Anda di halaman 1dari 9

MATERI

TEKS NARATIF TENTANG CERITA LEGENDA


CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase D, Peserta didik mampu membedakan jenis teks bahasa Jawa● Peserta didik dapat
mengidentifikasi unsur teks naratif.● Peserta didik mampu menelaah isi yang terkandung dalam teks
naratif legenda.● Peserta didik mampu menyajikan teks naratif tentang legenda yang berkaitan dengan
daerah setempat.

Nama Anistya Ayu Enggarsari Jenjang/Kelas SMP / VIII

Asal sekolah SMPN 6 Nganjuk Mapel Bahasa Jawa

Alokasi waktu 3 kali pertemuan Jumlah siswa 32 Siswa

120 menit

Profil pelajar 1. Bernalar Kritis Model Tatap muka


Pancasila yang 2. Kreatif pembelajaran
berkaitan 3. Mandiri
4. Gotong Royong

Fase D Domain Mapel Teks naratif tentang legenda

Pemahaman Melalui pembelajaran Bahasa Jawa, khususunya materi teks naratif tentang legenda peserta
Bermakna didik dapat mengenali berbagai macam cerita legenda yang ada di sekitar daerah, peserta didik
juga dapat mengambil nilai-nilai baik yang terkandung dalam cerita legenda tersebut.

Tujuan Melalui telaah wacana teks naratif mengenai legenda daerah setempat, peserta didik mampu
Pembelajaran menyajikan teks naratif legenda yang ada didaerah Kabupaten Sragen.

Kata kunci Teks naratif, unsur teks naratif, ciri teks naratif

Deskripsi Membaca dan menelaah teks naratif mengenai legenda yang ada di daerah setempat,
umum kegiatan kemudian peserta didik menyajikan teks narasi dengan ragam krama , yang selanjutnya
peserta didik mempresentasikan hasilnya.

Materi ajar, Materi ajar : Teks naratif


alat, dan bahan Alat dan bahan : Wacana teks naratif legenda

Sarana 1. Papan tulis


Prasarana 2. Spidol
3. LCD
4. Laptop/PC
5. Listrik
6. Internet

PERANGKAT AJAR BAHASA JAWA KELAS VIII


TEKS NARATIF LEGENDA

NO. KOMPONEN DESKRIPSI KEGIATAN/KETERANGAN


1 Pertanyaan Pemantik  Kapan pertama kali kamu membaca cerita legenda?
 Cerita legenda apa yang kamu sukai?

2 Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk siswa : Ya


 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep: Ya

3 Assesmen 1. Formatif :
a. Awal pembelajaran : Soal materi prasyarat
b. Proses pembelajaran : Observasi selama kegiatan pembelajaran
dan soal evaluasi hasil pembelajaran
2. Sumatif :
a. Keterampilan : Soal studi kasus
b. Pengetahuan : Soal terapan
4 Berdiferensiasi: a. Konten : Pengembangan 2 konten pembelajaran, konten bagi peserta didik
yang belum memahami materi prasyarat dan peserta didik yang
sudah siap belajar materi
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan
mendapatkan porsi lebih dari guru sebagai mentor, sementara bagi
siswa yang sudah siap belajar akan melakukan pembelajaran
secara berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator.
c. Produk : Hasil belajar disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik
5 Internalisasi : - Sekolah adiwiyata : Mempelajari legenda yang ada dilingkungan sekitar
daerah khusunya Sragen
- Anti Perundungan : Membantu dan saling menolong antar siswa yang
kesulitan mengerjakan soal, tanpa merendahka
- Toleransi : Saling menghargai hasil pekerjaan tugas rumah
- Digitalisasi Sekolah : Guru mengajar memanfaatkan LCD dan aplikasi

6 Kegiatan Pembelajaran Individu dan Berkelompok (4 orang)


Utama

7 Persiapan Pembelajaran  Menyiapkan materi ajar berupa artikel dan video tentang legenda daerah
setempat
 Menyiapkan peralatan dan media yang diperlukan
 Menentukan metode pembelajaran: ceramah bervariasi, pengamatan, diskusi
(sharing), presentasi project.

8 Urutan Kegiatan Aktivitas Awal:


Pembelajaran  Membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa yang menunjukan profil
pelajar pancasila yang religius, menanyakan kabar, mengingatkan siswa
untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, dan mengecek kehadiran.
Menghubungkan materi lalu dan materi sekarang, tanya jawab dengan
pertanyaan misalnya siswa diminta menulis aktivitas di pagi hari dan
kreatif membuat pertanyaan. Bahwa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan
makhluk hidup yang beraneka ragam dan semua masih berkesempatan
menghirup udara segar.
 Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik
assesmen, pembagian kelompok, menjelaskan mekanisme langkah-langkah
kegiatan pembelajaran.

Aktivitas Inti:
 Peserta didik mengamati materi/ gambar/video dari persistiwa, kejadian atau
fenomena yang berkaitan dengan teks naratif yang ada di daerah setempat.
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang teks naratif secara mandiri.
 Peserta didik mendengarkan isi ringkasan wacana narasi tentang legenda.
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang isi ringkasan.
 Peserta didik berlatih menuliskan tangapannya dengan kritis
 Peserta didik mengerjakan kuis yang ada dalam tugas kelas
 Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam
pembelajaran

Aktivitas Akhir:
1. Guru menyimpulkan & merefleksi materi yang telah diajarkan “teks naratif
tentang legenda”
2. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
3. Guru memberikan pekerjaan rumah secara berkelompok untuk menyajikan
legenda dalam bentuk tulisan
4. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.

9 Refleksi Guru  Bagaimana memastikan pelajar agar dapat memiliki sikap bersyukur atas
makhluk ciptaanNya?
 Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan pembelajaran ini?
 Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan?
Mengapa?

10 Kriteria untuk mengukur  Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


ketercapaian tujuan  Penilaian Sikap (observasi ineteraktif), Pengetahuan (Lisan selama proses
Pembelajaran dan KBM /saat presentasi, Keterampilan (unjuk kerja Produk)
asesmennya  Mengukur pemahaman pelajar:
(asesmen sumatif) Mampu memahami unsur pembangun teks naratif, menyajikan teks legenda
dalam bentuk tulisan, menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita
legenda.

11 Pertanyaan Refleksi  Kesulitan apa yang kamu rasakan di dalam menyajikan teks legenda secara
untuk Pelajar tulisan yang ada didaerah setempat?
 Bagaimana cara kamu untuk mempermudah pemahaman tentang amanat
yang terkandung dalam cerita legenda?

12 Daftar Pustaka Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa.
Kanisius: Yogyakarta
Sumarlam & Suryani, Ersyani Siti. 2013. Widya Adi Basa Jawi. PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri: Surakarta

13 Lembar Kerja Pelajar Terlampir

14 Bahan Bacaan Pelajar  Buku Bahasa Jawa VIII “Widya Adi asa Jawi”, Artikel

15 Bahan Bacaan Guru  Buku Paket SMP, Artikel, Buku Referensi lain

16 Materi Pengayaan  Pelajar diminta untuk mencari info dengan cara goggling di internet tentang
pengembangan teks naratif tentang legenda di daerah setempat youtube:
ketik teks naratif tentang cerita legenda Kabupaten Sragen.

17 Materi untuk pelajar  Bagi yang kesulitan belajar disediakan resume materi dan mengakses
yang kesulitan belajar google materi teks naratif, ciri, dan unsur pembangun teks naratif.

Lampiran 1: Lembar kerja aktivitas pembelajaran Teks naratif tentang legenda

A. Lembar kerja peserta didik kelompok A


Untuk melaksanakan lembar kerja ini, silahkan kamu mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Pastikan anda sehat, bertanggungjawab, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok.


Kelompok terdiri dari 4 orang.
2. bacalah contoh cerita legenda
3. Ringkaslah cerita legenda tesebut
4. Presentasikan hasil karyamu dihadapan kelompok lain secara lisan.
Ringkasan isi cerita legenda

B. Lembar kerja peserta didik kelompok B


Untuk melaksanakan lembar kerja ini, silahkan kamu mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Pastikan anda sehat, bertanggungjawab, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok.


