PENGARAH
Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur
PENANGGUNG JAWAB
Sukamto, SE, M.Si
Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan
TIM PENYUSUN
Dr. Annasari Mustafa, SKM., M.Sc., RD.(Polkesma)
Sugeng Iwan Setyobudi, STP., M.Kes. (Polkesma)
I Dewa Nyoman Supariasa, MPS. (Polkesma)
Ibnu Fajar, SKM., M.Kes. (Polkesma)
Tapriadi, SKM., M.Pd. (Polkesma)
Amelia Dyah Kartika Sari, S.KM (Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur)
Widi Asih Nurhajati, SS, M.Pd (Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur)
i
KATA PENGANTAR
ii
terkait hingga modul ini dapat dimanfaatkan dalam kegiatan Pelatihan Agen Pencegahan
Stunting yang dilaksanakan di Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN
Provinsi Jawa Timur.
Besar harapan kami mudah-mudahan modul yang tersusun dapat memberikan
kontribusi terhadap upaya pencegahan stunting dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, khususnya di Jawa Timur dan mewujudkan
Indonesia lebih baik.
Penyusunan modul ini tidak terlepas dari kekeliruan. Kritik, saran, dan masukan
yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.
Semoga modul yang telah dibuat bermanfaat untuk kita semua.
iii
DAFTAR ISI
iv
F. Mitos dan Fakta Gizi Ibu Hamil............................................................................ 37
G. Latihan................................................................................................................. 39
H. Rangkuman ......................................................................................................... 39
I. Evaluasi ............................................................................................................... 40
J. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................... 41
BAB IV .......................................................................................................................... 42
PENUTUP ..................................................................................................................... 42
A. SIMPULAN .......................................................................................................... 43
B. TINDAK LANJUT ................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 35
v
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
2
sebelum berencana hamil, harus mempersiapkan diri melalui makanan bergizi,
kesehatan badan, dan mulai mengubah kebiasaan makan yang kurang sehat demi
kesehatan bayi nantinya. Sehingga pada saat hamil, badan sudah terkondisikan
dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin.
Pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil berguna untuk mengetahui kondisi
kesehatan pada ibu hamil dan janinnya serta juga dapat berguna untuk mengetahui
status gizi pada ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dianjurkan dilakukan oleh ibu
hamil minimal 4 kali selama kehamilan. Pemeriksaan pertama atau kunjungan
pertama dilakukan sebelum saat usia kehamilan mencapai 4 bulan atau antara 0-3
bulan (trimester pertama). Kunjungan kedua pada usia kehamilan 4-6 bulan (trimester
kedua). Sedangkan kunjungan ketiga dan keempat dilakukan pada usia kehamilan 7-
9 bulan (trimester 3). Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di posyandu, pondok
bersalin, puskesmas, rumah sakit, tempat praktek dokter atau bidan swasta.
Untuk mengoptimalkan perkembangan anak, sebaiknya Ibu memenuhi
kebutuhan nutrisi harian Ibu sejak mempersiapkan kehamilan. Seperti apa yang telah
Ibu ketahui, periode kritis perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak terjadi
pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu 270 hari saat kehamilan dan pada
730 hari di awal kehidupannya (sampai dengan anak berusia 2 tahun). Itulah
sebabnya pada periode ini, sangat penting bagi anak untuk mendapatkan semua
kebutuhan nutrisi yang ia butuhkan.
B. Deskripsi Singkat
Modul Kesehatan dan Gizi Ibu Hamil ini diharapkan dapat memberikan
gambaran pengetahuan yang komprehensif kepada peserta tentang kesehatan dan
gizi ibu hamil yang meliputi Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil, Masalah kesehatan
pada Ibu Hamil, Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan, serta Mitos dan Fakta
Kesehatan Ibu Hamil. Selain itu modul ini menyajikan pemenuhan gizi ibu hamil mulai
Trimester I hingga Trimester III, berikt mitos dan fakta tentang gizi Ibu hamil.
3
C. Manfaat Modul
D. Hasil Belajar
4
2. Gizi Ibu Hamil
a. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I
b. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
c. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III
d. Mitos dan Fakta Gizi Ibu Hamil
5
BAB II
KESEHATAN REMAJA PUTRI
DAN IBU HAMIL
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu
menerangkan Kesehatan Ibu Hamil dengan tepat
6
A. Kesehatan Remaja Putri
Remaja merupakan masa puncak pertumbuhan setelah masa balita dan saat
remaja sangat menentukan kualitas selanjutnya saat menjadi individu dewasa.
