Anda di halaman 1dari 18

Nama : Iffatul Ikrimah

Nim : 1902026032

Resume Bahsul Kutub

Materi 1 Pengertian, jenis-jenis, dan unsur jarimah

Semua menyetujui bahwasannya tindak pidana kejahatan merupakan tindakan yang dilarang
dan dapat dihukum atas perbuatan tersebut, akan tetapi tindak pidana kejahatan memiliki
jenis yang bermacam-macam dan berbeda apabila kita melihatnya tanpa sudut pandang ini.
Berdasarkan hal tersebut, kita dapat membagi tindak pidana kejahatan menjadi beberapa
bagian yang berbeda menurut sudut pandang masing-masing.
Materi 2 Sumber-Sumber Hukum Pidana Islam

Para jumhur ulama menyatakan sumber-sumber hukum islam ada 4 yaitu :

1) Al-Qur’an;

2) Sunnah;

3) Ijma’;

4) qiyas;

Dan ulama menggambarkan tentang sumber-sumber hukum dengan dalil yang memperoleh
hukum kepadanya. Dan dari jumhur ulama juga menunjukkan bahwa hukum yang empat
adalah hukum yang wajib diikuti.
Materi 3 Berlakunya Hukum Pidana Islam

Bab Empat

Penerapan Teks Kriminal Untuk Orang

Pengenalan sejarah: hukum positif hingga akhir abad ke delapan belas mendeskriminasi
individu dan tidak mengakui persamaan antara terpidana agama adalah pengadilan khusus,
dan masyarakat memiliki pengadilan khusus, dan masing-masing sekte ini memiliki
hakimnya sendiri. Dan kejahatan yang sama dapat dihukum di depan pengadilan yang
berbeda ini dengan hukuman yang berbeda, dan orang pelakunya dipertimbangkan dalam
hukum, karena pekerjaan yang dilakukan sherrif dan dihukum dengan hukuman yang paling
sepele, orang biasa akan dihukum jika dia mendapat hukuman yang paling berat, dan
hukuman tersebut dilakukan pada sheriff dengan cara yang sesuai dengan kehormatannya,
tetapi dilakukan pada seorang pria jalan dengan cara yang sesuai dengan posisinya, misalnya:
jika hukuman mati dijatuhkan pada sheriff rendahan, leher sheriff dipukul dengan pedang,
dan bayi digantung dengan tali seperti anjing digantung, dan beberapa tindakan dianggap
kejahatan jika publik mendatngai mereka, dan mereka akan diminta pertanggungjawaban
yang paling berat, sementara pengawas dan pendeta datang kepada mereka setiap saat, jadi
mereka tidak diminta pertanggungjawaban dan tidak dihakimi untuk itu.

Materi 4 Tanggung Jawab

Dan subjek tanggung jawab pidana ini yaitu manusia yang hidup maka tidak mungkin jika
seorang mayit menjadi subjek tanggung jawab pidan, karna tidak mungkin orang yang mati
itu sadar atau bisa memilih, dan bahwasannya ada kaidah didalam syariat bila kematian itu
menggugurkan.
Materi 5 Uqubah dan Takzir dalam Islam

Asal berdirinya aturan uqubah dalam syariat itu kembali kepada asal yang paling dasar atau
tempat awal yang umum, maka sebagiannya yang dimaksud itu adalah orang yang menentang
adanya tindak pidana dan yang ditanggung oleh seseoarang yang terpidana, dan sebagiannya
yang dimaksud dengan seseorang yang terpidana dan tidak mau menanggung terhadap
pelanggaran tindak pidana, dan asal yang dimaksud adalah dengan orang yang menentang
tindak pidana untuk melindungi masyarakat dari tindak pidana, adapun asal yang dimaksud
dengan seseorang yang terpidana, maka tujuannya untuk kemaslahatan.
Materi 6 Pembunuhan

