Anda di halaman 1dari 28

Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri

Disusun dan diterbitkan oleh:


Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri

Jl. Raya No. 86 Purwoasri - Kediri 64154


Official WhatsApp: 0858-7800-8006
Email: official.badrussholeh@gmail.com
Website: www.badrussholeh.ac.id

Dokumen Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Badrus Sholeh
Kediri melalui persiapan draft oleh tim dari LPPM, dibahas dan dikoreksi oleh LPM,
LPPM dan Wakil Rektor Bidang Akademik pada 20 Januari 2023; dikonsultasikan dan
disepakati oleh pimpinan jurusan, program studi, dan kepala unit pada pertemuan 25
Januari 2023; dan terakhir dibahas kembali bersama semua dosen pada 5 Februari
2023 sebelum ditetapkan oleh Rektor Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri.

Copyright © Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)


Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri

Cetakan Kesatu, Februari 2023


Layout: Emma Rahmawati
Cover: Nur M Irvan
PERATURAN REKTOR
NOMOR 14 TAHUN 2023
TENTANG
DOKUMEN PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
INSTITUT AGAMA ISLAM BADRUS SHOLEH KEDIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang a. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan penyelenggaraan


pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi yang baik
pada Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri perlu dibuat
dokumen pedoman Kuliah Kerja Nyata;
b. Bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi
yang bertugas menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi
yang mencakup Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat;
c. Bahwa penyelenggaraan tugas seperti dimaksud dalam butir b
diatas perlu dilakukan dengan penuh tanggungjawab,
keterbukaan, serta menjamin kebebasan akademik dan mimbar
akademik demi terbinanya generasi muda yang sadar masa depan;
d. Bahwa Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri bertanggung
jawab terhadap pengembangan studi keislaman yang bersasis
kepesantrenan sehingga di dalam kebijakannya bertumpu kepada
kebutuhan masyarakat;
e. Bahwa dokumen pedoman Kuliah Kerja Nyata merupakan
pedoman dalam menyelenggarakan salah satu kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang secara operasional
dijabarkan ke dalam pelbagai bentuk peraturan dan keputusan;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5336);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2019 tentang Pendidikan
Tinggi Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6362);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 168);
5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.
I/378/2010 tentang Pesetujuan Pendirian Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Badrus Sholeh Yayasan Pendidikan Al-Hikmah
Purwoasri Kediri;
6. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1528
Tahun 2022 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi
Agama Islam Badrus Sholeh Kediri Menjadi Institut Agama Islam
Badrus Sholeh pada tanggal 21 Desember 2022;
7. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 593 Tahun
2012 tentang Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab dan Ekonomi Syariah pada program
Strata 1 (S-1) pada Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta;
8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3656
Tahun 2014 tentang Izin Penyelenggaran Program Studi Hukum
Keluarga (Akhwal Syakhsiyyah) pada Perguruan Tinggi Agama
Islam Swasta tahun 2014;
9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 362 tahun
2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan
Pendidikan Guru Raudhlatul Athfal pada Program Sarjana Sekoah
Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh Purwoasri Kediri tahun 2015;
10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2167 tahun
2018 tentang Penyesuaian Nomenklatur Program Studi
Pendidikan Guru Raudlatul Athfal menjadi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini pada Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh
Purwoasri Kediri;
11. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3094 tahun
2018 tentang Penyesuaian Nomenklatur Program Studi Hukum
Keluarga (Akhwal Syakhsiyyah) menjadi Hukum Keluarga Islam
(Akhwal Syakhsiyyah) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus
Sholeh Purwoasri Kediri;
12. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan
Pendidikan Al Hikmah Purwoasri Kediri;
13. STATUTA Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri;
14. Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Badrus Sholeh
Kediri.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Peraturan Rektor tentang Dokumen Pedoman Kuliah Kerja Nyata


(KKN) Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri.

KESATU : Menetapkan Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama


Islam Badrus Sholeh Kediri yang digunakan untuk mahasiswa
tahun akademik 2022/2023.

4|Pedoman KKN IAI Badr us Sholeh Ked iri


KEDUA : Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam
Badrus Sholeh Kediri merupakan acuan pelaksanaan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata.

KETIGA : Keputusan ini berlaku mulai tahun 2023.

Ditetapkan di Kediri
pada tanggal 01 Maret 2023

Rektor
Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri

H. Mohamad Nabiel, S.Th.I, M.Ag.


NIDN. 2105119001

5|Pedoman KKN IAI Badr us S hole h Ked iri


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan dokumen Pedoman
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri dengan harapan
agar dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN).

