Disusun Oleh:
NAMA: SHELIA FERONICA DINDA ARIANTI
NIM: 2014201011
A. Definisi
Penyakit tumor otak adalah pertumbuhan sel otak yang abnormal di dalam atau di
sekitar otak secara tidak wajar dan tidak terkendali.
Tumor Otak merupakan penyakit mematikan yang menempati urutan ke-10 sebagai
penyebab kematian baik pada pria maupun Wanita . Angka mortalitas akibat tumor otak
adalah 4,25 per 100.000 penduduk per tahun. Tumor pada otak dapat dideteksi melalui
pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging .
Tumor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat, baik ganas maupun
tidak. Tumor ganas disusunan saraf pusat adalah semua proses neoplastik yang terdapat
dalam ruang intrakranial atau dalam kanalis spinalis, yang mempunyai sebagian atau
seluruh sifat-sifat proses ganas spesifik seperti yang berasal dari sel-sel saraf di meningen
otak, termasuk juga tumor yang berasal dari sel penunjang (neuroglia), sel epitel
pembuluh darah, dan selaput otak. Apa bila sel tumor otak berasal dari jaringan otak itu
sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain disebut sebagai
(metastasis) seperti kanker paru, kanker payudara, dan kanker prostate disebut sebagai
tumor otak sekunder.
B. Etiologi
Gejala dari tumor metastasis intrakranial sama dengan tumor primer intrakranial .
Gejalanya bervariasi dari satu penderita ke penderita lain tergantung pada ukuran dan
bagian otak yang terjangkit.
Sakit kepala terjadi akibat edema dari kebocoran pembulu darah dan penekanan dari
tumor itu sendiri. Kejang adalah suatu episode singkat yang abnormal dari aktivitas listrik
di otak yang disebabkan oleh sebuah tumor intrakranial, operasi, atau perdarahan
intrakranial yang mengganggu kegiatan elektrik. Pada saat kejang terjadi , aktivitas listrik
yang tidak normal terjadi.
Berdasarkan perbedaan lokasi, sifat dan usia pasien tumor
intrakranial, terjadi perbedaan kecepatar progresi dan keparahan gejala peningkatan
tekanan intrakranial. Tumor intrakranial dapat mendesak dan mendestruksi jaringan otak
di sekitarnya, hingga timbul gejala dan tanda neurologis spesifik. Menurut urutan
perkembangan desakan setempat terhadap otak, khususnya kekhasan gejala dan tanda
fisik awal dapat dibuat diagnosis lokalisasi tumor.
1. Tumor korteks motorik memanifestasikan diri dengan menyebabkan gerakan
seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut kejang
Jacksonian.
5. Tumor sudut serebopontin biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan
memberi rangkaian gejal yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada
tumor otak.
Terjadipadahemisfer cerebral
Sakit kepala
Muntah
Perubahankepribadian; pekarangsang, apatis
B. Neuroma Akustik
rasa pusing
Ataxia
Parestesiadankelemahanwajah (saraf kranial V,VII)
Hilangnya refleks kornea
Penurunan sensitivetaster hadap sentuhan (Saraf cranial V,XI)
Kehilanganpendengaran unilateral
C. Meningioma
Kejang
Eksoftalmus unilateral
Ekstrak mata palsiotot
Gangguanpandangan
GangguanOlfaktorius
Paresis
D. Adenoma Hipofisis
Akromegali
Hipopituitari
Sindrom Cushing
Wanita: Amenorea, sterilisasi
Pria: kehilangan libido, impotensi
C. Patofisiologi
Tumor otak primer dianggap berasal dari sel atau koloni stem sel tunggal dengan
DNA abnormal. Pada saat tumor meluas, kompresi dan infiltrsi menyebabkan
kematian jaringan otak. Tumor otak tidak hanya menyebabkan lesi pada otak, tetapi
juga menyebabkan edema otak. Jika perawatan tidak berhasil, tumor otak akan
menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial secara progresif yang akan
menyebabkan displacement struktur stem otak .
Mekanisme belum seluruhnya dipahami, namun diduga disebabkan selisih
osmotik yang menyebabkan perdarahan . Obstruksi vena dan oedema yang
disebabkan kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume
intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa, bila terjadi
secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya.
Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari/berbulan-bulan untuk
menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul
cepat.
Kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau
serebulum. Kompresi medula oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat.
