BAHASA JAWA
PA
Pada kelas yang bersifat heterogen, terdapat peserta didik dengan berbagai macam
kompetensi yang tidak mungkin sama antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Ada
yang mengalami kesulitan, ada yang mampu menguasai topik pembelajaran, dan ada yang
memiliki kecepatan belajar. Untuk menindak lanjuti berbagai macam kompetensi peserta
didik maka kelas menerapkan pembelajaran berdeferensiasi
a. Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru dapat
menerapkan pembelajaran dengan Teknik bimbingan individua tau menggunakan tutor
sebaya untuk membimbing peserta didik sehingga dapat mencapai capaian pembelajaran.
b. Penanganan peserta didik yang mampu menguasai pembelajaran dapat memberdayakan
untuk menjadi tutor sebaya untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
c. Penanganan untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar, guru dapat
memberdayakan mereka menjadi tutor sebaya atau memberikan pengayaan yang
bersumber dari sumber belajar yang beragam
E. Model Pembelajaran
Cooperative learning tipe jigsaw
F. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menemukan ide pokok teks cerita pengalaman dengan berdiskusi
2. Peserta didik mampu mengartikan kata-kata sulit yang terdapat dalam teks cerita
pengalaman dengan kamus unggah-ungguh basa
3. peserta didik menulis cerita pengalaman menggunakan kosa kata yang indah dan santun.
G. RencanaAsesmen
1. Formatif :
a. Awal Pembelajaran : Soal materi prasyarat
- Kemarin kita telah mempelajari cerita pengalaman pribadi, masih ingatkah
kaliyan dengan jenis-jenis pengalaman? Jika masih ingat coba sebutkan dan
jelaskan!
b. Proses pembelajaran : Observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung
Lembar Observasi (LO) Berilang tanda check list pada pernyataan sikap peserta
didik di bawah ini!
Sikap Capain
Belum memadai Sudah memadai
Kerja sama
Teliti
Tanggung jawab
Komunikasi
PA
Berani berpendapat
Menghargai teman
2. Sumatif :
Soal studi kasus dan soal terapan (Soal Terlampir)
I. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh pelajaran yang sangat
bermakna yang dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di
masyarakat seperti:
- Peserta didik dapat menyampaikan pengalaman pribadinya yang menyenangkan, lucu,
atau menyedihkan mengenai pengalaman pribadi.
- Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa dengan baik dan benar, ketika mereka
berlatih menceritakan kembali cerita pengalaman pribadi.
J. Berdiferensiasi:
a. Konten : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat dan peserta didik
yang sudah siap belajar materi
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan mendapatkan
porsi lebih dari guru sebagai mentor,sementara bagi peserta didik yang sudah siap belajar
akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator
c. Produk :
Kelompok A (Mampu menemukan ide pokok dalam cerita pengalaman)
Kelompok B (Mampu membuat glosarium dengan aktivitas mengartikan kata-kata sulit)
Kelompok C (Mampu menyajikan cerita rakyat dengan bahasa Jawa yang indah dan
santun dalam bentuk video)
K. Internalisasi :
a. Sekolah Adiwiyata : menceritakan pengalaman pribadi merawat tanaman dan menjaga
kearifan lokal
b. Anti perundungan : membantu peserta didik yang kesulitan dalam mengerjakan soal, tanpa
merendahkan
PA
c. Toleransi : saling menghargai hasil pekerjaan peserta didik
d. Digitalisasi sekolah : guru mengajar memanfaatkan HP dan LCD
L. Pertanyaan Pematik
1. Pernahkan kamu mengalami cerita yang lucu ?
2. Peritiwa apa yang membuatmu sedih sampai saat ini ?
M. Persiapan Pembelajaran
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif dan bersih
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD)
N. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Aktivitas Awal:
Membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa kemudian menunjukan penguatan profil
pelajar pancasila, menanyakan kabar, mengecek kehadiran dan memotivasi peserta didik
untuk lebih giat belajar. Mengawali materi tentang cerita pengalaman pribadi yaitu dengan
menemukan ide pokok yang terdapat dalam cerita pengalaman,Tanya jawab dengan p
trtanyaan misalnya peserta didik diminta menganalisis isi cerita rakyat dan menceritakan
kembali cerita rakyat dengan kreatifitasnya. Guru menjelaskan capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, teknik assesmen, pembagian kelompok, dan menjelaskan mekanisme
langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
Aktivitas Inti:
Pertemuan 1
● Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu contoh jenis
● Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah kata
● Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menentukan
simpulan dari isi cerita pengalaman yang diberikan oleh guru (pembelajaran
berdeferensiasi)
PA
● Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini
● Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran
Pertemuan ke -2
● Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu cerita
● Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah kata
● Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menceritakan
kembali cerita pengalaman yang menyenangkan, menyedihan, atau lucu dengan bahasanya
sendiri sesuai dengan kreativitasnya masing-masing. (pembelajaran berdeferensiasi)
● Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini
● Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran
Aktivitas Akhir:
1. Guru berama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari “cerita
pengalaman pribadi”
2. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
3. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
PA
d. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
e. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran yang sulit?
P. LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan Pertama
Wacanen salah siji jenis cerita pengalaman pribadhi ing ngisor iki!
Pengalaman Mudik
Jenengku Tirta. Ing tahun 2022 iki, aku mudik menyang Solo. Aku lan keluargaku kabeh
mangkat saka Semarang sedina sakdurunge Idulfitri. Jarak Semarang menyang Solo cedak, mung
udakara 60 km. Aku lan keluargaku lewat tol. Biasane waktu perjalanan dilakoni mung sekitar
rong jam. Nanging, amarga macet banget, perjalanan dilakoni watara limang jam. Ing perjalanan
arep menyang Solo, aku lan keluargaku mampir ing rest area lan POM bensin ping telu. Pas kui
isih poso, dadi awake dewe ora mampir maem. Awake dewe mung mampir leren lan isi bensin.
Wes limang jam perjalanan, akhire aku lan keluargaku tekan ing dalemipun eyang putri ing Solo.
Aku wis kangen banget eyang putri lan sedulur-sedulurku kabeh.
Dina iku uwis sore, dadi aku lan bapak ibu langsung resik-resi awak uga persiapan
takbiran ing kampung. Aku seneng banget amarga bisa melu takbiran keliling maneh ing Solo.
Sakwise takbiran aku langsung bali omah eyang lan turu risik ben sesuk isuk bisa tangi salat
Idulfitri. Aku lan keluargaku salat Idulfitri ing lapangan cedak dalemipun eyang. Bar kui, awake
dewe kabeh langsung nyuwun ngapura, urut saka sing tuwa ning sing luwih enom. Bar salam-
salaman banjur maem opor, rendang, lan sambel goreng ati gaweyan eyang, ibu, lan bulikku.
Nah, salah sawijining momen sing tak anti-anti sidane kedadean, yaiku silaturahmi kalian tonggo.
Para tangga pada mara ing omahe eyang kanggo silaturahmi. Aku bisa ketemu kanca-kanca
cilikku.
Sumber: https://www.sonora.id/read/423607458/4-contoh-cerita-pengalaman-pribadi-bahasa-
jawa-kunci-jawaban-pelajaran-bahasa-jawa?page=2
Sawise maca wacana ing dhuwur, wangsulana pitakon ing ngisor iki !
PA
Akhire aku diidini manggon ing kos-kosan dening wong tuwaku ing semester tengah.
Amarga ing semester papat akeh kegiatan wengi sing kudu daklakoni. Sadurungé, aku ora tau
mlebu kos. Aku mesthi budhal saka omah dhewean numpak sepedha motor amarga omahku rada
adoh saka kampus. Kos-kosan sing dakpilih ora pati adoh saka kampus.
Mung butuh sepuluh menit yen mlaku. Aku kamar karo kancaku, jenenge Shahnaz. Senajan
beda jurusan nanging dadi akrab lan akrab. Sawise resik-resik barang-barangku, aku banjur
nglakokake kegiyatan kaya biasane. Aku kudu miwiti adaptasi. Pas Minggu, sepisan nginep ing
kost. Ing wayah wengi, aku tangi saka turu. Aku weruh memedi karo sirah tanpa awak nglayang
ing jejere lemariku. Aku wedi banget lan pengin njerit nanging ora bisa. Rasane swaraku kecepit
ing tenggorokan. Aku pengin nggugah Shafira, nanging tangan iki ora bisa obah.
Banjur aku mutusake kanggo nutup mripat lan ndedonga. Sawise aku mbukak mripatku,
alhamdulillah memedi wis ora ana. Banjur aku terus turu karo sholat. Aku rumangsa salah amarga
aku ora ndedonga sadurunge turu. Wiwit iku aku kerep ndedonga lan maca Al-Qur'an karo
Shahnaz supaya awake dhewe ora keganggu dening memedi sing dakdeleng
Sumber: https://www.celebrities.id/read/contoh-cerita-pengalaman-bahasa-jawa-zHd624?page=2
(diakses 15 Juli 2023)
Gawenen glosarium kanthi nggoleki tembung-tembung koanggep angel banjur golekana tegese
saka wacan ing dhuwur!
No Tembung Tegese
PA
Tulisen cerita pengalaman pribadi sing nate kok alami!, banjur gawenen video kanthi kreatifitasmu
dhewe-dhewe
⮚ Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan ke
bagian pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara
untuk memberikan remidi:
1. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
2. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
3. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi
yang belum tercapai capaian pembelajarannya.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tercapai
capaian pembelajarannya.
b. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai
KKTP berdasarkan hasil formatif. Mereka yang telah mencapai KKTP berdasarkan hasil
Sumatif umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran
pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
R. Materi Pembelajaran
MATERI
CERITA PENGALAMAN PRIBADI
PA
● Cerita pengalaman kang nyenengake. Tuladha: Ketampa sekolahan favorit, oleh juwara, tuku pit
anyar
● Cerita pengalaman kang ora nyenengake. Tuladha: Banku nggembos, mabuk ana ing bis,
kecemplung kalen.
Paraga kaperang ana telu, yaiku antagonis kang asifat ala, protagonis kang asifat becik, lan
tritagonis kang asifat penengah.
● Penokohan, yaiku cara pengarang nggambarake sifat lan karakter tokoh utawa paraga
● Latar, keperang dadi telu, yaiku latar panggonan, latar wektu, lan latar suasana
● Alur, yaiku lumakuning carita (urut-urutaning cerita manut kedadeyan wektu). Alur kabagi dadi
● Lelewaning basa
● Amanat, yaiku pesan moral kang ditujokake marang wong kang maca.
● Sudut Pandang utawa point of view yaiku anggone pangripta manggonake utawa ndunungake
awake ing cerita. Pangripta bisa dadi tokoh utama ing cerita, dadi tokoh utawa paraga tambahan, lan
uga bisa dadi pihak ketiga
S. Glosarium
Kawentar Terkenal
Komplikasi Alur dalam cerita yang mana tokoh telah menemui sebuah konflik
permasalahan
Lelewaning basa Gaya bahasa yang digunakan pengarang
Orientasi Alur cerita yang bermula dari pengarang mengenalkan tokoh
Program Rencana mengarep
Resolusi Sebuah penyelesaian dari permasalahan yang akan berakhir senang atau
sedih.
T. Daftar Pustaka
PA
Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa. Kanisius:
Yogyakarta.
Kalawarti Jaya Baya. 2014. Ariwarti Jayabaya: Surabaya
Suyono. 2013. Wursita Basa Kelas VII. Sahabat: Klaten
Sumber: https://www.celebrities.id/read/contoh-cerita-pengalaman-bahasa-jawa-zHd624?
page=2 (diakses 15 Juli 2023)
PA