Kelompok terdiri dari 4 orang.
2. bacalah contoh cerita legenda
3. Carilah amanat yang terdapat dalam cerita legenda
4. Presentasikan hasil karyamu dihadapan kelompok lain secara lisan.
Amanat dari cerita legenda

C. Lembar kerja peserta didik kelompok C


Untuk melaksanakan lembar kerja ini, silahkan kamu mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Pastikan anda sehat, bertanggungjawab, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok.


Kelompok terdiri dari 4 orang.
2. bacalah contoh cerita legenda
3. analisislah unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita legenda
4. Presentasikan hasil karyamu dihadapan kelompok lain secara lisan.

Unsur intrinsik Analisis

Lampiran 2 : Rubrik Pengamatan dan Refleksi

A. Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian Pengamatan
Teks naratif legenda
Aspek yang Kriteria Penilaian
dinilai 1 2 3 4
Produk
Kerja sama
Tanggung jawab
Ketelitian
Presentasi

B. Refleksi
1. Refleksi pemahaman materi
Yang sudah saya pelajari pada materi ini adalah
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
Hal baru yang saya pelajari dalam materi ini adalah
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

2. Refleksi proses belajar


Lingkaran pada angka di bawah ini yang menandakan kesungguhan belajar kamu.

Tidak Belajar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Belajar dengan sungguh-sungguh

3. Refleksi sikap
Beri tanda pada kolom angka di bawah ini yang sesuai dengan sikap kamu selama pembelajaran
kesungguhan belajar kamu!

Sikap 1 2 3 4
Kerja sama
Teliti
Tanggung jawab
Komunikasi
Berani berpendapat
Menghargai teman

Lampiran 3: Bahan bacaan guru dan siswa

BAHAN BACAAN GURU


A. Pengertian
Teks Naratif yaiku teks kang nyritakake kedadeyan, prastawa utawa kisah sakiwa tengene
siswa. Teks naratif kaperang dadi loro, yaiku crita kang asifat khayalan utawa fiksi lan crita kang
asifat aktual utawa non fiksi. Tujuan teks naratif kanggo aweh penglipur marang wong kang lagi
maca, aweh pendhidikan, menehi ngerti, menehi refleksi marang siswa lan marang sapa wae kang
maca, lan menehi daya imajinasi marang wong kang maca.
cerita Legenda yaiku kalebu salah sawijining jenis cerita rakyat kang nyritakake asal-usul
sawijining papan panggonan.

B. Unsur Teks Naratif Legenda


1. Paraga, yaiku lakon utawa tokoh kang ana ing cerita.
paraga kaperang ana telu, yaiku antagonis kang asifat ala, protagonis kang asifat becik, lan
tritagonis kang asifat penengah.
2. Penokohan, yaiku cara pengarang nggambarake sifat lan karakter tokoh utawa paraga
3. Latar, keperang dadi telu, yaiku latar panggonan, latar wektu, lan latar suasana
4. Alur, yaiku lumakuning carita (urut-urutaning cerita manut kedadeyan wektu). Alur kabagi dadi
telu, yaiku orientasi, komplikasi, lan resolusi
5. Tema, yaiku wosing cerita utawa pokok cerita
6. Lelewaning basa
7. Amanat, yaiku pesan moral kang ditujokake marang wong kang maca.
8. Sudut Pandang utawa point of view yaiku anggone pangripta manggonake utawa ndunungake
awake ing cerita. Pangripta bisa dadi tokoh utama ing cerita, dadi tokoh utawa paraga
tambahan, lan uga bisa dadi pihak ketiga utawa pengamat kang sarwa bisa

C. Bahan bacaan siswa


Tuladha Teks Naratif Legenda ing Kabupaten Sragen
PERANCANGAN BATIK SUKOWATI DENGAN
SUMBER IDE FOSIL GADING GAJAH SANGIRAN

Nalika kuwi pemberontakan Cina kang dipimpin Sunan Kuning utawa Raden Mas Garendi
marahi Paku Buwana II pilih lunga menyang Pacitan. Salah sijine Senopati Kartasura sing jenenge
Tumenggung Alap-alap oleh wangsit lewat ngimpi. Ing sajoning ngimpine kuwi, Tumenggung
Alap-alap ditekani pawongan.
“Hey Tumenggung, iki ana telung pusaka, tebok, lumbung pring, karo tongkat. Telung pusaka
iki gawanen lunga saka Kartasura iki. Besok manawa wis tekan titi wancine, pusaka telu iki kudu
mbok wenehke marang Pangeran Mangkubumi nalika ana perang gedhe.”
Tumenggung Alap-alap kaget, nalika dheweke tangi pusaka telu iku wis ana neng cedhake.
Tumenggung Alap-alap banjur lunga mengetan saka Kartasura.
Tekan Desa Kranggan, Tumenggung Alap-alap rumangsa betah, lan akhire milih manggon
neng kana dadi kyai, kanthi jeneng Kyai Srenggi.
Wis sauntara wektu Kraton Kartasura pindhah neng Surakarta. Wektu semana Pangeran
Mangkubumi ora seneng karo Patih Pringgalaya sing mbelani kompeni. Pungkasane Pangeran
Mangkubumi milih lunga saka kraton, sangu duit 2000 real paringane Sunan Paku Buwana II.
Pangeran Mangkubumi lunga lewat Jebres menyang Tanan Bang Wetan.
Ing Tanah Bang Wetan, Pangeran Mangkubumi oleh dhukungan saka warga. Akeh warga sing
padha dilatih dadi prajurit sing kuat kanggo nglawan Walanda. Ananging Pangeran Mangkubumi
kapeksa mundur amarga prajurite wiwit ora kuwat, amarga kentekan pangan. Pangeran
Mangkubumi lan prajurit akhire tekan Desa Kranggan. Neng kana tibake Pangeran Mangkubumi
wis ditunggu-tunggu dening Kyai Srenggi.
Kyai Srenggi memelas mangerteni kahanane Pangeran Mangkubumi lan prajurite. “Mangga
Pangeran, pinarak mlebet. Dhahar rumiyin sakwontenne”, ature Kyai Srenggi. Para prajurit dikon
mangan panganan sing wis dicepakake. Kanggo Pangeran Mangkubumi Kyai Srenggi wis
nyiapake sega lawuh pecel lan iwak pitik sing diwadahi tebok, lan sing keri dhewe yaiku tongkat.
Kyai Srenggi nyritakake wangsit sing ditampa pirang tahun kepungkur.
“Nyuwunsewu Pangeran, kala rumiyin, dalem nate pikantuk wangsit lewat ngimpi menawi dalem
dipunpeseni njagi tigang pusaka ingkang samenika dalem kangge wadah dhaharipun panjenengan
Pangeran”, mature Kyai Srenggi. “Dalem naming nglampahi amanat saking Gusti, Pangeran”,
wangsulani Kyai Srenggi.
“Saiki aku wis ngerti maksude kabeg panganan sing mbok suguhake nganggo pusaka-pusaka iki.
Mula kuwi, Kyai lan kabeh sing neng kene tak jaluk dadi seksi, yen panggonan iki tak jenengake
Sragen.” Sabanjure, kabeh wong sing neng kana padha takon, kenangapa dijenengake Sragen.
“Iya, Sragen. Panggonan iki takjenengake Sragen amarga neng kene iki Kyai Srenggi wis
masrahake telung pusaka lan menehi aku legen” Pangeran Mangkubumi njelasake. Wiwit iku,
panggonan (desa) sing dienggoni Kyai Srenggi ganti jeneng dadi dukung Sragen (gathukane saka
tembung srah, saka pasrah, lan gen saka legen).

(diunduh ing laman youtube piwulang cerita legenda: janur kuning)

Glosarium
Ngetan Lunga menyang arah etan
Pusaka Gaman
Real Mata uang

Sauntara Sawetara

Telung Telu
Wangsit Pesan utawa amanat

Daftar Pustaka

Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa. Kanisius:
Yogyakarta
Sumarlam & Suryani, Ersyani Siti. 2013. Widya Adi Basa Jawi. PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri: Surakarta

Mengetahui, Nganjuk, Juli 2023


Kepala SMP Negeri 6 Nganjuk Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

Tri Sumartana, S.Pd Anistya Ayu Enggarsari, S.Pd.


NIP. 19670522 198903 1 005 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai