Jumlah
No. Elemen Capaian Pembelajaran JP
1 Proses bisnis bidang Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami 8
proses bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam
pengelasan dan fabrikasi
secara menyeluruh pada berbagai industri dan
logam konstruksi, antara lain konstruksi baja, pemipaan, kapal,
pesawat udara dan lainnya, dan pengelolaan sumber
daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
2 Perkembangan teknologi di 8
bidangpengelasan dan Meliputi perkembangan teknologi di bidang pengelasan
fabrikasi logam dan fabrikasi logam pada berbagai bidang antara lain
pengelasan otomatis pada pembuatan pipa, pengelasan
pada perakitan kendaraan, pengelasan robotik, dan
konstruksi baja, konstruksi kapal, maupun pesawatudara.
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Fase / Domain E
Capaian Akhir Fase E Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup dalam menggunakan alat ukur dan
perkakas bengkel, dalam melakukan pengelasan dasar sesuai dengan renjana (passion) dan cita-cita (vision) yang membangkitkan imajinasi dan kreativitas
dalam menghasilkan produk kreatif baik dalam perancangan maupun pekerjaan serta dapat menciptakan bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam dengan
memanfaatkan potensi dan kearifan lokal.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Tahap 6 Tahap 5
TP 8.1 TP 5.1
TP 8.2 TP 5.2
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
1. Proses bisnis bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu 1.1. Memahami proses bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam Tahap 1
pengelasan dan fabrikasi memahami proses bisnis bidang secara menyeluruh pada berbagai industri dan konstruksi. 1.1. Memahami proses bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam secara
logam pengelasan dan fabrikasi logam secara 1.2. Menciptakan bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam menyeluruh pada berbagai industri dan konstruksi.
menyeluruh pada berbagai industri dan dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal. 3.1 Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship),
konstruksi, antara lain konstruksi baja, serta peluang usaha di bidang pengelasan dan fabrikasi logam.
pemipaan, kapal, pesawat udara dan 3.2 Memahami budaya dan karakter profesi kewirausahaan di bidang pengelasan
lainnya, dan pengelolaan sumber daya dan fabrikasi logam.
manusia dengan memperhatikan potensi Tahap 2
dan kearifan lokal. 4.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
2. Perkembangan Pada akhir fase E, peserta didik mampu 2.1. Memahami perkembangan teknologi di industri pengelasan (K3LH) di lingkungan kerjanya.
teknologi di memahami perkembangan teknologi dan fabrikasi logam pada berbagai bidang; 4.2 Menerapkan budaya kerja industri seperti 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
pengelasan dan fabrikasi logam pada 2.2. Menganalis perkembangan teknologi di dunia industri dan Rajin), dan etika kerja.
bidang pengelasan
berbagai bidang antara lain pengelasan dunia kerja serta isu-isu global terkait dengan pengelasan Tahap 3
dan
otomatis pada pembuatan pipa, dan fabrikasi logam pada berbagai bidang; 6.1 Memahami gambar teknik beserta simbol-simbol pada bidang pengelasan dan
fabrikasi logam
pengelasan pada perakitan kendaraan, fabrikasi logam.
pengelasan robotik, dan konstruksi baja, 6.2 Menerapkan gambar teknik pada gambar kerja untuk pekerjaan pengelasan dan
bidang pengelasan dan fabrikasi logam. 7.1 Menerapkan penggunaan alat ukur.
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
3. Profesi dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu 3.1 Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan 7.2 Melakukan penggunaan perkakas bengkel.
kewirausahaan (job memahami profesi dan kewirausahaan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang 7.3 Menerapkan penggunaan peralatan memotong mekanik, dan peralatan
profile dan (jobprofile dan technopreneurship), pengelasan dan fabrikasi logam. memotong dengan busur api.
technopreneurship), serta peluang usaha di bidang di bidang 3.2 Memahami budaya dan karakter profesi kewirausahaan di Tahap 5
serta peluang usaha pengelasan dan fabrikasi logam, untuk bidang pengelasan dan fabrikasi logam. 5.1 Memahami teknik dasar ilmu pengelasan dan fabrikasi logam.
di bidang di bidang membangun vision dan passion, dengan 5.2 Melakukan praktik dasar ilmu pengelasan dan fabrikasi logam.
pengelasan dan melaksanakan pembelajaran berbasis Tahap 6
fabrikasi logam proyek nyata sebagai simulasi proyek 8.1 Memahami spesifikasi dan prinsip kerja mesin SMAW
kewirausahaan. 8.2 Menerapkan pengelasan SMAW.
4. Keselamatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu 4.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tahap 7
Kesehatan Kerja menerapkan K3LH dan budaya kerja Lingkungan Hidup (K3LH) di lingkungan kerjanya. 2.1. Memahami perkembangan teknologi di dunia industri dan dunia kerja serta
Lingkungan Hidup industri, antara lain: praktik-praktik 4.2 Menerapkan budaya kerja industri seperti 5R (Ringkas, isu-isu global terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam pada berbagai
(K3LH) dan budaya kerja yang aman, bahaya-bahaya di Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan etika kerja. bidang;
kerja industri tempat kerja, prosedur prosedur dalam 2.2. Menganalis perkembangan teknologi di dunia industri dan dunia kerja serta
keadaan darurat, dan penerapan budaya isu-isu global terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam pada berbagai
Resik, Rawat, Rajin), dan etika kerja. 1.2. Menciptakan bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam dengan
memanfaatkan potensi dan kearifan lokal.
5. Teknik dasar pada Pada akhir fase E, peserta didik mampu 5.1 Memahami teknik dasar ilmu pengelasan dan fabrikasi
bidang teknologi mendeskripsikan proses pengelasan dan logam.
pengelasan dan fabrikasi logam yang diaplikasikan dalam 5.2 Melakukan praktik dasar ilmu pengelasan dan fabrikasi
fabrikasi logam industri dan konstruksi, antara lain logam.
pengenalan dan praktik dasar perkakas
tangan dan bertenaga, gambar teknik,
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
6. Gambar Teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu 6.1 Memahami gambar teknik beserta simbol-simbol pada bidang
menggambar teknik dasar lingkup pengelasan dan fabrikasi logam.
pengelasan, antara lain membuat sketsa 6.2 Menerapkan gambar teknik pada gambar kerja untuk pekerjaan
tangan, menginterpretasi detail sketsa pengelasan dan fabrikasi logam.
7. Penggunaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu 7.1 Menerapkan penggunaan alat ukur.
Perkakas Bengkel menggunakan alat ukur, perkakas tangan, 7.2 Melakukan penggunaan perkakas bengkel.
perkakas bertenaga, peralatan memotong 7.3 Menerapkan penggunaan peralatan memotong mekanik, dan
mekanik, dan peralatan memotong dengan peralatan memotong dengan busur api.
busur api.
8. Pengelasan SMAW Pada akhir fase E, peserta didik mampu 8.1 Memahami spesifikasi dan prinsip kerja mesin SMAW
Dasar mengidentifikasi spesifikasi mesin 8.2 Menerapkan pengelasan SMAW.
SMAW, menyiapkan mesin SMAW,
menyiapkan bahan las, mengidentifikasi
elektroda SMAW, melaksanakan
MODUL AJAR
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Sarana dan Prasarana : Laptop, Jaringan internet, Media Pembelajaran (PPT + Hand Out)
Lembar kegiatan, Job sheet, work preparation, peralatan bengkel, APD
2
Model Pembelajaran
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Project
Base Learning,
Referensi
Buku Dasar Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Sumber Bahan Ajar Buku Teknologi pengelasan
Komponen Kompetensi
Tujuan Pembelajaran pertemuan 1- 3 :
Tujuan Pembelajaran
7.1 Menerapkan penggunaan alat ukur.
Eviden :
EVIDEN
7.1.1 Mendeskripsikan fungsi alat ukur pada pekerjaan dasar teknik
Indikator
Ketercapaian pengelasan dan fabrikasi logam
Pembelajaran
7.1.2 Menggunakan alat ukur pada pekerjaan dasar teknik pengelasan
dan fabrikasi logam
Eviden :
7.2.1 Memahami fungsi perkakas bengkel pekerjaan teknik pengelasan
dan fabrikasi logam
7.2.2 Menggunakan perkakas bengkel pada pekerjaan dasar teknik
pengelasan dan fabrikasi logam.
3
7.3.2. Memahami peralatan potong menggunakan busur api.
7.3.3. Melakukan pemotongan logam menggunakan peralatan
memotong mekanik dan busur api.
Pemahaman Bermakna Pengenalan dasar akan berbagai komponen teknik dasar pengelasan dan
fabrikasi logam merupakan pondasi pencapaian kompetensi yang
mumpuni.
