BAHASA JAWA
Nama Sekolah : SMP NEGERI 1TANGEN
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Fase/Kelas/Semester : D/9/1
Materi : Teks Deskriptif Upacara Adat Krobongan
Pokok Bahasan : Menelaah Isi Teks Deskripsi Upacara Adat Krobongan
Alokasi Waktu : 2JP @40 menit
Pertemuan Ke- : 7-8
● Peserta didik mampu menganalisis pokok-pokok isi teks upacara adat krobongan
E. Model Pembelajaran
Cooperative learning tipe jigsaw
F. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menuliskan pokok-pokok isi bacaan upacara adat krobongan dengan
mandiri
2. Peseta didik mampu menyusun urutan peristiwa upacara adat secara kreatif
3. Peserta didik mampu menulis teks deskriptif peristiwa upacara adat krobongan dengan
bahasa Jawa yang baik dan benar.
G. Rencana Asesmen
1. Formatif :
a. Awal Pembelajaran : Soal materi prasyarat
- Dikelas 8 kita sudah mempelajari cerita wayang Ramayana, masih ingatkah kalian
siapa saja tokoh wayang ramayana?
b. Proses pembelajaran : Observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung
Lembar Observasi (LO) Berilang tanda check list pada pernyataan sikap peserta
didik di bawah ini!
Sikap Capain
Belum memadai Sudah memadai
Kerja sama
Teliti
Tanggung jawab
Komunikasi
Berani berpendapat
Menghargai teman
2. Sumatif :
Soal studi kasus dan soal terapan (terlampir)
I. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh pelajaran yang sangat
bermakna yang dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di
masyarakat seperti:
- Peserta didik dapat memahami adat yang masih berkembang di daerahnya masing-
masing
- Peserta didik mampu berbahasa Jawa yang baik dan benar
J. Berdiferensiasi:
a. Konten : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat dan peserta didik
yang sudah siap belajar materi
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan mendapatkan
porsi lebih dari guru sebagai mentor,sementara bagi peserta didik yang sudah siap belajar
akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator
c. Produk :
- Kelompok A (Mampu mengurutkan tatacara tradisi krobongan)
- Kelompok B (Mampu mengurutkan tata cara adat krobongan dalam bentuk poster)
- Kelompok C (Mampu menyajikan tata cara adat krobongan dalam bentuk video)
K. Internalisasi :
a. Sekolah Adiwiyata : menganalisis macam-macam budaya dan tradisi yang lestari di daerah
setempat dan menjaga kearifan lokal
b. Anti perundungan : membantu peserta didik yang kesulitan dalam mengerjakan soal, tanpa
merendahkan
c. Toleransi : saling menghargai hasil pekerjaan peserta didik
d. Digitalisasi sekolah : guru mengajar memanfaatkan HP dan LCD
L. Pertanyaan Pematik
1. Apakah kamu pernah melihat upacara adat krobongan ?
2. Apakah kamu tahu prosesi di setiap upacara krobongan?
M. Persiapan Pembelajaran
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif dan bersih
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja peserta didik
N. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Aktivitas Awal:
Membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa kemudian menunjukan penguatan profil
pelajar pancasila, menanyakan kabar, mengecek kehadiran dan memotivasi peserta didik
untuk lebih giat belajar. Mengawali materi tentang teks deksripsi upacara adat krobongan
yaitu menganalisis isi dan mengartikan kata-kata sulit dalam teks deskripsi adat krobongan,
peserta didik diminta untuk menyebutkan legenda yang ada didaerahnya masing-masing
sesuai kreatifitasnya. Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran,
teknik assesmen, pembagian kelompok, dan menjelaskan mekanisme langkah-langkah
kegiatan pembelajaran.
Aktivitas Inti:
Pertemuan 1
● Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu contoh teks
● Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah kata
● Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menentukan
simpulan dari teks naratif yang diberikan oleh guru (pembelajaran berdeferensiasi)
● Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran
Pertemuan ke -2
● Peserta didik memahami tentang unsur intrinsik dalam teks naratif legenda
● Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu contoh unsur
intrinsic seperti penokohan dan amanat dalam teks naratif yang diberikan guru secara
mandiri/kelompok.
● Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah kata
● Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menyajikan teks
● Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini
● Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran
Aktivitas Akhir:
1. Guru Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari “ isi dan amanat
teks naratif legenda”
2. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
3. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
P. LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan Pertama
Wacanen teks upacara adat krobongan ing ngisor iki, banjur wangsulana pitakone !
Pertemuan 1
A. Wangsulana pitakonan ing ngisor iki adhedhasar wacan ing dhuwur!
1. Apa kang diarani tata cara krobongan?
2. Kepriye sing diarani kacar-kucur iku?
3. Apa kang diarani gambuhan iku?
4. Kepriye tata cara timbangan iku?
5. Sapa kang kudu disungkemi penganten kekarone?
Kunci Jawaban A
1. Upacara adatkrobongan tumraping penganten inggih punika upacara ingkang
katindakaken sabibaripun panggih (dhaup)
2. Kacar-kucur inggih punika penganten kakung maringi rejeki kanthi wujud arta receh,
beras kawak, kacang kawak, dhele kawak linambaran klasa bangka dhumateng
penganten putri. Pralambang tanggel jawab dhumateng kulawarga, tansah tekun pados
sandhang pangan.
3. Gambuhan inggih punika piring wadhah sekul lan lawuh lajeng katangkepaken
4. Timbangan inggih punika ramanipun penganten putri mangku penganten kekalih kiwa
tengen.
5. Ingkang dipunsungkemi penganten kekalih inggih punika rama ibunipun penganten
kakung putri
Kelompok B
Tulisen tata cara adat krobongan ing model poster!
Adicara Krobongan
Krobongan yaiku adicara ing tatacara mantu, sawise panganten panggih. Adicara iku ringkese
kaya kang kacetha ing ngisor iki.
1) Timbangan
Lampah : Temanten kakung lenggah ing pangkoning bapake temanten putri, dene temanten
putri lenggah ing pangkon sisih kiwa. Wondene ibune temanten putri lenggah ing sangarepe.
Sabanjure rama-ibu temanten putri wawan pangandikan.
Ibu : “Bapakne, kepriye mungguh bobote anakmu sakloron, apa wis timbang?”
Bapak : “Ibune, miturut pangrasaku kaya wis ora ana kaceke, tegese padha abote.”
Pasemon : mujudake pepeling marang wong tuwane panganten, supaya ora kadunungan rasa
emban cindhe emban siladan; ora mbedak-mbedakake antarane anake dhewe karo anak mantu,
lelorone direngkuh dadi anake dhewe.
2) Kacar-Kucur
Lampah : temanten kakung nyuntakake isining kampil arupa dhuwit receh/krincing
dicampuri beras marang pangkoning temanten putrid kang kawadhahan tilam lampus (klasa
bangka).
Pasemon : mujudake gegambaran jejering kakung (temanten kakung) duwe kuwajiban aweh
asil guna-kayane marang garwa (bojone). Dene sing wadon kudu bisa gemi, setiti, nastiti lan
ngati-ati ngrumat lan nanjakne guna-kayane sing kakung (bojone).
3) Dulangan
Lampah : temanten kakung-putri padha ngasta piring isi sega kuning, banjur dulang-
dinulang. Sega mau diarani sega punar.
Pasemon : mujudake kekudangan, murih temanten kakung-putri tetepa manunggal ing lair
batine, jumbuh gegayuhane.
4) Ngunjuk Rujak Degan
Lampah : temanten kakung-putri ngunjuk rujak degan. Kawiwitan saka temanten kakung,
banjur temanten putri. Degan sing digawe rujak, milih sing lagi uwoh sapisanan.
Pasemon : mujudake kekudangan, muga temanten enggal pinaringan momongan. (Kumiyo
dkk, 2010: 42)
Sumber : Tim MGMP Basa Jawa Kabupaten Klaten/Kumiyo dkk. 2010. Padha Wasis Basa Jawa.
Klaten: UD Pustaka Mandiri.
Analisisen makna saka urut-urutaning adat krobongan ing video ngisor iki!
https://www.youtube.com/watch?v=Ro4WOPeDE6M
⮚ Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian
Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk
memberikan remidi:
1. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tercapai capaian
pembelajarannya.
2. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tercapai capaian
pembelajarannya.
3. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi
yang belum tercapai capaian pembelajarannya.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tercapai capaian
pembelajarannya.
8. Sungkeman
Ingkang dipunsungkemi penganten kekalih inggih punika rama ibunipun penganten
kakung putri, ugi eyangipun ingkang taksih sugeng.
S. GLOSARIUM
Kawak Kuno
Pasemon Ibarat
Rama Bapak
Sekul pethak Sega putih
Wewengkon Daerah
T. Daftar Pustaka
Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa. Kanisius:
Yogyakarta
Sumarlam & Suryani, Ersyani Siti. 2013. Widya Adi Basa Jawi. PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri: Surakarta
Sumber: https://basajawa41.wordpress.com/materi/cerita-rakyat/asal-usulipun-rawa-
pening/
Tim MGMP Basa Jawa Kabupaten Klaten/Kumiyo dkk. 2010. Padha Wasis Basa Jawa.
Klaten: UD Pustaka Mandiri.