TOPIK 1 RUANG KOLABORASI KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL BERDASAR KERANGKA COLLABORATIVE FOR ACADEMIC, SOCIAL, AND EMOTIONAL LEARNING (CASEL) DOSEN PENGAMPU : RATNA YULINDA, M.PD
SMPN 25 Banjarmasin ANGGOTA KELOMPOK
Agnech Gloria Imaniar Rahmah Maulida Ni Wayan Nova Tri
Putri Saragih (2330111720368) Permata Sari Karlina Kusuma Dewi (2330111720056) (2330111720115) (2330111720142) (2330111720316) Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun juga merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, KASUS 1 Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya. Mendengar hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan/beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba se-ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup. PERTANYAAN DISKUSI 1. APAKAH MASALAH YANG DIHADAPI BUTET? URAIKAN DENGAN PADAT DAN JELAS. Masalah yang dihadapi oleh Butet. Butet mendapatkan tugas menjadi wali kelas dalam orientasi guru baru di kelas yang sulit untuk dikelola, karena peserta didik didalam kelas tersebut sangat aktif dan kelas yang cenderung sulit untuk dikelola. Dimana sebagian besar peserta didik di kelas tersebut sangat aktif dan tidak patuh dengan aturan yang diberikan guru sebelumnya. Sehingga Butet merasa khawatir tentang apa yang akan terjadi setelah masuk ke kelas. Ketika Butet memasuk kelas untuk pertama kalinya, ia terkena guyuran air se- ember dan ditertawakan oleh peserta didik. Butet merasa tidak dihargai, kesal, wajahnya merah tetapi dihadapan peserta didik harus tetap mengontrol emosinya dan menuju ke meja guru dan mengeringkan tubuhnya PERTANYAAN DISKUSI 2. SESUAI DENGAN YANG SUDAH DIPELAJARI PADA BAGIAN SEBELUMNYA, BAGAIMANA PENERAPAN KOMPETENSI SOSIAL-EMOSIONAL (KSE) PADA MASALAH TERSEBUT Berdasarkan penerapan Kompetensi Sosial Emosiaonal (KSE), Butet tetap dapat mengontrol dan mengelola emosi serta menunjukkan perilaku positif saat berada pada situasi ketika terguyur air se-ember. Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya. Butet juga memiliki kesadaran diri seagai seorang guru dengan tidak menunjukkan rasa kesal dan marahnya dihadapan peserta didik, meskipun di dalam situasi yang tidak mengenakkan dan Butet juga tetap bisa melanjutkan langkah ke meja guru dan menjalankan tugas sebagai wali kelas Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan ritme pekerjaan yang dimilikinya. KASUS 2 Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa tidak berdaya. PERTANYAAN DISKUSI 1. APAKAH MASALAH YANG DIHADAPI BUTET? URAIKAN DENGAN PADAT DAN JELAS. Masalah yang dihadapi oleh Butet adalah belum dapat mengakomodir/mengkondisikan kelas secara keseluruhan. Padahal sudah memasuki bulan ketiga dan waktunya penilaian yang ditujukan kepada Butet sebagai guru baru. Butet sering mengabaikan tugas yang diberikan sehingga membuat Butet merasa kebingungan dan sudah tidak berdaya. PERTANYAAN DISKUSI 2. SESUAI DENGAN YANG SUDAH DIPELAJARI PADA BAGIAN SEBELUMNYA, BAGAIMANA PENERAPAN KOMPETENSI SOSIAL-EMOSIONAL (KSE) PADA MASALAH TERSEBUT Penerapan kompetensi sosio-emosional adalah Butet harus meningkatkan Relationship skills yang dia miliki. Butet perlu memiliki self-awarness untuk dapat memahami kekurangan serta kekuatan yang ada pada dirinya. Butet menyadari bahwa anak-anak bersal dari latar belakang yang berbeda sehingga memiliki karakter yang berbeda-beda, seperti karakter lima peserta didik yang sulit menerima arahan guru atau tidak patuh. Butet menyadari hal tersebut dan berusaha untuk memanggil kelima peserta didik tersebut, meskipun kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet memahami bahwa dirinya sedang emosi dan kesal akibat perilaku peserta kelima peserta didik tersebut. Butet juga merasa kesulitan bahwa belum dapat mendekatkan diri dengan peserta didiknya. Butet harus berusaha untuk terus memperbaiki diri menjadi Butet dengan versi yang lebih baik apalagi tugasnya sebagai guru yang menuntut dia untuk memiliki kemampuan sosialisasi dan bergaul, baik kepada peserta didik juga kepada sesama rekan guru. Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa yang beragam. Butet merasa KASUS 3 senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak- teriak seperti itu, namun Butet pun bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa- siswanya itu. Akhirnya Butet pun memutuskan untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butet dengan harapan ada siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut. Setelah tugas diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet kemudian merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya. PERTANYAAN DISKUSI 1. APAKAH MASALAH YANG DIHADAPI BUTET? URAIKAN DENGAN PADAT DAN JELAS. Masalah yang dihadapi oleh Butet adalah belum memahami dengan baik karakter peserta didik di kelas, sehingga merasa perlu untuk memberikan banyak penugasan, kasus yang dihadapi Butet adalah Butet merasa belum menjadi teladan yang baik karena masih sering berteriak-teriak ketika peserta didiknya tidak memperhatikannya didepan kelas. PERTANYAAN DISKUSI 2. SESUAI DENGAN YANG SUDAH DIPELAJARI PADA BAGIAN SEBELUMNYA, BAGAIMANA PENERAPAN KOMPETENSI SOSIAL- EMOSIONAL (KSE) PADA MASALAH TERSEBUT? Berdasarkan penerapan Kompetensi Sosial Emosiaonal (KSE), Butet menyadari dirinya yang kurang mampu menjadi contoh baik untuk peserta didik, sehingga cenderung memberi solusi yang tidak baik. Butet juga berteriak untuk mencari perhatian peserta didik, Seharusnya ia dapat mengontrol emosinya dengan baik lalu membangun interaksi yang baik dengan peserta didik dan melakukan pendekatan emosional atau kultural. selain itu, Butet juga dapat mencari cara untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif sehingga peserta didik merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Butet juga dapat memperbaiki komunikasi dengan peserta didik dan berbicara dengan tenang dan jelas sehingga peserta didik tidak merasa diabaikan atau terancam saat berada di kelas. THANK YOU