Rubrik Asesmen
4
4 Menggunakan Dengan bantuan Mampu Mampu Mampu
perkakas bengkel mampu menggunakan menggunakan menggunakan
pada pekerjaan menggunakan perkakas bengkel perkakas bengkel perkakas bengkel
dasar teknik perkakas bengkel pada pekerjaan pada pekerjaan pada pekerjaan
pengelasan pada pekerjaan dasar teknik dasar teknik dasar teknik
dasar teknik pengelasan secara pengelasan secara pengelasan secara
pengelasan mandiri mandiri dengan mandiri tanpa
sedikit kesalahan kesalahan
Pertemuan 10 – 13
5 Memahami Dengan bantuan Mampu Mampu Mampu
peralatan mampu memahami memahami memahami
memotong logam memahami peralatan peralatan peralatan
peralatan memotong logam memotong logam memotong logam
memotong logam secara mandiri secara mandiri secara mandiri
dengan 1 atau 2 tanpa kesalahan
kesalahan
6 Memahami Dengan bantuan Mampu Mampu Mampu
peralatan potong mampu memahami memahami memahami
menggunakan memahami peralatan potong peralatan potong peralatan potong
busur api. peralatan potong menggunakan menggunakan menggunakan
menggunakan busur api secara busur api secara busur api secara
busur api. mandiri mandiri dengan mandiri tanpa
sedikit kesalahan kesalahan
7 Melakukan Dengan bantuan Mampu Mampu Mampu
pemotongan logam mampu melakukan melakukan melakukan
menggunakan melakukan pemotongan pemotongan pemotongan
peralatan pemotongan logam logam logam
memotong mekanik logam menggunakan menggunakan menggunakan
dan busur api. menggunakan peralatan peralatan peralatan
peralatan memotong memotong memotong
memotong mekanik dan mekanik dan mekanik dan
mekanik dan busur api secara busur api secara busur api secara
busur api. mandiri mandiri dengan 1 mandiri tanpa
atau 2 kesalahan kesalahan
5
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1-3
Eviden :
7.1.1 Mendeskripsikan fungsi alat ukur pada pekerjaan dasar teknik pengelasan dan fabrikasi
logam
7.1.2 Menggunakan alat ukur pada pekerjaan dasar teknik pengelasan dan fabrikasi logam
Kegiatan Waktu
Pendahuluan :
1. Doa Bersama
2. Presensi kehadiran
3. Kesepakatan (Aturan, Hak dan kewajiban guru dan siswa) proses
pembelajaran
4. Penjelasan bahwa selama 20 pertemuan pada semester 1, peserta didik
akan mengikuti pembelajaran secara teori dan praktek, dan materi hari ini
adalah kemampuan yang mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran
di Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. Dengan demikian wajib
dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan
apabila dibutuhkan.
5. Melakukan asesmen awal penguasaan kompetensi prasyarat yang
diperoleh dari dokumen asesmen pembelajaran sebelumnya dan/atau tes
lisan (tanya jawab).
6. Diskusi dan asesmen awal
Hasil asesmen ini digunakan untuk memetakan kompetensi siswa dan 45’
untuk pembelajaran berdiferensiasi.
7. Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan sesuai hasil asesmen awal
penguasaan kompetensi KKTP. Apabila 100% peserta didik telah
menguasai kompetensi KKTP pembelajaran dapat dilanjutkan pada
tujuan pembelajaran berikutnya. Berikut adalah tabel hasil penggolongan
kelompok dan perlakuannya.
6
Pemberdayaan
sebagai “tutor
teman sebaya”
Media belajar Media belajar disesuaikan Media belajar
disesuaikan dengan dengan perbedaan gaya disesuaikan dengan
perbedaan gaya belajar belajar (video/tulisan/tugas) perbedaan gaya
(video/tulisan/tugas) serta penugasan disesuai belajar
serta penugasan minat. (video/tulisan/
disesuai minat. tugas) serta
penugasan disesuai
minat.
Guru sebagai sumber Guru berfungsi sebagai Guru berfungsi
utama pembelajaran. fasilitator dapat dibantu oleh sebagai fasilitator
“tutor teman sebaya” yang
telah menguasai materi (dari
kelompok tinggi).
Asesmen formatif Asesmen formatif Asesmen formatif
menggunakan ceklis menggunakan ceklis menggunakan
observasi: tindak observasi: tindak lanjut ceklis observasi:
lanjut pendampingan pendampingan oleh guru tindak lanjut oleh
oleh guru. dan atau “tutor teman guru dan atau
sebaya” dengan pengarahan “tutor teman
guru. sebaya”.
Pertanyaan pemantik :
Penguatan profil pelajar pancasila : BERNALAR KRITIS
- Apa yang kalian ketahui tentang pengukuran?
- Alat ukur apa saja yang pernah kalian temui di kehidupan sehari-hari ?
- Pernahkan kalian menggunakan alat ukur yang digunakan di bengkel seperti
jangka sorong, mikrometer dan lainnya?
Kegiatan Inti
Kegiatan ini mengacu pada hasil pemetaan kegiatan siswa dengan kemampuan
kompetensi normal, misalnya : kompetensi: kurang, baik, sangat baik. Maka
kegiatan pembelajaran ini digunakan untuk kelompok siswa dengan kompetensi
baik. Untuk siswa dengan kompetensi kurang dan sangat baik, akan diberi
perlakuan yang berbeda sesuai pembelajaran berdiferensiasi.
