Anda di halaman 1dari 6

e-Journal AMJ (Aesculapius Medical Journal)

Vol. 2 No.1 | Juni | 2022 | Hal. 57-62

E ISSN: 2808-6848
P ISSN: 2829-0712

Terbit: 30/06/2022

Hubungan Aktivitas Fisik dan Daya Tahan Kardiovaskular


Pada Mahasiswa Laki-Laki Tim Bantuan Medis Baswara
Prada Angkatan 2018 dan 2019
Made Billy Dwiki Saputra1, IGB Gita Pranata Putra2,Desak Putu Citra Udiyani3
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
2
Bagian Kardiologi RSUD Sanjiwani, Gianyar
3
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa

Abstrak
Aktivitas fisik merupakan sebuah proses gerak badan yang diciptakan oleh otot dan memanfaatkan
energi. Prevalensi suatu kegiatan fisik yang minim, jumlahnya makin tinggi disebabkan oleh kesibukan
mahasiswa. Hal tersebut berpengaruh pada satu dari sekian pembentuk kebugaran jasmani yakni ketahanan
kardiovaskular. Penelitian bertujuan mencari tau korelasi aktivitas fisik serta daya tahan kardiovaskular
mahasiswa laki-laki Tim Bantuan Medis Baswara Prada angkatan 2018 dan 2019. Penelitian menerapkan studi
observasional, desain cross sectional yang menyertakan 51 mahasiswa laki-laki tim bantuan medis baswara
prada angkatan 2018 dan 2019. Data dikumpulkan dengan mengambil data sekunder harvard step test untuk
mengukur daya tahan kardiovasuklar dan data primer dengan mengisi kuesioner GPAQ untuk mengetahui
aktivitas fisik. Analisis data memanfaatkan SPSS serta tingkat signifikansi 0.05. Sesuai hasil analisis Chi-
square diperoleh korelasi signifikan antara hubungan aktivitas fisik dengan daya tahan kardiovaskular
(p=0,000) mahasiswa laki-laki Tim Bantuan Medis Baswara Prada angkatan 2018 dan 2019.

Kata kunci: aktivitas fisik, daya tahan kardiovaskular, harvard step test, kuesioner GPAQ, Chi-square

Abstract
[Relationship Physical Activity and Cardiovascular Endurance In Male Students of 2018 and 2019 Baswara
Prada Medical Assistance Team]
Physical activity is a process of body movement created by muscles and utilizing energy. The
prevalence of a minimal physical activity, the higher the number caused by the busyness of the students. This
affects one of the building blocks of physical fitness, namely cardiovascular endurance. The aim of the study
was to determine the correlation between physical activity and cardiovascular endurance in male students of
the 2018 and 2019 Baswara Prada Medical Assistance Team. This study applied an observational study, and
cross sectional design which included 51 male students of the 2018 and 2019 Baswara Prada medical
assistance team. Data were collected by taking secondary Harvard step test data to measure cardiovascular
endurance and primary data by fill the GPAQ survey to determine activity. physical. Data analysis used SPSS
and level of significant is 0.05. As per results of Chi-square analysis, there was a significant correlation
between the relationship between physical activity and cardiovascular endurance (p=0.000) in male students
of the 2018 and 2019 Baswara Prada Medical Assistance Team.

Keywords: physical activity, cardiovascular endurance, Harvard step test, questionnaire, Chi-square

Aesculapius Medical Journal | Vol. 2 No.1 | Juni | 2022 Hal. 57


Hubungan Aktivitas Fisik dan Daya Tahan Kardiovaskular Pada Mahasiswa Laki-Laki Tim Bantuan Medis
Baswara Prada Angkatan 2018 dan 2019