Pedoman pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan petunjuk


teknis, rambu-rambu, dan arah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi civitas
academica Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri. Dengan adanya buku Pedoman
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan dapat memberikan kemudahan
dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) civitas academica Institut Agama Islam
Badrus Sholeh Kediri.

Rasa terima kasih pada seluruh unsur dan komponen yang telah memberi
dukungan penyusunan dokumen pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut
Agama Islam Badrus Sholeh Kediri. Akhir kata kami ucapkan, diharapkan kritik dan
saran untuk dapat disempurnakan di masa yang akan datang.

Atas perhatian, kami ucapkan terima kasih semoga dokumen ini dapat
bermanfaat.

Kediri, Februari 2023

Ketua LPPM
Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri

Emma Rahmawati, M.Pd.


NIDN. 2119069601

6|Ped oman KK N IAI B adrus Shole h Ked iri


TIM PENYUSUN

Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri

Pengarah : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada


Masyarakat

Isi : 1. Faby Toriqirrama, S.H, M.Ag


2. Laili Hanifah, S.Pd, M.Pd
3. Isma Nurrokhim, S.E.I, M.E
4. Toyibatussalamah, S.E, M.E.
5. Fatihatul Anhar Azzulfa, S.H, M.H
6. Muhammad Abdulloh Rohmad Aziz, S.H, M.H
7. Ahmad Azka Al Azkiya, S. Ag

7|Ped oman KKN IAI Ba drus Shole h Ked iri


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata bagi mahasiswa Institut Agama Islam Badrus
Sholeh Kediri membutuhkan rencana strategis untuk mencapai indikator dan
keluaran kegiatan yang tepat sasaran dalam mencapai visi Institut Agama Islam
Badrus Sholeh menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif. Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata didasari oleh dua kepentingan, yaitu kepentingan akademis dan
kepentingan kepada masyarakat.
Kepentingan akademis memprioritaskan Kuliah Kerja Nyata sebagai upaya
menjembatani hasil-hasil pengembangan keilmuan yang teruji secara ilmiah untuk
digunakan dalam menyelesaikan masalah di masyarakat dan menjawab kebutuhan
masyarakat yang semakin kompleks. Dinamika keduanya akan memunculkan
hubungan sinergis. Pengembangan keilmuan di lingkungan pendidikan tinggi juga
dapat bertumpu pada pengembangan kebutuhan langsung di masyarakat sebagai
laboratorium pengabdian yang mampu direncanakan di luar tembok perguruan
tinggi sehingga hasil-hasil pengembangannya juga dapat dijadikan sebagai sumber
pembelajaran dan/atau temuan yang dapat teruji secara ilmiah.
Melihat hubungan keduanya amat penting, maka Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Badrus Sholeh
Kediri berusaha membuat rancang bangun Kuliah Kerja Nyata yang tepat sasaran
dan ikut serta menjawab kebutuhan di masyarakat. Program KKN dilaksanakan
mahasiswa di tengah-tengah masyarakat pedesaan/perkampungan dan pinggiran
kota dengan bimbingan yang berasal dari kalangan dosen. Program Kegiatan KKN
menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap program pembangungan yang
dilaksanakan Pemerintah.

8|Ped oman KKN IAI Ba drus Shole h Ked iri


B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Tahun 78, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
5007);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan;
9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor Dj. I/378/2010
tentang Persetujuan Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Badrus
Sholeh Yayasan Pendidikan Al-Hikmah Purwoasri Kediri;
10. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 1582 tahun 2022
tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh
Purwoasri Kediri menjadi Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri pada
tanggal 21 Desember 2022;
11. Keputusan Rektor Institut Agama Islam Badrus Sholeh nomor
01/A/146/IAIBA.A/SK/2023 tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN).

