Oleh:
XI
Senioritas adalah istilah yang mengacu pada tingkat kedewasaan, pengalaman, atau status
senior seseorang dalam suatu hierarki atau kelompok. Istilah ini umumnya digunakan dalam
konteks profesional atau sosial, di mana senioritas dapat memberikan keistimewaan atau
pengaruh yang lebih besar kepada individu yang memiliki status atau pengalaman yang lebih
tinggi. Budaya senioritas itu sendiri adalah budaya peninggalan feodalisme. Di mana yang muda
menghormati yang tua dan menuruti segala apa yang dikehendakinya meskipun itu bertolak
belakang dengan keinginan sang junior.
Senioritas di sekolah merujuk pada hierarki sosial yang terbentuk berdasarkan tingkat
kelas atau tahun ajaran siswa. Konsep ini menempatkan siswa yang lebih tua atau yang telah
lebih lama berada di sekolah pada posisi yang lebih tinggi dan dianggap memiliki otoritas atau
keistimewaan tertentu dibandingkan dengan siswa yang lebih muda atau baru masuk.
Dalam konteks ini, siswa yang berada di tingkat yang lebih tinggi atau kelas yang lebih
tinggi dianggap memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang lebih banyak
dibandingkan dengan siswa yang lebih muda atau baru masuk. Mereka sering kali diberi
tanggung jawab tambahan, seperti menjadi pemimpin kelas, mentor, atau pembimbing bagi siswa
yang lebih muda.
Senioritas di sekolah dapat tercermin dalam berbagai aspek kehidupan siswa, termasuk
interaksi sosial, kegiatan ekstrakurikuler, akses ke fasilitas, dan kebijakan sekolah. Misalnya, di
beberapa sekolah, siswa yang lebih tua dapat memiliki akses prioritas ke fasilitas seperti
perpustakaan, ruang belajar, atau tempat duduk di kantin. Mereka juga mungkin memiliki lebih
banyak kesempatan untuk mengambil bagian dalam acara-acara spesial atau kegiatan-kegiatan
tertentu.
Pada umumnya, senioritas di sekolah didasarkan pada tradisi dan praktik yang telah ada
dalam masyarakat sekolah. Namun, penting untuk diingat bahwa senioritas bukanlah satu-
satunya faktor penentu keberhasilan atau kecakapan seseorang. Meskipun senioritas dapat
memberikan keuntungan tertentu, penting juga untuk mengakui dan menghargai kontribusi
individu yang baru bergabung atau yang memiliki pengalaman yang lebih sedikit.
Banyak sekali kasus-kasus beredar dengan meng-highlight senioritas. Dan mayoritas
bersifat buruk, serta mengelilingi lingkungan remaja. Maka disini saya mengangkat tema
senioritas berjudul “Pandangan Budaya Senioritas di Kalangan Remaja”, saya ingin mengetahui
dan memperdalam apakah budaya ini sangat berpengaruh bagi kehidupan remaja. Juga mencari
tau apakah di sekolah bergengsi masih diterapkan budaya senioritas ini.
B. Pertanyaan Penelitian:
C. Tujuan Penelitian:
1. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi adanya budaya senioritas yang marak
di kalangan remaja
2. Untuk mengetahui dampak korban dari tindakan senioritas yang terjadi di sekolah
3. Untuk mengetahui apakah ada dampak positif dari mengimplementasikan budaya senioritas
D. Metodologi Penelitian
Tingkat budaya senioritas pada kalangan remaja berada dalam kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa budaya senioritas masih terus dijaga dan dibudayakan sebagai salah satu
cara untuk memperoleh penghormatan atas apa yang telah didapatkan selama belajar di
lingkungan sekolah. Salah satu bentuk penerapan budaya senioritas di lingkungan sekolah yaitu
adanya perbedaan jenjang kelas sehingga memunculkan wewenang lebih besar yang dimiliki
oleh kakak kelas daripada adik kelas.
Perilaku senioritas bisa timbul karena disebabkan oleh kurangnya kontrol sosial dari
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga bentuk lingkungan tersebut memberikan
pengaruh yang sangat besar bagi perilaku remaja. Karena lingkungan itulah yang membentuk
karakter para remaja. Ketika ketiga aspek tersebut memberikan pendidikan morak yang baik
serta memahami perannya masing-masing, maka akan memberikan pemahaman bagi para remaja
untuk tidak melakukan tindakan senioritas yang negatif. Maka dari itu, para remaja tidak bisa
lepas di lingkungan bebas, haruslah ada pengawasan cukup dari para pihak yang bertanggung
jawab untuk menghindari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dari senioritas di kalangan
remaja.
Daftar Pustaka
helena Lohy, M., & Pribadi, F. (2021). Kekerasan dalam senioritas di lingkungan
pendidikan. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 5(1), 159-171.
Safitri, N., & Mugiarso, H. (2022). Pengaruh Budaya Senioritas terhadap Kepercayaan Diri
Siswa. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 4(1), 1-11.
Linzonia, Y. U. (2017). Dampak Senioritas Terhadap Kenyamanan Junior Di Lingkungan
Sekolah SMA Islam Al Azhar 8.
Komariyanta, N. (2012). Kontribusi Profesionalitas Guru, Budaya Sekolah, dan Senioritas
Terhadap Prestasi Sekolah (di SD Negeri Ekskawedanan Ungaran Kabupaten
Semarang) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Lampiran
I. Bukti laporan
https://drive.google.com/drive/folders/1tDg16tId9D1kzL72DbWP3m9hhpDITZvr?
usp=share_link