Intrakranial yang cepat adalah bradikardi progresif, hipertensi sistemik.
D. Patway
E. Manisfestasi Klinis
Manifestasi klinis tumor otak membingungkan dan berfluktuasi secara
substansial tergantung pada kategori, lokalitas, jumlah dan laju pertumbuhan tumor.
Sehubungan dengan patogenesis, gambaran klinis dapat dibagi menjadi peningkatan
tekanan intrakranial dan fokal, suatu karakteristik dari kerusakan jaringan asli.
Sampai saat ini, gejala yang paling banyak dilaporkan dialami oleh pasien adalah
sakit kepala . Sakit kepala yang tergolong gejala umum merupakan salah satu keluhan
yang biasa dialami oleh hampir separuh korban. Sakit kepala muncul sebagai gejala
awal dalam banyak kasus. Selain sakit kepala dan kejang, manifestasi lain termasuk
mual dan muntah, ataksia, gangguan penglihatan, perubahan kepribadian dan
perilaku, kesulitan berbicara, perubahan kesadaran, gangguan tidur, mengantuk,
kelelahan, masalah ingatan, sensasi kesemutan di beberapa bagian tubuh. Gejala fokal
di area otak yang terlibat meliputi:
Lobus frontal
Perubahan kepribadian dan perilaku, Disfungsi kognitif, Kehilangan memori,
Kehilangan motorik kontralateral.
Lobus parietal
Disorientasi spasial, Kesulitan menulis, memberi nama dan menggambar, Afasia,
Masalah pengenalan.
Lobus oksipital
Kehilangan penglihatan unilateral/bilateral, Cacat lapang pandang, Ilusi, Halusinasi,
Penglihatan kabur.
Lobus temporal
Masalah ingatan jangka pendek dan jangka panjang, Defisit bicara dan bahasa,
Perubahan emosional misalnya agresivitas, Kesulitan dalam memahami kata-kata.
Otak kecil
Ataksia, Kesulitan dalam keterampilan motorik halus.
Batang otak
Kesulitan menelan, Paresis/kesemutan pada wajah, Penglihatan ganda.
F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Marker tumor
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang
tumor atau oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.
b. Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi radio untuk
menghasilkan gambaran berbagai struktur tubuh.
c. CT-Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X yang untuk memindai
susunan lapisan jaringan untuk memberikan pandangan potongan
melintang.
d. Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan
antar jaringan dapat mencakup penggunaan bahan kontras.
e. Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer
penerima, digunakan untuk mengkaji jaringan yang dalam di dalam
tubuh.
f. Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan
memasukkan suatu ke dalam rongga tubuhatau ostium tubuh,
memungkin dillakukannya biopsy jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.
G. Penatalaksanaan
Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam
penatalaksanaannya yaitu :
1. Surgery
Terapi pre Surgery
a. Steroid : Menghilangkan swelling, contoh dexamethason
b. Anticonvulsant : Untuk mencegah dan mengontrol kejang, contoh carbamazepinec.
c. Shut : Untuk mengalirkan cairan cerebrospinal
2. Radiotherapy
Radioterapi merupakan salah satu modalitas penting dalam penatalaksanaan
proses keganasan. Berbagai penelitian klinis telah membuktikan bahwa
modalitas terapi pembedahan akan memberikan hasil yang lebih optimal
jika diberikan kombinasi terapi dengan kemoterapi dan radioterapi.
3. Chemotherapy
Kemoterapi dapat menggunakan powerfull drugs, bisa menggunakan satu
atau dikombinasikan. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk
membunuh sel tumor pada klien. Diberikan secara oral, IV, atau bisa juga
secara shunt.
B. Diagnosis Keperawatan
Pre Operasi Tumor Cerebri
1. Nyeri akut berhungan dengan agen pencedera fisiologi
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif ditandai dengan tumor otak
3. Polanafas tidak efekti berhubungan dengan hambatan upaya napas
4. Risiko jatuh ditandai dengan kekuatan otot menurun
5. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna Makanan
C. Intervensi Keperawatan
NO DX Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi keperawatan
E. Evaluasi
Evaluasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan sudah disesuaikan
dengan kriteria hasil selama tahap perencanaan dapat dilihat melalui kemampuan
klien
untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain digunakan untuk mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan, evaluasi jugadigunakan untuk memeriksa sumua proses keperawatan
Daftar Pustaka