Nim : 2311102431037
Kelas : A
a. Tujuan yang jelas : Pengendalian yang efektif harus memiliki tujuan jelas, spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu. Tujuan yang jelas membantu
pengendali menentukan langkah yang harus diambil dan membuat keputusan yang
tepat. Tujuan harus terukur, relevan dengan visi dan misi organisasi, dan memiliki
batasan waktu yang jelas untuk mencapai efektivitas dan efisiensi yang lebih baik.
b. Informasi yang akurat : Pengendalian yang efektif melibatkan informasi yang
akurat, komunikasi yang baik antara semua pihak, pemantauan terus-menerus
terhadap proses pengendalian, dan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai untuk
mencapai tujuan yang sama.
c. `Komunikasi yang efektif : Pengendalian yang efektif memerlukan komunikasi
yang baik, pemantauan yang terus menerus, kolaborasi yang solid, dan fleksibilitas
dalam penyesuaian rencana. Hal ini memastikan pemahaman yang sama tentang
tujuan, tugas, dan tanggung jawab. Kolaborasi yang solid dapat membantu mencapai
tujuan dengan lebih mudah dan efisien.
d. Evaluasi yang teratur : Pengendalian yang efektif membutuhkan evaluasi teratur
terhadap kinerja dan hasil untuk mengidentifikasi kelemahan, kesalahan, dan
peluang perbaikan. Evaluasi membantu mencapai tujuan dan sasaran organisasi,
serta mengidentifikasi masalah dan kesalahan yang mungkin terjadi.
e. Tindakan korektif yang cepat : Pengendalian yang efektif mencakup tindakan
korektif cepat untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi dan tindakan preventif
untuk mencegah masalah di masa depan. Tindakan harus dipertimbangkan dengan
matang untuk mencegah kerugian lebih besar dan meminimalkan risiko bisnis.
(5). Evaluasi dan Pemantauan: Terus mengevaluasi dan memantau kinerja secara
berkala.
Langkah yang kemungkinan paling sulit dijalankan dapat bervariasi tergantung pada
konteks organisasi. Namun, seringkali, tindakan korektif (langkah ke-4) bisa menjadi
yang paling sulit. karena memerlukan identifikasi akurat penyebab masalah dan
implementasi perubahan yang efektif. Selain itu, resistensi terhadap perubahan dari
pihak terkait dalam organisasi juga dapat membuat langkah ini sulit dijalankan.
Analisis Situasi:
Melakukan analisis mendalam terhadap faktor internal dan eksternal yang
memengaruhi penurunan penjualan.
Memahami tren pasar, persaingan, dan kebutuhan pelanggan.
Perencanaan Strategis:
Menyusun rencana strategis yang jelas dan terarah untuk meningkatkan penjualan dan
laba.
Menentukan target penjualan yang realistis dan mengidentifikasi strategi pemasaran
yang efektif.
Kontrol Kinerja:
Memantau dan mengukur kinerja perusahaan secara berkala sesuai dengan rencana
strategis.
Menyusun indikator kinerja kunci (KPI) untuk mengukur pencapaian tujuan.
Pemantauan Keuangan:
Melakukan pemantauan keuangan yang cermat untuk memastikan efisiensi biaya dan
peningkatan laba.
Menyusun anggaran yang realistis dan mengelola arus kas dengan bijak.
Pemberdayaan Karyawan:
Melibatkan karyawan dalam proses perbaikan dengan memberdayakan mereka untuk
memberikan ide dan solusi.