9|Ped oman KK N IAI B adrus Shole h Ked iri


C. Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran diri akan tanggung jawab sosial terhadap kehidupan
masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas intelektual dalam berbagai disiplin ilmu sebagai bekal
untuk memberdayakan masyarakat.
3. Memfasilitasi masyarakat agar mampu belajar bersama masyarakat untuk
memahami dan memecahkan masalah sehingga memperoleh pengalaman dan
pengetahuan dari kehidupan nyata di masyarakat.
4. Mempertajam kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial terhadap
berbagai masalah sosial yang akan terjadi di masyarakat.
5. Memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah sosial dan aset-aset
pemberdayaan yang ada di masyarakat.
6. Mengintregasikan diri dengan masyarakat melalui partisipasi aktif bersama
masyarakat dalam merancang sampai mengevaluasi program pemberdayaan
masyarakat.
7. Menggunakan beragam metode dan teknik sebagai sarana untuk menggali dan
mengerakkan seluruh potensi dan yang ada di masyarakat.
8. Menginternalisasi nilai-nilai yang dinamis, konstruktif dan reformatif yang
mampu melakukan perubahan sosial melalui beragam improvisasi dan inovasi
terhadap pola-pola pemecahan problem sosial.
9. Mensinergikan potensi keilmuan yang diperoleh selama di kampus dengan
pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan problem
sosial.
10. Mendewasakan cara berfikir, sehingga mampu berpikir interdisipliner,
memiliki kecakapan, memiliki penalaran yang tajam serta dapat memantapkan
sikap dan perilakunya dalam bermasyarakat secara nyata.
11. Meningkatkan, memperluas dan mempercepat kerjasama dengan instansi serta
departemen lain melalui kegiatan yang dilaksanakan.
12. Memperoleh umpan balik hasil pengintegrasian dengan masyarakat, sehingga
kurikulum, materi perkuliahan dan proses pembelajaran dapat bersinergi
dengan kebutuhan masyarakat.

10 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
D.Persyaratan Peserta
1. Mahasiswa aktif Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Telah lulus minimal sebanyak 80 SKS per tahun akademik pelaksanaan KKN
4. Melunasi biaya administrasi UKT dan biaya pelaksanaan KKN
5. Mendaftarkan diri dengan cara mengisi dan mengumpulkan formulir kepada
panitia KKN
6. Berkomitmen mengikuti secara tertib segala kegiatan yang berkaitan dengan
KKN; baik kegiatan pembekalan, cek lokasi, pemberangkatan maupun kegiatan
lain.

E. Kewajiban dan Tanggung Jawab


1. Peserta
 Setelah mengikuti pembekalan, melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan DPL yang telah ditunjuk oleh LPPM untuk merencanakan program
kegiatan yang terjadwal secara sistematis;
 Setelah merencanakan program kegiatan yang terjadwal, mahasiswa
mengkomunikasinya dengan mitra kerja (Kepala Desa/kelurahan, Kepala
Dusun, Ta’mir Masjid, Kepala Sekolah, Kepala Madin/TPQ dan mitra kerja
lainnya);
 Melaksanakan program kegiatan yang telah dijadwalkan secara
terkoordinasi, sistematis, dan bertanggung jawab bersama mitra;
 Bersama DPL diwajibkan membuat laporan kegiatan yang nantinya akan
diterbitkan dalam jurnal pengabdian masyarakat oleh LPPM.

2. Panitia dan Dosen Pembimbing Lapangan


 Wajib mengikuti agenda yang ditetapkan oleh LP2M;
 Memberikan arahan kepada mahasiswa berkaitan dengan hal-hal yang
harus dipersiapkan sebelum terjun ke lapangan;
 Mengarahkan mahasiswa jika terdapat permasalahan dalam pelaksanaan
program yang telah dirancang;

11 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
 Menegur, memotivasi, dan memberikan saran kepada mahasiswa jika ada
mahasiswa yang tidak aktif, kurang kreatif, dan kurang berpartisipasi
dalam pelaksanaan KKN;
 Mendampingi dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam
pelaksanaan kegiatan dan laporan akhir;
 Menerima dan melakukan koreksi laporan berkala (catatan lapangan/
catatan harian) dan laporan akhir pelaksanaan KKN;
 Menetapkan nilai akhir mahasiswa KKN dan menyerahkannya kepada
LPPM; penilaian mahasiswa dilakukan mulai dari pembekalan, persiapan,
pelaksanaan, dan pelaporan;
 Memberikan rekomendasi untuk peningkatan keberhasilan pelaksanaan
KKN berikutnya kepada LPPM;
 Bersama mahasiswa diwajibkan membuat laporan kegiatan yang nantinya
akan diterbitkan dalam jurnal pengabdian masyarakat oleh LPPM.

F. Tata Tertib KKN


1. Setiap peserta KKN wajib menjaga nama baik Yayasan Al Hikmah Purwoasri
Kediri dan Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri;
2. Setiap peserta KKN wajib memakai jas almamater dan membawa identitas diri
sebagai mahasiswa Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri selama
melaksanakan kegiatan KKN;
3. Setiap peserta KKN wajib menjaga tatakrama hidup bermasyarakat yang
Islami, dan menjaga nama baik almamater dan diri sendiri;
4. Setiap peserta KKN harus menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak terkait
dan anggota masyarakat di tempat KKN;
5. Setiap peserta KKN dilarang keras melakukan aktifitas yang mengarah pada isu
SARA dan politik;
6. Setiap peserta KKN wajib mentaati tata tertib selama pelaksanaan KKN.

12 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
BAB II
PROGRAM KERJA, KEGIATAN DAN PELAKSANAAN KKN

A. Program Kerja dan Kegiatan


1. Program Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat, dengan bentuk kegiatan:
a) Sosialisasi peningkatan sosial ekonomi masyarakat dengan menggunakan
media edukasi dapat berupa poster maupun video tutorial yang dapat
disebarkan melalui media sosial WhatsApp Facebook, Instagram dan
YouTube.
b) Peningkatan kualitas produk ekonomi rumah tungga, koperasi syari’ah atau
UMKM melalui pembuatan desain pengembangan produk, desain kemasan
dan aplikasi pemasaran online.
c) Pusat informasi kesejahteraan dan kesehatan bagi keluarga dan lingkungan;
dapat berupa kebun gizi, sanitasi, pola hidup bersih dan sehat.

2. Program Keagamaan, Dakwah, dan Pendidikan, dengan bentuk kegiatan:


a) Sosialisasi penguatan moderasi beragama kepada masyarakat, melalui
pembuatan poster digital maupun pembuatan video pendek berisikan tema
kebangsaan, toleransi dan pencegahan radikalisme yang disalurkan melalui
media sosial.
b) Berpartisipasi dalam penyampaian pembelajaran agama Islam di komunitas
remaja masjid, Madrasah Diniyah (Madin), Bimbingan Belajar, Taman
Pendidikan al-Qur’an (TPQ) dan sekolah/madrasah;
c) Berdakwah dalam upaya meningkatkan spiritual keagamaan masyarakat
bekerjasama dengan ta’mir masjid dan atau ormas yang ada di wilayah
masing-masing, secara online atau offline (menyesuaikan kondisi).

3. Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) atau Teknologi Informasi dan


Komunikasi (TIK), dengan bentuk kegiatan pengembangan profil desa,
pengembangan website desa, dan desain kantor desa atau kelurahan.

13 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
4. Program lain yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan keahlian mahasiswa
yang diperlukan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan pemerintahan desa
tempat tinggal mahasiswa.

B. Strategi
1. KKN dilakukan dengan menggunakan dan membuat media edukasi
Strategi pencarian data, sosialisasi, penyuluhan, pembuatan media edukasi
dengan pemanfaatan media sosial di dalam pelaksanaan program yang
disalurkan melalui media sosial.
2. KKN dilakukan dengan mengembangkan jejaring dengan mitra kerja
Mahasiswa dan DPL dapat melakukan kerja sama dalam melaksanakan
program dengan Pemerintahan Desa/Kelurahan, Puskesmas, Poliklinik,
Posyandu, Instansi, Lembaga, Perusahaan dan mitra yang lain.
3. KKN dilakukan secara kolaborasi dengan lembaga yang menjadi mitra.
Mahasiswa dapat melakukan koordinasi dengan pimpinan satuan pendidikan,
instansi, perusahaan, dan lembaga untuk melaksanakan program KKN.

14 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
BAB III
METODE

A. Partisipatory Action Research (PAR)


1. Metode
Pendekatan yang prosesnya bertujuan untuk pembelajaran dalam
mengatasi masalah dan pemenuhan kebutuhan praktis masyarakat, serta
produksi ilmu pengetahuan, dan proses perubahan sosial keagamaan1. Dalam
Partisipatory Action Research (PAR), pemberdayaan adalah cara
(pendekatan) dan bukan solusi dari setiap persoalan yang terjadi pada
masyarakat.
Pemberdayaan adalah upaya untuk menciptakan kemandirian masyarakat
dari sifat ketergantungan pada pihak lain. Apabila masyarakat telah berhasil
membangun kemandirian maka perubahan sosial akan terjadi dengan
sendirinya.2 Prinsip kerja pemberdayaan ini adalah harus selalu
mengupayakan tiga dimensi sekaligus: pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah praktis, pengembangan ilmu pengetahuan dan
keberagamaan masyarakat, dan proses perubahan sosial keberagamaan.
Paradigma yang berorientasi pemberdayaan masyarakat ini dimulai dengan
sesuatu yang simpel dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Selanjutnya mengembang dalam skala kelompok-kelompok masyarakat yang
pada akhirnya mencapai titik skala masyarakat luas. Oleh sebab itu, potensi
apapun yang ada dalam masyarakat semestinya digunakan sebagai alat
perubahan. Baik potensi agama, budaya, sumber daya manusia (pengalaman
hidup, kecerdasan dan kearifan lokal), dan sumber daya alam yang dimiliki oleh
komunitas masyarakat. Maka dosen dan mahasiswa harus mendorong
partisipasi dan kontrol masyarakat secara konsisten, sehingga sampai pada
memunculkan kemampuan kekuatan masyarakat secara maksimal dan
memperkecil ketergantungan mereka pada pihak lain.3

1 Norman K. Denzin dan Yvonnas S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar,
2009), hal. 422
2 Kusnaka Adi Mihardja dan Harry Hikmat, Participatory Research Appraisal dalam Pelaksanaan Pengabdian

kepada Masyarakat, (Bandung: Humaniora, 2003), hal. 12-15


3 Ahmad Mahmudi, Kuliah Pengantar tentang Pembangunan, hal. 6

15 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
2. Langkah
- Tahap to Know (mengetahui kondisi nyata)
Proses membaur dengan masyarakat untuk membangun kepercayaan.
Membaur bukan sekedar berkumpul dengan mereka, tetapi membaur
untuk menyepakati proses bersama. Proses bersama melalui kelompok
tersebut melakukan belajar untuk menemukan problem sosial mereka
melalui riset. Adapun tahap awal ini, karena masih melakukan proses
mengetahui keadaan, belum melakukan analisis problem sosialnya,
maka yang dilakukan adalah mencari gambaran keadaan apa adanya
secara detail, menyeluruh, dan mendalam.
- Tahap to Understand (memahami problem komunitas)
Bertujuan untuk memahami persoalan utama komunitas. Maka langkah
yang ditempuh untuk analisis bersama masyarakat adalah melalui
proses Focus Group Discusion (FGD).
- Tahap to Plan (merencanakan pemecahan masalah komunitas)
Tahap ini sangat ditentukan oleh proses sebelumnya dalam
merumuskan masalah, sebab pemecahan masalah harus didasarkan atas
rumusan masalah yang terjadi.
- Tahap to Act (melakukan program aksi pemecahan masalah)
Program aksi harus merupakan pemecahan problem sosial yang sudah
dianalisis sejak tahap awal, oleh karena itu antara masalah dan
pemecahan masalah harus linier. Program bisa merupakan hal-hal
praktis, namun tetap harus sesuai dengan hasil analisis problem sosial
dan perencanaan strategis yang disusun.
- Tahap to Change (membangun kesadaran untuk perubahan dan
keberlanjutan)
Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah melakukan refleksi atas hasil
proses selama proses riset dan pemberdayaan. Refleksi dilakukan
bersama komunitas. Refleksi dibangun untuk mengkritisi kembali hal-
hal yang pernah dilakukan dan pelajaran apa yang bisa diambil untuk
menapak ke depan. Dengan demikian dibangunlah komitmen untuk
melanjutkan program untuk menapak perubahan

16 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
B. Community Based Research (CBR)
1. Metode
Pendekatan yang hendak menyediakan jembatan penghubung antara
kelompok intelektual universitas dengan kapasitas akademik tertentu dengan
kelompok komunitas atau masyarakat lebih luas. Setelah ada, jembatan ini
harus bisa mengakomodasi pertemuan antara keduanya sehingga terjalin
kemitraan setara. Community Based Research (CBR) lahir sebagai wujud
berkembangnya paradigma riset transformatif (transformative research
paradigm) yang menyatukan dua kepentingan, membangun ilmu pengetahuan
dan aksi sosial di tengah komunitas.
Sebutan lain untuk CBR yang juga disebut sebagai Community-Based
Participatory dengan akhiran Involved (CBPI), Collaborative (CBPC), atau
Centered-Research (CBPCR). Beragam nama akibat beragamnya pendekatan
yang dipakai ini masih terus berkembang dan longgar, dengan cukup disatukan
oleh prinsip partisipatif, partnership, kolaboratif, dan memperjuangkan
kesetaraan kekuasaan antar pihak.
Ada tiga fungsi utama yang harus kita perhatikan. Fungsi tersebut adalah
knowledge production (produksi pengetahuan), community mobilization
(mobilisasi komunitas), dan knowledge mobilization (mobilisasi
pengetahuan). Tiga fungsi ini menunjukkan bahwa kegiatan tidak bisa hanya
sebatas ditujukan untuk kemanfaatan atau perubahan di dalam komunitas,
akan tapi juga harus memiliki fungsi akademik yang biasa disebut sebagai
produksi pengetahuan. Komunitas digerakkan atau dimobilisasi atau didorong
untuk memobilisasi diri sendiri dalam berbagai tahapan penelitian, baik itu
perencanaannya, pengumpulan data, analisis, sampai pada tahap yang paling
relevan dengan perubahan yaitu aksi atas temuan.
CBR lahir sebagai rangkuman dari seluruh riset-riset yang mendukung pola
partnership antar pihak terkait secara seluas mungkin yang mendukung power
sharing bersama.4 Dampak yang diharapkan dari strategi baru ini adalah
terbentuknya atmosfer pengetahuan bersama atau sharing knowledge antara
semua kalangan, termasuk kalangan yang selama ini biasa dibedakan yakni
kampus dan masyarakat.

4Barbara A, Dkk., Methods in Community-Based Participatory Research for Health, (San Francisco: Jossey-Bass,
2005), hal. 4

17 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
2. Langkah
- Fase Peletakan Landasan atau Membangun Fondasi
Membahas dan kemudian menyepakati siapa saja stakeholders yang
relevan dan penting untuk berperan aktif atau dilibatkan. Tujuan utama
pembentukan pemangku kepentingan ini untuk memastikan
karakter utama Community Based Research (CBR) tercapai;
kebersamaan, komitmen, dan peran aktif dari berbagai pihak tersebut
untuk melangkah bersama mencapai tujuan akhir.
- Research Design (Perencanaan Penelitian)
Dalam tahapan ini, tujuan akhir atau goal yang ditargetkan dicapai
adalah desain atau rencana penelitian yang lengkap, detail, dan mudah
dipahami dan diikuti. Dalam hal ini metode yang bisa diambil adalah
disepakati bersama menggunakan pengukuran akan efektifitas, efisiensi
dan tentu fisibilitas.
- Data Gathering and Analysis (Pengumpulan Data dan Analisis)
Tahap atau fase ketiga merupakan pelaksanaan penelitian itu sendiri.
Dalam fase ini, para peneliti, baik dari pihak kampus maupun komunitas
melakukan eksekusi rencana dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pengumpulan data. Pengumpulan data di sini menggunakan berbagai
tools atau alat pengumpulan data yang telah direncanakan dan
disepakati bersama. Dalam hal ini adanya peran aktif atau keterlibatan
dari berbagai stakeholders.
- Acting on Findings (Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian)
Bertujuan akhir pada perubahan, perbaikan kondisi atau transformasi,
khususnya di tingkat komunitas mitra. Community Based Research
(CBR) akan diisi dengan tindakan atau aksi solutif yang disepakati
bersama. Pada intinya, yang patut digaris bawahi dalam fase ini adalah
bahwa tujuan atau goal yang harus tercapai pada fase ini merupakan
sebuah kegiatan atau aktivitas nyata yang diukur dan dipercayai dapat
mendorong pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian menjadi
sebuah manfaat nyata ‘turning knowledge into real benefit’.

18 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
C. Service Learning (SL)
1. Metode
Pendekatan yang memberikan penekanan pada aspek praktis dengan
mengacu pada konsep Experiental Learning yaitu penerapan pengetahuan
perkuliahan ditengah-tengah masyarakat/komunitas sekaligus berinteraksi
dengan masyarakat/komunitas dan menjadi solusi terhadap persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat atau komunitas, sehingga mampu
menerapkan secara nyata peran mahasiswa dan kampus dalam melakukan
pengabdian kepada masyarakat.
Service Learning atau SL merupakan aktivitas yang melibatkan
pengalaman praktis, pembelajaran akademik dan keterlibatan masyarakat.
Service Learning memberikan tambahan unsur akademik pada kegiatan
kunjungan/ bantuan sosial, memberikan pengalaman praktis di masyarakat
pada proses pembelajaran tentang masyarakat dan memberikan unsur
keterlibatan masyarakat.
Pada dasarnya ada tiga jenis praktik Service Learning yang dapat
diimplementasikan pada suatu komunitas atau instansi, yaitu: Direct Service
(pelayanan langsung) adalah praktik yang paling umum, dimana mahasiswa
langsung berkegiatan di komunitas/instansi/ didampingi oleh dosen
pendamping dan melakukan program dan pembelajaran langsung ditengah
masyarakat.
Consultation (konsultasi) adalah praktik Service Learning yang sifatnya
komunikasi dua arah antara masyarakat/ komunitas dengan kampus, dimana
masyarakat/komunitas dapat berkonsultasi tentang persoalan dan tantangan
yang dihadapi oleh komunitasnya kepada kampus. Research and
Administration merupakan praktik Service Learning lanjutan, dimana
persoalan yang belum terselesaikan dan masih dihadapi masyarakat/
komunitas harus dikaji lebih dalam melalui suatu penelitian dengan
menggunakan metode Community Based Research (CBR).
Salah satu tujuan utama Service Learning adalah bagaimana mahasiswa
terlibat langsung dalam mendukung program masyarakat atau komunitas
(community engagement).

