Anda di halaman 1dari 1

PERTANGGUNGJAWABAN BANK TERHADAP KESALAHAN

DAN/ATAU KELALAIAN PEGAWAI BANK YANG MENYEBABKAN


KERUGIAN PADA NASABAH
(KASUS PERKARA ANTARA KOPERASI SIMPAN PINJAM PURNAMA
VS PT BANK RAKYAT INDONESIA TBK CABANG YOGYAKARTA
CIK DITIRO)

INTISARI
Oleh:
Tessa Amelia1, Veri Antoni2

Penelitian dengan tujuan ini bertujuan untuk mengetahui dan


pertanggungjawaban bank terhadap kesalahan dana atau kelalain pegawai bank
yang menyebabkan kerugian pada nasabah (Kasus Perkara Antara Koperasi
Simpan Pinjam Purnama vs PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Yogyakarta
Cik Ditiro) dan perlindungan nasabah bank peyimpan dana terhadap kesalahan
atau kelalaian bank.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Penelitian hukum
normatif dilakukan melalui penelitian kepustakaan untuk mengumpulkan dan
mendapatkan data sekunder, yaitu segala informasi, keterangan dan penjelasan
dari bahan-bahan bacaan dan kepustakaan. Data yang diperoleh dari penelitian
kepustakaan dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis disajikan dengan deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Tanggung jawab bank terhadap
kesalahan dana atau kelalain pegawai bank pada kasus KSP Purnama dan PT BRI
Tbk Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, dapat dimintakan secara perdata dan pidana.
Dari kasus tersebut, bank secara tidak langsung menyetujui adanya pencairan atau
penarikan dana nasabah, maka dari itu tanggung jawab dapat dikategorikan
sebagai tanggung jawab bank secara perusahaan sesuai ketentuan Pasal 1365
KUHPerdata. Pasal 19 Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pasal 29
Undang-Undang Perbankan, POJK No. 1/POJK.07/2013. Pada kasus ini, bank
tersebut telah gagal dimintakan tanggung jawab secara perdata, berdasarkan
putusan dengan nomor 161/Pdt.G/2019/PN.Yyk. Perlindungan nasabah bank
penyimpan dana terhadap kesalahan atau kelalaian bank, perlindungan hukum
preventif yang diberikan oleh pemerintah kepada nasabah perbankan dalam
bentuk pencegahan terjadinya pelanggaran. Perlindungan hukum represif sebagai
upaya penyelesaian sengketa bank dan nasabah. Proses penyelesaian sengketa
dapat dilakukan melalui beberapa mekanisme, diantaranya mekanisme litigasi
(menempuh jalur gugatan ke badan peradilan) dan mekanisme non litigasi (tanpa
menempuh jalur pengadilan). Untuk non litigasi, perbankan memiliki mekanisme
sendiri yaitu mediasi perbankan, diatur dalam PBI No.10/1/PBI/2008 tentang
Mediasi Perbankan.

Kata kunci: Kelalaian, Tanggung Jawab Bank, Perlindungan Hukum Konsumen

1
Mahasiswa Magister Hukum Bisnis, Univesitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta
2
Dosen Hukum Fakultas Hukum Univesitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai