Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fitri Aulia Sari

NIM : 1902026033

Kelas : HPI A-4

Mata Kuliah : Bahtsul Kutub

“RESUME MATERI”

1. Jarimah

Jenis-Jenis Tindak Pidana


Semua menyetujui bahwasannya tindak pidana kejahatan merupakan tindakan
yang dilarang dan dapat dihukum atas perbuatan tersebut, akan tetapi tindak pidana
kejahatan memiliki jenis yang bermacam-macam dan berbeda apabila kita melihatnya
tanpa sudut pandang ini. Berdasarkan hal tersebut, kita dapat membagi tindak pidana
kejahatan menjadi beberapa bagian yang berbeda menurut sudut pandang masing-masing.
2. Sumber-sumber Hukum Pidana

Dasar-Dasar Hukum Syariah


Sumber-Sumber Hukum Islam Yang Umum : Para jumhur ulama menyatakan
sumber-sumber hukum islam ada 4 yaitu :
(1) Al-Qur’an;
(2) Sunnah;
(3) Ijma’;
(4) Qiyas;

Dan ulama menggambarkan tentang sumber-sumber hukum dengan dalil yang


memperoleh hukum kepadanya. Dan dari jumhur ulama juga menunjukkan bahwa
hukum yang empat adalah hukum yang wajib diikuti.

3. Berlakunya Hukum Pidana Islam


Bab Empat Penerapan Teks Kriminal Untuk Orang
Pengenalan sejarah: hukum positif hingga akhir abad ke delapan belas
mendeskriminasi individu dan tidak mengakui persamaan antara terpidana agama adalah
pengadilan khusus, dan masyarakat memiliki pengadilan khusus, dan masing-masing
sekte ini memiliki hakimnya sendiri. Dan kejahatan yang sama dapat dihukum di depan
pengadilan yang berbeda ini dengan hukuman yang berbeda, dan orang pelakunya
dipertimbangkan dalam hukum, karena pekerjaan yang dilakukan sherrif dan dihukum
dengan hukuman yang paling sepele, orang biasa akan dihukum jika dia mendapat
hukuman yang paling berat, dan hukuman tersebut dilakukan pada sheriff dengan cara
yang sesuai dengan kehormatannya, tetapi dilakukan pada seorang pria jalan dengan cara
yang sesuai dengan posisinya, misalnya: jika hukuman mati dijatuhkan pada sheriff
rendahan, leher sheriff dipukul dengan pedang, dan bayi digantung dengan tali seperti
anjing digantung, dan beberapa tindakan dianggap kejahatan jika publik mendatngai
mereka, dan mereka akan diminta pertanggungjawaban yang paling berat, sementara
pengawas dan pendeta datang kepada mereka setiap saat, jadi mereka tidak diminta
pertanggungjawaban dan tidak dihakimi untuk itu.
4. Pertanggungjawaban Pidana dalam Hukum Pidana Islam

Subjek tanggung jawab pidana ini yaitu manusia yang hidup maka tidak mungkin
jika seorang mayit menjadi subjek tanggung jawab pidan, karna tidak mungkin orang
yang mati itu sadar atau bisa memilih, dan bahwasannya ada kaidah didalam syariat bila
kematian itu menggugurkan.

5. Sanksi atau Hukuman dan Ta’zir dalam Hukum Pidana Islam


Asal berdirinya aturan uqubah dalam syariat itu kembali kepada asal yang paling
dasar atau tempat awal yang umum, maka sebagiannya yang dimaksud itu adalah orang
yang menentang adanya tindak pidana dan yang ditanggung oleh seseoarang yang
terpidana, dan sebagiannya yang dimaksud dengan seseorang yang terpidana dan tidak
mau menanggung terhadap pelanggaran tindak pidana, dan asal yang dimaksud adalah
dengan orang yang menentang tindak pidana untuk melindungi masyarakat dari tindak
pidana, adapun asal yang dimaksud dengan seseorang yang terpidana, maka tujuannya
untuk kemaslahatan.

6. Pembunuhan dalam Hukum Pidana Islam

Pembahasan Awal
Pembunuhan
Definisi pembunuhan didefinisikan pembunuhan dalam syari’ah seperti
didefinisikan dalam hukum positif (yang berlaku) bahwa tindakan dari seseorang
menghilangkan kehidupan artinya sesunguhnya itu mengambil jiwa manusia dengan
tindakan manusia lainnya.

7. Perzinahan dalam Hukum Pidana Islam


Zina dalam Syariah dan Undang-undang
Perzinahan dalam Syariah dan hukum kejahatan zina berbeda dalam Syariah islam
dan hukum buatan manusia. Syariah islam menganggap setiap hubungan seksual dilarang
dan menghukum kita, baik itu terjadi pada orang yang sudah menikah atau belum
menikah. Perzinahan yang dilakukan oleh pasangan, seperti yang terjadi dalam hukum
mesir dan prancis. Jika tidak, ini tidak dianggap perzinahan, melainkan dianggap sebagai
penyerangan yang tidak senonoh.

