Anda di halaman 1dari 7

Program Studi Teknik Kimia

Institut Teknologi
FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM
Kalimantan (Laboratory Work Safety Analysis Form)

FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM


(Laboratory Work Safety Analysis)

Formulir Analisis Keselamatan Pekerjaan Laboratorium (Laboratory Work Safety Analysis) ini berfungsi
sebagai acuan standar bagi para peneliti di laboratorium dalam lingkungan PSTK ITK untuk
mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya secara sistematis untuk mengurangi risiko kecelakaan dan
cedera. Penakaran risiko kerja ini wajib dilakukan oleh setiap peneliti sebelum memulai pekerjaan di
laboratorium.

1. IDENTITAS PENELITI
Nama Peneliti Muhammad Rafi Alvaro Putra Chandra
No. Identitas 05231058
(NIM/NIP/NIK)
No. Ponsel 085845032032
Alamat Domisili Jl. Inpres 2 no.56 RT.18 Kelurahan Muara Rapak Kecamatan Balikpapan
Utara

Jenis Percobaan ✓ Praktikum ☐ Penelitian ☐ Lainnya, sebutkan:

Judul /Topik ISOTHERMAL ADSORPTION

Nama Laboratorium Laboratorium Kimia


Dosen Pembimbing/ 1. Rizka Lestari, S.T., M.Eng.
Peneliti Utama 2. Nita Ariestiana Putri, S.T., M.Eng

2. IDENTIFIKASI HAZARD
2.1. Identifikasi Hazardous Chemicals
Angka peringkat hazard bahan kimia mengacu pada NFPA 704: Standard System for the Identification of
the Hazards of Materials for Emergency Response.

Tabel 1. Identifikasi Hazard Bahan Baku dan Produk.


Instability-
Flammability Health
Nama reactivity Special
No Hazard (Level Hazard (Level Keterangan
Bahan/Agen Hazard (Level hazard
NFPA) NFPA)
NFPA)
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
1. Carbon Active ✓ ✓ ✓
Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi
FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM
Kalimantan (Laboratory Work Safety Analysis Form)

Flammability
kategori 2:
Padatan mudah
terbakar, suhu
dapat
membakar
sendiri
(autoignition
temperature)
pada 430 °C
Health Hazard
kategri 1:
Sedikit
berbahaya jika
terjadi kontak
kulit (iritan),
kontak mata
(iritan),
tertelan, atau
inhalasi.
2. Asam Asetat ✓ ✓ ✓
(CH3COOH)

Flammability
kategori 2:
Cairan dan uap
mudah
menyala.
Memiliki titik
nyala pada
suhu 40 °C dan
titik didih pada
suhu 118 °C
Healty Hazard
kategori 3 :
Menyebabkan
kulit terbakar
yang parah dan
kerusakan mata
3. Natrium ✓ ✓ ✓
Hidroksida
(NaOH)
Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi
FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM
Kalimantan (Laboratory Work Safety Analysis Form)

Health Hazard
kategori 3:
dapat
menyebabkan
iritasi pada
kulit dan mata
serta dapat
menyebabkan
kerusakan pada
jaringan tubuh
jika terkena
dalam jumlah
yang besar.
Instability-
reactivity
Hazard
kategori 1 :
Dapat korosif
terhadap
logam.
4. Indikator ✓ ✓ ✓
Fenolftalein
(PP)

Health Hazard
kategori 2 :
Diduga
menyebabkan
kerusakan
genetik. Dapat
meyebabkan
kanker. Diduga
dapat merusak
kesuburan
5. Aquades ✓ ✓ ✓
(H2O)

Bahan tersebut
tidak
dikategorikan
sebagai bahan
yang berbahaya
Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi
FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM
Kalimantan (Laboratory Work Safety Analysis Form)

2.2. Identifikasi Hazardous Conditions or Processes


Tabel 2. Identifikasi Hazard Kondisi atau Proses.
Hazardous Conditions or Processes
Reaction Hazards Hazardous Processes Other Hazards
☐ Explosive ☐ Generation of air ✓ Hand/power tools
contaminants (gases, aerosols,
✓ Exothermic, with potential for ✓ Moving equipment/parts
or particulates)
fire, excessive heat, or runaway ✓ Electrical
reaction ☐ Heating chemicals
☐ Noise > 80 dBA
☐ Endothermic, with potential ☐ Large mass or volume
☐ Heat/hot surfaces
for freezing solvents, decreased ☐ Pressure > atmospheric
☐ Ergonomic hazards
solubility, or heterogeneous ☐ Pressure < atmospheric
mixtures ☐ Needles/sharps
☐ Scale-up of reaction
☐ Gases produced ☐ Other (list):
☐ Hazardous reaction
intermediates/products
☐ Hazardous side reactions

2.3. Identifikasi Hazard: Pelaku Kerja Laboratorium


Tabel 3. Identifikasi Hazard Pelaku Kerja Laboratorium.
No Evaluasi Ya Tidak
1 Apakah anda menyadari bahwa faktor manusia mempunyai andil yang besar ✓
terhadap terjadinya suatu kecelakaan kerja?
2 Apakah anda memahami bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan yang ✓
anda pergunakan dalam percobaan terhadap diri anda sendiri?
3 Apakah anda memahami bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan yang ✓
anda pergunakan dalam percobaan terhadap orang lain?
4 Apakah anda memahami bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan yang ✓
anda pergunakan dalam percobaan terhadap lingkungan?
5 Apakah anda memahami bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan dari ✓
peralatan yang anda pergunakan dalam percobaan anda?
6 Apakah anda tahu tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan ✓
yang disebabkan oleh percobaan yang anda lakukan?
7 Jika anda diminta melakukan penilaian diri sendiri tentang keterampilan anda dalam bekerja,
anda termasuk kategori:
1. ceroboh
2. kurang terampil
3. cukup terampil : saya yakin bahwa saya dapat bekerja cukup terampil, baik dalam
maupun luar Lab dan dapat bekerja dalam team maupun individu dengan cukup
terampil
4. sangat terampil
Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi
FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM
Kalimantan (Laboratory Work Safety Analysis Form)

3. ANALISIS RENCANA KERJA


3.1. Prosedur Percobaan
Tabel 4. Identifikasi Langkah Kerja, Hazard, dan Pengendaliannya
1. Standarisasi larutan asam Terjadi tumpahan larutan Menggunakan corong kaca
asetat standar primer atau NaOH pada pada saat pengisian larutan
saat pengisian buret standar primer

2. Dimasukkan karbon aktif Terjadi tumpahan pada saat Berhati-hati pada saat
ke dalam labu erlenmeyer, penambahan asam asetat ke penambahan asam asetat
lalu ditambahkan asam dalam Erlenmeyer dan menggunakan APD yang
asetat pada masing- tepat
masing erlenmeyer Terhirupnya karbon aktif pada Menggunakan APD yang
saat ditambahkan ke erlenmeyer tepat sehingga meminimalisir
terhirupnya karbon aktif
3. Erlenmeyer ditutup Jika reaksi yang terjadi Membuka tutup alumunium
dengan alumunium foil, menghasilkan panas/gas, dapat foil secara berkala agar
diaduk menggunakan membuat labu erlenmeyer yang tekanan tidak meningkat
stirrer bar selama 10 ditutup dengan alumunium foil secara berlebihan
menit dan 15 menit menjadi bertekanan
dengan kecepatan 300 Kecepatan pengadukan dengan Mengontrol kecepatan
rpm menggunakan magnetic stirrer pengadukan secara berkala

4. Larutan yang telah Terjadi tumpahan larutan pada Menggunakan corong kaca
homogen disaring dengan saat penyaringan yang dapat pada saat penyaringan dan
kertas saring untuk menyebabkan iritasi lakukan penambahan larutan
mendapatkan filtrat yang pada corong kaca secara
jernih bertahap

5. Dilakukan titrasi filtrat Terjadi tumpahan larutan Menggunakan corong kaca


sebanyak 10 ml dengan standar primer atau NaOH pada pada saat pengisian larutan
larutan standar NaOH 0,1 saat pengisian buret standar primer
M dan ditetesi indikator
Terjadi tumpahan pada saat Menggunakan pipet tetes
PP sebanyak 3 tetes
mengambil indikator PP yang pada saat mengambil
dapat menyebabkan gangguan indikator PP
pada kesehatan

6. Dihitung volume NaOH Tidak ada Tidak ada


yang dibutuhkan untuk
menghitung konsentrasi
sisa larutan asam asetat

3.2. Alat Pelindung Diri (APD)


Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi
FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM
Kalimantan (Laboratory Work Safety Analysis Form)

Pilih APD dan perlengkapan keselamatan yang sesuai untuk prosedur (centang semua yang sesuai).

Tabel 5. Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD) dan Perlengkapan Keselamatan.


✓ Sepatu tertutup ☐ Fire extinguisher
✓ Gloves; jenis: Latex & Nitrile ☐ Eyewash/safety shower
☐ Safety glasses ☐ First aid kit
☐ Safety goggles ☐ Spill kit
☐ Face shield and googles ✓ Lainnya (sebutkan): Medical mask, long jeans,
✓ Lab coat long socks
☐ Flame-resistant lab coat

3.3. Penanganan Limbah


Tabel 7. Jenis dan Metode Penanganan Limbah
No Jenis dan Komposisi Limbah Kategori Limbah Penanganan
Limbah Cair
1. Natrium Hidroksida ✓ B3 ☐ Non-B3 ☐ Ditangani mandiri
(NaOH) ✓ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
2. Asam Asetat ✓ B3 ☐ Non-B3 ☐ Ditangani mandiri
(CH3COOH) ✓ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
3. Campuran Asam Asetat dengan ✓ B3 ☐ Non-B3 ☐ Ditangani mandiri
NaOH ✓ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
4. Aquades ☐ B3 ✓ Non-B3 ✓ Ditangani mandiri
(bekas mencuci) ☐ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
5. Indikator Fenolftalein ✓ B3 ☐ Non-B3 ☐ Ditangani mandiri
(PP) ✓ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
Limbah Padat
1. Tissue ☐ B3 ✓ Non-B3 ✓ Ditangani mandiri
☐ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
2. Kertas saring ☐ B3 ✓ Non-B3 ✓ Ditangani mandiri
☐ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
3. Carbon Active ✓ B3 ☐ Non-B3 ☐ Ditangani mandiri
✓ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3
Limbah Gas
☐ B3 ☐ Non-B3 ☐ Ditangani mandiri
☐ Dikumpulkan ke TPS Limbah B3

4. PERINGKAT HAZARD
Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi
FORMULIR ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LABORATORIUM
Kalimantan (Laboratory Work Safety Analysis Form)

Jika dilihat dari bahan-bahan kimia yang dipergunakan dan dihasilkan dari percobaan, serta kondisi
operasi dan peralatan yang dipergunakan, maka secara rata-rata tingkat hazard dari percobaan
termasuk kategori:
☐ RENDAH ✓ SEDANG ☐ TINGGI
analisis keselamatan dan kesehatan kerja, peringkat rata-rata hazard diklasifikasikan sebagai "sedang"
karena rata-rata dari keseluruhan identifikasi bahaya masih berada pada tingkat sedang.

5. PERNYATAAN DAN PENGESAHAN


Pernyataan pelaku kerja laboratorium
Saya memahami tentang apa yang akan saya lakukan dalam percobaan tersebut dan bertanggung
jawab terhadap keselamatan jalannya percobaan serta tidak melakukan kegiatan laboratorium diluar
pekerjaan yang diijinkan.
Tandatangan Mahasiswa Tanggal

Nama: Muhammad Rafi Alvaro Putra Chandra

Menyetujui, Tanggal
Dosen pengampu

Nama: Rizka Lestari, S.T., M.Eng.


Menyetujui, Tanggal
Kepala Laboratorium

Nama: Rizka Lestari, S.T., M.Eng.

Anda mungkin juga menyukai