PENDAHULUAN Kedokteran di Universitas Andalas tahun


Seluruh jenis aktivitas manusia 2017 dengan partisipan sejumlah 100
tentu membutuhkan kekuatan jasmani, mahasiswa Angkatan tahun 2003-2006
alhasil hal itu menjadi penyebab dasar diperoleh hasil 56% mempunyai daya
aktivitas manusia. Maka dari itu, kegiatan tahan kardiovaskular yang kurang, 44%
rutin harian paling tidak wajib memiliki berkategori sedang, serta 0% berkategori
kekuatan fisik dan daya tahan daya tahan kardiovaskular yang baik 2-3.
kardiovaskular sebagai pendukung Hasil dari pengukuran daya tahan
kebutuhan kegiatan yang rutin tersebut. kardiovaskular pada 22 provinsi di
Pada keadaan sehat dari segi jasmani Indonesia dimana dilaksanakan dari pihak
maupun rohani, individu mampu pusat kebugaran jasmani tahun 2005 silam
menjalankan kegiatan dengan lebih pada 7.685 sampel, diperoleh hasil 34,4%
maksimal. Kebugaran jasmani tiada lain mempunyai daya tahan kardiovaskular
adalah kekuatan individu dimana mampu yang kurang serta sangat kurang, sejumlah
memanfaatkan fungsi tubuhnya guna 9,53% mempunyai daya tahan
melaksanakan aktivitas keseharian yang kardiovaskular yang baik serta baik sekali,
sangat perlu dilaksanakan seefisien serta sisanya dikategorikan sedang.
mungkin dengan tidak menciptakan Terdapat sejumlah variabel pendukung
keletihan berlebih, alhasil mampu daya tahan kardiovaskular bagi individu,
melaksanakan kegiatan lainnya selain satu diantaranya ialah kegiatan fisik.
kegiatan rutin keesokan harinya serta daya Menurut Riset Kesehatan Dasar pada 2013,
tahan kardiovaskular adalah salah satu memaparkan sejumlah 26,1% penduduk
faktor pendukung kekuatan fisik 1. Daya Indonesia dengan rentang umur ≥ 10 tahun
tahan kardiovaskular adalah satu dari termasuk golongan kurang aktif. Provinsi
sejumlah faktor pendukung kekuatan fisik. Bali, khususnya Kota Denpasar ialah kota
Daya tahan kardiovaskular meliputi yang mempunyai angk tertinggi yang
kemampuan paru-paru, jantung, serta keaktifannya kurang dalam aktivitas fisik
pembuluh darah dalam pengambilan, yakni sebesar 28,7 % 4. Sesuai penelitian
penyebaran, serta penggunaan oksigen pada individu usia 12 tahun yang ada di
menuju jaringan dimana faktor Taiwan memperlihatkan daya tahan
penyebabnya antara lain usia, indeks massa kardiovaskular yang cukup rendah,
tubuh, kegiatan jasmani, serta intensitas ditentukan oleh beragam penyebab, satu
berolahraga. Daya tahan kardiovaskular diantaranya yaitu kegiatan fisik. Minimnya
yang bagus dapat memperbaiki daya kinerja kegiatan fisik berdampak pada
seseorang untuk jumlah yang lebih besar menumpuknya energi berbentuk lemak di
serta jangka waktu yang lebih lama, jadi dalam tubuh. Apabila dibiarkan, mampu
dapat melaksankan kegiatan dalam durasi berdampak pada meningkatnya Indeks
yang semakin panjang Penelitian yang Massa Tubuh. Meningkatnya IMT mampu
dilaksanakan pada Fakultas Ilmu menjadi penyebab risiko yang utama
Keolahragaan di Universitas Negeri timbulnya penyakit meliputi penyakit
Yogyakarta menyebutkan terdapat 12,72% kardiovaskular (stroke serta jantung),
mahasiswa angkatan tahun 2009 yang gangguan otot serta tulang, diabetes, dan
mempunyai kekuatan kardiovaskular yang juga penyakit keganasan 5.
sangat buruk, 20% berdaya tahan buruk, Hal itu memperlihatkan tingginya
40% berdaya tahan sedang, 14,55% ancaman permasalahan kesehatan yang
berdaya tahan baik, serta 12,72% berdaya diperlihatkan oleh gaya hidup yang tidak
tahan sangat baik. Hal ini berarti diantara aktif pada penduduk Indonesia. Guna
55 jumlah sampel, sejumlah 27,27% mencegah hal tersebut, salah satu aktivitas
mempunyai daya tahan kardiovaskular preventif yang mampu diterapkan yaitu
yang cenderung baik. Tak hanya itu, menaikkan daya tahan kardiovaskular
penelitian yang dilaksanakan pada Fakultas individu. Daya tahan kardiovaskular

Aesculapius Medical Journal | Vol. 2 No.1 | Juni | 2022 Hal. 58


Hubungan Aktivitas Fisik dan Daya Tahan Kardiovaskular Pada Mahasiswa Laki-Laki Tim Bantuan Medis
Baswara Prada Angkatan 2018 dan 2019

mempunyai korelasi yang kuat dengan ialah responden berusia 22 tahun yakni
kegiatan jasmani, jadi melaksanakan sejumlah 4 orang (7,8%). Berdasarkan
kegiatan fisik dengan teratur mampu angkatan, responden angkatan 2019 lebih
memperbaiki kondisi kesehatan serta banyak yaitu sebanyak 27 orang (52,9%)
meminimalisir kemungkinan timbulnya dibandingkan dengan angkatan 2018 yaitu
penyakit kardiovaskular. Penelitian - sebanyak 24 orang (47,1%). Menurut
penelitian terdahulu memaparkan, anak- aktivitas fisik, sebagian besar responden
anak yang cenderung aktif mempunyai ialah responden yang mempunyai aktivitas
ketahanan kardiovaskular yang lebih baik fisik dengan kelompok sedang dan tinggi
disbanding yang pasif. Tak hanya itu, masing-masing berjumlah 18 orang
penelitian memperoleh hasil yakni anak- (35,3%). Responden yang paling sedikit
anak yang melaksanakan kegiatan fisik ialah responden dengan aktivitas fisik
dengan teratur mempunyai daya otot lebih kategori rendah yakni sejumlah 15 orang
besar serta kelenturan daripada anak-anak (29,4%). Dilihat dari daya tahan
yang tidak melakukan kegiatan fisik secara kardiovaskular, responden terbanyak
teratur 6–10. adalah responden yang mempunyai daya
Dari permasalahan yang telah dipaparkan tahan kurang dan sedang yaitu masing-
diatas antara aktivtias fisik serta kekuatan masing sebanyak 18 orang (35,3%).
jasmani, khususnya guna menaikkan daya Responden yang paling sedikit ialah yang
tahan kardiovaskular yang kemungkinan mempunyai daya tahan baik yaitu
terjadi akibat beragam faktor. Oleh karena sebanyak 15 orang ( 29,4%).
itu, penulis tertarik meneliti tentang Responden yang intensitas aktivitas
“Hubungan antara aktivtias fisik dengan fisiknya jarang, sebagian besar memiliki
daya tahan kardiovaskular pada Mahasiswa daya tahan kardiovaskular yang kurang
Laki-Laki Tim Bantuan Medis Baswara yaitu sebanyak 13 orang (86,7%).
Prada Angkatan 2018 Dan 2019“ guna Responden yang aktivitas fisiknya sedang,
mencari tau korelasi antara aktivitas fisik umumnya berdaya tahan kardiovaskular
dan ketahanan kardiovaskular individu. sedang yaitu sebanyak 9 orang (50%).
Responden yang aktivitas fisiknya yang
METODE
cukup tinggi, umumnya mempunyai daya
Penelitian berjenis analitik observasional,
tahan kardiovaskular baik yakni sejumlah
dengan desain cross sectional, melibatkan
11 orang (61,1%). Nilai p pada pengujian
51 orang mahasiswa laki-laki Tim Bantuan
chi square yaitu 0,000 (<0,05), artinya ada
Medis Baswara Prada angkatan 2018 dan
korelasi signifikan diantara aktivitas fisik
2019. Aktivitas fisik diukur menggunakan
dan daya tahan kardiovaskular mahasiswa
kuesioner GPAQ dan ketahanan
pria Tim Bantuan Medis Baswara Prada
kardiovaskular diukur dengan harvard step
angkatan 2018 dan 2019.
test. Uji hipotesis akan dilakukan dengan
menggunakan metode uji Chi square.

HASIL
Dilihat dari umur, sebagian besar
responden ialah yang berumur 20 tahun
yakni sejumlah 25 orang (49%). Sedangkan
responden dengan jumlah paling sedikit

Aesculapius Medical Journal | Vol. 2 No.1 | Juni | 2022 Hal. 59


Hubungan Aktivitas Fisik dan Daya Tahan Kardiovaskular Pada Mahasiswa Laki-Laki Tim Bantuan Medis
Baswara Prada Angkatan 2018 dan 2019

Tabel 1. Ciri-Ciri Subjek Penelitian


Frekuensi Pesentase
Ciri-Ciri
(N = 51) (%)
Umur (tahun)
19 7 13,7
20 25 49,0
21 15 29,4
22 4 7,8
Angkatan
2018 24 47,1
2019 27 52,9
Aktivitas Fisik
Rendah 15 29,4
Sedang 18 35,3
Tinggi 18 35,3
Daya Tahan Kardiovaskular
Kurang 18 35,3
Sedang 18 35,3
Baik 15 29,4

Tabel 2. Analisis Data Bivariat


Daya Tahan Kardiovaskular
Aktivitas Fisik Nilai p
Kurang Sedang Baik
Rendah 13 (86,7%) 2 (13,3%) 0 (0%)
Sedang 5 (27,9%) 9 (50%) 4 (22,2%) 0,000
Tinggi 0 (0%) 7 (38,9%) 11 (61,1%)

DISKUSI menggunakan data primer berupa angket


Penelitian dilaksanakan pada Fakultas GPAQ yang kategorinya meliputi rendah,
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang ada sedang, dan tinggi, disisi lain daya tahan
di Universitas Warmadewa, melibatkan kardiovaskular diambil menggunakan data
anggota Tim Bantuan Medis Baswara Prada sekunder berupa data catatan tes fisik Tim
tahun 2018-2019. Jumlah sampel sebesar Bantuan Medis Baswara Prada yang
51 orang yang seluruhnya berjenis kelamin dikategorikan menjadi tiga yakni kurang,
laki-laki. Penelitian ini menghubungan satu sedang serta baik.
variabel dengan variabel lainnya untuk Menurut hasil uji statistik, ada
mengetahui korelasi aktivitas fisik dan daya korelasi diantara aktivitas fisik dengan
tahan kardiovaskular mahasiswa pria daya tahan kardiovaskular mahasiswa pria
anggota Tim Bantuan Medis Baswaraprada. Tim Bantuan Medis Baswara Prada
Variabel aktivitas fisik diambil angkatan 2018 dan 2019 (p=0,000). Hal ini

Aesculapius Medical Journal | Vol. 2 No.1 | Juni | 2022 Hal. 60


Hubungan Aktivitas Fisik dan Daya Tahan Kardiovaskular Pada Mahasiswa Laki-Laki Tim Bantuan Medis
Baswara Prada Angkatan 2018 dan 2019

selaras dengan hasil penelitian sebelumnya kardiovaskular 13.


oleh Febriyanti (2015) di Universitas Aktivitas fisik akan mempengaruhi
Udayana yang menunjukan adanya korelasi tingkat kebugaran terkait dengan fungsi
signifikan diantara aktivitas fisik dan daya jantung. Otot jantung pada seseorang yang
tahan kardiovaskular yang dimiliki melakukan aktivitas fisik atau olahraga
mahasiswa Fakultas Kedokteran di yang baik akan mengalami hipertropi
Universitas Udayana (p=<0,000) 11. Hasil sehingga otot jantung pada seseorang
penelitian ini menunjukkan mahasiswa tersebut akan menjadi kuat. Peningkatan
yang mempunyai aktivitas fisik sedang kekuatan otot jantung tersebut akan
maka memiliki daya tahan kardiovaskular
mempengaruhi kualitas dari pompa
yang buruk. Hal ini terjadi akibat individu jantung. Hal tersebut akan menyebabkan
yang mempunyai aktivitas fisik yang tinggi jantung tidak bekerja berat untuk
maka daya tahan kardiovaskularnya juga memompa darah untuk pemenuhan suplai
tinggi karena aktivitas fisik seseorang yang energi ke otot karena otot jantung lebih
dilakukan secara terukur dan teratur akan kuat. Pada pembuluh darah kapiler otot
mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya juga ajan mengalami peningkatan secara
salah satunya yaitu kinerja kardiovaskular. kuantitas, sehingga difusi oksigen dalam
Fungsi organ tersebut akan mengalami otot lebih mudah, sehingga memiliki
peningkatan sehingga kemudian kemampuan untuk pengangkutan oksigen
mempengaruhi kesehatan serta kebugaran lebih banyak dibanding seseorang yang
seseorang. Peningkatan kesehatan serta tidak melaksanakan aktivitas fisik. Daya
kebugaran tersebut dipengaruhi beberapa tahan jantung dan paru-paru penting bagi
aspek salah satunya yaitu kinerja jantung kehidupan dan penurunan risiko penyakit
dan pembuluh darah. Peningkatan aktivitas kardiovaskular 14.
fisik melalui olahraga yang baik maupun
teratur akan meningkatkan derajat Penulis sadar atas sejumlah
ketahanan tubuh dan daya tahan keterbatasan pada penelitian ini,
kardiovaskular sehingga dapat menurunkan diantaranya :
terjadinya penyakit jantung 11. 1. Keterbatasan penulis untuk
Hasil ini juga selaras dengan mengontrol faktor lain seperti
penelitian studi cross-sectional oleh Hsieh kelainan muskuloskeletal, usia, dan
(2014) di Taiwan (p=0,001) dan Mani Indeks Masa Tubuh yang tidak
(2019) di Bandung (p=0,000). Penelitian dikendalikan sehingga mungkin
tersebut menyatakan bahwa seseorang dapat mempengaruhi angka daya
dengan kegiatan fisik reguler mempunyai tahan kardiovaskular pada
ketahanan kardiovaskular yang lebih baik mahasiswa laki-laki Tim Bantuan
dibanding seseorang dengan aktivitas fisik Medis Baswaraprada tahun 2018-
irreguler 10,12. Maka pada penelitian ini 2019.
dapat disimpulkan adanya korelasi bersifat 2. Populasi dari penelitian ini terbatas
signifikan antara aktifitas fisik dan daya pada mahasiswa laki-laki Tim
tahan kardiovaskular. Ketahanan Bantuan Medis Baswaraprada tahun
kardiovaskular dapat mempengaruhi 2018-2019, sehingga hasil penelitian
kekuatan individu ketika menjalankan hanya dapat menggambarkan
aktivitas. Daya tahan kardiovaskular yang hubungan di tempat pengambilan
baik dapat meningkatkan intensitas dan sampel populasi penelitian saja.
memperpanjang waktu seseorang dalam
melakukan aktivitas. Rendahnya daya tahan SIMPULAN
kardiovaskular akan berkontribusi dalam Atas dasar penelitian yang sudah
peningkatan terjadinya penyakit dilaksanakan terkait korelasi diantara

Aesculapius Medical Journal | Vol. 2 No.1 | Juni | 2022 Hal. 61


Hubungan Aktivitas Fisik dan Daya Tahan Kardiovaskular Pada Mahasiswa Laki-Laki Tim Bantuan Medis
Baswara Prada Angkatan 2018 dan 2019

aktivitas fisik dan daya tahan fitness in 518 year olds. Sport Med.
kardiovaskular mahasiswa laki-laki Tim 2011;41(6):477–88.
Bantuan Medis Baswara Prada angkatan 9. Grund A, Dilba B, Forberger K,
2018 dan 2019 dapat disimpulkan bahwa Krause H, Siewers M, Rieckert H, et
ada korelasi signifikan antara aktivitas fisik al. Relationships between physical
dan daya tahan kardiovaskular (p=0,000). activity, physical fitness, muscle
Aktivitas fisik yang makin rendah strength and nutritional state in 5- to
berdampak pada daya tahan kardiovaskular 11-year-old children. Eur J Appl
yang semakin rendah pula. Physiol. 2000;82(5–6):425–38.
10. Hsieh PL, Chen ML, Huang CM,
DAFTAR PUSTAKA Chen WC, Li CH, Chang LC.
1. Giriwijoyo S. Fisiologi Kerja dan Physical activity, body mass index,
Olahraga. 1st ed. Jakarta: Rajawali and cardiorespiratory fitness among
Pers; 2017. 60–65 p. school children in Taiwan: A cross-
2. Sharkey, J B. Kebugaran dan sectional study. Int J Environ Res
Kesehatan. 1st ed. Jakarta: Rajawali Public Health. 2014;11(7):7275–85.
Pers; 2011. 277–9 p. 11. Febriyanti NK, Adiputra IN,
3. Muhaimin Lubis H, Sulastri D. Sutadarma IWG. Hubungan Indeks
Hubungan Indeks Massa Tubuh Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik
dengan Ketahanan Kardiorespirasi, Pada Mahasiswa Fakultas
Kekuatan dan Ketahanan Otot dan Kedokteran Universitas Udayana. J
Fleksibilitas pada Mahasiswa Laki- Med Udayana. 2015;831.
Laki Jurusan Pendidikan Dokter 12. Mani H, Pandji TD, Teesa P.
Universitas Andalas Angkatan 2013. Cardiorespiratory Endurance among
Andalas. 2015;4(1):142–50. End Year Student of Faculty of
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Pharmacy in Jatinangor, Bandung.
Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar Althea Med J. 2019;6(1):24–9.
2013. Ris Kesehat Dasar 2013. 2013; 13. Merdita IGOJ, Agustini NIB,
5. Eisenmann JC. Physical Activity and Wulansari NT. Hubungan Kadar
Cardiovascular Disease Risk Factors Lemak Tubuh Dengan Ketahanan
in Children and Adolescents. Can J Kardiovaskular Pada Mahasiswa
Cardiol. 2014;20(3):295–301. Tingkat III Ilmu Keperawatan
6. Aires L, Pratt M, Lobelo F, Santos STIKES Bali. J Chem Inf Model.
RM, Santos MP, Mota J. 2013;53(9):1689–99.
Associations Of Cardiorespiratory 14. Damayanti YA. Peran Aktivitas
Fitness In Children and Adolescents Fisik bagi Kinerja Jantung dan Paru-
with Physical Activity, Active Paru serta Relevansinya dengan
Commuting to School, and Screen Aterosklerosis. 2019;
Time. J Phys Act Heal. 2011;2:198–
205.
7. BQDDY LM, FAIRCLQUGH SJ,
ATKINSON G, STRATTQN G.
Changes in Cardiorespiratory Fitness
in 9- to 10.9-Year-Oid Chiidren:
SportsLinx 1998-2010. Off J Am
Coll Sport Med. 2010;481–7.
8. Parikh T, Stratton G. Influence of
intensity of physical activity on
adiposity and cardiorespiratory

Aesculapius Medical Journal | Vol. 2 No.1 | Juni | 2022 Hal. 62

Anda mungkin juga menyukai