Anda di halaman 1dari 17

RESUME BASHUL KUTUB

Nama : Munawarah

Nim : 1902026021

JARIMAH

Jenis-Jenis Tindak Pidana

Semua menyetujui bahwasannya tindak pidana kejahatan merupakan tindakan yang dilarang dan
dapat dihukum atas perbuatan tersebut, akan tetapi tindak pidana kejahatan memiliki jenis yang
bermacam-macam dan berbeda apabila kita melihatnya tanpa sudut pandang ini.

Berdasarkan hal tersebut, kita dapat membagi tindak pidana kejahatan menjadi beberapa bagian
yang berbeda menurut sudut pandang masing-masing.
SUMBER HUKUM PIDANA ISLAM

Artinya :

2.1DASAR-DASARHUKUMSYARI’AHATAUSUMBER-SUMBER JINAYAH

114. SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM YANG UMUM :

Para jumhur ulama menyatakan sumber-sumber hukum islam ada 4 yaitu : ( 1) Al-Qur’an;

(2) Sunnah; (3) Ijma’; (4) qiyas; Dan ulama menggambarkan tentang sumber-sumber hukum
dengan dalil yang memperoleh hukum kepadanya. Dan dari jumhur ulama juga menunjukkan
bahwa hukum yang empat adalah hukum yang wajib diikuti.
BERLAKUNYA HUKUM PIDANA ISLAM
BAB EMPAT, PENERAPAN TEKS KRIMINAL UNTUK ORANG

Pengenalan sejarah: hukum positif hingga akhir abad ke delapan belas mendeskriminasi individu
dan tidak mengakui persamaan antara terpidana agama adalah pengadilan khusus, dan
masyarakat memiliki pengadilan khusus, dan masing-masing sekte ini memiliki hakimnya
sendiri. Dan kejahatan yang sama dapat dihukum di depan pengadilan yang berbeda ini dengan
hukuman yang berbeda, dan orang pelakunya dipertimbangkan dalam hukum, karena pekerjaan
yang dilakukan sherrif dan dihukum dengan hukuman yang paling sepele, orang biasa akan
dihukum jika dia mendapat hukuman yang paling berat, dan hukuman tersebut dilakukan pada
sheriff dengan cara yang sesuai dengan kehormatannya, tetapi dilakukan pada seorang pria jalan
dengan cara yang sesuai dengan posisinya, misalnya: jika hukuman mati dijatuhkan pada sheriff
rendahan, leher sheriff dipukul dengan pedang, dan bayi digantung dengan tali seperti anjing
digantung, dan beberapa tindakan dianggap kejahatan jika publik mendatngai mereka, dan
mereka akan diminta pertanggungjawaban yang paling berat, sementara pengawas dan pendeta
datang kepada mereka setiap saat, jadi mereka tidak diminta pertanggungjawaban dan tidak
dihakimi untuk itu.
PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA

Artinya :

Dan subjek tanggung jawab pidana ini yaitu manusia yang hidup maka tidak mungkin jika
seorang mayit menjadi subjek tanggung jawab pidan, karna tidak mungkin orang yang mati itu
sadar atau bisa memilih, dan bahwasannya ada kaidah didalam syariat bila kematian itu
menggugurkan.
SANKSI ATAU HUKUMAN TA’ZIR

Asal berdirinya aturan uqubah dalam syariat itu kembali kepada asal yang paling dasar atau
tempat awal yang umum, maka sebagiannya yang dimaksud itu adalah orang yang menentang
adanya tindak pidana dan yang ditanggung oleh seseoarang yang terpidana, dan sebagiannya
yang dimaksud dengan seseorang yang terpidana dan tidak mau menanggung terhadap
pelanggaran tindak pidana, dan asal yang dimaksud adalah dengan orang yang menentang tindak
pidana untuk melindungi masyarakat dari tindak pidana, adapun asal yang dimaksud dengan
seseorang yang terpidana, maka tujuannya untuk kemaslahatan.
PEMBUNUHAN DALAM HUKUM PIDANA ISLAM

Pembahasan Awal

Di Pembunuhan

Definisi pembunuhan di definisikan pembunuhan dalam syari’ah seperti didefinisikan dalam


hukum positif (yang berlaku) bahwa tindakan dari seseorang menghilangkan kehidupan artinya
sesunguhnya itu mengambil jiwa manusia dengan tindakan manusia lainnya.
PERZINAAN DALAM HUKUM PIDANA ISLAM

Zina dalam Syariah dan Undang-undang

Perzinahan dalam Syariah dan hukum kejahatan zina berbeda dalam Syariah islam dan hukum
buatan manusia. Syariah islam menganggap setiap hubungan seksual dilarang dan menghukum
kita, baik itu terjadi pada orang yang sudah menikah atau belum menikah. Perzinahan yang
dilakukan oleh pasangan, seperti yang terjadi dalam hukum mesir dan prancis. Jika tidak, ini
tidak dianggap perzinahan, melainkan dianggap sebagai penyerangan yang tidak senonoh.
MENUDUH ZINA

Pengertian Qadzaf (hukuman pelaku zina/pasuri), qadzaf dalam syariat islam ada dua yaitu
qadzaf dibatasi atau qadzaf yang dihukum atasannya dengan cara takzir. Adapun qadzaf yang
dibatasi tadinya yaitu melempari zina atau meniadakan nasabnya dan adapun dengan
hukumannya takzir yaitu melemparinya dengan tanpa ia melakukan zina dan meniadakan nasab
sama saja jika melempar (pelaku zina) pelecehan/diskriminasi dan itu di takzir. Qadzaf menurut
bahasa yaitu ram’yu syain berarti melempar sesuatu. Sedangkan menurut istilah syara’ adalah
melempar tuduhan (wath’i) zina kepada orang lain yang karenanya mewajibkan hukuman had
bagi tertuduh (makdzuf). Sejalan dengan beratnya hukuman bagi pelaku jarimah zina, hukum
Islam juga mengancamkan hukuman yang tak kalah beratnya bagi seseorang yang melakukan
tuduhan berzina kepada orang lain. Hukuman tersebut tidak dijatuhkan ketika tuduhannya
mengandung kebohongan. Namun, apabila tuduhannya dapat dibuktikan kebenarannya, maka
jarimah qadzaf itu tidak ada lagi dan di jatuhkan kepada orang yang menuduh. Artinya, bila si
penuduh tak dapat membuktikan tuduhannya karena lemahnya pembuktian atau kesaksiannya,
hukuman qadzaf dijatuhkan bagi si penuduh. Suatu prinsip dalam fiqih Jinayah bahwa barang
siapa menuduh orang lain dengan sesuatu yang haram, maka wajib atasnya membuktikan
tuduhan itu. Apabila ia tak dapat membuktikan tuduhan itu, maka ia wajib dikenai hukuman.
KHAMAR

Syariat Islam mengharamkan khamr dengan pasti karena syariat memandang khamr adalah
pokok dari segala keburukan. Dan syariat melihat khamr itu dapat merusak jiwa, akal, kesehatan,
dan harta. Dan syariat sungguh-sungguh menjaganya dengan menerangkan kepada manusia dari
hari pertama bahwa manfaat khamr itu sedikit, tidak sebanding dengan madhorot-nya yang kotor.
Karena itu dalam firman Allah surah Al-Baqarah : 219, yang artinya : “mereka bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang khamr dan judi. Katakanlah; pada keduanya itu terdapat dosa
besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”
PENCURIAN DALAM HUKUM ISLAM
BAB / KITAB KE 4

PENCURIAN

Jenis jenis pencurian : Pencurian dalam syariat Islam ada dua jenis : 1. Pencurian dengan
hukumannya adalah had, 2. Pencurian dengan hukumannya adalah ta’zir. Pencurian yang
diancam dengan hukuman had ada dua jenis : 1. Pencurian kecil, 2. Pencurian besar. Adapun
pencurian kecil adalah mengambil barang orang lain dengan cara sembunyi sembunyi. Adapun
pencurian besar adalah mengambil barang orang lain dengan cara kekerasan. Pencurian besar itu
disebut harabah atau pencurian dengan senjata. Perbedaan antara pencurian kecil dan besar
adalah pencurian kecil barang yang diambil tanpa sepengetahuan korban dan tanpa ridho korban.
dan adanya pencurian kecil itu berlangsungnya dua syarat itu bersama sama. Jika hanya salah
satu syarat maka perbuatan tersebut tidak disebut pencurian kecil. Orang yang mencuri harta
benda dari rumah sepengetahuan pemilik rumah tanpa menggunakan kekuatan dan kekerasan,
perbuatan tersebut tidak disebut pencurian kecil, tetapi perbuatan itu disebut ikhtilasan atau
penggelapan. Barangsiapa yang mencuri barang orang lain tidak disebut pencurian kecil tetapi
disebut penjarahan. penggelapan, perampasan, penjarahan itu semua bentuk bentuk pencurian
tapi tidak ada hukuman hadnya. Dan barangsiapa mengambil benda dari rumah dengan kerelaan
pemiliknya dan tanpa kehadiran pemiliknya tidak disebut pencuri. Adapun pencurian besar
adalah mengambil harta dengan sepengetahuan korban tetapi tanpa ridhonya atau tanpa
kerelaannya dan dengan cara kekerasan. Jika tidak ada kekerasan maka perbuatan itu disebut
ikhtilas atau ghasab atau nahabun selama ridhonya tidak ada.
PERAMPOKAN

Pelajaran kelima, Perampokan

632. Perampokan : merupakan pembegalan atau pencurian besar, dan pembedaan pencurian atas
pembegalan sebenarnya adalah pembedaan secara majazi, bukan hakiki, karena pencurian adalah
pengambilan harta secara diam-diam, sedangkan pembegalan dilakukan secara terang-terangan,
namun sebenarnya ada yang disembunyikan juga dari pembegalan, yakni pimpinan kelompok
mereka dan komplotan yang menjaga keamanan lokasi, dan oleh karena itu pencurian tidak
ditujukan terhadap pembegalan kecuali dengan syarat2 (batasan2), maka pembegalan dikatakan
sebagai pencurian besar, walaupun dikatakan pencurian saja pembegalan belum difahami
darinya, dan perlu ikatan (pembatasan) dari tanda2 majazi.
PEMBERONTAKAN

Artrinya : Arfajah meriwayatkan, Rasulullah menyatakan “ akan terjadi banyak masalah setelah
beliau meninggikan suaranya, beliau mengucap “ketahuilah” barang siapa melawan umatku
sementara mereka bersatiu, maka pukullah lehernya dengan pedang, siapapun dia”

Dan diriwayat lain : “jika ada orang datang kepada kalian, ketika kalian telah sepakat terhadap
satu orang pemimpin, lalu dia ingin merusak persatuan kalian untuk memecah jamaah kalian,
perangilah ia”.
MURTAD

KITAB KE 7 (TUJUH), MURTAD

671- Beberapa nash yang menerangkan dalam pembahasan murtad, Allah Yang Maha Agung
berkata ; Barangsiapa yang murtad diantara kalian dari agamanya lalu ia mati dalam kekafiran,
maka mereka itu sia-sia amalnya didunia dan diakhirat, maka mereka itu kekal didalamnya
(neraka). (Al-Baqarah:217) dan dari Rasulullah SAW telah diceritakan “Barangsiapa yang
menggangti dari agamanya maka kalian semua boleh membunuhnya)

672- Pengertian murtad : murtad menurut Bahasa adalah keluar, maka artinya keluar itu murtad.
Dan dari semua itu Allah Yang Maha Agung berkata : “Dan janganlah kamu berbalik ke
belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi (Al-Maidah:21).
Dan pengertian murtad menurut istilah adalah sesungguhnya murtad yaitu seseorang yang keluar
dari islam atau seseorang yang memutus agama islam, beberapa dalil itu bermakna satu.

Anda mungkin juga menyukai