Masalah gizi yang terjadi pada usia remaja akan meningkatkan kerentanan
terhadap berbagai penyakit di usia dewasa serta berisiko melahirkan generasi yang
bermasalah gizi. Tahun 2021 Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa tiga (3)
dari sepuluh (10) remaja di Indonesia mengalami anemia. Anemia pada remaja
akan menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit tidak menular, produktivitas
dan prestasi yang rendah, serta adanya gangguan kesuburan. Merujuk pada data
Riskesdas tahun 2018, sekitar 65% remaja tidak sarapan, 97% kurang
mengonsumsi sayur dan buah, kurang aktivitas fisik serta konsumsi Gula, Garam
dan Lemak (GGL) berlebihan.
Pada remaja putri, kurangnya asupan makanan yang bergizi disebabkan
pengetahuan yang kurang maupun pola makan yang salah. Hal ini mengakibatkan
remaja putri rawan mengalami kondisi kekurangan zat gizi tertentu. Salah satunya
adalah zat gizi besi sebagai penyebab anemia terbanyak pada remaja putri. Di
Indonesia ditemukan 1 dari 5 remaja putri mengalami anemia dan sebanyak 22,5 %
wanita usia produktif (19-45 tahun) terkena anemia. Pola makan yang salah
(rendahnya asupan zat gizi) serta meningkatnya pengeluaran/kehilangan zat gizi
berhubungan dengan menstruasi, diperparah oleh kecacingan, malaria, dan
penyakit infeksi lainnya. menjadi penyebab anemia.
Remaja putri yang sehat merupakan investasi awal untuk 1000 Hari Pertama
Kehidupan saat ia menjadi calon seorang ibu. Remaja putri yang kurang gizi kelak
pada saat menerima sebuah kehamilan ia akan menjadi ibu hamil yang kurang gizi
pula. Remaja putri tersebut akan melahirkan bayi dengan status gizi yang tidak
optimal, dan memiliki risiko besar mengalami penurunan potensi kecerdasan pada
usia sekolah serta produktivitasnya pada usia dewasa. Pemberian bekal
pengetahuan yang baik tentang gizi maupun kesehatan umum hingga kesehatan
7
reproduksi akan membentuk perilaku yang baik yang mendukung praktik gizi dan
kesehatan yang baik.
8
Gambar 2. 1 Konsumsi Aneka Ragam Pangan
Pesan Lengkap:
a. Makanlah makanan utama 3x/hari: sarapan, makan siang dan makan
malam.
Setiap hari penting untuk makan utama 3x/hari termasuk sarapan pagi.
Snack atau makan selingan dapat dikonsumsi di antara waktu makan.
b. Konsumsi sayur minimal 2x/hari, termasuk sayuran hijau daun minimal
5x/minggu.
Sebaiknya sayur dikonsumsi setiap kali makan (3x/hari), namun jika tidak
sempat karena sibuk (misalnya terburu-buru ke sekolah saat sarapan),
minimal makan siang dan makan malam (2x/hari) harus ada sayur. Sayuran
hjau daun seperti bayam, kangkung, sawi, pokcoy, dll kaya dengan beta
karoten dan zat besi dan karenanya harus sering dikonsumsi, minimal
5x/minggu.
9
c. Konsumsi buah minimal 1x/hari.
Buah kaya akan vitamin dan harus dikonsumsi minimal 1x/hari dan
sebaiknya yang berwarna merah/oranye (pepaya, mangga, jeruk, dll).
untuk setara 1 porsi buah.
d. Konsumsi lauk-pauk sumber protein hewani 2x/hari, termasuk di dalamnya
hati minimal 2x/minggu.
Lauk pauk sumber protein hewani penting sebagai sumber protein dan
mineral seperti zat besi, seng dan kalsium. Lihat panduan porsi untuk
setara 1 porsi protein hewani. Pilih sumber protein hewani yang bervariasi
dan pastikan untuk menkonsumsi hati ayam/sapi minimal 2x/mingu.
e. Konsumsi lauk-pauk sumber protein nabati (misal: tahu, tempe, kacang-
kacangan)1x/hari.
Lauk pauk sumber protein nabati seperti tempe, tahu dan kacang-kacangan
penting sebagai sumber protein dan mineral.
f. Konsumsi susu atau produk olahan susu minimal 3x/minggu.
Susu termasuk fortifikasi (yang diperkaya vitamin dan mineral) atau produk
olahan susu perlu dikonsumsi minimal 3x/minggu untuk melengkapi
kebutuhan akan mineral dan vitamin. Susu dapat dikonsumsi di antara
waktu makan sebagai snack dan dapat dipilih susu kemasan siap minum
atau susu fortifikasi bubuk. Jika lambung terasa kurang nyaman setelah
mengkonsumsi susu, ganti susu susu fermentasi (yogurt, keju) atau
makanan kaya kalsium seperti ikan teri dan sardin.
Porsi minimal:
1 porsi protein hewani : 45g (Berat masak)
1 porsi sayur : 80g (Berat masak)
1 porsi produk kedelai (tahu, tempe, dll) : 40g (Berat goreng)
1 porsi susu : 200ml (Berat satu kemasan)
1 porsi buah : 80 g (Berat yang dapat
makan)
10
B. Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil
Sebagian besar kehamilan pada umumnya berjalan baik dan lancar hingga
proses persalinan. Akan tetapi dalam beberapa kasus kehamilan muncul gangguan
dan masalah kesehatan yang sering kali mengancam nyawa ibu, janin maupun
keduanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi calon ibu untuk mengetahui masalah
kesehatan apa saja yang sedang dialaminya selama kehamilan sedini mungkin agar
dapat segera ditangani oleh tenaga medis. Di bawah ini adalah beberapa masalah
kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil:
11
1. Mual dan muntah berlebihan
Mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relatif lama, atau yang disebut
Hiperemesis, biasanya terjadi pada masa awal kehamilan sampai dengan
trimester II. Ibu hamil pada umumnya cenderung mengalami mual dan muntah di
awal kehamilan karena saat hamil terjadi peningkatan produksi hormon - hormon
kehamilan yang memicu rasa mual dan muntah. Namun pada kehamilan tertentu,
hal tersebut dibarengi dengan peningkatan asam lambung sehingga mual dan
muntah yang dialami lebih parah. Apabila tidak segera diatasi keadaan ini dapat
menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan pada ibu hamil. Untuk
mengurangi rasa mual dan muntah dilakukan dengan memberikan roti, biskuit
atau agar - agar bersamaan dengan air jahe hangat sebelum makan. Saat rasa
mual berkurang, ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan seperti biasa secara
perlahan. Sebaiknya hindari makanan dengan citarasa yang terlalu pekat,
berminyak, pedas dan berlemak agar tidak memicu rasa mual kembali. Selain itu
juga ibu hamil perlu meningkatkan konsumsi air putih untuk menghindari resiko
dehidrasi atau minum air kelapa muda / kelapa hijau paling banyak 1 gelas per
hari.
2. Sembelit
Sembelit atau susah buang air besar pada ibu hamil disebabkan meningkatnya
hormon kehamilan yang kemudian mempengaruhi kerja otot pada sistem
pencernaan. Selain itu konsumsi suplemen kehamilan dan konsumsi makanan
tinggi zat besi juga dapat memicu sembelit. Sembelit normal terjadi pada
kebanyakan ibu hamil, terutama di awal kehamilan, namun apabila tidak segera
di atasi sembelit bisa memicu munculnya wasir. Berikut adalah beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati sembelit, yaitu:
a. Makan makanan yang mengandung serat, seperti buah, sayuran hijau,
kacang - kacangan dan biji - bijian.
b. Konsumsi makanan atau minuman probiotik seperti yoghurt, maksimal 2
gelas per hari.
12
c. Olahraga secara rutin meski hanya sebentar dan olahraga ringan untuk
menjaga otot - otot tetap kencang, seperti jalan kaki atau menyapu rumah.
d. Konsumsi air putih dengan cukup, minimal 8 gelas setiap hari.
e. Apabila sembelit tetap terjadi dan tidak membaik, segera konsultasi dengan
bidan / dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
3. Wasir
Bukan hanya karena sembelit yang tidak diatasi dengan baik, wasir atau ambeien
juga bisa terjadi akibat perubahan hormon pada ibu hamil, berdiri terlalu lama,
atau terjadinya tekanan pada pembuluh darah pada sekitar anus. Wasir sangat
berbahaya apabila tidak segera disembuhkan, karena pembengkakan pembuluh
darah yang terjadi bisa memicu anemia pada ibu hamil. Jika mengalami wasir
ringan, masih dapat ditangani secara mandiri di rumah dengan cara yang sama
seperti penanganan pada keluhan sembelit yaitu dengan konsumsi makanan
tinggi serat, olahraga rutin dan minum air putih yang cukup maka kemudian wasir
akan sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi pada keluhan yang lebih parah,
perlu pemeriksaan dan pengobatan lebih mendalam dari dokter.
13
jumlahnya tetap harus diperhatikan apabila tidak ingin terlalu sering buang air
kecil. Kandungan kalium dalam air kelapa bersifat diuretik, yang dapat memicu
ginjal untuk membuang cairan dari dalam tubuh berupa air kencing.
5. Mudah pingsan
Penyebab utama pingsan adalah kurangnya kadar oksigen dalam pembuluh
darah yang disalurkan ke otak. Pada ibu hamil, hormon kehamilan menyebabkan
pembuluh darah membesar, sehingga dibutuhkan lebih banyak darah untuk
memenuhinya dan membawa oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh termasuk
otak. Hal tersebut tidak dapat dihindari karena merupakan suatu proses yang
memang harus terjadi saat hamil. Untuk mendorong produksi lebih banyak darah,
salah satunya adalah dengan meningkatkan asupan zat besi dalam tubuh. Olah
karena itu ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak zat besi seperti telur, daging sapi, hati, sayur bayam, buah-
buahan, kacang hijau dan kacang-kacangan lain. Selain itu pingsan juga dapat
terjadi apabila ibu hamil merubah posisi terlalu cepat, berdiri terlalu lama, atau
berada di ruangan yang terlalu panas. Jadi, selama hamil sebaiknya lebih
berhati-hati dalam beraktivitas dan jangan memaksakan diri melakukan aktivitas
dengan standar kemampuan saat sebelum hamil, karena ibu hamil cenderung
lebih cepat lelah dan mudah pingsan. Apabila terasa ingin pingsan, segera cari
tempat duduk atau berbaring menyamping.
6. Varises
Varises adalah kondisi pembengkakan pada pembuluh darah akibat
penumpukan darah. Varises dapat terlihat dari luar kulit berupa pembuluh vena
yang terlihat menonjol berwarna biru atau ungu tua. Pada umumnya varises
muncul di kaki. Meskipun dalam beberapa kasus varises muncul di beberapa
bagian tubuh lain. Tentunya varises cenderung terjadi pada ibu hamil karena
adanya penyesuaian dalam sistem peredaran darah selama kehamilan. Varises
sering diabaikan karena dianggap tidak berbahaya, namun apabila ibu hamil
mengalami varises tentu perlu mendapatkan perawatan yang sesuai. Akan lebih
14
baik lagi jika varises dapat dicegah agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan
pada ibu hamil. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
mencegah varises pada ibu hamil:
a. Hindari berdiri terlalu lama
b. Hindari duduk dengan menyilangkan kaki
c. Hindari menumpu sebagian besar berat badan pada salah satu kaki untuk
menghindari tekanan berlebih
d. Tidur dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi daripada tubuh, dapat dilakukan
dengan meletakkan bantal di bawah pergelangan kaki
e. Olahraga dengan rutin yang sesuai untuk ibu hamil agar membantu
melancarkan sirkulasi darah
f. Pijat kaki sesering mungkin untuk membantu melepaskan penumpukan
darah pada kaki terutama setelah beraktivitas
g. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat dan gunakan legging untuk
ibu hamil untuk membantu mendukung otot-otot kaki ibu hamil
h. Jaga agar tubuh terus aktif bergerak meski hanya aktivitas ringan
7. Diabetes Gestasional
Diabetes Gestasional yang hanya terjadi pada ibu hamil terjadi ketika
hormon insulin yang bertugas mengatur kadar gula dalam darah berkurang
kemampuannya selama masa kehamilan. Pada umumnya diabetes gestasional
mulai muncul pada pertengahan kehamilan meskipun sebelumnya ibu hamil
memiliki kadar gula darah yang normal. Berbeda dengan diabetes jenis lainnya,
diabetes gestasional dapat disembuhkan. Jika dilakukan pengobatan yang tepat,
perbaikan pola makan dan gaya hidup yang sehat, diabetes gestasional akan
hilang setelah melahirkan.
Setiap ibu hamil memiliki resiko menderita diabetes gestasional. Akan
tetapi bagi beberapa orang, terdapat faktor resiko lain yang turut memicu
munculnya diabetes gestasional, seperti berat badan berlebih, riwayat hipertensi,
pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya, atau
memiliki riwayat penyakit diabetes dalam keluarga. Pada pemeriksaan kehamilan
15
di trimester II dan trimester III sangat umum dilakukan tes toleransi glukosa pada
ibu hamil untuk mendeteksi penyakit ini. Diabetes gestasional cukup berbahaya
karena bisa memicu terjadinya pre-eklampsia. Oleh sebab itu, penting bagi ibu
hamil untuk menjaga konsumsi gula selama masa kehamilan. Hindari konsumsi
makanan ringan dan makanan manis yang terlalu berlebihan, apalagi dengan
alasan mengidam.
16
9. Kehamilan Lewat Waktu
Usia kehamilan cukup bulan, atau berkisar antara 37 - 42 minggu, merupakan
kondisi yang paling aman untuk melahirkan bayi yang dikandung ibu. Apabila
kurang dari disebut prematur, sedangkan usia kehamilan yang lebih dari 42
minggu disebut kehamilan lewat waktu. Kehamilan lewat waktu dapat
menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah penurunan fungsi
plasenta dalam memberikan suplai oksigen dan makanan untuk janin. Untuk
menghindari kehamilan lewat waktu dan komplikasi yang mengikutinya, maka ibu
hamil sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan kehamilannya sejak trimester
I untuk mengetahui usia janin dengan tepat. Apabila terdapat gangguan -
gangguan yang mengancam kesehatan dan keselamatan ibu dan janin, salah
satunya kehamilan lewat waktu, dapat langsung ditangani dengan persalinan
melalui metode operasi caesar.
17
terutama jika mengalami keluhan. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di Pustu
/Polindes, Puskesmas, Klinik maupun Rumah Sakit dan boleh dilakukan baik oleh
Bidan, Dokter Umum maupun Dokter Spesialis Kandungan.
Fungsi dari pemeriksaan kehamilan secara rutin antara lain:
a. Memantau kemajuan proses kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin berjalan secara optimal;
b. Mengetahui adanya komplikasi kehamilan sejak dini, termasuk adanya riwayat
penyakit dan tindakan pembedahan;
c. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu dan bayi;
d. Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan
selamat;
e. Menurunkan angka kematian dan angka kesakitan pada ibu;
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar ke
depannya anak bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal, terbebas dari
resiko stunting;
g. Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik dan dapat
memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
KURANG
MITOS TEPAT PENJELASAN
TEPAT
Persalinan akan lebih v Kenaikan berat badan bukan
mudah jika kenaikan merupakan indikator utama
berat badan ibu rendah mudahnya persalinan. Apabila
berat badan awal ibu hamil kurang,
tentu perlu menaikkan berat badan
lebih banyak daripada ibu hamil
dengan berat badan awal ideal
atau berlebih. Hal tersebut
dilakukan agar ibu hamil dan janin
tidak kekurangan gizi yang dapat
berisiko pada kelahiran prematur,
komplikasi dan lain sebagainya.
18
rambut pada trimester zat kimia pada cat rambut. Namun
pertama. setelah trimester kedua ibu hamil
diperbolehkan mewarnai rambut
namun hanya highlight karena zat
kimia hanya terserap oleh rambut
bukan kulit kepala dan pembuluh
darah.
19
F. Latihan
G. Rangkuman
20
H. Evaluasi
21
I. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Diharapkan dengan materi yang diberikan dalam modul ini, peserta dapat menjadi
lebih percaya diri dalam menyampaikan tentang kesehatan ibu hamil kepada ibu
hamil maupun keluarganya. Proses berbagi dan diskusi dalam kelas dapat menjadi
pengayaan yang memperkuat pemahaman peserta. Untuk mengetahui
pemahaman peserta, jika dapat mengerjakan soal evaluasi 80 % benar maka
peserta memahami esensi dalam modul ini. Jika jawaban hasil evaluasi masih
dibawah 80 % benar, peserta dapat mempelajari kembali materi yang diberikan
serta mendiskusikan bersama teman-teman peserta yang lain maupun dengan
pengajar.
22
BAB III
GIZI IBU HAMIL
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu
menerangkan Gizi Ibu Hamil dengan tepat
23
A. Gizi Ibu Hamil
24
Gambar 3. 1 Piramida Makanan
25
2. Protein
Protein penting dalam proses pertumbuhan janin, terutama pertumbuhan otak.
Protein terbagi menjadi dua jenis, yaitu protein hewani (berasal dari hewan/ikan)
dan protein nabati (berasal dari tumbuhan). Protein banyak ditemukan pada
daging ayam, daging sapi, telur, ikan, keju, susu, dan kacang - kacangan beserta
olahannya (tahu, tempe, susu kedelai).
3. Zat besi
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil lebih tinggi dibandingkan dengan saat tidak
hamil. Zat besi tersebut berperan dalam meningkatkan produksi sel darah merah
yang mana berfungsi sebagai alat transportasi oksigen dan nutrisi ke seluruh
tubuh ibu hamil dan kepada janin. Apabila kekurangan darah, otak tidak akan
mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga ibu hamil akan
cenderung cepat lelah, mudah pingsan dan pucat. Sumber alami zat besi adalah
sayuran hijau, daging sapi, telur, tomat, kacang mete, kacang polong, buah
semangka, dan sereal.
4. Asam Folat
Asam folat memiliki peran penting dalam mengurangi risiko cacat tabung saraf
pada janin. Cacat ini hanya bisa terjadi selama masa kehamilan, yang
mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang janin. Asam folat banyak
dijumpai pada hati, sayuran hijau, kacang tanah, buah alpukat.
5. Kalsium
Kalsium memegang peran penting dalam pertumbuhan tulang janin dan
mencegah cidera pada kaki ibu hamil akibat bertambahnya berat badan selama
kehamilan. Selain itu, kalsium juga membantu mengatur penggunaan cairan
tubuh ibu. Jenis makanan yang mengandung tinggi kalsium adalah susu, keju,
tahu, telur dan sayur kubis.
26
6. Lemak
Meskipun sering dianggap jelek, tubuh kita tetap membutuhkan lemak dalam
jumlah yang wajar. Apabila berlebihan tentu lemak tidak baik untuk tubuh kita.
Lemak yang baik dikonsumsi pun hanya lemak sehat seperti lemak omega 3
pada ikan. Lemak Omega-3 berperan penting dalam pembentukan kecerdasan,
tumbuh kembang otak dan mata janin. Lemak berfungsi sebagai cadangan
makanan yang nantinya dapat diolah menjadi energi apabila tubuh kekurangan
karbohidrat. Lemak sehat dapat ditemukan pada ikan, minyak zaitun, minyak
wijen, alpukat, dan kacang-kacangan.
7. Serat
Konsumsi serat yang cukup sehari-hari dapat membantu ibu hamil terhindar dari
risiko menderita sembelit dan wasir. Serat membantu melancarkan proses
pencernaan sehingga sisa hasil pencernaan dapat dibuang secara teratur. Serat
dapat ditemukan pada tomat, sayur brokoli, buah-buahan yang berserat seperti
mangga dan pepaya, beras merah, jagung dan agar-agar.
Selain zat gizi di atas, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan selama
masa kehamilan, yaitu:
1. Minum air yang cukup, sekitar 8-12 gelas setiap hari.
2. Konsumsi vitamin dan suplemen penambah darah secara teratur sesuai anjuran
bidan / dokter.
3. Batasi konsumsi makanan yang mengandung garam dan gula yang tinggi untuk
mencegah komplikasi kehamilan.
4. Hindari konsumsi alkohol dan rokok.
5. Batasi konsumsi kafein pada kopi, teh dan coklat.
6. Hindari makanan yang mentah, kurang matang dan gosong dalam bentuk
apapun.
7. Lakukan olahraga secara rutin. Minimal 30 menit setiap hari dengan aktivitas
yang ringan. Contohnya jalan santai, yoga, senam hamil, menyapu rumah,
berkebun. Hindari olahraga berat dan ekstrim.
27
8. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan
sehari-hari.
9. Hindari makanan yang diawetkan.
10. Hindari konsumsi minuman ringan. Hindari makanan yang mengandung banyak
gas, seperti kol, nangka, ubi jalar karena bisa menyebabkan nyeri ulu hati pada
ibu hamil dan perut kembung.
11. Hindari obat - obatan selama kehamilan, kecuali telah dikonsultasikan dengan
bidan / dokter.
28
untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran
hijau seperti bayam dan kacang-kacangan banyak mengandung asam folat
yang sangat diperlukan pada masa kehamilan. Buah berwarna merupakan
sumber vitamin yang baik bagi tubuh dan buah yang berserat karena dapat
melancarkan buang air besar sehingga mengurangi resiko sembelit (susah
buang air besar). Kebutuhan kalsium meningkat pada saat hamil karena
digunakan untuk mengganti cadangan kalsium ibu guna pembentukan
jaringan baru pada janin. Apabila konsumsi kalsium tidak mencukupi maka
akan berakibat meningkatkan risiko ibu mengalami komplikasi yang disebut
keracunan kehamilan (pre eklampsia). Selain itu ibu akan mengalami
pengeroposan tulang dan gigi. Perhatian khusus agar diberikan pada ibu hamil
usia remaja oleh karena masih dalam periode pertumbuhan yang memerlukan
kalsium lebih banyak. Sumber kalsium yang baik adalah sayuran hijau,
kacang–kacangan dan ikan teri serta susu. Iodium merupakan bagian hormon
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Iodium berperan dalam sintesis protein,
absorsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis kolesterol darah. Zat
iodium memegang peranan yang sangat besar bagi ibu dan janin. Kekurangan
iodium akan berakibat terhambatnya perkembangan otak dan sistem saraf
terutama menurunkan IQ dan meningkatkan risiko kematian bayi.
Disamping itu kekurangn iodium dapat menyebabkan pertumbuhan fisik anak
yang dilahirkan terganggu (kretin). Dampak pada perkembangan otak dan
system syaraf ini biasanya menetap. Sumber iodium yang baik adalah
makanan laut seperti ikan, udang, kerang, rumput laut. Setiap memasak
diharuskan menggunakan garam beriodium. Mengatasi “Hiperemesis
Gravidarum” (rasa mual dan muntah berlebihan) dapat dilakukan dengan
menganjurkan makan dalam porsi kecil tetapi sering, makan secara tidak
berlebihan dan hindari makanan berlemak serta makanan berbumbu tajam
(merangsang). Untuk bahan makanan sumber Zink terdapat pada ikan
Terutama ikan kuthuk/gabus, kuning telur, tiram, jamur.
29
2. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat mencegah hipertensi selama kehamilan.
Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita hipertensi. Hal ini
disebabkan karena hipertensi selama kehamilan akan meningkatkan risiko
kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan.
3. Minumlah air putih yang lebih banyak
Air merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi tubuh secara optimal. Air
berfungsi membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel
dan darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu
tubuh. Kebutuhan air selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung
sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu
hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas
sehari). Batasi minum kopi, kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan
mempunyai efek diuretic dan stimulans. Oleh karenanya bila ibu hamil
minum kopi sebagai sumber utama kafein yang tidak terkontrol, akan
mengalami peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan berakibat
dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak jantung juga akan meningkat.
Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan minuman suplemen
energi. Satu botol minuman suplemen energi mengandung kafein setara
dengan 1-2 cangkir kopi. Disamping mengandung kafein, kopi juga
mengandung inhibitor (zat yang mengganggu penyerapan zat besi) Konsumsi
kafein pada ibu hamil juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan janin, karena metabolisme janin belum sempurna. Menurut
British Medical Journal (2008) konsumsi kafein bagi ibu hamil tidak melebihi
100 mg/hari atau1-2 cangkir kopi/hari. Oleh karenanya dianjurkan kepada ibu
hamil, selama kehamilan ibu harus bijak dalam mengonsumsi kopi sebagai
sumber utama kafein, batasi dalam batas aman yaitu paling banyak 2 cangkir
kopi/hari atau hindari sama sekali.
Kenaikan berat badan total direkomendasikan untuk trimester I, II dan III adalah
sebagai berikut:
30
Tabel 3. 1 Kenaikan Berat Badan yang Direkomendasikan
Untuk itu sebaiknya sebelum hamil status gizi (IMT) ibu harus baik. Disarankan IMT ibu
sebelum hamil 20-23 atau jika dalam keadaan telah hamil lingkar lengan atas (yang
diukur pada lengan kiri) 23,5 cm
31
Kacang–
kacangan : 25
gram
Sayuran 100 gram 1 gelas / 1 piring / 1 mangkok
sayur setelah masak dan
ditiriskan
32
D. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
a. Takaran porsi ibu hamil dalam 1 kali makan
Tabel 3. 5 Porsi 1 Kali Makan Ibu Hamil Trimester II
33
b. Takaran porsi makanan tambahan ibu hamil
Tabel 3. 6 Porsi Makanan Tambahan Ibu Hamil Trimester II
34
E. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III
1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III
a. Takaran porsi ibu hamil 1 kali makan
Tabel 3. 8 Porsi 1 Kali Makan Ibu Hamil Trimester III
35
b. Takaran porsi makanan tambahan ibu hamil
Tabel 3. 9 Porsi Makanan Tambahan Ibu Hamil
Makan
Makan Pagi Selingan Makan Siang Selingan
Malam
1 piring nasi/ 1 potong 1 piring nasi 1 mangkuk 1 mangkuk
pengganti onde–onde / pengganti bubur sop (ayam,
1 butir telur ½ gelas 1 potong kacang kentang,
dadar susu sapi ikan asap hijau sayuran)
1 mangkuk segar 1 porsi 1 potong 2 potong
sayuran tumis agar - agar bakwan
(taoge, tempe, jagung
kacang wortel dan 2 potong
panjang, kacang sedang
daun panjang tempe
singkong) 1 potong 1 potong
2 sdm saus pisang pisang
kacang kepok kepok
2 potong
semangka
36
F. Mitos dan Fakta Gizi Ibu Hamil
KURANG
MITOS TEPAT PENJELASAN
TEPAT
37
yang jika dikonsumsi berlebihan dapat
menyebabkan keguguran.
38
karena nanti omega 3, yang berperan penting dalam
bayinya bau amis. tumbuh kembang & kecerdasan janin
sehingga sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi ibu hamil. Namun
disarankan agar membatasi konsumsi
ikan laut besar karena cenderung
mengandung merkuri yang tinggi.
G. Latihan
H. Rangkuman
39
I. Evaluasi
40
5. Pernyataan berikut yang tepat adalah….
a. Mengidam adalah sinyal bahwa ibu kekurangan gizi sehingga harus
dipenuhi
b. Ibu hamil harus menambah porsi makan menjadi porsi makan untuk dua
orang selama kehamilan
c. Ibu hamil tidak boleh minum air dingin karena bisa bertambah gemuk
d. Ibu hamil disarankan makan kacang hijau
Diharapkan dengan materi yang diberikan dalam modul ini, peserta dapat
menyampaikan pengetahuan tentang gizi ibu hamil kepada sasaran dengan baik.
Proses berbagi dan diskusi dalam kelas dapat menjadi pengayaan yang
memperkuat pemahaman peserta. Untuk mengetahui pemahaman peserta, jika
dapat mengerjakan soal evaluasi 80 % benar maka peserta memahami esensi
dalam modul ini. Jika jawaban hasil evaluasi masih dibawah 80 % benar, peserta
dapat mempelajari kembali materi yang diberikan serta mendiskusikan bersama
teman-teman peserta yang lain maupun dengan pengajar
41
BAB IV
PENUTUP
42
A. SIMPULAN
Dari pembelajaran yang telah Anda dapatkan dari masing-masing bab pada
materi Kesehatan dan Gizi Ibu Hamil, diharapkan Anda memiliki gambaran yang
lengkap terkait berbagai aspek kesehatan maupun gizi untik ibu hamil agar tercapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan bagi peserta pelatihan.
Materi ini diharapkan bermanfaat untuk peserta dalam rangka
mengembangkan kompetensi dalam bidang tugas dan spesialisasinya. Dengan
demikian perlu dipelajari secara terus menerus dan diperkaya dengan sumber-
sumber pembelajaran yang lain.
B. TINDAK LANJUT
43
DAFTAR PUSTAKA
Bjarnadottir, Adda. 2019. Oats 101: Nutrition Facts and Health. Disitasi dari
https://www.healthline.com/nutrition/foods/oats. Dikunjungi pada 21
April 2021.
Devi, Nirmala. 2010. Nutrition and Food: Gizi untuk Keluarga. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas.
Pusdiklat BKKBN. 2020. Kesehatan & Gizi Ibu Hamil & Anak Usia Dini.
Jakarta: Pusdiklat BKKBN.
35
36