1. Pemaparan materi sebagai dasar pengertian menggunakan presentasi power 270’
point, video pembelajaran dan alat peraga.
2. Pengembangan informasi oleh siswa.
Penguatan profil pelajar pancasila : MANDIRI dan KREATIF
- Siswa diminta melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
mengenai materi pertemuan dari berbagai sumber ( Buku cetak, Internet,
Jurnal penelitian dan dari sumber lainnya)
7
3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
a. Alat ukur langsung dan tak langsung
b. Macam- macam alat ukur.
c. Perawatan alat ukur.
4. Pembuatan resume dan laporan hasil pembelajaran dan study pustaka.
5. Mengerjakan soal latihan
Penutup.
1. Ringkasan pembelajaran
2. Refleksi pembelajaran.
45’
3. Apresiasi dan motivasi
4. Doa Penutup
8
Pertemuan 4
Kegiatan Waktu
Pendahuluan :
1. Doa Bersama
2. Presensi kehadiran
3. Kesepakatan ( Aturan, Hak dan kewajiban guru dan siswa) proses
pembelajaran
4. Penjelasan mengenai tujuan pembelajaran hari ini, dan materi hari ini adalah
kemampuan yang mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran di Teknik
Fabrikasi Logam dan Manufaktur. Dengan demikian wajib dikuasai peserta
didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan. 45’
5. Diskusi dan asesmen awal
Hasil diskusi ini digunakan sebagai pemetaan kompetensi awal.
Pertanyaan pemantik :
Penguatan Profil Pelajar Pancasila : BERNALAR KRITIS
- Apakah kamu tahu pengertian tentang alat perkakas?
- Apakah kamu pernah menggunakan alat perkakas?
- Bagaimana SOP dalam menggunakan alat perkakas tangan bertenaga?
Kegiatan Inti
Kegiatan ini mengacu pada hasil pemetaan kegiatan siswa dengan kemampuan
kompetensi normal, misalnya : kompetensi: kurang, baik, sangat baik. Maka
kegiatan pembelajaran ini digunakan untuk kelompok siswa dengan kompetensi
baik. Untuk siswa dengan kompetensi kurang dan sangat baik, akan diberi
270’
perlakuan yang berbeda sesuai pembelajaran berdiferensiasi.
1. Pemaparan materi sebagai dasar pengertian menggunakan presentasi
power point, video pembelajaran dan alat peraga.
2. Pengembangan informasi oleh siswa.
9
- Siswa diminta melakukan study pustaka untuk mencari informasi
mengenai materi pertemuan dari berbagai sumber ( Buku cetak, Internet,
Jurnal penelitian dan dari sumber lainnya)
3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
Penutup.
1. Ringkasan pembelajaran
2. Refleksi pembelajaran. 45’
3. Apresiasi dan motivasi
4. Doa Penutup
10
Pertemuan 5-9
7.2.2. Menggunakan perkakas bengkel pada pekerjaan dasar teknik pengelasan dan fabrikasi
logam.
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan : 45’
1. Doa Bersama
2. Presensi kehadiran
3. Pengecekan kesiapan APD di bengkel
4. Penjelasan mengenai tata tertib dan K3LH di bengkel
5. Diskusi dan asesmen awal
Hasil diskusi ini digunakan untuk pemetaan kompetensi awal siswa
sebagai dasar untuk pembelajaran berdiferensiasi
- Bagaimana langkah persiapan pemotongan logam?
- Apa fungsi APD pada proses perataan menggunakan kikir?
- Alat ukur jenis apa yang digunakan pada praktik perataan
menggunakan kikir ?
285’
Kegiatan Inti
Kegiatan ini mengacu pada hasil pemetaan kegiatan siswa dengan kemampuan
kompetensi normal, misalnya : kompetensi: kurang, baik, sangat baik. Maka
kegiatan pembelajaran ini digunakan untuk kelompok siswa dengan kompetensi
baik. Untuk siswa dengan kompetensi kurang dan sangat baik, akan diberi
perlakuan yang berbeda sesuai pembelajaran berdiferensiasi.
11
1. Ringkasan pembelajaran
2. Refleksi pembelajaran
3. Apresiasi dan motivasi
4. Doa Penutup
12
Pertemuan 10 -11
Tujuan Pembelajaran pertemuan 10-11 :
7.3 Menerapkan penggunaan peralatan memotong mekanik, dan peralatan memotong dengan
busur api.
Eviden :
7.3.1. Menggunakan peralatan memotong mekanik.
7.3.2. Menggunakan peralatan potong menggunakan busur api.
Kegiatan Waktu
Pendahuluan :
1. Doa Bersama
2. Presensi kehadiran
3. Kesepakatan (Aturan, Hak dan kewajiban guru dan siswa) proses
pembelajaran
4. Penjelasan mengenai tujuan pembelajaran hari ini, dan materi hari ini adalah
kemampuan yang mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran di Teknik
Fabrikasi Logam dan Manufaktur. Dengan demikian wajib dikuasai peserta
didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.
45’
5. Diskusi
Hasil diskusi ini digunakan untuk memetakan kompetensi awal siswa dan
digunakan sebagai dasar penerapan pembelajaran berdiferensiasi
Pertanyaan pemantik :
Penguatan profil pelajar pancasila : BERNALAR KRITIS
- Apakah kamu tahu bagaimana pipa besi diameter 1 meter di potong?
- Apakah kamu pernah melihat orang memotong besi bekas?
Kegiatan Inti
Kegiatan ini mengacu pada hasil pemetaan kegiatan siswa dengan kemampuan
kompetensi normal, misalnya : kompetensi: kurang, baik, sangat baik. Maka
kegiatan pembelajaran ini digunakan untuk kelompok siswa dengan kompetensi
baik. Untuk siswa dengan kompetensi kurang dan sangat baik, akan diberi 270’
perlakuan yang berbeda sesuai pembelajaran berdiferensiasi.
13
1. Pemaparan materi sebagai dasar pengertian menggunakan presentasi
power point, video pembelajaran dan alat peraga.
2. Pengembangan informasi oleh siswa.
1. Ringkasan pembelajaran
2. Refleksi pembelajaran. 45’
3. Apresiasi dan motivasi
4. Doa Penutup
14
Pertemuan 11-13
Tujuan Pembelajaran pertemuan 11-13 :
7.3 Menerapkan penggunaan peralatan memotong mekanik, dan peralatan memotong
dengan busur api.
Eviden :
6.3.3. Melakukan pemotongan logam menggunakan peralatan memotong mekanik dan busur
api.
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan : 45’
1. Doa Bersama
2. Presensi kehadiran
3. Pengecekan kesiapan APD di bengkel
4. Penjelasan mengenai tata tertib dan K3LH di bengkel
5. Diskusi dan asesmen awal
Hasil diskusi ini digunakan sebagai pemetaan kompetensi awal siswa dan
digunakan sebagai dasar penerapan pembelajaran berdiferensiasi
- Bagaimana langkah persiapan pemotongan logam?
- Apa fungsi APD pada proses pemotongan logam?
Kegiatan Inti
285’
Kegiatan ini mengacu pada hasil pemetaan kegiatan siswa dengan kemampuan
kompetensi normal, misalnya : kompetensi: kurang, baik, sangat baik. Maka
kegiatan pembelajaran ini digunakan untuk kelompok siswa dengan kompetensi
baik. Untuk siswa dengan kompetensi kurang dan sangat baik, akan diberi
perlakuan yang berbeda sesuai pembelajaran berdiferensiasi.
15
30’
Penutup.
1. Ringkasan pembelajaran
2. Refleksi pembelajaran
3. Apresiasi dan motivasi
4. Doa Penutup
16
ASESMEN
Asesmen Sumatif
- Tes Tertulis
17
Lembar Asesmen awal
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
18
Asesmen proses
19
Asesmen formatif
1. Jobsheet Stamping
20
Asesmen Sumatif
SOAL TERTULIS
1. Jelaskan fungsi dari jangka sorong !
Jawab:
.........................................................................................................................................................
Jawab:
.........................................................................................................................................................
Jawab:
.........................................................................................................................................................
a. Diameter dalam
b. Diameter luar
c. Kedalaman lubang
Jawab:
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
21
Jawab:
.........................................................................................................................................................
Jawab:
.........................................................................................................................................................
Jawab:
.........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................
22
Pengayaan dan Remidial
Remidial
Soal dikerjakan setelah mengalami menjalani pembelajaran ulang.
- Pengayaan diberikan kepada 1. Jelaskan apa yang dimaksud pengukuran !
peserta didik yang memiliki
nilai diatas rata-rata untuk 2. Jelaskan tentang pengukuran langsung!
mendapatkan tambahan materi 3. Sebutkan contoh alat ukur langsung dan tak langsung!
dan pengetahuan.
4. Jelaskan apa yang dimaksud pengukuran !
- Remidial diberikan kepada 5. Jelaskan perbedaan masing-masing mistar sesuai dengan
peserta didik yang memiliki kegunaannya !
nilai dibawah rata-rata untuk
mendapatkan ulang penjelasan 6. Jelaskan jenis-jenis alat perkakas bengkel!
terkait materi yang dibahas.
Pengayaan
1. Jelaskan prosedur memotong plat menggunakan gergaji manual !
2. Sebutkan kesalahan yang biasa terjadi ketika proses perataan benda
kerja menggunakan kikir !
3. Jelaskan prosedur pemotongan logam menggunakan busur api !
23
LAMPIRAN
Catatan
24
26
BAHAN BACAAN
2.1.1 Ragum
Ragum atau ada juga yang menyebut tanggem, catok atau dalam bahasa inggrisnya disebut vise merupakan
alat utama pada kerja bangku yang berfungsi untuk memegang/menjepit benda kerja ketika dikerjakan dalam
proses kerja bangku.
Tuas Tangan
Ulir
1
Ragum tersedia dalam berbagai macam variasi dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Setidaknya berdasarkan
gerakannya ada tiga macam ragum yaitu: Ragum Biasa, Ragum Berputar, dan Ragum Universal.
Gambar 1.2
Model mistar baja berskala ganda (metrik dan imperial)
2
Tabel 1.1 Konversi imperial ke metrik
1/16" 1,6 mm
2/16" = 1/ 3,2 mm
3/16" 4,8 mm
4/16" = 1/ 6,35 mm
5/16" 8 mm
6/16" = 3/ 9,5 mm
7/16" 11,1 mm
8/16" = 1/ 12,7 mm
9/16" 14,3 mm
11/16" 17,5 mm
13/16" 20,6 mm
15/16" 23,8 mm
3
Gambar 1.3 Mistar Lipat
4
2.1.2.4 Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter.Umumnya terbuat dari baja tahan karat.Terdiri dari dua bagian, bagian diam
memuat skala ukur utama dalam sistem matrik dan imperial, dan bagian bergerak memuat
skala ukur pembagi.Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian buatan terbaru sudah dilengkapi dengan display
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm (19 mm dalam skala
utama dibagi dalam 20 bagian dalam skala pembagi) untuk jangka sorong dibawah 30cm,
dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
Keterangan Gambar:
5
2.1.2.5 Busur Derajat (Protractor)
Busur derajat adalah alat yang dapat untuk mengukur dan membentuk sudut antara dua
bidang permukaan benda kerja yang saling bertemu.Protractor sederhana biasanya terdiri
dari cakram pipih separuh lingkaran berskalamulai dari 0o sampai dengan 180odan bilah
putar.
Bilah putar
Baut pengunci
6
2.1.2.7 Mistar Geser
Mistar geser terdiri dari dua bagian, bagian/bilahberskala ukur, skala ukur biasanya dalam metrik saja
sepanjang 20 Cm, sedangkan bagian yang lain (stoper) bertanda strip, dimana posisi strip tersebut berada,
disitulah besaranpengukuran diperoleh. Bagian lain adalah mur pengunci untuk mengunci/ mengikat kedua
bagian mistar setelah diperoleh ukuran yang diinginkan.
Stoper berstrip
Mur pengunci
2.1.3 Penyiku
Penyiku atau siku-siku merupakan salah satu alat pada kerja bangku yang terbuat dari baja yang berfungsi
untuk memeriksa ketepatan sudut pada benda kerja.Umumnya penyiku memiliki besaran sudut 90o dan
135o.Ada jugapenyiku yang dapat distel (penyiku lipat), penyiku lipat bahkan sudah ada yang dilengkapi
dengan layar baca digital.
7
2.1.3.1 Mal Radius
Mal radius umum diproduksi dalam bentuk set yang terdiri dari beberapa tingkat besaran radius (misalnya
R1 – 7 mm) baik untuk pemeriksaan radius luar maupun radius dalam. Mal radius dibuat dari pelat baja
perkakas.
8
Jangka kaki terbuatdari baja perkakas dan berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran dalam,
diantaranya diameter lubang, diameter dalam dari pipa, atau celah pada benda kerja.
2.1.4.1 Penggores
Penggores adalah alat untuk membuat tanda atau garis pada permukaan benda kerja.Penggores umumnya
berbentuk batang silindris yang bagian ujungnya diruncingkan.Penggores dibuat dari bahan baja perkakas
dengan syarat harus lebih keras dari benda kerja yang dikerjakan supaya dapat meninggalkan bekas goresan
pada permukaan benda kerja. Model penggores bermacam-macam antara lain model ujung tunggal dan
model ujung ganda, ada yang berujung tetap dan ada yang ujungnya dapat diganti.
2.1.4.2 Penitik
Penitik pusat (center-punch) terbuat dari baja perkakas yang bagian badannya dibuat berbentuk batang segi
delapan atau dikartel agar tidak licin sewaktu dipegang, ujungnya lancip dengan sudut 90°. Penitik yang
bersudut 90° ini sebagai penitik pusat yang digunakan untuk menandai titik pusat lubang yang akan dibor.
Sedangkan untuk menandai garis yang akan dipotong dapat digunakan penitik garis (prick-punch), penitik
ini mempunyai sudut lancipnya 60°.
