Anda di halaman 1dari 1

Muhammad Ilyas Rusdi (11)

XI MIPA 9

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Hormatul 'ulama', hadirin yang saya muliakan, dan semua yang hadir di sini hari ini. Pada
kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin berbicara tentang larangan berkata kasar dalam
kehidupan kita.

Dalam agama Islam, komunikasi yang baik dan penuh dengan kesopanan dan kebaikan sangat
dianjurkan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan katakanlah kepada hamba-
hamba-Ku agar mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya setan itu
menimbulkan permusuhan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia" (QS. Al-Isra': 53).

Berkata kasar adalah tindakan yang melanggar tuntunan agama dan juga mengganggu harmoni
sosial. Ketika kita menggunakan kata-kata yang kasar, kita melukai perasaan orang lain, merusak
hubungan, dan menciptakan ketegangan di lingkungan sekitar kita. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam juga memberikan teladan yang baik dalam berkomunikasi dengan kata-kata yang lembut dan
penuh dengan hikmah.

Larangan berkata kasar juga dapat ditemukan dalam banyak hadis yang mendorong umat Islam
untuk mengendalikan lidah mereka. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya seorang mukmin tidaklah mencela, tidaklah memfitnah, dan tidaklah melaknat" (HR.
Tirmidzi).

Mengapa kita seharusnya menghindari berkata kasar? Pertama, kata-kata yang kasar merusak
hubungan kita dengan Allah dan orang lain. Dalam Islam, kita dianjurkan untuk menjaga hubungan
baik dengan sesama manusia. Ketika kita berkata kasar kepada orang lain, kita melanggar prinsip
saling mencintai dan menghormati.

Kedua, kata-kata kasar mencerminkan ketidaksabaran dan kelemahan diri. Sebagai umat Islam, kita
harus menguasai emosi kita dan berbicara dengan bijaksana. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Barangsiapa yang menahan amarahnya, maka Allah akan menahan murka-Nya darinya
pada hari kiamat" (HR. Bukhari).

Ketiga, kata-kata kasar dapat memberikan dampak negatif pada diri kita sendiri. Ketika kita terbiasa
berkata kasar, kita menghancurkan akhlak dan etika kita sendiri. Orang-orang di sekitar kita mungkin
akan menjauh karena merasa terhina atau tersinggung oleh perkataan kita.

Sebagai muslim yang taat, kita harus berusaha untuk berbicara dengan kata-kata yang baik, lembut,
dan menghormati. Dalam situasi yang sulit atau ketika emosi sedang memuncak, kita harus berusaha
untuk tenang dan mengendalikan diri. Menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain juga
merupakan kunci penting dalam berkomunikasi yang baik.

Marilah kita bersama-sama menjadikan hati dan lidah kita sebagai sarana untuk menyampaikan
kebaikan dan menjaga keharmonisan. Jadikanlah kata-kata kita sebagai alat untuk mempererat tali
persaudaraan, membangun kedamaian, dan menyebarkan kebaikan dalam masyarakat.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kemampuan kepada kita semua untuk berbicara
dengan kata-kata yang baik dan menghindari kata-kata yang kasar. Amin.

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Anda mungkin juga menyukai