8. Menuduh Zina dalam Hukum Pidana Islam


Pengertian Qadzaf; qadzaf dalam syariat islam ada dua yaitu qadzaf dibatasi atau
qadzaf yang dihukum atasannya dengan cara ta’zir.
Adapun qadzaf yang dibatasi tadinya yaitu melempari zina atau meniadakan
nasabnya dan adapun dengan hukumannya ta’zir yaitu melemparinya dengan tanpa ia
melakukan zina dan meniadakan nasab sama saja jika melempar (pelaku zina)
pelecehan/diskriminasi dan itu dita’zir.
Qadzaf menurut bahasa yaitu ramyu syain berarti melempar sesuatu. Sedangkan
menurut istilah syara’ adalah melempar tuduhan (wath’i) zina kepada orang lain yang
karenanya mewajibkan hukuman had bagi tertuduh (makdzuf).

9. Minuman Keras dalam Hukum Pidana Islam


Syariat Islam mengharamkan khamr dengan pasti karena syariat memandang
khamr adalah pokok dari segala keburukan. Dan syariat melihat khamr itu dapat merusak
jiwa, akal, kesehatan, dan harta. Dan syariat sungguh-sungguh menjaganya dengan
menerangkan kepada manusia dari hari pertama bahwa manfaat khamr itu sedikit, tidak
sebanding dengan madhorot-nya yang kotor. Karena itu dalam firman Allah surah Al-
Baqarah : 219, yang artinya : “mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang khamr
dan judi. Katakanlah; pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”

10. Pencurian dalam Hukum Pidana Islam


Jenis jenis pencurian : Pencurian dalam syariat Islam ada dua jenis :
1. Pencurian dengan hukumannya adalah had
2. Pencurian dengan hukumannya adalah ta’zir.
Pencurian yang diancam dengan hukuman had ada dua jenis :
1. Pencurian kecil,
2. Pencurian besar.
Adapun pencurian kecil adalah mengambil barang orang lain dengan cara
sembunyi sembunyi. Adapun pencurian besar adalah mengambil barang orang lain
dengan cara kekerasan. Pencurian besar itu disebut harabah atau pencurian dengan
senjata. Perbedaan antara pencurian kecil dan besar adalah pencurian kecil barang yang
diambil tanpa sepengetahuan korban dan tanpa ridho korban. dan adanya pencurian kecil
itu berlangsungnya dua syarat itu bersama sama. Jika hanya salah satu syarat maka
perbuatan tersebut tidak disebut pencurian kecil..

11. Perampokan dalam Hukum Pidana Islam


Perampokan
Perampokan : merupakan pembegalan atau pencurian besar, dan pembedaan
pencurian atas pembegalan sebenarnya adalah pembedaan secara majazi, bukan hakiki,
karena pencurian adalah pengambilan harta secara diam-diam, sedangkan pembegalan
dilakukan secara terang-terangan, namun sebenarnya ada yang disembunyikan juga dari
pembegalan, yakni pimpinan kelompok mereka dan komplotan yang menjaga keamanan
lokasi, dan oleh karena itu pencurian tidak ditujukan terhadap pembegalan kecuali
dengan syarat2 (batasan2), maka pembegalan dikatakan sebagai pencurian besar,
walaupun dikatakan pencurian saja pembegalan belum difahami darinya, dan perlu ikatan
(pembatasan) dari tanda2 majazi.

12. Pemberontakan dalam Hukum Islam

Arfajah meriwayatkan, Rasulullah menyatakan “akan terjadi banyak masalah


setelah beliau meninggikan suaranya, beliau mengucap “ketahuilah” barang siapa
melawan umatku sementara mereka bersatiu, maka pukullah lehernya dengan pedang,
siapapun dia” Dan diriwayat lain : “jika ada orang datang kepada kalian, ketika kalian
telah sepakat terhadap satu orang pemimpin, lalu dia ingin merusak persatuan kalian
untuk memecah jamaah kalian, perangilah ia”.
13. Murtad dalam Hukum Islam

MURTAD
Beberapa nash yang menerangkan dalam pembahasan murtad, Allah Yang Maha
Agung berkata ; Barangsiapa yang murtad diantara kalian dari agamanya lalu ia mati
dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya didunia dan diakhirat, maka mereka itu
kekal didalamnya (neraka). (Al-Baqarah:217) dan dari Rasulullah SAW telah diceritakan
“Barangsiapa yang menggangti dari agamanya maka kalian semua boleh membunuhnya.
Pengertian murtad : murtad menurut Bahasa adalah keluar, maka artinya keluar
itu murtad. Dan dari semua itu Allah Yang Maha Agung berkata : “Dan janganlah kamu
berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi
(Al-Maidah:21). Dan pengertian murtad menurut istilah adalah sesungguhnya murtad
yaitu seseorang yang keluar dari islam atau seseorang yang memutus agama islam,
beberapa dalil itu bermakna satu.

Anda mungkin juga menyukai