Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR

BAHASA JAWA

Nama Sekolah : MTs Al-Aziz


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Fase/Kelas/Semester : D/7/1
Materi : Memahami Jenis Cerita Rakyat
Pokok Bahasan : Jenis Cerita Rakyat
Alokasi Waktu : 2JP @40 menit

A. Kompetensi awal (Materi Prasyarat)


Kompetensi awal yang dimiliki peserta didik untuk mencapai tujuan pada pembelajaran ini
adalah :
 Peserta didik mampu memahami jenis cerita rakyat
 Peserta didik mampu menganalisis ciri-ciri cerita rakyat
B. Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan
1. Bernalar Kritis : Menganalisis unsur intrinsik dalam cerita rakyat serta menanggapi
pertanyaan kata sulit dalam jelajah tembung ketika diskusi kelas dan kerja kelompok.
2. Kreatif : Menemukan simpulan dari isi wacana cerita rakyat yang dibaca
3. Mandiri : Mampu menyelesaikan soal dengan cara mandiri
4. Berkebinekaan global : memunculkan sikap toleransi terhadap teman yang berbeda
budaya, tradisi, dan keyakinan.

C. Sarana dan Prasarana (Media Pembelajaran)


1. Gambar
2. Video
3. HP
4. LKPD
5. Buku guru
6. Buku peserta didik
7. Spidol
D. Target Peserta Didik
Pada kelas yang bersifat heterogen, terdapat peserta didik dengan berbagai macam
kompetensi yang tidak mungkin sama antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Ada
yang mengalami kesulitan, ada yang mampu menguasai topik pembelajaran, dan ada yang
memiliki kecepatan belajar. Untuk menindak lanjuti berbagai macam kompetensi peserta
didik maka kelas menerapkan pembelajaran berdeferensiasi
a. Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru dapat
menerapkan pembelajaran dengan Teknik bimbingan individua tau menggunakan tutor
sebaya untuk membimbing peserta didik sehingga dapat mencapai capaian
pembelajaran.
b. Penanganan peserta didik yang mampu menguasai pembelajaran dapat memberdayakan
untuk menjadi tutor sebaya untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
c. Penanganan untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar, guru dapat
memberdayakan mereka menjadi tutor sebaya atau memberikan pengayaan yang
bersumber dari sumber belajar yang beragam

E. Model Pembelajaran
Cooperative learning tipe jigsaw

F. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu memahami jenis cerita rakyat dengan berdiskusi
2. Peseta didik mampu menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat melalui kreativitasnya
3. Peserta didik mampu menceritakan kembali isi teks cerita rakyat dengan bahasa Jawa
yang baik dan benar

G. RencanaAsesme
1. Formatif :
a. Awal Pembelajaran : Soal materi prasyarat
- Apakah kamu pernah mendengar cerita asal-ususl candi prambanan?
- Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita tersebut?
b. Proses pembelajaran : Observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung
Lembar Observasi (LO) Berilang tanda check list pada pernyataan sikap peserta
didik di bawah ini!
Sikap Capain
Belum memadai Sudah memadai
Kerja sama
Teliti
Tanggung jawab
Komunikasi
Berani berpendapat
Menghargai teman
2. Sumatif :
Soal studi kasus dan soal terapan (Soal Terlampir)

H. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Peserta didik mampu memahami jenis cerita rakyat dengan berdiskusi
2. Peseta didik mampu menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat melalui kreativitasnya
3. Peserta didik mampu menceritakan kembali isi teks cerita rakyat dengan bahasa Jawa
yang baik dan benar

I. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
sangat bermakna yang dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah
maupun di masyarakat seperti:
- Peserta didik dapat mengetahui cerita rakyat yang ada di daerah Jawa Tengah
- Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa dengan baik dan benar, ketika
mereka bercakap-cakap dengan masyarakat sekitar
- Peserta didik mampu mengambil amanat nilai-nilai baik dalam cerita rakyat yang
dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

J. Berdiferensiasi:
a. Konten : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat dan peserta didik
yang sudah siap belajar materi
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan mendapatkan
porsi lebih dari guru sebagai mentor,sementara bagi peserta didik yang sudah siap
belajar akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru sebagai
fasilitator
c. Produk :
- Kelompok A (Mampu menyebutkan penokohan dan alur dalam cerita rakyat)
- Kelompok B (Mampu menyajikan isi cerita rakyat dengan Bahasa Jawa yang baik dan
benar)
- Kelompok C (Mampu menyajikan cerita rakyat dengan bahasa Jawa yang baik dan
benar dalam bentuk power ponit)

