Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR

BAHASA JAWA

Nama Sekolah : SMP NEGERI 1TANGEN


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Fase/Kelas/Semester : D/9/1
Materi : Teks Cerita Ramayana Anoman Duta
Pokok Bahasan : Analisis Isi Anoman Duta
Alokasi Waktu : 2JP @40 menit
Pertemuan Ke- : 1-2

A. Kompetensi awal (Materi Prasyarat)


Kompetensi awal yang dimiliki peserta didik untuk mencapai tujuan pada pembelajaran ini
adalah :
● Peserta didik mampu memahami cerita wayang Ramayana

● Peserta didik mampu menganalisis unsur intrinsic cerita wayang Ramayana

B. Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan


1. Bernalar Kritis : Menganalisis unsur intrinsik dalam teks cerita wayang Ramayana Anoman
Dut serta menanggapi pertanyaan kata kata -katasulit ketika diskusi kelas dan kerja
kelompok.
2. Kreatif : Menanggapi secara lisan isi bacaan Anoman Duta.
3. Mandiri : Mampu mengemukakan amanat yang tekandung dalam teks wacana Anoman
Duta
4. Berkebinekaan global : memunculkan sikap toleransi terhadap teman yang berbeda budaya,
tradisi, dan keyakinan.

C. Sarana dan Prasarana (Media Pembelajaran)


1. Gambar
2. Video
3. HP
4. LKPD
5. Buku guru
6. Buku peserta didik
7. Spidol

D. Target Peserta Didik


Pada kelas yang bersifat heterogen, terdapat peserta didik dengan berbagai macam
kompetensi yang tidak mungkin sama antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Ada
yang mengalami kesulitan, ada yang mampu menguasai topik pembelajaran, dan ada yang
memiliki kecepatan belajar. Untuk menindak lanjuti berbagai macam kompetensi peserta
didik maka kelas menerapkan pembelajaran berdeferensiasi
a. Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru dapat
menerapkan pembelajaran dengan Teknik bimbingan individu atau menggunakan tutor
sebaya untuk membimbing peserta didik sehingga dapat mencapai capaian pembelajaran.
b. Penanganan peserta didik yang mampu menguasai pembelajaran dapat memberdayakan
untuk menjadi tutor sebaya untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
c. Penanganan untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar, guru dapat
memberdayakan mereka menjadi tutor sebaya atau memberikan pengayaan yang
bersumber dari sumber belajar yang beragam

E.Model Pembelajaran
Cooperative learning tipe jigsaw

F. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui Diskusi, Peserta didik mampu mengartikan kata-kata sulit melalui kamus unggah-
ungguh basa
2. Peseta didik mampu menganalisis isi teks naratif legenda sesuai dengan kreatifitasnya
3. Peserta didik mampu mengambil pesan atau amanat dalam cerita Anoman Duta dengan
Bahasa Jawa yang baik dan benar

G. Rencana Asesmen
1. Formatif :
a. Awal Pembelajaran : Soal materi prasyarat
- Dikelas 8 kita sudah mempelajari cerita wayang Ramayana, masih ingatkah kalian
siapa saja tokoh wayang ramayana?
b. Proses pembelajaran : Observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung
Lembar Observasi (LO) Berilang tanda check list pada pernyataan sikap peserta
didik di bawah ini!
Sikap Capain
Belum memadai Sudah memadai
Kerja sama
Teliti
Tanggung jawab
Komunikasi
Berani berpendapat
Menghargai teman

2. Sumatif :
Soal studi kasus dan soal terapan (terlampir)

H. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Melalui Diskusi, Peserta didik mampu mengartikan kata-kata sulit melalui kamus unggah-
ungguh basa
2. Peseta didik mampu menganalisis isi teks naratif legenda sesuai dengan kreatifitasnya
3. Peserta didik mampu mengambil pesan atau amanat dalam cerita Anoman Duta dengan
Bahasa Jawa yang baik dan benar

I. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh pelajaran yang sangat
bermakna yang dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di
masyarakat seperti:
- Peserta didik dapat memahami nama-nama tokoh dalam cerita Ramayana
- Peserta didik dapat mengambil pesan baik dari cerita Anoman Duta
- Peserta didik dapat meningkatkan rasa percaya diri dengan sering tampil memberikan
tanggapan.