19 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
2. Langkah
- Pra Implementasi Service Learning
Fokus dari kegiatan pra-implementasi adalah mengenalkan Service
Learning dan menggali kebutuhan komunitas dengan melakukan
kunjungan kepada komunitas maupun menerima aduan dari masyarakat
yang ingin berkonsultasi mengenai kebutuhan mereka dari sudut
pandang akademik.
Potensi dukungan yang ditawarkan oleh Program Service Learning
terhadap kebutuhan komunitas maupun instansi terkait, dapat
diinventarisasi bersama dengan komunitas sesuai dengan bidang
keilmuan. Data tersebut kemudian akan menjadi kerangka program kerja
selanjutnya bagi kegiatan Service Learning.
- Implementasi Service Learning
Dalam tahapan ini, mahasiswa didampingi dosen melaksanakan Service
Learning bersama dengan komunitas terpilih. Dari sisi akademik,
mahasiswa menerapkan pengetahuan serta belajar pada lokasi praktik
Service Learning, tentunya dengan data-data yang telah mereka peroleh
dari tahapan sebelumnya. Pengontrolan waktu/jadwal pelaksanaan
Service Learning menjadi pertimbangan penting dalam tahap
implementasi.
- Pasca Implementasi Service Learning
Setelah praktik Service Learning di lapangan dosen pendamping
berkewajiban memberikan penilaian terhadap praktik Service Learning
mahasiswa dengan mengacu pada laporan monitoring dari dosen maupun
dari masyarakat atau komunitas. Kemudian mahasiswa sebagai pelaksana
praktik Service Learning kembali ke kampus untuk melakukan refleksi
sebagai bagian dari penilaian personal. Kegiatan ini diakhiri dengan
evaluasi menyeluruh yang melibatkan Tim Service Learning dan
masyarakat atau komunitas .

20 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
D. Asset Based Community Development (ABCD)
1. Metode
Pendekatan yang menemukenali kekuatan, potensi, bakat dan sumber daya
individu dan masyarakat, dan memobilisasi masyarakat untuk pembangunan
yang berkelanjutan. ABCD dapat dipahami sebagai sebuah pendekatan atau
metode untuk memobilisasi masyarakat dan juga sebagai strategi
pengembangan berbasis masyarakat.
ABCD merupakan strategi pembangunan masyarakat yang dimulai dari
asset yang ada dan dimiliki oleh masyarakat, kapasitas, asosiasi dan
kelembagaan masyarakat dan bukan didasarkan pada asset yang tidak ada atau
didasarkan pada masalah atau pada kebutuhan masyarakat
Sebagai strategi, ABCD adalah strategi untuk pembangunan berbasis
masyarakat yang berkelanjutan. ABCD memusatkan perhatian bagaimana
menghubungkan asset mikro dengan lingkungan makro. Dengan kata lain ada
perhatian penuh yang diberikan kepada komunitas, bagaimana memposisikan
komunitas dalam kaitannya dengan institusi lokal dan lingkungan ekonomi
eksternal yang terkait dengan upaya mewujudkan kemakmuran yang
berkelanjutan.
Bila konsep ABCD ini dikaitkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDG) maka hubungan antara keduanya
sangat erat dan saling mendukung. Konsep ABCD adalah bagaimana
masyarakat dapat terus mendukung komunitasnya untuk terus tumbuh dan
berkelanjutan. Prinsip dalam SDGs bahwa tidak ada seorang pun yang tidak
terinklusif, sangat beririsan dengan prinsip ABCD bahwa semua aset
masyarakat dapat terdata untuk terus terberdayakan.
ABCD ini harusnya menjadi pilar pendukung pembangunan yang
berkelanjutan. Apabila setiap komunitas di Indonesia dari batas administrasi
wilayah terkecil desa dan kelurahan mampu mengidentifikasi potensi aset
mereka yang kemudian menyusun wilayah yang lebih besar seperti kecamatan
kemudian meningkat ke tingkat Kabupaten/Kota maka pilar pembangunan
akan sangat tertopang sehingga masyarakat dapat mengembangkan program
program perberdayaan yang berkelanjutan, dengan kata lain pembangunan di
wilayah wilayah Indonesia akan terus berkelanjutan sehingga masyarakat
dapat terus menjadi sejahtera.

21 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
2. Langkah
- Discovery
Upaya bersama masyarakat mengidentifikasi dan merumuskan potensi
wilayah yang mampu menjadi penggerak perubahan.
- Dream
Memimpikan capaian-capaian yang akan dihasilkan dari proses
identifikasi potensi dan asset sehingga melalui mimpi dan harapan
tersebut dapat membangun spirit dan skala prioritas capaian yang akan
dilakukan.
- Design
Merancang kegiatan yang bisa dilaksanakan bersama- sama masyarakat
untuk mewujudkan cita-cita dan mimpi bersama tersebut dengan
menggunakan modal dan asset yang ada.
- Destiny
Menetapkan langkah kerja sebagai tindak lanjut untuk melaksanakan
program kegiatan dan berusaha mewujudkan cita dan mimpi yang ingin
dicapai.
- Refleksi dan Evaluasi
Kegiatan refleksi dan evaluasi atas setiap capaian yang telah dilakukan,
potensi tambahan yang muncul dan membaca kemungkinan tingkat
kesuksesan kegiatan. Melalui kegiatan ini, setiap pendamping akan
memahami hal yang perlu ditingkatkan dan perlu dibenahi dengan baik.

22 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
BAB IV
PELAPORAN DAN PENILAIAN

A. Pelaporan
1. Laporan Individu
Laporan individu merupakan laporan masing-masing peserta KKN yang dibuat
dalam bentuk tabel yang berisi berita/catatan lapangan tentang kegiatan yang
dilakukan di hari tersebut sesuai dengan keterangan pada lampiran.
2. Laporan Kelompok
Laporan kelompok merupakan laporan hasil pelaksanaan KKN yang berisi
laporan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan keterangan pada
lampiran.

Kedua laporan tersebut dikumpulkan dalam bentuk soft file setelah memperoleh
persetujuan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Laporan dikumpulkan sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati.

B. Penilaian
Sistematika penilaian KKN sebagai berikut:
No Kegiatan Keterangan Persentase
1 Pembekalan Kehadiran dan keaktifan 15
1. Akhlak
2. Kemampuan menyusun program dan
melaksanakannya,
3. Kemampuan berkreasi dan memecahkan
Kegiatan permasalahan yang ada,
2 65
KKN 4. Kerjasama sesama antar kelompok,
5. Kemampuan mendeskripsikan secara
sistematis terkait program,
persoalan/permasalahan, solusi dan lainnya
di lingkungan KKN

Laporan Keaktifan dalam kelompok, kemampuan


3 20
Individu menyusun laporan kegiatan

Total 100

23 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
BAB V
PENUTUP

Dengan ditetapkannya dokumen pedoman pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata


(KKN) Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri untuk mahasiswa Institut Agama
Islam Badrus Sholeh Kediri, maka diharapkan seluruh rangkaian kegiatan KKN yang
telah diprogram dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kegiatan KKN dapat
dimonitoring dan dievaluasi secara terarah dan sistematis sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam pelaksanaannya.

Bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berperan dalam kegiatan KKN,
diharapkan dapat memberikan bimbingan dengan mekanisme yang tertuang pada
buku ini. Meski demikian disadari bahwa buku pedoman pelaksanaan KKN ini masih
perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan dalam Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan kegiatan selanjutnya.

24 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
LAMPIRAN

1. Format Laporan Individu


(kertas A4 70gr, huruf times new roman ukuran 12, spasi 1,15)

25 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
2. Format Laporan Kelompok
(kertas A4 70gr, huruf times new roman ukuran 12, spasi 1,5, ukuran huruf untuk
sampul menyesuaikan)

SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan/Manfaat
c. Sasaran Program
d. Kondisi yang Diharapkan/Target yang Ingin Dicapai

BAB II : PROFIL DESA

BAB III : HASIL KEGIATAN KKN


a. Perencanaan Program
b. Pelaksanaan Program
c. Evaluasi Program

BAB IV : PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran dan Rekomendasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

26 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
- JUDUL LAPORAN PENGABDIAN -

Dosen Pembimbing Lapangan


_______________

KELOMPOK 1

DESA : ……………..……..
KECAMATAN : ……………………..
KABUPATEN : ……………………...

INSTITUT AGAMA ISLAM BADRUS SHOLEH KEDIRI


TAHUN 2023

27 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA


- JUDUL LAPORAN PENGABDIAN -
BERBASIS __________________________
INSTITUT AGAMA ISLAM BADRUS SHOLEH KEDIRI
TAHUN 2023

KELOMPOK 1
DESA ………... KECAMATAN ………. KABUPATEN …………….

Laporan ini telah diperiksa dan disetujuisebagai laporan akhir Kuliah Kerja Nyata

Kediri, …….. Agustus 2022

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan

(......Nama & Gelar.......) (......Nama & Gelar.......)


NIP. ............................ NIDN. ............................

Mengetahui,
Ketua Panitia KKN

(......Nama & Gelar.......)


NIDN. ............................

28 | P e d o m a n K K N I A I B a d r u s S h o l e h K e d i r i

Anda mungkin juga menyukai