Pembahasan Awal

Di

Pembunuhan

Definisi pembunuhan di definisikan pembunuhan dalam syari’ah seperti didefinisikan dalam

hukum positif (yang berlaku) bahwa tindakan dari seseorang menghilangkan kehidupan

artinya sesunguhnya itu mengambil jiwa manusia dengan tindakan manusia lainnya.
Materi 7 Perzinaan
Zina dalam Syariah dan Undang-undang Perzinahan dalam Syariah dan hukum kejahatan
zina berbeda dalam Syariah islam dan hukum buatan manusia. Syariah islam menganggap
setiap hubungan seksual dilarang dan menghukum kita, baik itu terjadi pada orang yang
sudah menikah atau belum menikah. Perzinahan yang dilakukan oleh pasangan, seperti yang
terjadi dalam hukum mesir dan prancis. Jika tidak, ini tidak dianggap perzinahan, melainkan
dianggap sebagai penyerangan yang tidak senonoh.
Materi 8 Penuduh Zina

Pengertian Qadzaf (hukuman pelaku zina/pasuri), qadzaf dalam syariat islam ada dua yaitu
qadzaf dibatasi atau qadzaf yang dihukum atasannya dengan cara takzir. Adapun qadzaf yang
dibatasi tadinya yaitu melempari zina atau meniadakan nasabnya dan adapun dengan
hukumannya takzir yaitu melemparinya dengan tanpa ia melakukan zina dan meniadakan
nasab sama saja jika melempar (pelaku zina) pelecehan/diskriminasi dan itu di takzir.Qadzaf
menurut bahasa yaitu ram’yu syain berarti melempar sesuatu. Sedangkan menurut istilah
syara’ adalah melempar tuduhan (wath’i) zina kepada orang lain yang karenanya mewajibkan
hukuman had bagi tertuduh (makdzuf).Sejalan dengan beratnya hukuman bagi pelaku jarimah
zina, hukum Islam juga mengancamkan hukuman yang tak kalah beratnya bagi seseorang
yang melakukan tuduhan berzina kepada orang lain. Hukuman tersebut tidak dijatuhkan
ketika tuduhannya mengandung kebohongan. Namun, apabila tuduhannya dapat dibuktikan
kebenarannya, maka jarimah qadzaf itu tidak ada lagi dan di jatuhkan kepada orang yang
menuduh. Artinya, bila si penuduh tak dapat membuktikan tuduhannya karena lemahnya
pembuktian atau kesaksiannya, hukuman qadzaf dijatuhkan bagi si penuduh.Suatu prinsip
dalam fiqih Jinayah bahwa barang siapa menuduh orang lain dengan sesuatu yang haram,
maka wajib atasnya membuktikan tuduhan itu. Apabila ia tak dapat membuktikan tuduhan
itu, maka ia wajib dikenai hukuman.

Materi 9 Khamr
Syariat Islam mengharamkan khamr dengan pasti karena syariat memandang khamr adalah
pokok dari segala keburukan. Dan syariat melihat khamr itu dapat merusak jiwa, akal,
kesehatan, dan harta. Dan syariat sungguh-sungguh menjaganya dengan menerangkan kepada
manusia dari hari pertama bahwa manfaat khamr itu sedikit, tidak sebanding dengan
madhorot-nya yang kotor. Karena itu dalam firman Allah surah Al-Baqarah : 219, yang
artinya : “mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang khamr dan judi. Katakanlah;
pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya.”

Materi 10 Pencurian
Bab / Kitab Ke 4

Pencurian

Jenis jenis pencurian : Pencurian dalam syariat Islam ada dua jenis : 1. Pencurian dengan
hukumannya adalah had, 2. Pencurian dengan hukumannya adalah ta’zir. Pencurian yang
diancam dengan hukuman had ada dua jenis : 1. Pencurian kecil, 2. Pencurian besar. Adapun
pencurian kecil adalah mengambil barang orang lain dengan cara sembunyi sembunyi.
Adapun pencurian besar adalah mengambil barang orang lain dengan cara kekerasan.
Pencurian besar itu disebut harabah atau pencurian dengan senjata. Perbedaan antara
pencurian kecil dan besar adalah pencurian kecil barang yang diambil tanpa sepengetahuan
korban dan tanpa ridho korban. dan adanya pencurian kecil itu berlangsungnya dua syarat itu
bersama sama. Jika hanya salah satu syarat maka perbuatan tersebut tidak disebut pencurian
kecil. Orang yang mencuri harta benda dari rumah sepengetahuan pemilik rumah tanpa
menggunakan kekuatan dan kekerasan, perbuatan tersebut tidak disebut pencurian kecil,
tetapi perbuatan itu disebut ikhtilasan atau penggelapan. Barangsiapa yang mencuri barang
orang lain tidak disebut pencurian kecil tetapi disebut penjarahan. penggelapan, perampasan,
penjarahan itu semua bentuk bentuk pencurian tapi tidak ada hukuman hadnya. Dan
barangsiapa mengambil benda dari rumah dengan kerelaan pemiliknya dan tanpa kehadiran
pemiliknya tidak disebut pencuri. Adapun pencurian besar adalah mengambil harta dengan
sepengetahuan korban tetapi tanpa ridhonya atau tanpa kerelaannya dan dengan cara
kekerasan. Jika tidak ada kekerasan maka perbuatan itu disebut ikhtilas atau ghasab atau
nahabun selama ridhonya tidak ada.
Materi 11 Perampokan
Pelajaran kelima

Perampokan

632. Perampokan : merupakan pembegalan atau pencurian besar, dan pembedaan pencurian
atas pembegalan sebenarnya adalah pembedaan secara majazi, bukan hakiki, karena
pencurian adalah pengambilan harta secara diam-diam, sedangkan pembegalan dilakukan
secara terang-terangan, namun sebenarnya ada yang disembunyikan juga dari pembegalan,
yakni pimpinan kelompok mereka dan komplotan yang menjaga keamanan lokasi, dan oleh
karena itu pencurian tidak ditujukan terhadap pembegalan kecuali dengan syarat2 (batasan2),
maka pembegalan dikatakan sebagai pencurian besar, walaupun dikatakan pencurian saja
pembegalan belum difahami darinya, dan perlu ikatan (pembatasan) dari tanda2 majazi.
Materi 12 Pemberontakan

Arfajah meriwayatkan, Rasulullah menyatakan “ akan terjadi banyak masalah setelah beliau
meninggikan suaranya, beliau mengucap “ketahuilah” barang siapa melawan umatku
sementara mereka bersatiu, maka pukullah lehernya dengan pedang, siapapun dia” Dan
diriwayat lain : “jika ada orang datang kepada kalian, ketika kalian telah sepakat terhadap
satu orang pemimpin, lalu dia ingin merusak persatuan kalian untuk memecah jamaah kalian,
perangilah ia”.
Materi 13 Murtad
Kitab Ke 7 (Tujuh)

Murtad

671- Beberapa nash yang menerangkan dalam pembahasan murtad, Allah Yang Maha Agung
berkata ; Barangsiapa yang murtad diantara kalian dari agamanya lalu ia mati dalam
kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya didunia dan diakhirat, maka mereka itu kekal
didalamnya (neraka). (Al-Baqarah:217) dan dari Rasulullah SAW telah diceritakan
“Barangsiapa yang menggangti dari agamanya maka kalian semua boleh membunuhnya).
672- Pengertian murtad : murtad menurut Bahasa adalah keluar, maka artinya keluar itu
murtad. Dan dari semua itu Allah Yang Maha Agung berkata : “Dan janganlah kamu berbalik
ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi (Al-
Maidah:21). Dan pengertian murtad menurut istilah adalah sesungguhnya murtad yaitu
seseorang yang keluar dari islam atau seseorang yang memutus agama islam, beberapa dalil
itu bermakna satu.

Anda mungkin juga menyukai