3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Mohon ceritakan 1 pengalaman terkait pengambilan keputusan yang melibatkan dilema etika
yang pernah Anda terapkan (termasuk keputusan yang diambil)
Sebagai pemimpin pembelajaran, saya bertanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai moral
dan etika kepada murid-murid. Suatu ketika pernah terjadi, perusahaan minuman bersoda
menawarkan sponsor untuk fasilitas sekolah dan olahraga. Saya tahu bahwa menerima sponsor
dari perusahaan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dan juga
melanggar aturan pemerintah yang melarang sponsor dari perusahaan tersebut dalam kegiatan
sekolah.
Namun, sekolah tempat saya mengajar sangat membutuhkan dana untuk memperbaiki kondisi
fasilitas lapangan olahraga yang sudah sangat buruk. Kebijakan pemerintah juga mengharuskan
sekolah untuk memiliki fasilitas olahraga yang memadai untuk siswa. Kegagalan untuk
memperbaiki kondisi pembangunan fasilitas olahraga dapat merugikan siswa dan guru.
Saya bingung dan merasa tertekan karena kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah tanggung
jawab saya. Apakah saya harus menerima tawaran sponsor dari perusahaan tersebut demi
memenuhi kebutuhan sekolah atau menolak tawaran tersebut demi mempertahankan nilai-nilai
moral dan etika yang diajarkan di sekolah dan melanggar kebijakan pemerintah?
Ada beberapa alternatif lain yang dapat dipertimbangkan untuk memperbaiki dan membangun
fasilitas olahraga tanpa harus menerima sponsor dari perusahaan minuman bersoda, di
antaranya:
1) Mencari sponsor dari perusahaan yang tidak terkait dengan produk yang berbahaya bagi
kesehatan atau melanggar aturan pemerintah, seperti perusahaan makanan atau minuman
sehat, perusahaan teknologi atau perusahaan jasa lainnya.
2) Mengajukan proposal ke pemerintah setempat untuk mendapatkan dana dari program
bantuan pembangunan sekolah atau program pemerintah yang sesuai.
Keputusan yang saya ambil :
Saya dapat mencari perusahaan lain yang dapat menjadi sponsor alternatif untuk memperbaiki
kondisi bangunan sekolah dan membangun fasilitas olahraga. Dalam mencari sponsor alternatif,
penting untuk memperhatikan apakah perusahaan tersebut memiliki nilai dan prinsip yang
sejalan dengan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan di sekolah serta tidak melanggar aturan
pemerintah.
Melakukan kampanye penggalangan dana dari masyarakat atau alumni sekolah dan mengajukan
proposal ke Dinas Pendidikan untuk mendapatkan dana dari program bantuan pembangunan
Lapangan Olahrga atau program pemerintah lainnya yang sesuai.