K. Internalisasi :
a. Sekolah Adiwiyata : menganalisis macam-macam cerita rakyat yang masih bekembang
dilingkungan setempat dan melestarikan kearifan lokal
b. Anti perundungan : membantu peserta didik yang kesulitan dalam mengerjakan soal,
tanpa merendahkan
c. Toleransi : saling menghargai hasil pekerjaan peserta didik
d. Digitalisasi sekolah : guru mengajar memanfaatkan HP dan LCD

L. Pertanyaan Pematik
1. Apakah kamu pernah mendengar dongeng kancil nyolong timun ?
2. Selain dongeng Kancil Nyolong Timun, dongeng apalagi yang pernah kalian dengarkan
atau baca?

M. Persiapan Pembelajaran
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif dan bersih
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD 1,2,3)
N. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Aktivitas Awal:

Membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa kemudian menunjukan penguatan profil
pelajar pancasila, menanyakan kabar, mengecek kehadiran dan memotivasi peserta
didik untuk lebih giat belajar. Mengawali materi tentang cerita rakyat yaitu menganalisis
jenis cerita rakyat, Tanya jawab dengan pertanyaan misalnya peserta didik diminta
menganalisis isi cerita rakyat dan menceritakan kembali cerita rakyat dengan
kreatifitasnya. Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik
assesmen, pembagian kelompok, dan menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.

Aktivitas Inti:

Pertemuan 1

 Peserta didik memahami tentang jenis-jenis cerita rakyat


 Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu contoh jenis
cerita rakyat yang diberikan guru secara mandiri/kelompok.
 Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah kata
 Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menentukan
simpulan dari isi cerita rakyat yang diberikan oleh guru (pembelajaran berdeferensiasi)
 Setelah selesai peserta didik melakukan presentasi secara bergantian
 Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini
 Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran
Pertemuan ke -2

 Peserta didik memahami tentang unsur unsur intrinsic cerita rakyat


 Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu cerita rakyat
yang diberikan guru secara mandiri/kelompok.
 Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah kata
 Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menceritakan
Kembali cerita rakyat dengan bahasanya sendiri sesuai dnegan kreativitasnya masing-
masing. (pembelajaran berdeferensiasi)
 Setelah selesai peserta didik melakukan presentasi secara bergantian
 Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini
 Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran

Aktivitas Akhir:

1. Guru Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari “ isi cerita
rakyat”

2. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.

3. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.

O. Refleksi Guru dan Refleksi Peserta didik


1. Refleksi Guru
a. Apakah tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik oleh peserta didik ?
b. Perbaikan apa saja yang harus dilakukan untuk pembelajaran kali ini ?
c. Apakah kegiatan belajar berhasil ?
d. Apa yang menurutmu berhasil ?
e. Apa Langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar ?

2. Refleksi Peserta didik


a. Apakah kamu menyukai pembelajaran ini ?
b. Bagian mana menurut kamu yang mudah dalam pembelajaran topik ini ?
c. Bagian mana menurut kamu yang sulit dalam pembelajaran topik ini ?
d. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
e. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran yang sulit?
P. LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan Pertama

Wacanen salah siji jenis cerita rakyat ing ngisor iki!

ASAL USUL KUTHA SEMARANG

Ing jaman kuna ing Jawa Tengah ngadeg kerajaan Demak sing dadi salah sawijining
kerajaan Islam. Wonten pangeran misuwur jenenge yaiku Raden Made Pandan. Piyambake niku
ulama lan Muh. Akeh wong kang hormat lan segan marang
Piyambake. Piyambake nduweni putra sing jenenge Raden
Pandanarang. Sami uga kaliyan bapake, Raden Pandanarang
misuwur minangka putra ingkang sopan, ramah, becik lan
hormat marang wong tuwa.
Banjur Raden Made Pandan ngajak putra lan pandherekipun
kanggo ninggalake Kesultanan Demak. Wong-wong padha menyang kulon kanggo nggolek
tlatah anyar sing bakal dienggoni. Pirang-pirang dina ing dalan, banjur Raden Made Pandan
mandheg lan ngrasa remen karo daerah sing ditemtokake kanggo dumunung.
Alas kasebut kabukak lan didegke pondok pesantren lan tanah tetanen. Ing panggonan anyar
kasebut Raden Made Pandan ngajar agama Islam marang pandherekipun. Suwe-suwe ing
Tlatah kono akeh wong kang teka ngolek ilmu agama ing pondok pesantren. Ing panggonan
kasebut Raden Made Pandan seneng urip karo putrane. Piyambake ngarepake putrane saget
nggantike dadi guru agama Islam ing panggonan saiki. Sadurunge seda Raden Made Pandan
menehi saran marang putrane Raden Pandanarang supaya bisa nerusake jejak Piyambake.
Raden Pandanarang ditindakake supaya ora ninggalake wilayah kasebut. Raden Pandanarang
dituntut kanggo nyebarkan agama Islam ing panggonan kasebut lan ngelola tanah tetanen ing
daerah kono.