J. Berdiferensiasi:
a. Konten : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat dan peserta didik
yang sudah siap belajar materi
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan mendapatkan
porsi lebih dari guru sebagai mentor,sementara bagi peserta didik yang sudah siap belajar
akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator
c. Produk :
- Kelompok A (Mampu meringkas isi teks Anoman Duta dengan bahasanya sendiri)
- Kelompok B (Mampu menganalisis unsur intrinsik teks Anoman Duta dalam bentuk
tabel)
- Kelompok C (Mampu menyajikan amanat dari teks Anoman Duta dalam bentuk power
point)
K. Internalisasi :
a. Sekolah Adiwiyata : menganalisis macam-macam budaya dan tradisi yang lestari di daerah
setempat dan menjaga kearifan lokal
b. Anti perundungan : membantu peserta didik yang kesulitan dalam mengerjakan soal, tanpa
merendahkan
c. Toleransi : saling menghargai hasil pekerjaan peserta didik
d. Digitalisasi sekolah : guru mengajar memanfaatkan HP dan LCD

L. Pertanyaan Pematik
1. Pernahkah kamu menyaksikan pagelaran wayang ?
2. Lakon cerita wayang apa yang pernah kamu saksikan?

M. Persiapan Pembelajaran
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif dan bersih
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja peserta didik

N. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Aktivitas Awal:

Membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa kemudian menunjukan penguatan profil
pelajar pancasila, menanyakan kabar, mengecek kehadiran dan memotivasi peserta didik
untuk lebih giat belajar. Mengawali materi tentang teks cerita Anoman Duta yaitu dengan
menyajikan sebuah video wayang Anoman Duta, kemudian peserta didik mencoba
memahami isi dalam cerita tersebut secara mandiri sesuai dengan kreatifitasnya. Guru
menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik assesmen, pembagian
kelompok, dan menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Aktivitas Inti:
Pertemuan 1

● Peserta didik memahami tentang cerita wayang Ramayana

● Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu contoh teks atau

video Ramayana berjudul Anoman Duta diberikan guru secara mandiri/kelompok.


● Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah kata

● Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menentukan

simpulan dari teks cerita wayang Anoman Duta yang diberikan oleh guru (pembelajaran
berdeferensiasi)

● Setelah selesai peserta didik melakukan presentasi secara bergantian

● Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini

● Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran

Pertemuan ke -2

● Peserta didik memahami tentang unsur intrinsik dalam teks Anoman Duta

● Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu contoh unsur

intrinsik seperti amanat dalam teks Anoman Duta yang diberikan guru secara
mandiri/kelompok.

● Menemukan arti kata sulit yang terdapat pada jelajah kata

● Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menanggapi

secara lisan isi bacaan Anoman Duta.

● Setelah selesai peserta didik melakukan presentasi secara bergantian

● Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini

● Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran

Aktivitas Akhir:
1. Guru menyimpulkan bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
“isi dan amanat teks Anoman Duta”
2. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
4. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.

O. Refleksi Guru dan Refleksi Peserta didik


1. Refleksi Guru
a. Apakah tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik oleh peserta didik ?
b. Perbaikan apa saja yang harus dilakukan untuk pembelajaran kali ini ?
c. Apakah kegiatan belajar berhasil ?
d. Apa yang menurutmu berhasil ?
e. Apa Langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar ?

2. Refleksi Peserta didik


a. Apakah kamu menyukai pembelajaran ini ?
b. Bagian mana menurut kamu yang mudah dalam pembelajaran topik ini ?
c. Bagian mana menurut kamu yang sulit dalam pembelajaran topik ini ?
d. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
e. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran yang sulit?

P. LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan Pertama

Wacanen teks cerita Anoman Duta ing ngisor iki, banjur golekana tembung-tembung angel lan isi saka
wacan kasebut!

ANOMAN DUTA (1)

Raden Anoman

Anoman punika jejering rewanda (kethek) ingkang awarna seta (putih), pramila Anoman
ugi winastan Rewanda Seta. Piyambakipun putranipun Bathara Bayu ingkang patutan kaliyan
Dewi Anjani. Ibunipun Anoman, inggih Dewi Anjani punika sadherekipun Subali saha Sugriwa.
Nalika kautus dening Raden Ramawijaya, lampahipun Anoman
nemahi pambengan ingkang matumpa-tumpa. Tanpa kanyana
saderengipun, Anoman dipunracun dening satunggaling dewi
ingkang suwaunipun kaanggep mitulungi ngantos piyambakipun
nemahi wuta. Begja dene wutanipun Anoman kenging kausadani
dening garudha satemah waluya jati.
Anoman nglajengaken lampah. Dereng dumugi panggenan
ingkang dipuntuju, piyambakipun bandayuda kaliyan Wil
Kathaksini, raseksa ingkang nguwaosi samodra ingkang tumuju
dhateng nagari Ngalengkadiraja. Uwal saking regemaning ditya
samodra, Anoman kasil tumuju Taman Asoka ing nagari
Ngalengkadiraja, papanipun Dewi Sinta kasingidaken. Ing taman punika Anoman kepanggih
kaliyan Trijatha, putrinipun Raden Gunawan Wibisana. Raden Gunawan Wibisana punika
rayinipun Prabu Dasamuka. Sumerep kaelokanipun Sang Rewanda Seta, Trijatha wuyung,
kesengsem dhumateng Sang Rewanda Seta.
Lantaran Trijatha, Anoman kasembadan pinanggih kaliyan Dewi Sinta. Anoman lajeng
nyaosaken kalpika, inggih ali-ali kagunganipun Raden Rama katur Sang Dewi. Pepanggihan
punika kasumerepan dening Indrajit, putranipun Prabu
Dasamuka. Anoman lajeng kapikut, kasowanaken ing
ngarsanipun Prabu Dasamuka. Nata Ngalengkadiraja murka, Anoman kapidana besmi. Keplasipun
Anoman kaobong. Eloking kadadosan, latu kaobat-abitaken ngantos waradin sanagari.
Ngalengkadiraja dados karang abang, kajawi Taman Asoka. Paripurna anggenipun ngawuningani
Dewi Sinta, Anoman arsa mundur, matur Raden Ramawijaya. Raden Anoman sembada ngentasi
karya, dinuta dening Raden Ramawijaya. Dumugi ing tepis-wiringing praja, Anoman kepanggih
Raden Gunawan Wibisana ingkang kapidhara (semaput).

Sumber : Padha Bisa Basa Jawa Kelas 9, Yudhistira kaca 3


A.
No Tembung Angel Tegese

B.
Isi Cerita Anoman Duta

LEMBAR KERJA PERTEMUAN 2

ANOMAN DUTA (2)


Sadurunge bali ingutus Rama, Anoman sumedya nodhi kakuwatane bala Alengka. Anoman
kridha, taman diowat-awut, barang-barang rerengganing kraton dirusak. Wadya raseksa ngebyuk
nyerang Anoman. Akeh sing tiba, kebentus, klenger,
lan mati, katrajang pangamuke Rewanda Seta. Wadya
danawa dikerigake, gumaredeg mburu ngrabasa
Anoman. Anoman kecekel, kakecrek, sabanjure kalarak
diadhepake ing ngarsa nata. Anoman bakal kapidana
pati, nanging dheweke mratelakake yen ajejer
duta, utusaning nagara. Adhedhasar angger-ugering
bawana, utusaning nagara iku ora kena kaprajaya sarta
kudu diurmati. Wekasane Anoman slamet, ora sida
Dasamuka kaprajaya. Sanadyan mangkono Anoman tetep
Wibisana
kapatrapan pidana. Buntute
diblebedi bakal, dicelupake lenga patra, banjur kaobong.
Sinta krungu pawarta diukume Anoman. Dheweke ndedonga, nyuwun marang dewaning
geni amrih Anoman ora kobong. Buntute Anoman dadi obor kang urupe makantar-kantar. Kapi
Seta nuli dhel mlumpat nylangkrik ing sadhuwuring payon karo tansah ngobat-abitake buntute.
Payoning kraton kobar, banjur mremen tekan ngendi-endi. Wewangunan-wewangunaning kraton
saieni-isene padha kawlagar. Geni mangalad-alad mobat-mabit prasasat ngamuk kena samirana.
Kraton Alengka dadi karang abang pindha segara geni. Dongane Sinta kabul. Anoman waras-wiris
seger-buger datan kobong. Anoman banjur ndedel mring angkasa tumuli kumleyang mangisor
njegur mring samodra. Para wanara rame asurak-surak mapag baline Palwaga Seta nuli bebarengan
bali menyang Kiskendha nemoni Rama.
Rama nandukake panarima marang Anoman. Sabanjure Rama ngrembug anggone bakal
mbudhalake wadyabala ngrabasa Alengka, awit papane keletan segara amba. Sugriwa urun
panemu gawe bendungan kang kabangun ing segara tumuju nagara Alengka. Anoman sarujuk,
samono uga bala wanara. Kabeh padha saguh gawe bendungan. Bala wanara gedhe ing ati bakal
kasil njebol beteng Alengka. Bala rewanda dikerigake tumandang gawe tambak.
Kridhaning tantra wanara disumurupi dening mungsuh. Rahwana ngumpulake para
panggedhening praja. Golonging rembug bakal mbela praja nanggulangi kurdaning mungsuh.
Kabeh nayogyani, kajaba Wibisana, adhine Rahwana dhewe. Wibisana iku satriya kang luhur ing
budi. Dheweke ora condhong, nanging milih kang adil lan bener. Mungguhing Wibisana, Alengka
kuwi cidra, tumindake dursila angkara murka. Rahwana nyahak hake wong liya. Sinta iku hake
Rama, mula kudu dibalekake. Mangkono panemune Wibisana.

Sumber : Padha Bisa Basa Jawa Kelas 9, Yudhistira kaca 9

KELOMPOK A
Wacanen teks naratfi legenda Ing dhuwur “Dumadinipun Rawa Pening”iki banjur ringkesen
nganggo basamu dhewe!

Ringkesan isi Cerita wayang Anoman Duta 2 kasebut


Lembar Kerja Peserta Didik

Kelompok B
Analisisen unsur intrinsik saka cerita Anoman Duta ing link Youtobe ing ngisor iki!
https://www.youtube.com/watch?v=RtTQv36rDIw

No Ünsur Intrinsik Analisis


.
1 Paraga ......................................
2 Latar ......................................
3 Alur ......................................
4 Perwatakan ......................................
5 Lelewaning Basa
6 Amanat ......................................

Lembar Kerja Peserta Didik

Kelompok C

Tulisen amanat apa sing bisa kapethik saka cerita wayang Anoman Duta, banjur gawenen ing
model PPT!

Amanat Anoman Duta

Q. Pengayaan dan Remidial


a. Materi Pembelajaran Remedial

⮚ Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini
alternatif cara untuk memberikan remidi:
1. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
2. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
3. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi
yang belum tercapai capaian pembelajarannya.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
b. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai
KKTP berdasarkan hasil formatif. Mereka yang telah mencapai KKTP berdasarkan hasil
Sumatif umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran
pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

R. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


MATERI
ANOMAN DUTA

Prabu Rama lagi duka amarga Dewi Shinta, garwane, didustha dening Rahwana. Anoman
banjur diutus budhal menyang Ngalengka kanggo mapag lan nggawa bali Dewi Shinta
nanging katekan wanara liya kang jenenge Anggada. Anggada kepengin dadi utusane Rama
kanggo mapag Dewi Shinta, sakloron padu padha pamer kakuwatan. Minangka solusine,
Prabu Rama banjur menehi sayaembara kanggo Anoman lan Anggada. Nalika ditakoni sapira
suwine wektu kang ditempuh kanggo menyang Ngalengka Anoman mangsuli butuh wektu
sepuluh dina, nanging Anggada bisa nempuh mung pitung dina bae. Anoman ngudhunake
dadi limang dina lan Anggada mangsuli telung dina. Pungkasane Anoman menang sayembara
amarga dheweke sangguh teka ing Ngalengka kanthi wektu sedina. Anoman banjur budhal
dikancani dening Semar, Petruk, lan Bagong.
Anoman kepengin cepet-cepet banjur punakawan dilebokake neng kancing gelung
Anoman. Wiwitane Anoman budhal menyang kahyangan kanggo nemoni Bathara Surya lan
matur supaya srengengene diendheg. Kanthi cara mangkono dinane bakal awan terus lan
Anoman bisa teka ing Ngalengka sedina bae kaya janjine. Sawetara suwi mikir, Bathara Surya
pungkasane gelem ngendheg lakune srengenge, iku bae amarga Semar kang nyuwun marang
Bathara Surya. Sawise iku Anoman mudhun maneh nanging lagi bae midak lemah, dheweke
kesedhot segara. Jebule kang nyedhot Anoman iku Ditya Wil Kataksini kang njaga segara
Ngalengka banjur diuntal menyang jero wetenge. Anoman ngupaya metu saka jero wetenge Wil
Kataksini kanthi mbedhah wetenge nganggo kuku Wajane. Wil Kataksini mati lan Anoman
nerusake lakune.
Anoman kang diuntahake Wil Kataksani tiba ing gunung lan semaput. Punakawan banjur
nggawa Anoman menyang gowa Windu kang ing kono ana wong wadon tapa jenenge Dewi
Sayempraba. Dewi Sayempraba banjur nolungi si Anoman lan punakawan, diwenehi panganan
lan ngombe. Anoman ora bae waras saka larane nanging uga kepranan marang dewi kasebut.
Sawise krasa cukup suka pari suka karo Dewi Sayempraba, Anoman pamit budhal nerusake
laku menyang Ngalengka. Metu saka gowa Anoman dadak ora bisa ndeleng, dheweke dadi
wuta. Anoman lan punakawan sedhih karo kahanan kaya mangkono amarga dianggep Anoman
bakal gagal menyang Ngalengka kanggo nggawa bali Dewi Shinta kaya kang wis diutus Rama.
Anoman dikancani punakawan mbacutake lakune kanthi grayah-grayah nganti pungkasane
Anoman ketemu karo Garuda Sempati. Garuda Sempati iku kadange Garuda Jatayu kang
dipateni Prabu Dasamuka kanthi pedhang Menthawane nalika nulungi Dewi Shinta. Garuda
Sempati banjur nulungi Anoman lan punakawan nggunakake idune lan ndedonga marang
Dewa. Anoman lan punakawan kasil ndeleng maneh sawise ditambani Garuda Sempati. Sawise
leren sawetara, Anoman atur panuwun marang Garuda Sempati lan pamit nerusake laku.
Ing tengahing laku Anoman nglewati dalan kang alus banget kaya babut utawa karpet
nanging jebule iku ilate Ditya Ilatmeja utawa Wil Kataksa. Anoman diuntal maneh neng ero
weteng nanging saiki karo Wil Kataksa. Kaya kang wis tau kedaden, Anoman mbedhah
wetenge Wil Kataksa nganggo kuku Wajane. Sawise kasil metu saka jero wetenge Wil Kataksa,
Anoman miber menyeng Ngalengka. Indrajid, putane Prabu Dasamuka kang mangerteni tekane
Anoman nggoleki dheweke neng sakupenge praja. Banjur Anoman nembang nganti keprungu
swarane Dewi Trijatha (adhine Prabu Dasamuka). Dewi Trijatha kang mangerteni bab kasebut
kaget ana kethek putih banjur kesengsem.
Kanthi pitulungan saka Dewi Trijatha, Anoman kasil sowan marang Dewi Shinta banjur
menehake ali-ali saka Prabu Ramawijaya. Yen ali-ali kasebut ora sesek lan bisa diagem dening
Dewi Shinta kanthi longgar mratandhakake yen Dewi Shinta isih suci. Kabukten yen Dewi
Shinta isih suci banjur menehake uga marang Anoman kanggo diaturake Prabu Rama susuk
kondhe minangka pralambang yen Dewi Shinta ngenteno banget tekane Ramawijaya. Nalika
Anoman cecaturan kalawan Dewi Shinta dumadak kapriksan para prajurit Ngalengka banjur
dikepung Indrajid lan prajurite. Anoman digujer tanpa bisa nglawan. Dheweke digawa menyang
pasewakan. Printahe Dasamuka kang mangreteni bab kasebut, Anoman dicencang tangn lan
sikile kanggo diobong. Tanpa diweruhi liyane, Togong, jelmaan Sang Hyang Antaga menehi
Anoman banyu sacegukan kanthi kesepakatan yen omahe Togog dijaga saka anane bahaya.
Prabu Dasamuka kang mimpin pembakarane Anoman nyumet geni ngobong kayu. Ora
disangka-sangka dhuwure geni kasebut ora kasil mateni Anoman. Malah Anoman mabur kanthi
nggawa geni neng awake. Geni kang digawa banjur diawut-awut neng pojok-pojoke praja
nganti sanagara kobong kabeh. Akeh prajurit mati saka pangamuke Anoman. Sawise Ngalengka
kobong Anoman banjur mulih saprelu sowan marang Prabu Ramawijaya ing Pancawati. Ing
pinggirane segara kang misahake Ngalengka lan Pancawati, Anoman nemokake Raden
Wibisana (adhine Prabu Dasamuka) kang semaput amarga dikepruk kangmase dhewe banjur
diusadhani dening Anoman. Minangka rasa panuwune, Anoman diterake bali menyang
Pancawati dening Raden Wibisana. Sabanjure teka ing Pancawati Raden Wibisana diangkat
dulur enom dening Ramawijaya lan didadekake penasihat raja. Mengkone saka Raden Wibisana
kasebut Prabu Ramawijaya bisa mangreteni titik lemahe para senopati Ngalengka. Anoman
kang slamet bali maneh menyang Pancawati banjur crita ngenani lakune menyang Ngalengka
lan nuduhake susuk kondhene Dewi Shinta kang mratandhakake gelem baline Dewi Shinta yen
dipapag Prabu Ramawijaya.
https://jv.wikipedia.org/wiki/Anoman_Duta?veaction=edit&section=9

S. GLOSARIUM
Duka Sedih rasaning ati amarga kelangan
Kondhe Rambut kang digelung awujud rambut palsu
Ngetan Lunga menyang arah etan

Punakawan 4 sekawan yaiku Semar, Gareng, Petruk, Bagong


Ron Godhong
Telung Telu
Utusan Kongkonan
Wangsit Pesan utawa amanat

R. Daftar Pustaka
Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa. Kanisius:
Yogyakarta
Padha Bisa Basa Jawa Kelas 9, Yudhistira kaca 3
Padha Bisa Basa Jawa Kelas 9, Yudhistira kaca 9
Sumarlam & Suryani, Ersyani Siti. 2013. Widya Adi Basa Jawi. PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri: Surakarta
https://www.youtube.com/watch?v=RtTQv36rDIw
https://jv.wikipedia.org/wiki/Anoman_Duta?veaction=edit&section=

Mengetahui, Sragen, 15 Juli 2023


Kepala SMP Negeri 1 Tangen Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

Tri Wahyuni, M.Pd Yuliningsih, S.Pd., M.Pd


NIP. 19710223 199412 2 002 NIP. -
PA

Anda mungkin juga menyukai