
KASUS 3
Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa yang
beragam. Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi
contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin
diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu, namun Butet pun
bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya Butet pun memutuskan
untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butet dengan harapan ada
siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut. Setelah tugas diberikan,
Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun kenyataannya tidak ada yang bertanya.
Butet kemudian merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya.
PERTANYAAN
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan
dengan padat dan jelas!

Masalah yang dihadapi Butet adalah ia merasa kesulitan dalam mencari perhatian dan
berinteraksi dengan siswa-siswinya di kelas. Butet merasa khawatir karena dirinya
belum mampu menjadi contoh yang baik untuk anak-anak. Butet juga merasa kesulitan
dalam mengelola kelas. Butet berusaha mendapatkan siswa yang bertanya kepadanya
dengan cara memberikan tugas di beberapa mata pelajaran akan tetapi usaha
tersebut tidak berhasil. Bahkan Butet merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin
tidak berdaya.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian
sebelumnya, bagaimana penerapan kompetensi Sosial-
Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Berdasarkan hasil diskusi kelompok, penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) dapat


membantu Butet untuk meningkatkan hubungan antara dirinya dengan siswa-siswinya.
KSE yang relevan antara lain adalah kemampuan interpersonal seperti kemampuan
mendengarkan, berbicara dengan sopan, dan bekerja sama dengan orang lain. Butet dapat
mencoba untuk meningkatkan kemampuan interpersonalnya dengan lebih aktif
mendengarkan dan berbicara dengan siswa- siswinya, serta bekerja sama dengan rekan
guru dan staf sekolah lainnya, Selain itu, KSE juga dapat membantu Butet dalam mengelola
emosinya sehingga in tidak terlalu mudah marah atau putus asa ketika menghadapi situasi
yang sulit di kelas. Dengan demikian, Butet dapat lebih efektif dalam mengelola kelas dan
mendapatkan perhatian dan interaksi yang baik dari siswa- siswinya.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai