Anda di halaman 1dari 14

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa :Sri rahayu


.
Nomor Induk : 051157342 gyy
Mahasiswa/NIM .
Tanggal Lahir : 17 September 2004
.
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116 / Manajemen bbnhhh EKMA4116 /
. Manajemen
Kode/Nama Program : 54/Manajemen 54 / Manajemen
Studi .
Kode/Nama UT-Daerah : 44 / Surakarta
.
Hari/Tanggal UAS THE : 23 Desember 2023
.

Tanda Tangan Peserta


Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover
BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan
kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan
kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN RISET, DAN
TEKNOLOGI UNIVERSITAS
TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA

Surat
Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa NIM


Kode/Nama Mata Kuliah Fakultas
Program Studi

: Sri rahayu
: 051157342
: EKMA4116 / Manajemen
: Ekonomi
: Manajemen

UT-Daerah : 44/Surakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain


mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.

3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam


bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain
(menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan
mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang
berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan
integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki,
menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas,
saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Pacitan, 23 Desember 2023

Yang Membuat Pernyataan

Sri rahayu

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA
1.1)Pendekatan Motivasi yang Diterapkan oleh PT. X dan Asumsinya:
PT. X menerapkan pendekatan motivasi yang mencakup beberapa strategi untuk
meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan, khususnya dalam konteks pemasaran
properti.
Pendekatan Motivasi yang Diterapkan oleh PT. X dan Asumsinya:
PT. X menerapkan pendekatan motivasi yang mencakup beberapa strategi untuk
meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan, khususnya dalam konteks pemasaran
properti.
Dari penjelasan yang diberikan, beberapa elemen pendekatan motivasi yang dapat
diidentifikasi termasuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, mengadakan lomba
presentasi marketing properti, serta lomba inovasi kreativitas marketing digital.
Mari kita bahas pendekatan motivasi ini dan asumsi-asumsi yang mendasarinya:
1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman:
• Asumsi:
Salah satu asumsi mendasar di balik pendekatan ini adalah bahwa kenyamanan dan kepuasan
karyawan memiliki dampak langsung pada motivasi mereka.
Lingkungan kerja yang nyaman, di mana karyawan merasa dihargai dan didukung, dianggap
sebagai faktor kunci untuk meningkatkan semangat dan dedikasi.
• Pembahasan:
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, PT. X mungkin percaya bahwa
karyawan yang merasa senang dan diperhatikan akan lebih cenderung bekerja dengan baik.
Ini bisa mencakup faktor-faktor seperti fleksibilitas jam kerja, keadilan dalam penilaian
kinerja, dan komunikasi terbuka antara manajemen dan karyawan.
Jika karyawan merasa dihargai dan didukung, mereka kemungkinan besar akan lebih
termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka.
2. Lomba Presentasi Marketing Properti:
• Asumsi:
PT. X mungkin berasumsi bahwa melalui lomba presentasi, karyawan akan merasa lebih
terpacu untuk meningkatkan keterampilan presentasi mereka, memahami produk dengan
lebih baik, dan bersaing secara sehat untuk meraih penghargaan atau pengakuan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

• Pembahasan:
Lomba presentasi dapat menciptakan atmosfer kompetitif yang sehat di antara karyawan,
mendorong mereka untuk terus meningkatkan keterampilan mereka.
Hal ini dapat meningkatkan kualitas presentasi mereka kepada pelanggan, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan penjualan properti.
Selain itu, adanya penghargaan atau pengakuan bagi pemenang lomba dapat menjadi insentif
tambahan untuk mencapai keunggulan dalam pekerjaan mereka.
3. Lomba Inovasi Kreativitas Marketing Digital:
• Asumsi:
Pendekatan ini mungkin didasarkan pada asumsi bahwa kreativitas dalam pemasaran digital
dapat memberikan keunggulan kompetitif.
PT. X mungkin percaya bahwa dengan mendorong inovasi dalam strategi pemasaran digital,
mereka dapat menjangkau lebih banyak calon pembeli dan meningkatkan daya tarik properti
yang ditawarkan.
• Pembahasan:
Lomba inovasi kreativitas marketing digital menekankan pentingnya kreativitas dalam
memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan properti.
Karyawan yang termotivasi akan lebih cenderung untuk mencari ide-ide baru dan inovatif
dalam kampanye pemasaran online, yang dapat menghasilkan dampak positif pada visibilitas
dan keberhasilan penjualan.
Integrasi Pendekatan Motivasi:
Pendekatan yang diterapkan oleh PT. X nampaknya merupakan integrasi dari berbagai
strategi motivasi.
Lingkungan kerja yang nyaman menciptakan dasar untuk karyawan merasa dihargai dan
terbuka terhadap motivasi.
Lomba presentasi dan inovasi kreativitas menjadi instrumen untuk memicu semangat
kompetitif dan kreativitas dalam tim pemasaran.
Pertimbangan Tambahan:
• Penghargaan dan Pengakuan:
Tidak disebutkan secara eksplisit dalam narasi, tetapi pendekatan motivasi ini mungkin juga
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

melibatkan penghargaan dan pengakuan bagi karyawan yang mencapai kinerja yang luar
biasa. Hal ini dapat memberikan dorongan tambahan untuk mencapai target pemasaran.
• Pelatihan dan Pengembangan:
Meskipun tidak dijelaskan, PT. X mungkin juga memberikan perhatian pada pelatihan dan
pengembangan karyawan.
Melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan, karyawan dapat merasa lebih siap dan
termotivasi untuk menghadapi tugas-tugas pemasaran mereka.
Kesimpulan:
Pendekatan motivasi yang diterapkan oleh PT. X terlihat holistik dengan mempertimbangkan
aspek kenyamanan lingkungan kerja, semangat kompetitif melalui lomba, dan peningkatan
kreativitas dalam pemasaran digital.
Asumsi-asumsi yang mendasarinya mencerminkan keyakinan bahwa karyawan yang
termotivasi akan lebih cenderung mencapai kepuasan pelanggan dan peningkatan penjualan
properti.
Strategi ini mencerminkan pemahaman bahwa kinerja yang unggul dalam industri properti
sering kali berkaitan erat dengan motivasi dan inovasi dalam tim pemasaran.
2)Bagaimana Pendekatan Motivasi yang Diterapkan oleh PT. X Mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan dan Keberhasilan Penjualan Properti?
Pendekatan motivasi yang diterapkan oleh PT. X memiliki dampak yang signifikan terhadap
kepuasan pelanggan dan keberhasilan penjualan properti.
Berikut adalah cara pendekatan motivasi tersebut mempengaruhi aspek-aspek tersebut:
a. Peningkatan Keterlibatan Karyawan:
• Dampak:
Lingkungan kerja yang nyaman dan lomba presentasi serta inovasi kreativitas digital
menciptakan keterlibatan karyawan yang lebih tinggi.
Karyawan yang merasa dihargai, terlibat, dan termotivasi cenderung lebih berdedikasi
terhadap pekerjaan mereka.
• Pengaruh Terhadap Kepuasan Pelanggan:
Keterlibatan karyawan secara langsung berkorelasi dengan pelayanan yang lebih baik.
Karyawan yang termotivasi akan dengan antusias memberikan layanan terbaik kepada

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA

pelanggan, meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.


• Dampak pada Penjualan Properti:
Peningkatan keterlibatan juga dapat menciptakan tim yang lebih efisien dalam menjual
properti.
Dengan karyawan yang termotivasi, mereka cenderung lebih proaktif dalam menangani
transaksi, memberikan informasi yang akurat, dan menunjukkan properti dengan semangat,
yang semuanya dapat meningkatkan peluang penjualan.
b. Kompetitivitas dan Inovasi:
• Dampak:
Lomba presentasi dan inovasi kreativitas marketing digital menciptakan atmosfer kompetitif
dan merangsang karyawan untuk berinovasi dalam pendekatan pemasaran.
Ini mendorong pencarian ide-ide baru dan strategi kreatif dalam memasarkan properti.
• Pengaruh Terhadap Kepuasan Pelanggan:
Dengan pemasaran yang inovatif, pelanggan cenderung mendapatkan pengalaman yang lebih
menarik dan efektif.
Properti yang dipasarkan dengan cara yang unik dan menarik dapat mempercepat proses
penjualan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
• Dampak pada Penjualan Properti:
Inovasi dalam pemasaran digital dapat membuat PT. X lebih unggul dalam menjangkau pasar.
Kreativitas dalam presentasi dan pemasaran online dapat meningkatkan daya tarik properti,
sehingga meningkatkan kemungkinan penjualan yang sukses.
c. Motivasi Marketing:
• Dampak:
Fokus pada motivasi marketing memberikan perhatian khusus pada individu yang berada di
garis depan dalam menjual properti.
Motivasi yang baik pada tingkat ini dapat mempercepat proses penjualan dan meningkatkan
hubungan dengan pelanggan.
• Pengaruh Terhadap Kepuasan Pelanggan:
Karyawan yang termotivasi dalam tim pemasaran memiliki dampak positif pada pengalaman

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA
pelanggan.
Mereka lebih mungkin memberikan layanan yang personal dan efektif, membantu pelanggan
merasa didengar dan dihargai.
• Dampak pada Penjualan Properti:
Motivasi yang tinggi pada tingkat pemasaran dapat mendorong karyawan untuk mencapai
target penjualan lebih cepat.
Karyawan yang termotivasi secara intrinsik cenderung lebih berfokus pada mencapai hasil
yang positif dalam penjualan properti.
d. Pengaruh pada Kepuasan Pelanggan:
• Dampak:
Keseluruhan, pendekatan motivasi yang diterapkan oleh PT. X menciptakan pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan.
Lingkungan kerja yang nyaman, kreativitas dalam pemasaran, dan motivasi karyawan
semuanya berkontribusi pada meningkatnya kepuasan pelanggan.
• Dampak pada Penjualan Properti:
Kepuasan pelanggan dapat membawa dampak jangka panjang yang positif pada penjualan.
Pelanggan yang puas cenderung merekomendasikan PT. X kepada orang lain, meningkatkan
basis pelanggan dan potensi penjualan di masa mendatang.
e. Keberhasilan Penjualan Properti:
• Dampak:
Pendekatan motivasi yang holistik menciptakan lingkungan di mana karyawan bekerja
dengan produktif dan kreatif
Ini memiliki dampak langsung pada keberhasilan penjualan properti.
• Pengaruh Terhadap Kepuasan Pelanggan:
Keberhasilan penjualan properti yang diperoleh melalui motivasi dan kinerja tinggi karyawan
dapat menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
Pelanggan yang berhasil menjual propertinya melalui PT. X cenderung merasa puas dengan
layanan yang mereka terima.
• Dampak pada Penjualan Properti:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

• Kinerja tinggi dalam penjualan properti berkontribusi pada reputasi positif PT. X di pasar
properti.
• Keberhasilan penjualan menciptakan siklus positif, di mana semakin banyak keberhasilan
yang dicapai, semakin tinggi motivasi karyawan untuk mencapai lebih banyak penjualan.
Kesimpulan: Pendekatan motivasi yang diterapkan oleh PT. X tidak hanya menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung dan motivasi karyawan, tetapi juga memiliki dampak
positif pada kepuasan pelanggan dan keberhasilan penjualan properti.
Strategi holistik ini mencerminkan pemahaman PT. X akan keterkaitan erat antara kinerja
karyawan, kepuasan pelanggan, dan hasil penjualan properti yang sukses dalam industri
properti.

2.1) Konsep Kemitraan dan Hubungan Kemitraan dalam UMKM C:


UMKM C, yang berfokus pada produksi keripik dengan metode pemasaran dari mulut ke
mulut, lewat grup Whatsapp, dan titip ke warung-warung sekitar, dapat mempertimbangkan
untuk mengembangkan hubungan kemitraan dengan supermarket dan minimarket.
Dalam konteks ini, konsep kemitraan yang dapat dipilih oleh UMKM C adalah "Kemitraan
Distribusi" atau "Kemitraan Penjualan."
*kemitraan distribusi
Definisi Kemitraan Distribusi:
Kemitraan distribusi adalah bentuk kerjasama antara dua pihak, dalam hal ini, UMKM C dan
supermarket/minimarket, di mana supermarket/minimarket menyediakan saluran distribusi
untuk produk UMKM C.
Dalam kemitraan ini, supermarket/minimarket bertindak sebagai distributor yang
menyediakan ruang di rak mereka untuk produk UMKM C.
Hubungan Kemitraan:
• Pemenuhan Persyaratan:
UMKM C harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh supermarket/minimarket untuk
dapat memasarkan produknya di rak-rak mereka.
Persyaratan ini dapat mencakup standar kualitas, kemasan, harga, dan kepatuhan terhadap
regulasi tertentu.

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA
• Penyediaan Rak:
Supermarket/minimarket menyediakan rak yang diperuntukkan bagi UMKM C.
Misalnya, penawaran khusus atau paket promosi yang melibatkan produk keripik UMKM C
dan produk lainnya yang dijual di supermarket/minimarket.
2. Kemitraan Penjualan:
Definisi Kemitraan Penjualan:
Kemitraan penjualan adalah bentuk kerjasama di mana UMKM C dan
supermarket/minimarket bekerja sama dalam proses penjualan.
Dalam kemitraan ini, supermarket/minimarket bertindak sebagai mitra penjualan yang
membantu UMKM C dalam memasarkan produknya kepada pelanggan mereka.
Hubungan Kemitraan:
• Kerjasama Penjualan:
UMKM C dan supermarket/minimarket berkolaborasi dalam upaya penjualan.
Produk keripik UMKM C dijual di tempat penjualan supermarket/minimarket, dan penjualan
yang dihasilkan dibagi antara kedua pihak sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
• Pendekatan Pemasaran Bersama:
UMKM C dan supermarket/minimarket dapat merancang pendekatan pemasaran bersama,
seperti program diskon, promo beli satu gratis satu, atau pengaturan paket untuk
meningkatkan daya tarik dan penjualan produk.
• Perjanjian Pembayaran:
Ada kesepakatan mengenai perjanjian pembayaran, di mana UMKM C akan menerima
pembayaran dari penjualan produk yang dilakukan di supermarket/minimarket.
Persyaratan pembayaran, termasuk waktu pembayaran dan mekanisme transaksi, dapat diatur
dalam kesepakatan ini.
• Pemantauan Stok:
Supermarket/minimarket dapat membantu dalam pemantauan stok produk keripik UMKM C
di rak mereka.
Hal ini memastikan ketersediaan produk yang cukup dan membantu UMKM C untuk
mengelola produksi berdasarkan permintaan pasar.
Manfaat Kemitraan Distribusi dan Penjualan bagi UMKM C:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA
1. Ekspansi Pasar:
Melalui supermarket/minimarket, produk keripik UMKM C dapat diakses oleh lebih banyak
pelanggan, meningkatkan visibilitas merek dan penjualan.
2. Peningkatan Penjualan:
Kemitraan dengan supermarket/minimarket membuka peluang penjualan baru, terutama
karena supermarket/minimarket memiliki pangsa pasar yang luas.
3. Penguatan Citra Merek:
Menempatkan produk di rak supermarket/minimarket dapat meningkatkan persepsi kualitas
dan profesionalisme merek UMKM C di mata konsumen.
4. Efisiensi Distribusi:
Dengan memanfaatkan sistem distribusi yang sudah ada dari supermarket/minimarket,
UMKM C dapat menghemat biaya dan upaya dalam menyediakan produk ke konsumen.
5. Kolaborasi Pemasaran:
Kemitraan dapat memungkinkan kolaborasi dalam upaya pemasaran bersama, meningkatkan
daya tarik produk dan menciptakan keunggulan kompetitif.
Pertimbangan Tambahan untuk UMKM C:
• Perjanjian Kontrak:
Penting untuk memiliki perjanjian kontrak yang jelas dan rinci mengenai persyaratan
kemitraan, termasuk pembagian keuntungan, persyaratan pembayaran, dan hak dan tanggung
jawab masing-masing pihak.
• Keberlanjutan Persediaan:
UMKM C perlu memastikan bahwa mereka dapat memenuhi permintaan pasar dan
mempertahankan ketersediaan stok produk yang memadai di supermarket/minimarket.
• Promosi Produk:
UMKM C perlu aktif berpartisipasi dalam promosi produk di supermarket/minimarket,
sehingga dapat memaksimalkan manfaat dari kemitraan ini.
• Evaluasi Kinerja:
Periodiknya melakukan evaluasi kinerja kemitraan untuk memastikan bahwa kemitraan
tersebut memberikan hasil yang diinginkan dan dapat disesuaikan dengan perubahan
kebutuhan dan tren pasar.

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA
Kesimpulan:
Kemitraan distribusi atau kemitraan penjualan dapat menjadi langkah strategis bagi UMKM
C dalam mengembangkan bisnis keripik mereka.
Dengan memanfaatkan saluran distribusi dan jaringan penjualan yang dimiliki oleh
supermarket/minimarket, UMKM C dapat mencapai pasar yang lebih luas, meningkatkan
penjualan, dan memperkuat posisi mereka di industri makanan ringan.
Penting untuk merancang kemitraan dengan hati-hati, memahami persyaratan dan kewajiban
yang terlibat, serta berkomunikasi secara efektif dengan mitra bisnis.
3. Hubungan Kemitraan dan Bentuk Kerjasama:
UMKM C, dalam menjalankan kemitraan dengan supermarket/minimarket, akan mengalami
berbagai bentuk kerjasama yang dapat disusun untuk mencapai tujuan bersama.
Berikut adalah beberapa bentuk kerjasama yang dapat terjadi dalam hubungan kemitraan ini:
a. Penempatan Produk di Rak:
• UMKM C dapat menempatkan produk keripik mereka di rak-rak yang disediakan oleh
supermarket/minimarket.
Ini menciptakan visibilitas yang tinggi bagi produk, meningkatkan peluang penjualan, dan
memberikan akses yang lebih mudah bagi konsumen.
b. Program Diskon dan Promosi:
• Supermarket/minimarket dan UMKM C dapat bekerja sama dalam menyusun program
diskon, promosi, atau paket penjualan yang menarik.
Ini dapat mencakup penawaran spesial untuk produk keripik UMKM C, memberikan insentif
bagi konsumen untuk mencoba dan membeli produk.
c. Pemasaran Bersama:
• Melalui kerjasama pemasaran bersama, UMKM C dan supermarket/minimarket dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang menyeluruh.
Ini dapat mencakup kampanye iklan bersama, promosi online, dan kegiatan pemasaran
lainnya untuk meningkatkan kesadaran konsumen.
d. Penilaian Kinerja Bersama:
• Keduanya dapat mengadopsi sistem penilaian kinerja bersama yang mengukur efektivitas

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA

penempatan produk, tingkat penjualan, dan kepuasan konsumen.


Ini membantu untuk mengevaluasi sejauh mana kemitraan tersebut memberikan manfaat dan
memastikan adanya ruang untuk perbaikan.
e. Kolaborasi Inovasi Produk:
• UMKM C dan supermarket/minimarket dapat bekerja sama dalam mengembangkan inovasi
produk baru atau variasi produk.
Ini menciptakan keunikan dalam penawaran produk dan dapat meningkatkan daya tarik
konsumen.
f. Sistem Pemantauan Stok:
• Dengan sistem pemantauan stok yang terintegrasi, UMKM C dapat berkolaborasi dengan
supermarket/minimarket untuk memantau tingkat persediaan produk secara real-time.
Ini membantu dalam manajemen persediaan yang efisien dan memastikan ketersediaan
produk yang tepat waktu.
g. Dukungan Logistik:
• UMKM C dapat memanfaatkan infrastruktur logistik supermarket/minimarket untuk
mendistribusikan produk secara efisien ke cabang-cabang mereka.
Hal ini membantu UMKM C untuk mengoptimalkan rantai pasok dan mengurangi biaya
distribusi.
h. Program Pelatihan dan Pengembangan:
• Supermarket/minimarket dapat menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan
untuk UMKM C, membantu mereka memahami standar kualitas,
keamanan pangan, dan praktik terbaik dalam industri.
i. Sosialisasi Merek:
• UMKM C dapat memanfaatkan sosialisasi merek yang dilakukan oleh
supermarket/minimarket untuk meningkatkan kesadaran merek.
Ini melibatkan promosi merek di berbagai saluran media dan platform di dalam
supermarket/minimarket.

j. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial:


• Dalam rangka membangun citra yang positif, UMKM C dan supermarket/minimarket dapat

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS


TERBUKA

bekerja sama dalam kegiatan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.


Misalnya, program daur ulang kemasan, donasi makanan, atau kampanye lingkungan.
Kesimpulan: Dalam kemitraan dengan supermarket/minimarket, UMKM C dapat meraih
berbagai manfaat melalui berbagai bentuk kerjasama.
Penting untuk merancang kemitraan yang saling menguntungkan dan memberikan kontribusi
positif terhadap pertumbuhan bisnis kedua belah pihak.
Dengan kolaborasi yang baik, UMKM C dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan
penjualan, dan memperkuat posisinya dalam industri keripik.

3. 1) Internal audit yang dilakukan oleh PT. S merupakan penerapan fungsi manajemen
pengendalian, yakni usaha sistematik untuk menetapkan standar prestasi tertentu dengan
merencanakan desain sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya
dengan standar prestasi,menentukan apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah
penyimpangan tersebut berdampak besar, melakukan perbaikan yang diperlukan untuk
memastikan semua sumber daya perusahaan digunakan secara efektif serta efisien demi
mencapai tujuan perusahaan.
2) Metode pengawasan fungsi manajemen pengendalian dikategorikan menjadi dua, yakni
pengawasan kuantitatif dan pengawasan nonkuantitatif. Pengawasan kuantitatif adalah
pengawaşan yang melibatkan angka untuk menilai suatu prestasi. Teknik pengawasan
kuantitatif antara lain: pengawasan anggaran; audit; analisis break-even; analisis rasio;
beberapa gambar dan teknik perencanaan seperti Gambar Gant (Gant chart), PERT (Program
Evaluation and Review Technique), dan CPM (Critical Path Method). Lalu, pengawasan
nonkuantitatif adalah pengawasan yang tidak melibatkan angka dan dapat digunakan untuk
mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik pengawasan nonkuantitatif antara
lain: melakukan pengamatan (observasi) yang ditujukan untuk mengendalikan kegiatan atau
produk yang sedang diamati; inspeksi teratur dan langsung yang dilakukan secara periodik
dengan mengamati kegiatan atau produk yang sedang diamati; laporan lisan dan tertulis yang
menyajikan informasi secara cepat disertai dengan feedback dari bawahan dengan lebih
cepat; evaluasi pelaksanaan; diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai