Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL

PELAJAR PANCASILA
SIKLUS 1
( Kearifan Lokal )

DI SUSUN OLEH
TIM KORDINATOR PELAKSANAAN P5
KELAS VII.C
1. I KADEK MAHENDRA MEYANA, S.PD.
2. MUTIARA, S.PD.

SMP NEGERI 3 WOTU


KABUPATEN LUWU TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Berangkat dari kesadaran kita sebagai makhluk yang lemah dan senantiasa
bergantung atas kuasanya kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat, taufiq, hidayah Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan amanah yang
diembankan kepada kita bersama. Di tahun pelajaran 2023/2024 SMP Negeri 3 Wotu akan
menerapkan Kurikulum Merdeka untuk Kelas VII dan VII. Karakteristik Kurikulum
Merdeka salah satunya yaitu menerapkan projek penguatan profil pelajar pancasila. Peserta
didik diharapkan memiliki karakter 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5)
bernalar kritis, dan 6) kreatif.

SMP Negeri 3 Wotu telah melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila di
siklus satu. Ada dua projek yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII Adapun
kedua projek tersebut yaitu; “Permainan Tradisional, dan Makanan Tradisional Sebagai
Kekayaan Budaya Bangsa
Akhirnya marilah kita tunaikan dan kita laksanakan amanah yang sudah dipercayakan
kepada kita dengan penuh sungguh-sungguh, bertanggung jawab, dedikasi tinggi, loyalitas
yang menyeluruh. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kekuatan dan
petunjuknya kepada kita semua untyk pelaksanaan berikutnya.

Madani, 29 Januari 2024


Penyusun

I Kadek Mahendra Meyana, S.Pd.

NIP. 199405222022211004

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 ini, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu
opsi yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan. Sebelum ditetapkan sebagai satuan
pendidikan yang menerapkan kurikulum merdeka, satuan pendidikan tersebut
mengisi beberapa instrumen kesiapan implementasi kurikulum merdeka. Ada dua
kategori satuan pendidikan yang secara mandiri mengimplementasikan kurikulum
merdeka yaitu; mandiri berbagai dan mandiri berubah.
Karakteristik utama dari kurikulum merdeka adalah:
1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter
sesuai profil pelajar Pancasila
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran
yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi
sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian
dengan konteks dan muatan lokal.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan
keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar
Pancasila. Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk
mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup
berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan
kehidupan berdemokrasi. Projek ini melatih peserta didik untuk melakukan aksi
nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tahapan belajar mereka. Projek penguatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi
peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi masyarakat dan
lingkungan sekitarnya. (Kemendibudristek, 2022)
Pada Tahun Ajaran 2023-2024 ini SMP Negeri 3 Wotu ditetapkan sebagai

3
salah satu satuan pendidikan yang mengimplementasikan kurikulum merdeka.
SMP Negeri 3 Wotu senangtiasa

4
mengimplementasikan kurikulum merdeka sebaik mungkin, khususnya dalam
melaksanakan projek penguatan profil pelajar pancasila.
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 3 Wotu
ter bagi menjadi dua siklus. Setiap siklus peserta didik melaksanakan projek dengan
tema yang berbeda-beda. Adapun projek yang telah dilaksanakan yakni Permainan
tradisional dan makanan tradisional.

B. Tujuan

Adapun Maksud dan tujuan dari Laporan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Siklus 1 di SMP Negeri 3 Wotu antara lain:
1. Sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila di SMP Negeri 3 Wotu .
2. Menanamkan karakter Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan Berahlak Mulia kepada peserta didik SMP Negeri 3 Wotu
3. Menanamkan karakter Berkebhinekaan Global kepada peserta didik SMP
Negeri 3 Wotu .
4. Menanamkan karakter Bergotong Royong kepada peserta didik SMP Negeri
3 Wotu
5. Menenamkan karakter Mandiri kepada peserta didik SMP Negeri 3 Wotu
6. Menanamkan karakter Bernalar Kritis kepada peserta didik SMP Negeri 3
Wotu
7. Menanamkan karakter kreatif kepada peserta didik SMP Negeri 3 Wotu

C. Hasil Yang Diharapkan


Adapun hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila di SMP Negeri 3 Wotu antara lain:
1. Tersedianya dokumen laporan yang dapat dijadikan sebagai salah satu
pertimbangan keberhasilan, evaluasi dan perbaikan pelaksananaan P5.

5
2. Karakter Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak
Mulia dapat membudaya atau sangat berkembang di SMP Negeri 3 Wotu .
3. Karakter Berkebhinekaan Global dapat membudaya atau sangat berkembang di
SMP Negeri 3 Wotu
4. Karakter Bergotong Royong dapat membudaya atau sangat berkembang di SMP
Negeri 3 Wotu
5. Karakter Mandiri dapat membudaya atau sangat berkembang di SMP Negeri 3
Wotu
6. Karakter Bernalar Kritis dapat membudaya atau sangat berkembang di SMP
Negeri 3 Wotu
7. Karakter Kreatif dapat membudaya atau sangat berkembang di SMP Negeri 3
Wotu

6
BAB II
PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
DI SMP NEGERI 3 WOTU

A. Permainan Tradisional

Bakiak adalah yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang
dipaku di kedua sisinya. Benda ini sangat populer karena murah terutama pada
masa ekonomi sulit sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak
tahan air serta suhu panas dan dingin. Bakiak adalah permainan yang biasanya
dimainkan secara kelompok. Satu kelompok harus mengenakan kayu panjang
yang diberi karet pada kakinya secara bersamaan. Kemudian pemain harus
melangkah hingga garis akhir.

Egrang adalah sebuah permainan tradisional yang menggunakan


sepasang bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki
tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-
anak. Egrang juga bisa digunakan dalam atraksi. Permainan egrang berguna dalam
pelatihan pengendalian diri dengan menjaga keseimbangan, ke fokusan dan

7
meningkatkan rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak anak maupun
dewasa.

B. Makanan Tradisional
Sanggara Belanda
Sanggara Balanda merupakan salah satu kue tradisional lhas satu-satunya yang
hanya ada di Sulawesi Selatam khusus nya di kota Makassar. Sanggara Balanda
merupakan kue yang terbuat dari buah pisang khusus nya jenis Pisang Raja yang
dibalur dengam kocokan telur lalu digoreng. kemudian diisi dengan isian yang
terbuat dari kacang tanah sangrai yang ditumbuk semi kasar dicampur dengan gula
pasir dan mentega. pisang yang sudah digoreng kemudian dibelah tengahnya
kemudian diisi dengan isian. biasanya sanggara balanda disiram dengan cairan
gula agar rasanya lebih manis lagi. sanggara balanda tidak ada di kota lain selain
kota Makassar, dan sering dijumpai pada saat acara hajatan perkawinan suku bugis
Makassar.

8
Bahan

 10 buah pisang raja sudah matang


 300 gram kacang tanah
 200 gram gula pasir
 100 gram mentega margarin
 minyak goreng secukupnya
 keju parut secukupnya (optional)
 karamel secukupnya (optional)

Cara membuat

1. Sangrai kacang tanah dengan menggunakan api kecil, aduk-aduk terus agar tidak gosong
dan matangnya merata. Makan sedikit, jika kacang sudah renyah saat dimakan berarti
sudah matang. Angkat dan biarkan dingin.
2. Kupas kacang tanah hingga bersih. Jika tidak ingin repot mengupas kacang, gunakan
kacang tanag kupas.
3. Tumbuk kasar kacang tanah atau blender sebentar hingga hancur, tidak perlu sampai
sangat halus agar teksturnya masih enak.
4. Campurkan gula pasir dengan kacang tanah tumbuk, aduk rata. Masukkan mentega, aduk
rata. Sisihkan.
5. Kupas pisang raja, gosok bagian dalam kulit pisang ke permukaan pisang raja agar licin.
6. Panaskan 2 sdm minyak dan 2 sdm margarin pada teflon antilengket. Goreng beberapa
pisang sekaligus, balik jika sudah kecoklatan setiap sisi pisang. Jangan sering dibolak-
balik agar tidak hancur.
7. Selagi masih panas, belah memanjang bagian tengahnya tapi jangan sampai putus ujung-
ujungnya. Lalu beri isian kacang secukupnya hingga penuh. Tidak masalah jika agak
lumer.

9
Tinutuan ( Bubur Manado )

inutuan atau Bubur Manado adalah salah satu makanan khas Manado. Ada juga yang
mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan
campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa
menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado. Tinutuan biasanya disajikan
untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya. Walaupun demikian, tinutuan
umumnya tetap dapat ditemukan di berbagai rumah makan di luar waktu sarapan.

10
Bahan:

1. Beras 1 liter
2. 1 potong paha ayam untuk kaldu atau bisa pake kaldu bubuk
3. 6000 ml air
4. 2 buah kentang atau labu kuning, potong dadu
5. 2 buah wortel, potong dadu- 1 buah jagung manis, serut
6. 1 ikat bayam
7. Bumbu:- 2-3 sdm garam- 1 sdm lada bubuk

Cara membuat:

1. Cuci bersih ayam dengan air panas. Lalu rebus dengan 6 liter air hingga mendidih. Angkat
ayam, sisihkan (ayam bisa dibumbui dan digoreng untuk suwiran).

2. Masukkan beras ke dalam air kaldu ayam. Rebus hingga mendidih dan nasi jadi agak lembut.
Tambahkan garam dan lada bubuk.

. Masukkan wortel dan kentang atau labu kuning, rebus sebentar.4. Masukkan sosis atau kacang
polong dan jagung manis, rebus lagi sebentar.

5. Masukkan bayam, rebus hingga matang.

6. Sajikan selagi hangat dengan bahan pelengkap.

11
DOKUMENTASI KEGIATAN

12
Gambar : Proses pembuatan Sanggara Belanda

Gambar : proses pembuatan tinutuan

13
Keterkaitan Antara Tema, Topik, Dimensi, Elemen, Subelemen Dan Fase Profil Pelajar Pancasila

DIMENSI ELEMEN
TEMA TOPIK
PROFIL PROFIL
SUB ELEMEN FASE PROFIL
PROJEK PROJEK
PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA
Kearifan Lokal Permainan Berkebinekaan  Mengenal dan Mendalami budaya Menganalisis pengaruh
Tradisonal Global menghargai dan identitas budaya keanggotaan kelompok
Sebagai budaya lokal, regional,
Kekayaan nasional, dan global
Budaya terhadap pembentukan
Bangsa identitas, termasuk
identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi
identitas diri sebagai
bagian
dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Menganalisis
membandingkan
dinamika
pengetahuan
budaya yang
mencakup
pemahaman,
kepercayaan,

Anda mungkin juga menyukai