Wasiat bapake iku dilakokake dening Raden Pandanarang. Raden Pandanarang dadi
guru agama sing ngajar ilmu agama Islam marang masyarakat, uga ngatur tanah tetanen. Saka
asil tetanen iku bahan pangan sing akeh. Kanthi wektu sedelok akeh wong teka kanggo sinau
ilmu agama Islam. Tanah Tetanen sing digarap Raden Pandanarang bareng karo para
padherekipun saka jaman semono dadi tambah subur, saka sela-sela keseburan kasebut
tumbuh wit asam sing adoh adoh. Wong-wong sing weruh iku uga gumun, apa ing tanah sing
subur iku tuwuh wit asam sing adoh-adoh?
Weruh niku Raden Pandanarang nyatakake yen daerah iki jenenge Semarang. asale saka
tembung asem sing arang-arang. Semanten iku asal usul kota Semarang sing saiki dadi kota
sing jembar ing Jawa Tengah malah dadi ibukutha propinsi. Amarga jabatan mbukak lan
ngedegke ingkang kapisan kutha Semarang, yaiku Raden Pandanarang, Piyambake langsung
diangkat dadi pemimpin lan entuk gelar Ki Ageng Pandanarang
Sumber: https://nulisyux.blogspot.com/2018/05/legenda-semarang-bahasa-jawa.html

Sawise maca wacana ing dhuwur, wangsulana pitakon ing ngisor iki !

1. Apa irah-irahan wacan ing dhuwur?


2. Saka wacan ing dhuwur kalebu jenising cerita rakyat?
3. Ana ing ngendi cerita kasebut?
4. Amana tapa sing bisa kapethik saka cerita rakyat ing dhuwur?
5. Kepiye watake paraga utawa saka wacan cerita rakyat ing dhuwur?

LEMBAR KERJA PERTEMUAN 2

DUMADINE RAWA PENING


Nuju ing sawijining dina, Desa Banarawa lagi
ngenekake merti desa, para warga desa padha masak
maneka panganan lan nanggap wayang kulit. Dumadakan
katekan bocah kang ala rupane, elek, lan ambune prengus.
Para warga desa ora padha seneng karo bocah mau.
“Kang...aku wis pirang-pirang dina ora mangan apa aku
oleh njaluk mangan....?” pitakone bocah mau”
“Heee...apa aku wegah menehi panganan karo kowe,
Hayooo....kana ndang lunga! “wangsulane warga desa.
“Apa kowe ora mesakne aku kang...?”
“Ora-ora...ayo ndang lunga kana!”
Amarga saking luwene, sanajan wis di kuya-kuya lan ditundhung para warga desa, Baru
Klinthing tetep mlaku ngubengi desa. Pungkasane Baru Klinthing tekan omahe Mbok Rondho.
“Kula nuwun....kula nuwun...”
“Monggo...sinten nggih...?wangsulane Mbok Rondho.
“Nyuwun sewu, Mbok...kula Baru Klinthing, napa angsal kula leren wonten mriki....Mbok?”
“Iya...le...renea, kene lerena, karo iki ana panganan sithik kanggo ganjel wetengmu”
“jan-jane asalmu saka ngendi, kok kowe bisa tekan kene le...?”
“Kula saking tebih, Mbok. Kula sampun mboten gadhah rama kaliyan ibu.”
Niki wau kula bibar mlampah ngubengi desa, namung malah ditundhung dening para warga
desa...keleresan kula saged kepanggih simbok, ingkang kersa n ulungi kula.”
“Duh Gusti....kok nrenyuhake temen lelakonmu le...yawis kowe lerena sautara ana kene, ben
ilang keselmu!!”
Banjur Baru Klinthing meling marang Mbok Rondho.
“Mbok...mangke menawi kedadeyan menapa-menapa, panjenengan emut-emut piweling kula
Mbok!”
Mbok Rondho kaget, Lho...kedadeyan lan piweling apa to Le..?”
Menawi wonten napa-napa simbok nitih lesung niki, lan alu menika pinangka welahipun”,
banjur Baru Klinthing ngaturne panuwun marang Mbok Rondho lan njaluk pamit. Cekaking
cerita Baru Klinthing wis teka ana lapangan desa, ing kana Baru Klinthing ngundang para
warga desa lan ngenakake sayembara kanthi nancepake sada ana ing satengahing lapangan.
“Hei... para warga desa...!! sapa sing bisa ndudut sada iki, ateges wong kuwi wong kang
pinunjul lan sekti mandra guna!”
Para warga padha nesu, rumangsa disepelekake amarga kon ndudut sada kang cilik.
Pungkasane para warga padha genti genten ndudut sada mau. Kabeh dadi padha nggumun
amarga ora ana sing bisa ndudut sada kuwi mau. Banjur, ing sangarepe para warga, Baru
Klinthing ndudut sada kuwi mau tanpa tenaga. Banjur mak “Brol” sada didudut, dumadakan
saka tipake saka sada kuwi mau muncrat banyu, saya suwe saya gedhe banyune. Wasana Desa
Banarawa klelep katrajang banjir bandhang, kabeh warga desa padha mati klelep, kajaba
Mbok Rondho kang nurut Baru Klinthing, luput ing bebaya kang nemahi warga desa.
Panggonan iku banjur dadi rawa kang banyune bening lan resik, saengga dijenengake Rawa
Pening.
(https://www.youtube.com/watch?v=1c9xhFFGOz0 diakses 1 Juli 2023)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK A


Saka wacan cerita rakyat Dumadine Rawa Pening ing dhuwur, golekana unsur intrinsik
penokohan lan alure!

No. Penokohan Alur


1 ...................................... Orientasi
2 Mbok Rondho ......................................
Seneng tetulung
3 ...................................... ......................................
4 ...................................... ......................................

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK B

Tulisna amanat saka wacan cerita rakyat Dumadine Rawa Pening ing dhuwur!

Amanat
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK C

Presentasikne ngaggo basamu dhewe saka wacan cerita rakyat Dumadine Rawa Pening ing
dhuwur!

Asil Ringkesan Carita

Q. Pengayaan dan Remidial


a. Materi Pembelajaran Remedial
 Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan ke
bagian pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini
alternatif cara untuk memberikan remidi:
1. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
2. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
3. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tercapai capaian pembelajarannya.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
b. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai
KKTP berdasarkan hasil formatif. Mereka yang telah mencapai KKTP berdasarkan
hasil Sumatif umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya
hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian

R. Materi Pembelajaran
MATERI
CERITA RAKYAT
a. Pengertian Cerita Rakyat
Cerita rakyat yaiku cerita kang asal-usule saka masyarakat, tuwuh lan ngrembaka ing
masyarakat kanthi turun-temurun, lan diandharake kanthi lisan.

b. Ciri-ciri Cerita Rakyat


 Cerita rakyat iku asipat tradhisional
 Nduweni maneka warna cerita lan beda-beda versi lan variasai
 Anonim utawa ora mangerti sapa sing ngarang
 Cerita asipat fiksi utawa rekaan
 Sumber cerita ora cetha
 akeh pitutur luhure utawa amanat

c. Jenis Cerita rakyat


 Mithe, cerita kang gegayutan karo lelembut utawa alam ghaib. Tuladha: Nyi Rara
Kidul lan Nyi Blorong
 Fabel, cerita kang gegayutan karo kewan. Tuladha: Kancil Nyolong Timun, Manuk
Gagak lan Kebo.
 Legenda, cerita kang gegayutan karo kedadeyan papan panggonan lan prastawa.
Tuladha: Timun Mas, Rawa Pening, Dumadine Kutha Sragen.
 Sage, cerita kang gegayutan karo sejarah. Tuladha: Rara Jonggrang
 Epos, cerita kang gegayutan karo kepahlawanan. Tuladha: Sunan Kalijaga, Ajisaka.
 Cerita jenaka, cerita kang lucu. Tuladha: Mbok Gembrot, Cah Gemblung.

d. Unsur Cerita Rakyat


 Paraga, yaiku lakon utawa tokoh kang ana ing cerita.
paraga kaperang ana telu, yaiku antagonis kang asifat ala, protagonis kang asifat
becik, lan tritagonis kang asifat penengah.

 Penokohan, yaiku cara pengarang nggambarake sifat lan karakter tokoh utawa paraga
 Latar, keperang dadi telu, yaiku latar panggonan, latar wektu, lan latar suasana
 Alur, yaiku lumakuning carita (urut-urutaning cerita manut kedadeyan wektu). Alur
kabagi dadi telu, yaiku orientasi, komplikasi, lan resolusi
 Tema, yaiku wosing cerita utawa pokok cerita
 Lelewaning basa
 Amanat, yaiku pesan moral kang ditujokake marang wong kang maca.
 Sudut Pandang utawa point of view yaiku anggone pangripta manggonake utawa
ndunungake awake ing cerita. Pangripta bisa dadi tokoh utama ing cerita, dadi tokoh
utawa paraga tambahan, lan uga bisa dadi pihak ketiga utawa pengamat kang sarwa
bisa

Asale Cepoko lan Kisah Sumur Dandang Sragen

Wit jambu alas tua ana ing tegal jati wilayah Dukuh Sumber, Desa Cepoko,
Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Sangisore wit jambu alas mau ana sumur tua kang ora
nate kendhat sumber banyune, sanajan mangsa ketiga dawa. Sumur tua iku disebut Sumur
Dandang. Sumur kang dikeramatake warga Desa Cepoko lan dipercaya dadi bukti sejarah
anane Desa Cepoko. Ana patang sumber ing wilayah Dukuh Sumber. Saliyane Sumur
Dandang, ana uga Sumur Butuh, sumur Jetis, lan sendang.
Warga Cepoko ndhuweni tradisi lisan kang secara turun temurun. Tradisi lisan iku
arupa cerita rakyat kang diwariskake saka para nenek moyang marang generasi sabanjure
nganti tumekan saiki. Sendang Sumur Dandang iku ngetoakake sumber banyu kang terus
mili ndadekake wujud kali kang wening banyune. Ing jaman iku, ana wong wong loro kang
sepuh lan sekti manggoni papan kasebut. Simbah mau aran Mbang Anggrong lan Mbah
Bareng.
Wiwitan, wong loro mau pada urip ayem tentrem lan nggunakake sumber banyu saka
sumur dandang kanggo irigasi lan nyukupi kebutuhan saben dina. Sumur iku amung awujud
terowongan. Mbah Anggrong urip manggoni ing genengan, lan Mbah Bareng urip ing
ngledhokan. Ing sawijining dina, Mbah Anggrong membendung kali tanpa tujuan kang
cetha. Mbah Bareng ora trima. banjur Mbah Anggrong ngendika, “Nek ora ana baya putih
lewat bendungan kuwi ora bakal bedah”
Krungu kaya mangkono Mbah Bareng ndhuweni siasat gawe baya putih saka debog
gedhang. Debog mau dikelekake ing kali supaya dikira baya putih. Wiwit saka iku, banyu
kang sepisan kebak mencep-mencep dadi jebol bendungane. Bendungan kang ilang iku
berarti ora ana lan wiwit iku, daerah dijenengake Desa Cepana, saka tembung mencep-
mencep dadi ora ana. Saben sasi Ruwah, sadurunge sasi Pasa, para warga nggelar tradisi
bancakan ing punden kanggo ngramatake Sumur Butuh. kang dipercaya bisa mareni wong
lara.

S. Glosarium
Genengan Wilayah ing papan ngisor
Komplikasi Alur ing cerita kang nyritakake tokoh utama nemoni sawijining
konflik permasalahan
Ledhokan Wilayah ing papan ngisor
Lelewaning basa Gaya bahasa kang digunakake pengarang
Mencep-mencep Kebak banget nganti tekan dhuwur
Orientasi Alur cerita kang isine ngenalake tokoh-tokoh kang ana ing cerita.
Resolusi Penyelesaian saka permasalahan kang tumuju seneng utawa
sedhih
Wening Sumber banyu kang bening

T. Daftar Pustaka
Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa. Kanisius:
Yogyakarta
Solopos.com, SRAGEN. https://www.solopos.com/asal-usul-asale-cepoko-dan-kisah-
sumur-dandang-sragen-794388. (Diakese 16 Juli 2023/ 09.38)
Suyono. 2013. Wursita Basa Kelas VII. Sahabat: Klaten
Yudiono KS dan Mulyono. 2005. Cerita Rakyat dari Pati dalam Tim Pena Guru. 2010.
Remen Basa Jawi. Erlangga : Jakarta
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/11/asal-usul-kota-semarang-dalam-bahasa.html
(diakses 15Juli 2023 10:30
(https://www.youtube.com/watch?v=1c9xhFFGOz0 diakses 1 Juli 2023)

Mengetahui, Malang, 17 Juli 2023


Kepala MTs Al-Aziz Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

ABDUL AZIZ SP.d AFIDATUS SHOLIKHAH

Anda mungkin juga menyukai