9
Gambar 1.14 Penitik
2.1.4.3 Jangka Tusuk
Jangka Tusuk adalah jangka yang pada ujung kedua kakinya dibuat runcing yang mana pangkal kedua
kakinya ada yang diikat secara sesak dengan sebuah poros (keling) dan ada yang pertemuan pangkal kedua
kakinya bertumpu pada sebuah poros dan di klem dengan sebuah pegas daun yang melingkar, untuk
penyetelan jarak kakinya menggunakan batang berulir dan mur yang dipasang merangkai kedua kakinya.
Jangka tusuk terbuat dari baja perkakas dan berfungsi sebagai mal ataupun untuk mengukur dan sekaligus
dapat digunakan sebagai alat penanda seperti untuk membuat lingkaran, garis lengkung atau busur, dan
membuat garis sejajar terhadap tepi benda kerja.
10
Gambar 1.16 Jangka pincang
2.1.4.5 Stempel
Stempel digunakan untuk memberikan tanda dipermukaan benda kerja berupa huruf, angka, dan
tanda/simbol.Stempel berbentuk batang persegidan dibuat dari baja perkakas.Setiap batang memuat satu
tanda huruf,angka, atau simbol pada salah satu penampang ujungnya, sedangkan ujung yang lain rata.
Stempel tersedia dalam beberapa ukuran tinggi huruf, dan yang umum digunakan pada kerja bangku yaitu
ukuran 3,5 mm, 5 mm, dan 7mm. Stempel yang memuat huruf disebut stempel huruf (Letter Stamping),
stempel yang memuat angka disebut stempel angka (Number Stamping).
11
Rangkuman
Penggunaan alat harus sesuai dengan peruntukannya, karena penggunaan alat yang tidak sesuai dengan
peruntukannya dapat menimbulkan masalah yang bisa berakibat fatal baik terhadap pengguna, benda yang
dikerjakan, lingkungan sekitar maupun terhadap alat itu sendiri.
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kerja bangku umumnya berupa alat-alat tangan (hand tools)
yang dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu sebagai alat pengikat/penjepit, alat pengukur dan
mal, alat penggambar dan penanda, alat pemotong, alat penyerut, alat pelubang, alat pengulir, alat pemukul,
dan yang tidak tergolong dalam alat tangan tetapi digunakan dalam kerja bangku yaitu mesin bor duduk/pilar.
Alat penjepit yang utama dalam kerja bangku adalah ragum.Ragum tersedia dalam berbagai macam variasi
dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Setidaknya berdasarkan gerakannya ada tiga macam ragum yaitu:
Ragum Biasa, Ragum Berputar, dan Ragum Universal.
Alat ukur dan mal terdiri dari: Mistar ukur berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan ukuran metrik
(milimeter) dan imperial (inchi). Mistar lipat, dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan pada setiap
panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10
bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan terdapat5 bilah ukur. Mistar gulung terbuat dari bahan serat
nylon, kain, kulit atau lembaran plat baja tipis sehingga dapat digulung pada sebuah selubung, olehkarena itu
dinamakan mistar/meteran gulung. Panjang meteran gulung yang terbuat dari plat baja antara 2 s.d. 10 m.
Jangka sorong terbuat dari baja tahan karat. Terdiri dari dua bagian, bagian diam memuat skala ukur utama
dalam sistem matrik dan imperial, dan bagian bergerak memuat skala ukur pembagi.Busur derajat untuk
mengukur dan membentuk sudut antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling bertemu. Pengukur
tinggi untuk mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda
goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses pengerjaan selanjutnya
(permesinan). Mistar geser terdiri dari dua bagian, bagian/bilahberskala ukur, skala ukur biasanya dalam
12
metrik saja sepanjang 20 Cm, sedangkan bagian yang lain (stoper) bertanda strip, dimana posisi strip tersebut
berada, disitulah besaran pengukurandiperoleh. Siku-siku merupakan salah satu alat pada kerja bangku yang
terbuat dari baja yang berfungsi untuk memeriksa ketepatan sudut pada benda kerja.Mal radius untuk
pemeriksaan radius luar maupun radius dalam.Jangka bengkok, jangka yang kedua kakinya dibuat
melengkung kedalam berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran luar.Jangka kakipada ujung kedua
kakinya dibuat bengkok keluar berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran dalam.
Alat penanda terdiri dari: Penggores, alat untuk membuat tanda pada permukaan benda kerja. Penggores
umumnya berbentuk batang silindris yang bagian ujungnya diruncingkan.Penggores dibuat dari bahan baja
perkakas dengan syarat harus lebih keras dari benda kerja yang dikerjakan. Penitik untuk membuat titik pada
benda kerja, sudut ujung 90° untuk penitik pusat, sudut ujung 60° untuk penitik garis. Jangka tusuk pada
ujung kedua kakinya dibuat runcing berfungsi sebagai mal ataupun untuk mengukur dan sekaligus dapat
digunakan sebagai alat penanda. Jangka pincang, kaki yang satu ujungnya runcing, sedangkan yang
lainnyasama bentuknya dengan kaki jangka bengkok, berfungsi untuk menarik garis sejajar, mencari titik
senter/pusat.Stempel digunakan untuk memberikan tanda dipermukaan benda kerja berupa huruf, angka, dan
tanda/simbol.
13
Gambar 1.19 Daun Gergaji
Daun gergaji khususnya gergaji untuk logam memiliki gigi-gigi yang lebih lembut dari pada gergaji untuk
kayu.Gigi-gigi daun gergaji untuk logam selalucondong kesatu arah dan diberi penyimpangan ke kanan
maupun kekiri untukmenghasilkan lebar hasil potongan melebihi tebal daun gergaji untuk menghindari
terjepitnya daun gergaji pada celah hasil pemotongan.Ada tiga model penyimpangan gigi gergaji dan setiap
model penyimpangan memiliki fungsinya masing-masing (lihat tabel 1.2).
Tabel 1.2 Penyimpangan Gigi Gergaji
2.1.5.2 Pahat
Pahat adalah alat pemotong yang terbuat dari baja perkakas non paduanatau baja paduan baik paduan
rendah maupun paduan tinggi.Ada beberapa macam pahat menurut fungsinya yaitu pahat datar, pahat alur,
pahat dam, pahat diamon, dan pahat setengah bulat atau pahat kuku.
14
Gambar 1.21 Macam-macam pahat
Pahat datar (flat chisel) dapat digunakan untuk memotong pelat, baut, dan paku keling, untuk meratakan
permukaan yang cembung, pembuatan lubang memanjang pasca pengeboran, dan untuk membuang bagian-
bagian yang tajam dari benda kerja.
Pahat alur (cape chisel) berfungsi untuk membuat alur, misalnya alur-alur sempit dan alur minyak.
Pahat dam (sloting chisel), untuk memotong/melubang bahan yang tebal ataumembuat celah atau sponeng,
umumnya diawali dengan pengeboran secara berderet. Berbeda dengan pahat yang lain, pahat dam ujungnya
tidak diruncingkan, melainkan berpenampang persegi dengan sisi-sisinya yang tajam.
15
Gambar 1.24 Pahat Dam
16
GLOSARIUM
Glosarium
Kalipers adalah instrumen pengukur yang presisi yang digunakan untuk membuat pengukuran yang akurat
hingga sampai tingkat ketelitian 0,02 mm. Secara fisik memiliki dua buah rahang yang satu bersifat tetap, dan
lainnya dapat digeser.
Rahang Tetap (Fixed Jaw) , adalah rahang pada kaliper yang mempunyai kedudukan yang tetap (tidak dapat
digeser)
Rahang Geser (Movable Jaw) , adalah rahang pada kaliper yang kedudukannya dapat digeser sesuai dengan
ukuran dari benda kerja yang diukur.
Measuring Surfaces for Outside Work, adalah cara pengukuran dimensi dari suatu benda kerja, dengan
mengukur bagian luar permukaannya. Contoh mengukur diameter bagian luar pipa.
Measuring Surfaces for Inside Work, adalah cara pengukuran dimensi dari suatu benda kerja, dengan
mengukur bagian dalam permukaannya. Contoh mengukur diameter bagian dalam pipa.
Skala Utama, adalah angka skala yang tertera pada batang utama kaliper
Skala Vernier, adalah angka skala yang tertera pada vernier yang tertera pada rahang gesesr
Sekrup Pengunci Rahang Geser, adalah sekrup pengunci dan pengendor ikatan antara batang rahang geser
dengan batang utamanya pada kaliper.
Perkakas Bor duduk : adalah alat untuk membuat lubang pada benda kerja
Perkakas Kerja Bangku : adalah berbagai perkakas sederhana yang digunakan sebagai sarana menangani
pekerjaan sederhan, seperti memotong, melipat, menyambung dengan mengguna-kan cara dilipat,
dipatri, dirivet/dikeling, dll.
Perkakas Las Asetilin : adalah alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan
energi panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dengan oksigen
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Ahyari, 1998, Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi, BPFE: Yogyakarta.
2. Faostino Cordosa Gomes, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, ANDI OFFSET:
Yogyakarta.
3. Lalu Sumayang, 2003, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Salemba Empat: Jakarta.
4. MN Nasution, 2001, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Ghalia
Indonesia: Jakarta.
5. Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto, 2002, Konsep Manajemen Supply Chain,
Grasindo: Jakarta.
18