Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH LEMBAGA JASA KEUANGAN

PERBANKAN

KELOMPOK 2:
-Alvaro Rafa Narendra
- Amira Nediva Shayna
- Imam Aditya Putra
- Muhammad Iqbal Arzu
- Nabila Shakira Kusumah
- Syarifa Marsya Atmariani
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Esa atas kuasa nya karena
tanpa kuasa-Nya kami tidak bisa menyelesaikan makalah Ekonomi ini. Kami
juga ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan Makalah Lembaga Jasa Keuangan ini.

Berikut kami persembahkkan Makalah Lembaga Jasa Keuangan ini yang


membahas tentang apa saja lembaga- lembaga jasa keuangan, fungsi, serta
tujuan mereka didirikan.

Kami berharap makalah ini bisa menjadi referensi dan/atau acuan untuk
memperdalam ilmu ekonomi mengenal lembaga jasa keuangan, semoga
makalah ini bisa membuat manfaat bagi para pembaca.
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Isi
1.0 Pengertian Lembaga Jasa Keuangan

Lembaga Jasa Keuangan merupakan sebuah lembaga yang mencakup berbagai


operasi bisnis dalam sektor jasa keuangan yang di dalamnya termasuk bank,
perusahaan perwalian, perusahaan asuransi, perusahaan pialang, dan pedagang
investasi.

1.2 Jenis-Jenis Lembaga Jasa Keuangan

- Lembaga Jasa Keuangan Bank, Contoh: Bank Umum, Bank Sentral, Bank
Syariah, Bank Perkreditan Rakyat
- Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, Contoh: Koperasi, Asuransi, Financial
Technology

1.3 Pengertian dari Lembaga-lembaga keuangan Bank

1. Bank Sentral

Bank Sentral bertanggung jawab untuk menstabilkan sistem moneter di suatu


negara. Masing-masing negara punya Bank Sentral. Di Indonesia, Bank Sentral
yang diandalkan adalah Bank Indonesia. Tentunya, Bank Indonesia harus selalu
memastikan nilai mata uang Rupiah stabil, agar dapat memberikan kestabilan
juga pada perekonomian masyarakat.
2. Bank Komersial (Bank Umum)

Bank Komersial juga kita kenal sebagai Bank Umum, yaitu badan usaha yang
memberikan jasa perbankan pada masyarakat secara konvensional atau dengan
sistem syariah. Bank Umum menyediakan jasa keuangan, seperti tabungan,
deposito, giro, KPR, kredit multiguna, dan lainnya.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum
karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan
perasuransian

BPR merupakan Bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito


berjangka, menyediakan pinjaman dan layanan keuangan lainnya pada
masyarakat di wilayah terpencil. Oleh karena itu, BPR biasanya berada di
pedesaan dan lokasi lainnya yang jauh dari pusat..

4. Bank Syariah:

Lembaga jasa keuangan perbankan yang hampir sama dengan bank umum,
tetapi berdasarkan ekonomi syariah atau sesuai dengan prinsip syariah dalam
agama Islam atau prinsip hukum Islam.

5. Bank Pembangunan:
Lembaga jasa keuangan perbankan yang bertujuan untuk mendukung
pembangunan nasional dengan memberikan kredit jangka panjang kepada
sektor-sektor tertentu. Dan pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah
dan panjang dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah
dan panjang dibidang pembangunan.

1.4 Pengertian dari Lembaga-lembaga keuangan Non-Bank

1. Perusahaan Asuransi

Dalam perusahaan asuransi tentunya menyediakan jasa proteksi pada para


nasabahnya. Agar dapat mendapatkan proteksi itu, nasabah diwajibkan
membayar premi sesuai ketentuan. Nasabah pun bisa mendapatkan berbagai
macam proteksi, mulai dari proteksi jiwa, proteksi yang berkaitan dengan
kesehatan, proteksi ketika bepergian, dan lainnya.

2. Pegadaian

Pegadaian adalah Lembaga Keuangan Non-Bank yang menyediakan kredit


dengan jaminan. Masyarakat bisa mendapatkan pinjaman dengan syarat
menjaminkan hartanya. Contoh harta yang bisa dijaminkan adalah perhiasan,
alat elektronik, kendaraan bermotor, dan lainnya.

3. Pasar Modal (Bursa Efek)


Pasar modal juga menjadi salah satu jenis Lembaga Keuangan Non-Bank
andalan. Melalui pasar modal, nasabah bisa bertransaksi menggunakan surat-
surat berharga, seperti saham, surat utang atau obligasi, hingga reksa dana.Dari
transaksi itu lah, nasabah nantinya bisa meraup keuntungan yang melimpah.
Untuk bisa memasukinya, nasabah harus mendaftarkan diri dulu lewat sekuritas
atau manajer investasi.

4. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang memberikan jasa


simpan-pinjam kepada anggotanya dengan bunga yang relatif rendah, sehingga
membebaskan masyarakat dari rentenir dan dapat mengelola uang secara lebih
produktif.

5. Perusahaan Modal Ventura: Lembaga jasa keuangan bukan bank yang


memberikan modal usaha kepada perusahaan-perusahaan baru atau berkembang
dengan cara memiliki saham atau bagian kepemilikan lainnya1.

6. Dana Pensiun: Lembaga jasa keuangan bukan bank yang mengelola dana
pensiun yang berasal dari iuran pekerja dan atau pemberi kerja untuk
memberikan manfaat pensiun kepada peserta

1.5 Manfaat Adanya Lembaga Keuangan Secara Umum


Dari beberapa contoh Lembaga Keuangan di atas, tentunya semua Lembaga
yang bergerak di bidang keuangan memiliki manfaat bagi masyarakat dan
perekonomian.

1. Memudahkan transaksi dengan menjadi lintas pembayaran


Manfaat Lembaga Keuangan yang paling utama, yaitu memberikan kemudahan
dan keamanan dalam transaksi keuangan. Contohnya, menjadi lintas
pembayaran tagihan sehari-hari, transfer antar bank, transfer uang ke luar
negeri, hingga transaksi untuk berbelanja. Masyarakat pun kini dapat
melakukan transaksi dengan mudah melalui aplikasi perbankan, jadi tidak perlu
datang ke kantornya langsung.

2. Menyediakan uang tunai dengan penarikan melalui ATM


Salah satu manfaat Lembaga Keuangan bagi masyarakat selanjutnya, yaitu
manfaat likuiditas yang artinya menyediakan uang tunai dan terjamin
keasliannya. Pengambilan uang tunai itu bisa dilakukan di ATM terdekat.

3. Mengalihkan aset untuk memperoleh keuntungan


Lembaga Keuangan adalah badan yang bisa mengalihkan aset keuangan untuk
keperluan tertentu. Contohnya, memberikan pinjaman pada nasabah lain. Dana
tersebut memang akan selalu diputar agar Lembaga Keuangan tersebut bisa
terus hidup atau memperoleh keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai