RSUD MENGGALA
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Tiada yang lebih bermakna selain puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada
kami sehingga kami berhasil menyusun Panduan Pemakaian Alat Pelindung Diri
(APD) Rumah Sakit RSUD Menggala.
Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu
diharapkan masukan dari rekan sejawat untuk menyempurnakan buku ini di
masa mendatang.
Pada akhirnya kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
semua pihak yang telah berkontribusi, membantu dalam penyusunan buku
panduan ini.
Tim penyusun
2
TIM PENYUSUN
3
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENGGALA
Jalan Negara Lintas Timur Km.112 Tiuh Tohou Kecamatan Menggala
Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Kode Pos 34596
TELP. (0726) 211131 FAX (0726) 21222
Email: rsudmenggala@yahoo.co.id Website:http://www.rsudmenggala.blogspot.com
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENGGALA
KABUPATEN TULANG BAWANG
NOMOR :02s Tahun 2023
TENTANG
PANDUAN APD DI RSUD MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG
4
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6659);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438 Tahun 2010 tentang Standart Pelayanan
Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018
tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
07 Tahun 2019 tentang Kesehatan lingkungan Rumah
Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah
Sakit;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020
tentang Akreditasi Rumah Sakit;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/1128/2022 Tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit;
13. Peraturan Bupati Tulang Bawang No 49 Tahun 2019
Tentang Pembentukan , Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan tata Kerja Unit Pelaksana teknis Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Menggala Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang;
14. Peraturan Direktur RSUD Menggala Kabupaten Tulang
Bawang Nomor 2d Tahun 2023 tentang Kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD Menggala
Kabupaten Tulang Bawang ;
MEMUTUSKAN;
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MENGGALA TENTANG PANDUAN APD DI RSUD
MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG
5
Pasal 1
Panduan APD di RSUD Menggala Kabupaten Tulang Bawang sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur ini;
Pasal 2
Panduan APD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 (satu) dijadikan pedoman
dan atau acuan dalam melakukan kegiatan sterilisasi di Rumah Sakit Umum
Daerah Menggala Kabupaten Tulang Bawang ;
Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur ini mulai berlaku, maka ketentuan yang mengatur
tentang Panduan APD yang diterbitkan sebelumnya dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku;
Pasal 4
Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Peraturan ini, akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Menggala
Pada tanggal : 28 Februari 2023
Plt.DIREKTUR RSUD MENGGALA
KABUPATEN TULANG BAWANG
Dr.ELLYS MERITUSI,Sp.PA
Pembina Tk.1
NIP.197508252005012007
6
BAB I
PANDUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
BAB I
DEFINISI
1. Alat Pelindung Diri (APD) petugas kesehatan adalah pakaian khusus yang
digunakan petugas kesehatan untuk melindungi diri dari risiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien dan risiko hazard material. APD digunakan selama
melakukan tindakan yang memungkinkan risiko perpindahan
mikroorganisme dari pasien ke petugas kesehatan dan sebaliknya.
2. Termasuk alat pelindung diri adalah sarung tangan untuk melindungi
tangan; masker bedah dan respirator untuk melindungi hidung dan mulut,
respirator juga dapat melindungi saluran napas dari transmisimikroba
melalui udara (airbone); pelindung wajah untuk melindungi seluruh bagian
wajah; kacamata/goggle untuk melindungi mata; penutup kepala; gaun
pelindung atau apron untuk melindungi kulit atau pakaian; dan sepatu.
3. Sarung tangan merupakan penghalang fisik paling penting untuk mencegah
penyebaran infeksi dan telah terbukti sangat efektif mencegah kontaminasi
tangan petugas kesehatan, namun penggunaan sarung tangan tidak dapat
menggantikan fungsi hand hygiene, sebab sarung tangan berkualitas
terbaikpun mungkin saja mengalami kerusakan kecil yang tidak terlihat
ataupun robek saat digunakan sehingga tangan dapat terkontaminasi.
4. Masker bedah digunakan untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu
petugas kesehatan berbicara, batuk atau bersin serta mencegah percikan
darah pasien atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut
petugas kesehatan. Agar efektif, masker harus cukup besar untuk menutupi
hidung, mulut bagian bawah dagu dan jenggot serta terbuat dari bahan yang
tahan terhadap cairan.
5. Masker efisiensi tinggi merupakan jenis masker khusus yang
direkomendasikan bila penyaringan udara dianggap penting misalnya kasus
flu burung atau SARS. Masker dengan efisiensi tinggi seperti N-95
melindungi diri dari partikel berukuran < 5 µm yang dibawa oleh udara.
Pelindung ini terdiri dari banyak lapisan bahan penyaring dan harus dapat
menempel dengan erat pada wajah tanpa ada kebocoran.
6. Pelindung mata /goggles melindungi mata petugas dari percikan
darah/cairan tubuh dan hazard material. Pelindung mata mencakup
kacamata (goggles) plastik bening, kacamata pengaman, pelindung wajah
dan visor. Kacamata koreksi atau kacamata dengan lensa polos juga dapat
digunakan, tetapi hanya jika ditambahkan pelindung pada bagian sisi mata.
7. Pelindung kepala digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala
sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selama
pembedahan.
7
8. Gaun pelindung digunakan untuk menutupi atau mengganti pakaian biasa
atau seragam lain, pada saat merawat pasien yang diketahui atau dicurigai
menderita penyakit menular melalui droplet/airbone dan merawat pasien
yang risiko menimbulkan percikan darah/cairan tubuh.
9. Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari cidera akibat benda
tajam/benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki
dan memberikan perlindungan, dari kontaminasi percikan darah/cairan
tubuh lain. Sepatu boot atau sepatu tertutup terbut dari karet atau kulit.
8
BAB II
RUANG LINGKUP
9
BAB III
TATA LAKSANA
10
Tabel 1. Pemilihan Sarung Tangan Berdasarkan Risiko
Risiko
Risiko transmisi kontaminasi Pilihan
No Tindakan mikroorganisme ke petugas sarung
ke pasien kesehatan tangan
11
3.1.2.5. Untuk sarung tangan petugas yang menggunakan high-
level disinfektan glutaraldehyde dan turunannya tidak
dianjurkan untuk memakai sarung tangan berbahan
dasar latex, karena dapat mengurangi aktifitas
glutaraldehyde unuk mensterilikan alat, seharusnya
dipakai sarung tangan berbahan nitrile.
3.1.2.6. Bila ada petugas yang alergi terhadap latex dianjurkan
untuk memakai sarung tangan berbahan dasar nitrile
(untuk kasus tertentu).
3.1.2.7. Gunakan sarung tangan dengan ukuran yang sesuai
agar tidak menggangu keterampilan dan mudah robek.
3.1.2.8. Tarik sarung tangan ke atas manset gaun untuk
melindungi pergelangan tangan.
3.1.2.9. Jaga kuku selalu pendek agar sarung tangan tidak
mudah robek.
3.1.2.10. Gunakan pelembab yang larut dalam air (bebas lemak)
untuk mencegah kulit tangan kering, jangan
menggunakan lotion/krem berbahan dasar minyak dan
mengandung parfum karena dapat merusak sarung
tangan dan mnyebabkan iritasi kulit.
3.1.2.11. Jangan menyimpan sarung tangan di tempat yang terlalu
panas atau terlalu dingin karena dapat merusak bahan
sarung tangan.
Sarung Tangan
No Tindakan Non
Steril Tidak Perlu
Steril
1 Mengukur tekanan darah √
2 Mengukur suhu √
3 Injeksi √
4 Memandikan pasien √
5 Pengambilan darah/cairan tubuh √
6 Pasang dan lepas infuse/kateter √
vena
7 Pasang kateter urin √
8 Lepas kateter urin √
9 Phlebotomi √
10 Pemeriksaan Pelvic (Periksa √
Dalam)
11 Pasang dan lepas IUD √
12 Aspirasi vakum manual √
13 Inspekulo √
14 Anuskopi √
12
15 Kuretase √
16 Dressing (Tindakan Aseptik) √
17 Dressing √
18 Pasang dan lepas implan √
19 Partus normal √
20 Sectio Cesar atau laparatomi √
21 Vasektomi atau laparoscopi √
22 Punksi lumbal/intratekal √
(Tindakan aseptik)
23 Aspirasi sumsum tulang (Tindakan √
aseptik)
24 Punksi pleura, pemasangan Water √
Sealed Drainage (WSD) (Tindakan
aseptik)
25 Hecting luka, insisi, eksisi √
(Tindakan aseptik)
26 Bouginasi uretra (Tindakan √
aseptik)
27 Prosedur operasi lainnya √
(Tindakan aseptik)
13
3.1.4.3. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung
tangan dibawah sarung tangan yang belum dilepas di
pergelangan tangan.
3.1.4.4. Lepas sarung tangan di atas sarung tangan pertama.
3.1.4.5. Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius.
3.1.4.6. Lakukan hand hygiene setelah melepas sarung tangan.
3.2. MASKER
3.2.1. Masker Bedah
14
Gambar 3. Cara memakai masker bedah
15
3.2.2.2.4. Letakkan jari-jari kedua tangan anda di atas bagian
hidung yang terbuat dari logam. Tekan sisi logam
tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing
tangan) mengikuti bentuk hidung anda. Jangan
menekan respirator dengan satu tangan karena
dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang
efektif.
16
Gambar 6. Cara melepas masker efisiensi tinggi N-95
17
3.3.3.1. Pegang karet atau gagang kacamata.
18
3.4.3.2. Tutup kepala disposibel setelah dipakai dibuang di
tempat medis.
3.4.3.3. Tutup kepala kain dicuci bersama linen tercemar.
3.4.3.4. Lakukan hand hygiene setelah melepas tutup kepala.
19
3.5.3.4. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di
wadah yang telah disediakan untuk diproses ulang atau
buang di tempat limbah infeksius.
3.5.3.5. Lakukan hand hygine setelah melepas baju pelindung.
20
3.7.2.3. Lepaskan masker atau respirator
3.7.2.4. Lepaskan baju pelindung
3.7.2.5. Lepaskan penutup kepala
3.7.2.6. Lepaskan sepatu
BAB IV
DOKUMENTASI
21
BAB V
PENUTUP
Dengan ditetapkannya Panduan APD ini, maka diharapkan setiap staf yang
terlibat dapat memilih dan menggunakan APD dengan benar dan konsisten agar
mutu pelayanan meningkat dan angka infeksi nosokomial di rumah sakit dapat
tertekan.
Ditetapkan di : Menggala
Pada tanggal : 28 Februari 2023
Dr.ELLYS MERITUSI,Sp.PA
Pembina Tk.1
NIP.197508252005012007
22
23