Anda di halaman 1dari 2

Gigi Retak Apakah Bisa Sembuh Sendiri?

Gigi retak atau fraktur merupakan sebuah kondisi yang dapat terjadi karena beberapa
hal sepertu trauma akibat terjatuh dari kendaraan, tidak sengaja terkena benda keras, tidak
sengaja mengigit makanan keras, kebiasaan menggertakan gigi, faktor usia, dan sebagainya.
Umumnya kondisi gigi retak tidak menyebabkan timbulnya keluhan pada pasien namun
beberapa pasien mungkin dapat merasakan ngilu ketika gigi digunakan untuk mengunyah serta
beraktifitas sehari hari.

Kondisi gigi retak dapat ditandai dengan adanya garis pada permukaan gigi yang
cenderung dapat terlihat kasat mata sehingga gigi tampak seperti terbelah atau hanya dokter
gigi yang dapat melihatnya menggunakan alat-alat kedokteran. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan
begitu saja karena gigi retak tidak dapat sembuh dengan sendirinya serta jika dibiarkan dapat
menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti pembengkakkan pada gusi, infeksi pada rongga
mulut dan jaringan pendukung gigi, bahkan dapat menyebabkan gigi menjadi nekrosis atau non
vital. Oleh karena itu perawatan gigi retak dapat dilakukan oleh dokter gigi untuk memulihkan
gigi yang retak dan mengurangi risiko infeksi.

Perawatan untuk gigi retak yang diberikan oleh dokter gigi bergantung pada seberapa
parah kondisi gigi dan penyebab retaknya gigi, kemudian diikuti dengan pemeriksaan gigi secara
visual dan foto rontgen gigi untuk menilai struktur gigi mana saja yang mengalami retak
termasuk mengevaluasi apakah akar gigi dan jaringan pendukung gigi tersebut masih dapat
dipertahankan atau tidak. Beberapa perawatan yang dapat diberikan untuk gigi retak ialah :
1. Menambal Gigi, tindakan ini dapat dilakukan jika retakan tidak terlalu parah sehingga
dokter gigi dapat memberikan tambalan sewarna gigi yang dapat mengembalikan
kondisi gigi dan fungsi gigi seperti semula.
2. Memasang Crown Gigi, tindakan ini dapat dilakukan jika retakan sudah terlalu besar
menyebabkan hilangnya beberapa struktur gigi sehingga tidak cukup jika perawatan
yang diberikan dengan hanya melakukan penambalan saja karena tambalan dapat
mudah patah nantinya sehingga fungsi gigi perlu dikembalikan dengan membuat
crown pada gigi tersebut.
3. Perawatan Saluran Akar atau Perawatan Endodontik kemudian diikuti dengan
pemasangan crown Gigi, tindakan ini dapat dilakukan jika gigi menjadi non vital
pasca trauma yang menyebabkan gigi retak sehingga gigi dapat diselamatkan dengan
melakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu kemudian pembuatan crown gigi
agar dapat mengembalikan fungsi gigi.
4. Melakukan Pencabutan Gigi, merupakan opsi terakhir yang dilakukan jika seluruh
perawatan di atas sudah tidak bisa dilakukan karena prognosis gigi yang mengalami
retakan sudah tidak baik serta dapat menimbulkan resiko yang lebih parah bagi
kondisi rongga mulut jika tidak segera di lakukan pencabutan.

Jika mengalami kondisi gigi retak, baiknya segera konsultasikan ke dokter gigi untuk
menghindari masalah yang lebih parah yang dapat mengganggu kondisi rongga mulut.

Artikel ditulis oleh : Nabila Daneta Putri

Sumber :
1. https://www.aae.org/specialty/wp-content/uploads/sites/
2/2019/02/19_TraumaGuidelines.pdf
2. https://www.researchgate.net/publication/
276457203_Cracked_tooth_diagnosis_and_treatment_An_alternative_paradigm
3. https://health.kompas.com/read/23C19060000268/6-penyebab-gigi-retak-dan-cara-
mengatasinya?page=all#:~:text=Menurut%20Cleveland%20Clinic%2C%20gigi
%20retak,pulih%20dan%20mengurangi%20risiko%20infeksi.
4. https://www.alodokter.com/kenali-beragam-penyebab-gigi-retak-dan-cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai